Adi hidayat adalah seorang pemuda yang hidup sederhana, dia sudah tidak mempunyai ayah dan ibu. Bahkan sodara pun dia tak punya, sudah dua tahun ini dia bekerja di sebuah toko kue. Pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya, pekerjaan yang menjadi sumber penghidupannya.
Sebenarnya Adi sangat ingin mempunyai pekerjaan yang lebih baik, tapi sayangnya dia cuma lulusan SMA. Jadi hanya pekerjaan itu yang bisa dia kerjakan, lagi pula dengan bekerja di sana dia sudah merasa sangat nyaman. Sang pemilik toko juga begitu baik terhadapnya, bahkan dengan senang hati pemilik toko sering mengajarinya membuat kue.
Adi juga sama seperti remaja lelaki yang lainnya, dia menyukai seorang gadis yang bernama Rini Aryani, seorang gadis sederhana yang tinggal bersebelahan dengan rumahnya alias tetangga ya gengs.
Rini merupakan adik kelas Adi saat sekolah, dan sekarang Rini sedang sekolah kelas 12 di bangku SMA. Setiap hari Adi selalu memperhatikan gadis cantik itu, tapi dia tidak pernah punya keberanian untuk mengatakan perasaannya.
Tentu saja karena keadaannya tidak mendukung, dia yang hanya orang biasa tidak punya keberanian untuk mengungkapkan perasaannya.
Hingga suatu hari di saat Adi sedang libur bekerja, dia memanfaatkan waktunya untuk lari pagi. Tanpa sengaja Adi melihat Rini yang sedang duduk termenung di bangku taman. Adi memberanikan diri untuk menghampiri Rini, dia merasa tak tega melihat wanita yang sangat ia suka sejak lama termenung sendirian.
Dengan mengumpulkan seluruh keberanian yang ada pada dirinya, Adi duduk di sebelah Rini. Rini yang merasa ada yang datang pun langsung menoleh ke arah Adi, dengan cepat ia pun bertanya.
"Kak Adi, sedang apa di sini ?" tanya Rini penasaran.
"Justru aku yang seharusnya bertanya sama kamu , kamu kenapa melamun sendirian di sini? Nanti kesambet loh, bahaya tahu seorang gadis bengong sendirian," kata Adi.
Untuk sesaat Rini terdiam, haruskah dia menceritakan masalah yang sedang dia alami atau tidak sama sekali pada Adi.
"Aku--aku hanya sedang bingung Kak," kata Rini lirih.
Adi tersentak mendengar jawaban dari Rini, pasalnya selama ini Adi selalu melihat Rini dengan pribadi yang sangat ceria. Dia tidak pernah melihat Rini bersedih, bahkan sampai melamun seperti itu.
"Kalau kamu percaya padaku, kamu bisa menceritakan semua kegundahan hati kamu ke aku." kata Adi sambil tersenyum hangat.
"Tapi Kakak janji ya, jangan ngeledekin aku," pinta Rini dengan wajah memelas.
"Iya Ade manis," kataAdi dengan senyum manisnya.
Mendengar apa yang dikatakan oleh Adi, Rini langsung tertawa dengan terbahak-bahak. Walaupun mereka bertetanggaan, tapi Rini tidak pernah melihat Adi atau mendengar pria itu berbicara seperti itu.
"Ngomong apa sih, Kak? Kakak ngga lucu," kata Rini sambil tersenyum malu.
"Nah, gitu dong. Kalau senyum, kan kamu jadinya cantik banget," rayu Adi.
Rini tampak malu-malu dengan ucapan Adi, Rini memberanikan diri untuk menatap Adi. Dia mulai menceritakan apa yang sedang dia pikirkan, dia juga menceritakan semua kegundahan yang ada di dalam hatinya.
"Kak, aku ini sedang sedih. Aku mau di jodohkan oleh kedua orang tuaku, padahal, kan aku sangat ingin memilih pasangan hidupku sendiri," keluh Rini.
Bak di sambar petir di siang hari, hati Adi terasa terbakar api yang membara. Pikirannya menjadi kosong dan detak jantungnya terasa berhenti saat mendengar apa yang dikatakan oleh Rini.
