Trauma Masa Lalu

Trauma Masa Lalu

Perkenalan

Adi hidayat adalah seorang pemuda yang hidup sederhana, dia sudah tidak mempunyai ayah dan ibu. Bahkan sodara pun dia tak punya, sudah dua tahun ini dia bekerja di sebuah toko kue. Pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya, pekerjaan yang menjadi sumber penghidupannya.

Sebenarnya Adi sangat ingin mempunyai pekerjaan yang lebih baik, tapi sayangnya dia cuma lulusan SMA. Jadi hanya pekerjaan itu yang bisa dia kerjakan, lagi pula dengan bekerja di sana dia sudah merasa sangat nyaman. Sang pemilik toko juga begitu baik terhadapnya, bahkan dengan senang hati pemilik toko sering mengajarinya membuat kue.

Adi juga sama seperti remaja lelaki yang lainnya, dia menyukai seorang gadis yang bernama Rini Aryani, seorang gadis sederhana yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya alias tetangga ya gengs.

Rini merupakan adik kelas Adi saat sekolah, dan sekarang Rini sedang sekolah kelas 12 di bangku SMA. Setiap hari Adi selalu memperhatikan gadis cantik itu, tapi dia tidak pernah punya keberanian untuk mengatakan perasaannya.

Tentu saja karena keadaannya tidak mendukung, dia yang hanya orang biasa tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.

Hingga suatu hari di saat Adi sedang libur bekerja, dia memanfaatkan waktunya untuk lari pagi. Tanpa sengaja Adi melihat Rini yang sedang duduk termenung di bangku taman. Adi memberanikan diri untuk menghampiri Rini, dia merasa tak tega melihat wanita yang sangat ia suka sejak lama termenung sendirian.

Dengan mengumpulkan seluruh keberanian yang ada pada dirinya, Adi duduk di sebelah Rini. Rini yang merasa ada yang datang pun langsung menoleh ke arah Adi, dengan cepat ia pun bertanya.

"Kak Adi, sedang apa di sini ?" tanya Rini penasaran.

"Justru aku yang seharusnya bertanya sama kamu , kamu kenapa melamun sendirian di sini? Nanti kesambet loh, bahaya tahu seorang gadis bengong sendirian," kata Adi.

Untuk sesaat Rini terdiam, haruskah dia menceritakan masalah yang sedang dia alami atau tidak sama sekali pada Adi.

"Aku--aku hanya sedang bingung Kak," kata Rini lirih.

Adi tersentak mendengar jawaban dari Rini, pasalnya selama ini Adi selalu melihat Rini dengan pribadi yang sangat ceria. Dia tidak pernah melihat Rini bersedih, bahkan sampai melamun seperti itu.

"Kalau kamu percaya padaku, kamu bisa menceritakan semua kegundahan hati kamu ke aku." kata Adi sambil tersenyum hangat.

"Tapi Kakak janji ya, jangan ngeledekin aku," pinta Rini dengan wajah memelas.

"Iya Ade manis," kataAdi dengan senyum manisnya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Adi, Rini langsung tertawa dengan terbahak-bahak. Walaupun mereka bertetanggaan, tapi Rini tidak pernah melihat Adi atau mendengar pria itu berbicara seperti itu.

"Ngomong apa sih, Kak? Kakak ngga lucu," kata Rini sambil tersenyum malu.

"Nah, gitu dong. Kalau senyum, kan kamu jadinya cantik banget," rayu Adi.

Rini tampak malu-malu dengan ucapan Adi, Rini memberanikan diri untuk menatap Adi. Dia mulai menceritakan apa yang sedang dia pikirkan, dia juga menceritakan semua kegundahan yang ada di dalam hatinya.

"Kak, aku ini sedang sedih. Aku mau di jodohkan oleh kedua orang tuaku, padahal, kan aku sangat ingin memilih pasangan hidupku sendiri," keluh Rini.

Bak di sambar petir di siang hari, hati Adi terasa terbakar api yang membara. Pikirannya menjadi kosong dan detak jantungnya terasa berhenti saat mendengar apa yang dikatakan oleh Rini.

Dia tidak menyangka jika Rini sudah dijodohkan oleh orang tuanya, dia tidak menyangka jika wanita yang sangat dia sukai ternyata tidak bisa dia gapai.

"Kakak, kenapa Kakak malah bengong begitu? Kakak kesambet, ya? Kakak jangan nakut-nakutin aku kaya gitu." Rini berseru sambil menggoyang-goyangkan tangan Adi dengan kencang

Adi pun langsung tersentak dengan gerakan dari Rini, dengan cepat Adi menetralkan perasaannya. Dengan sekuat tenaga dia mencoba untuk menatap wanita yang sudah tiga tahun ini dia sukai, bagaimanapun juga dia tidak ingin ketahuan kalau dia sedang terluka karna ucapan Rini.

"Ah, aku tidak apa-apa. Memangnya kenapa kalau di jodohkan? Bukannya itu bagus, ya? Kan, kamu ngga usah repot repot untuk nyari pasangan hidup," jelas Adi dengan tatapan sendunya.