Dia tidak menyangka jika Rini sudah dijodohkan oleh orang tuanya, dia tidak menyangka jika wanita yang sangat dia sukai ternyata tidak bisa dia gapai.
"Kakak, kenapa Kakak malah bengong begitu? Kakak kesambet, ya? Kakak jangan nakut-nakutin aku kaya gitu." Rini berseru sambil menggoyang-goyangkan tangan Adi dengan kencang
Adi pun langsung tersentak dengan gerakan dari Rini, dengan cepat Adi menetralkan perasaannya. Dengan sekuat tenaga dia mencoba untuk menatap wanita yang sudah tiga tahun ini dia sukai, bagaimanapun juga dia tidak ingin ketahuan kalau dia sedang terluka karna ucapan Rini.
"Ah, aku tidak apa-apa. Memangnya kenapa kalau di jodohkan? Bukannya itu bagus, ya? Kan, kamu ngga usah repot repot untuk nyari pasangan hidup," jelas Adi dengan tatapan sendunya.
Walaupun hatinya terasa sakit, Adi berusaha untuk menghibur hati Rini yang sedang gundah gulana. Karena dia tidak mau melihat wanita yang dia sukai itu terlihat berwajah muram.
"Kakak ngga ngerti, mereka mau menjodoh kan aku sama lelaki yang sudah berumur tiga puluhan. Dia memang orangnya sudah mapan, kerjanya juga di kantoran. tapi kan--"
Rini teihat menggantungkan ucapannya.
"Tapi kenapa? kamu keberatan karna cowok yang di jodohkan sama kamu sudah tua, ya?" tanya Adi lagi.
"Bukan seperti itu kak, tapi aku kan belum pernah pacaran. Aku juga pengen ngerasain yang namanya pacaran dulu, baru nikahan," kata Rini sambil menundukkan wajahnya.
"Kamu itu aneh, kan kalau langsung nikah itu bagus dong," kata Adi.
"Bagus apanya? Kenal aja enggak ama tu cowok, tua la iya." Rini berseru sambil mencebikkan bibirnya.
Adi langsung tersenyum mendengar ucapan Rini, dengan tingkah Rini yang seperti itu membuatnya menjadi gemas. Kalau saja diizinkan, ingin sekali Adi mencubit ke dua pipi Rini.
"Bagus dong Ade manis, kan jadi ngga banyak dosa," kata Adi.
"Aaahh, kakak mah gitu!!" kesal Rini sambil memukul-mukul pundak Adi.
"Aduh! Ini sakit tahu," kata Adi.
"Maaf Kak, abisnya kakak nyebelin!" seru Rini.
"Kamu ngga boleh gitu dong, lagian kamu nikahnya nanti abis lulus SMA, kan? Jadi masih ada waktu buat kamu pendekatan dengan pria tua itu, siapa tahu nanti kalian cocok," kata Adi.
"Kakak sedang menghibur aku atau sedang meledek aku?" tanya Rini kesal.
"Maaf ada manis, mending kita pulang. Hari sudah makin siang soal nya," ajak Adi.
"Tapi aku belum mau pulang, kita makan bubur ayam mang Otoy yuk!" ajak Rini
"Baiklah," jawab Adi.
Akhirnya Adi dan Rini pergi dari taman menuju tempat mang Otoy mangkal, mereka berdua makan bubur ayam di sana. Sesekali mereka makan bubur sambil bercanda, Adi sangat senang bisa bersama dengan Rini.
Ini adalah pertama kalinya Adi bisa berduaan dengan Rini, ini sangat menyenangkan baginya.Tapi, bila mengingat Rini yang akan di jodohkan, hati Adi terasa di hujan ribuan anak panah.
Setelah makan bubur ayam selsai, mereka pun pulang menuju rumah masing masing. Rini merasa senang, setida nya di saat dia sedang gundah ,ada seseorang yang bisa menghiburnya.
Sedangkan Adi, di satu sisi dia sangatlah senang bisa berduaan dengan Rini . Tapi di sisi lain, dia sangat sedih mendengar kenyataan kalau orang yang dia sayang akan bersanding dengan pria lain. Sungguh dia berdoa dalam hati, semoga dia bisa bercengkerama lagi dengan Rini.
Walau pada kenyataannya, dia tidak bisa memiliki Rini. tapi dia akan berusaha membuat Rini bahagia, walaupun hanya sebentar. Hanya sebelum dia menikah dan menjadi milik orang lain.
-
-
-
-
-
Terimakasih sudah mampir..
Jangan lupa tekan 💓untuk memfavoritkan..
TBC
Jangan lupa like, vote, kritik, koment, rate dan saran yang membangun ya..
Karena dukungan mu adalah semangat untuk ku..
Selamat membaca..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sudah satu minggu Adi tak pernah berbicara lagi dengan Rini, setelah obrolan nya dengan Rini di taman saat itu, setiap hari di pikiran Adi hanya ada Rini. Adi sungguh rindu dengan Rini, tapi untuk menemui nya pun dia tak punya keberanian.
Sore hari saat pulang kerja, Adi merasa heran. Pasal nya di rumah Rini begitu ramai. Pagi hari saat dia berangkat kerja masih sepi seperti biasa nya, tapi pada saat ia pulang di sana sudah ada dua buah mobil terparkir dengan apik.
Adi yang melihat hal seperti itu jiwa kepo nya pun langsung keluar ,Adi langsung menghampiri bibi nya Rini yang sedang repot membawa banyak bungkusan.
"Maaf bi, saya mau tanya. Ini ada acara apa ya, ko rame banget? "seru Adi
"Acara tunangan Di, tunangan nya Rini sama nak Herdiyan. "jelas bibi nya Rini
Deg
Jantung Adi serasa di tusuk ribuan jarum yang menancap tepat pada sasaran nya, sakit? tentu saja hati Adi terasa sangat sakit,sakit yang tak berdarah. Adi benar benar seorang pria pecundang yang kalah sebelum berperang,benar benar menyedih kan ya pemirsah 😁..
Rasa nya Adi ingin pingsan saja, dia ingin menutup telinga nya rapat rapat agar tak bisa mendengar.Rasa nya mata nya ingin segera menutup agar tak melihat hal yang menyesak kan dada nya..
Mendengar ucapan bibi nya Rini, Adi hanya melongo. Dia tidak tahu harus berkata apa lagi, dia hanya bisa pasrah mendengar orang yang dia suka akan di lamar pria lain. Melihat Adi yang hanya bengong, bibi nya Rini pun langsung menegur Adi.
"Adi,, kamu kenapa jadi bengong begitu? "tanya bibi nya Rini sambil menepuk pundak Adi dengan keras
Adi yang di tepuk pundak nya pun langsung tersentak, dengan segera dia berusaha menetral kan perasaan nya yang kini terasa sangat perih.
"Ah, tidak apa apa bi. Saya hanya kaget saja, bukan nya Rini masih sekolah ya bi? "seru Adi
"Dia memang masih sekolah, ini baru tunangan saja. Nanti setelah kelulusan baru mereka akan menikah."jelas bibi nya Rini
"Begitu ya bi,, "seru Adi lemas
"Kamu kenapa jadi lemes gitu? Apa jangan jangan, kamu suka ya sama Rini? "tebak bibi nya Rini
"Bibi bisa aja,,saya ngga seperti itu kok bi, ya sudah ya bi, saya tinggal ya bi. "seru Adi menghindar
"Iya iya,,sana pulang!! "seru Bibi nya Rini
Adi pun segera masuk ke dalam rumah nya, dia tak ingin berlama lama di sana. Semakin lama dia melihat keramaian di rumah Rini, hati nya terasa sangat perih. Kalau bisa Adi ingin menghilang saja untuk sementara, sungguh dia tidak ingin melihat Rini yang sebentar lagi akan di miliki oleh orang lain.
Malam harinya Adi merasa tak bisa tidur, dia pun segera bangun dan keluar dari rumah nya. Dia duduk di teras depan rumah nya, sambil menikmati secangkir kopi hitam kesukaan nya. Saat asik menikmati kopi nya, Adi melihat Rini sedang termenung di depan rumah nya. Adi sangat ingin berbicara dengan Rini walaupun hanya sebentar, tapi seperti biasa pria itu tidak pernah punya keberanian.