Walaupun hatinya terasa sakit, Adi berusaha untuk menghibur hati Rini yang sedang gundah gulana. Karena dia tidak mau melihat wanita yang dia sukai itu terlihat berwajah muram.

"Kakak ngga ngerti, mereka mau menjodoh kan aku sama lelaki yang sudah berumur tiga puluhan. Dia memang orangnya sudah mapan, kerjanya juga di kantoran. tapi kan--"

Rini teihat menggantungkan ucapannya.

"Tapi kenapa? kamu keberatan karna cowok yang di jodohkan sama kamu sudah tua, ya?" tanya Adi lagi.

"Bukan seperti itu kak, tapi aku kan belum pernah pacaran. Aku juga pengen ngerasain yang namanya pacaran dulu, baru nikahan," kata Rini sambil menundukkan wajahnya.

"Kamu itu aneh, kan kalau langsung nikah itu bagus dong," kata Adi.

"Bagus apanya? Kenal aja enggak ama tu cowok, tua la iya." Rini berseru sambil mencebikkan bibirnya.

Adi langsung tersenyum mendengar ucapan Rini, dengan tingkah Rini yang seperti itu membuatnya menjadi gemas. Kalau saja diizinkan, ingin sekali Adi mencubit ke dua pipi Rini.

"Bagus dong Ade manis, kan jadi ngga banyak dosa," kata Adi.

"Aaahh, kakak mah gitu!!" kesal Rini sambil memukul-mukul pundak Adi.

"Aduh! Ini sakit tahu," kata Adi.

"Maaf Kak, abisnya kakak nyebelin!" seru Rini.

"Kamu ngga boleh gitu dong, lagian kamu nikahnya nanti abis lulus SMA, kan? Jadi masih ada waktu buat kamu pendekatan dengan pria tua itu, siapa tahu nanti kalian cocok," kata Adi.

"Kakak sedang menghibur aku atau sedang meledek aku?" tanya Rini kesal.

"Maaf ada manis, mending kita pulang. Hari sudah makin siang soal nya," ajak Adi.

"Tapi aku belum mau pulang, kita makan bubur ayam mang Otoy yuk!" ajak Rini

"Baiklah," jawab Adi.

Akhirnya Adi dan Rini pergi dari taman menuju tempat mang Otoy mangkal, mereka berdua makan bubur ayam di sana. Sesekali mereka makan bubur sambil bercanda, Adi sangat senang bisa bersama dengan Rini.

Ini adalah pertama kalinya Adi bisa berduaan dengan Rini, ini sangat menyenangkan baginya.Tapi, bila mengingat Rini yang akan di jodohkan, hati Adi terasa di hujan ribuan anak panah.

Setelah makan bubur ayam selsai, mereka pun pulang menuju rumah masing masing. Rini merasa senang, setida nya di saat dia sedang gundah ,ada seseorang yang bisa menghiburnya.

Sedangkan Adi, di satu sisi dia sangatlah senang bisa berduaan dengan Rini . Tapi di sisi lain, dia sangat sedih mendengar kenyataan kalau orang yang dia sayang akan bersanding dengan pria lain. Sungguh dia berdoa dalam hati, semoga dia bisa bercengkerama lagi dengan Rini.

Walau pada kenyataannya, dia tidak bisa memiliki Rini. tapi dia akan berusaha membuat Rini bahagia, walaupun hanya sebentar. Hanya sebelum dia menikah dan menjadi milik orang lain.

-

-

-

-

-

Terimakasih sudah mampir..

Jangan lupa tekan 💓untuk memfavoritkan..

TBC

Terpopuler

Comments

neng ade

neng ade

hadir thor..