Tanpa dia duga Rini melihat Adi yang sedang memperhati kan nya, dengan cepat Rini pun menghampiri Adi yang sedang menyesap kopi di teras rumah nya.
"Kak Adi belum tidur?kakak kenapa sendirian saja?"tanya Rini sambil duduk di samping Adi
"Belum, aku ngga bisa tidur. "jawab Adi
"Kenapa kak?Apa kakak sedang sakit? "tanya Rini lagi
"Aku tidak sedang sakit, aku hanya lagi galau. Cewek yang aku suka ,sebentar lagi mau menikah dengan pria lain. "seru Adi lesu
"Memang nya kakak punya cewek ya?Kok aku ngga percaya ya,, abisan slama ini aku ngga pernah tuh liat kakak jalan sama cewek. "cela Rini
"Jadi secara ngga langsung kamu mau bilang kalau aku cowok yang ngga pernah laku ya? "tanya Adi
"Bisa jadi seperti itu,, "seru Rini sambil tersenyum manis
"Kamu ini bisa saja, aku memang cuma suka sama satu perempuan. Tapi seperti nya kami tidak berjodoh, dan seperti nya bulan depan dia sudah mau menikah."seru Adi
"Berarti cewek yang kakak suka sama kaya aku, aku juga mau menikah bulan depan."Seru Rini dengan lesu
"Sudah, jangan sedih. Nanti cantik nya ilang tahu.."rayu Adi sambil mengusap punggung Rini
"Makasih ya Kak..kakak selalu ada buat nenangin hati aku "seru Rini
"Makasih buat apa? "tanya Adi pura pura tidak dengar
"Makasih karna sudah mau ngobrol sama aku, aku baru sadar ternyata ngobrol sama kakak itu sangat nyaman dan menyenangkan . "seru Rini
"Kamu ini, bisa saja deh kalau ngomong. "seru Adi sambil mencubit gemas pipi Rini
"Aku pulang dulu ya Kak,ini sudah sangat malam."seru Rini sambil melihat jam yang melingkar di tangan nya
"Pulang lah, dan cepat lah tidur. Walau pun besok hari minggu, tapi kamu tidak boleh tidur terlalu larut."seru Adi
"Siap Kak,, oiya kak,, besok kakak ada waktu ngga?"seru Rini
"Memang nya kenapa? "seru Adi
"Kak Herdiyan akan mengajak aku ke pesta perusahaan besok malam, tapi aku ngga punya gaun. kalau kakak ngga ada acara, aku mau minta di temenin kakak ke butik."seru Rini
Hati Adi serasa tercubit saat Rini mengucap kan nama pria lain dari mulut nya, tapi demi apa pun dia harus bisa menerima nya. karna pada kenyataan nya, dia memang lah bukan lah siapa siapa nya Rini.
"Jam berapa? "tanya Adi
"Jam sembilan pagi ya Kak.. "seru Rini
''Baiklah aku akan mengantar kamu, sekarang kamu pulang dan bobo yang cantik ya Ade manis."seru Adi sambil mengedip kan sebelah mata nya
Rini hanya tersenyum mendengar ucapan Adi, dengan perasaan yang sudah lebih baik Rini pun masuk ke dalam rumah nya.sedang kan Adi, setelah obrolan nya dengan Rini membuat hatinya merasa bahagia. setidak nya dia masih bisa bersama dengan Rini, walaupun itu hanya akan sebentar.
Setelah menghabiskan kopi nya, Adi pun langsung tidur dengan lelap. Dia harus menyegarkan tubuh nya setelah seharian menghabis kan waktu untuk bekerja,sungguh dia berharap saat esok membuka mata hanya ada kebahagiaan yang menghampiri hidup nya.
-
-
-
-
-
Terimaka kasih karena sudah mampir..
Jangan lupa tekan 💓untuk memfavoritkan
TBC
Jangan lupa like, vote, rate, koment, kritik dan saran yang membangun ya..
Dukungan mu adalah semangat bagi ku..
Selamat membaca..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Pukul sembilan pagi Adi sudah bersiap, kini dia sedang duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi. dia sedang menunggu kedatangan Rini, tak berselang lama Rini pun menghampiri Adi.