2023-10-19

0

Durga Takur

Durga Takur

like

2021-10-26

3

Miah Restiana

Miah Restiana

mampir.. pemula nyimak

2021-08-08

6

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Tunangan
3 Pergi Ke Taman Bermain
4 Bekerja
5 Pengakuan Cinta Adi
6 Hari Pernikahan
7 Keluh Kesah Rini
8 Kerinduan Bu Leli
9 Perubahan Sikap Herdiyan
10 Ketahuan Selingkuh
11 Meminta Maaf
12 Bang, Rini Mau Curhat
13 Keputusan Berpisah
14 Resmi Bercerai
15 Mulai Bosan
16 Belajar Membuat Kue
17 Nasehat Ibu
18 Hari Pertama Kerja
19 Ketakutan Rini
20 Kenyataan Pahit Untuk Herdiyan
21 Adi Cemburu
22 Lamaran
23 Bentuk Balas Budi
24 Hari pernikahan Rini dan Adi
25 Tergoda Mantan Janda
26 Rencana Hidup Mandiri
27 Rencana Bulan Madu
28 Pergi Ke Bogor
29 Bertemu dengan Rey
30 Pulang ke Jakarta
31 Mengajak Rey Liburan
32 Rini Dan Adi Mantap Mau Megadopsi Rey
33 Kepintaran Rey
34 Bu Yeni Pamit Pulang Kampung
35 Rey Bertemu Wanita Bule
36 Kabar Bahagia
37 Kebahagiaan Yang Tak Terkira
38 Makan Bersama
39 Acara Empat Bulanan
40 Suami Siaga
41 Kontraksi
42 Welcome Babby Miranti Aulia
43 Pulang Ke Rumah
44 Aqiqah Babby Ranti Dan Rey
45 Sembilan Tahun Kemudian
46 Izin Ke Puncak
47 Pergi Ke Puncak
48 Tragedi
49 Hati Orang Tua yang Hancur
50 Siuman
51 Mengetahui Kebenaran
52 Berpulang Nya Pak Dani
53 Pemakaman Pak Dani
54 Rencana Pindah
55 Pindah Ke Bandung
56 Tumbuh Menjadi Seorang Gadis Cantik
57 Bertemu Mantan Suami
58 Panggil Aku Daddy
59 Di Terima Bekerja
60 Peresmian Perusahan Baru
61 Seperti Kembali Ke Masa Lalu
62 Tentang Ana
63 Makan Pecel Ayam
64 Resepsionis Rasa OB
65 Salah Tingkah
66 Pulang
67 Kembali Bekerja
68 Permintaan Maaf Ronald
69 Usaha
70 Mulai Terbiasa
71 Tentang Mantan
72 Pelukan Yang Mengagetkan
73 Perdebatan
74 Di Antar Pulang
75 Melihat Artikel
76 Herry
77 Canggung
78 Di Tembak Dua Lelaki Sekaligus
79 Nasi Goreng
80 Bersama
81 Kesal Ku
82 Penguntit
83 Bobo Bareng
84 Rey??
85 Syok
86 Friend
87 Bertanya
88 Permintaan
89 Mohon Izinkan
90 Perlu Perjuangan
91 Hampir Saja
92 Siapa??
93 Niat Herry
94 Rindu
95 Adi Yang Bimbang
96 Restu
97 Lamaran
98 Herry ll
99 Akhir Yang Bahagia
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Perkenalan
2
Tunangan
3
Pergi Ke Taman Bermain
4
Bekerja
5
Pengakuan Cinta Adi
6
Hari Pernikahan
7
Keluh Kesah Rini
8
Kerinduan Bu Leli
9
Perubahan Sikap Herdiyan
10
Ketahuan Selingkuh
11
Meminta Maaf
12
Bang, Rini Mau Curhat
13
Keputusan Berpisah
14
Resmi Bercerai
15
Mulai Bosan
16
Belajar Membuat Kue
17
Nasehat Ibu
18
Hari Pertama Kerja
19
Ketakutan Rini
20
Kenyataan Pahit Untuk Herdiyan
21
Adi Cemburu
22
Lamaran
23
Bentuk Balas Budi
24
Hari pernikahan Rini dan Adi
25
Tergoda Mantan Janda
26
Rencana Hidup Mandiri
27
Rencana Bulan Madu
28
Pergi Ke Bogor
29
Bertemu dengan Rey
30
Pulang ke Jakarta
31
Mengajak Rey Liburan
32
Rini Dan Adi Mantap Mau Megadopsi Rey
33
Kepintaran Rey
34
Bu Yeni Pamit Pulang Kampung
35
Rey Bertemu Wanita Bule
36
Kabar Bahagia
37
Kebahagiaan Yang Tak Terkira
38
Makan Bersama
39
Acara Empat Bulanan
40
Suami Siaga
41
Kontraksi
42
Welcome Babby Miranti Aulia
43
Pulang Ke Rumah
44
Aqiqah Babby Ranti Dan Rey
45
Sembilan Tahun Kemudian
46
Izin Ke Puncak
47
Pergi Ke Puncak
48
Tragedi
49
Hati Orang Tua yang Hancur
50
Siuman
51
Mengetahui Kebenaran
52
Berpulang Nya Pak Dani
53
Pemakaman Pak Dani
54
Rencana Pindah
55
Pindah Ke Bandung
56
Tumbuh Menjadi Seorang Gadis Cantik
57
Bertemu Mantan Suami
58
Panggil Aku Daddy
59
Di Terima Bekerja
60
Peresmian Perusahan Baru
61
Seperti Kembali Ke Masa Lalu
62
Tentang Ana
63
Makan Pecel Ayam
64
Resepsionis Rasa OB
65
Salah Tingkah
66
Pulang
67
Kembali Bekerja
68
Permintaan Maaf Ronald
69
Usaha
70
Mulai Terbiasa
71
Tentang Mantan
72
Pelukan Yang Mengagetkan
73
Perdebatan
74
Di Antar Pulang
75
Melihat Artikel
76
Herry
77
Canggung
78
Di Tembak Dua Lelaki Sekaligus
79
Nasi Goreng
80
Bersama
81
Kesal Ku
82
Penguntit
83
Bobo Bareng
84
Rey??
85
Syok
86
Friend
87
Bertanya
88
Permintaan
89
Mohon Izinkan
90
Perlu Perjuangan
91
Hampir Saja
92
Siapa??
93
Niat Herry
94
Rindu
95
Adi Yang Bimbang
96
Restu
97
Lamaran
98
Herry ll
99
Akhir Yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!