"Kakak udah siap? "seru Rini
"Siap dong Ade manis,, kalau untuk pergi mengantar cewek cantik seperti kamu, aku selalu siap."seru Adi
"Kakak bisa aja.. "seru Rini dengan wajah yang sudah bersemu
"Kita mau langsung ke butik atau mau jalan dulu?"seru Adi
"Jalan kemana kak?"seru Rini
"Ke taman bermain yuk,, lagian kan acara nya malam. Kita ke butik nya abis main aja.. "ajak Adi
"Seperti nya akan sangat menyenangkan, baiklah."seru Rini senang
Adi begitu bersorak dalam hati nya, dengan segera dia menyiap kan motor nya. Adi pun tak segan memakai kan helm pada Rini, dan merapikan rambut nya Rini yang sedikit berantakan.
"Apa kamu sudah siap? "seru Adi
"Siap dong Kak.. "seru Rini
"Pegangan dong Ade manis,, "seru Adi
Rini hanya tersenyum tanpa ada niat untuk menjawab ucapan Adi, dengan segera Rini melingkarkan kedua tangan nya di perut Adi. Adi pun tersenyum bangga saat melihat tangan Rini yang melingkar manja di perut nya, sungguh hari ini dia begitu bahagia.
Setengah jam kemudian mereka pun sampai di taman bermain, Rini terlihat begitu senang. Dengan cepat Adi membeli tiket agar mereka berdua bisa masuk, dan Rini pun menyambut nya dengan gembira.
"Kamu mau naik wahana apa? "seru Adi
"Aku mau menaiki semua permainan yang ada di sini Kak,,"seru Rini
"Baiklah Ade manis, semua permintaan kamu akan segera terkabul. "seru Adi dengan tersenyum manis
Akhirnya dengan semangat empat lima Rini dan Adi pun menaiki semua wahana yang ada, hampir dua jam mereka di sana. Adi sudah terlihat kelelahan, dan kini dia hanya duduk sambil memegang kepala nya.
"Kakak kenapa kepala nya di pegangin seperti itu?"seru rini
"Seperti nya kepala aku terasa pusing.. "seru Adi
"Yaaahhh,,,kakak payah. Masa baru segitu aja udah mabok."seru Rini
"Iya iya,,kakak emang payah. "seru Adi sambil terkekeh
"Sini kak aku pijitin biar cepat sembuh,, " seru rini
Dengan senang hati Adi pun membelakangi Rini, dengan cekatan Rini memijat kepala Adi dari belakang.
"Enak tidak kak? "tanya Rini
"Enak,, "seru Adi
"Kakak, aku laper. kita makan yuk.. "seru Rini
Adi membalikkan badan nya, Adi pun menangkap kedua tangan Rini dan memegang nya dengan erat.Rini yang mendapat perlakuan seperti itu dari Adi pun hanya bisa tersenyum, dia menatap wajah Adi dengan intens.
"Kenapa menatap ku seperti itu? "tanya Adi
Rini yang mendapat pertanyaan dari Adi menjadi salah tingkah, dia segera melepas tangan nya yang di pegang oleh Adi.
"Tidak apa apa, bagaimana kalo kita makan baso? panas panas kaya gini pasti sangat enak. "seru Rini
"Ayo,, "seru Adi sambil menautkan tangan nya ke tangan Rini
Rini yang mendapat kan perlakuan seperti itu hanya bisa pasrah, tapi dalam hati nya entah kenapa sekarang ini ia merasa sangat nyaman bisa bersama dengan Adi.
Setelah beberapa saat berjalan, mereka pun menemukan kedai baso. Adi dan Rini pun segera singgah di sana dan memesan dua mangkuk baso, mereka memakan baso nya dengan lahap.
Setelah selsai makan, Adi melihat jam yang melingkar di tangan nya.
"Ngga terasa ya sudah jam dua aja.. "seru Adi
"Masa sih Kak?" seru Rini
Adi pun mengarah kan jam tangan nya ke arah wajah Rini,Rini pun segera melihat nya.
"Iya Kak bener udah jam dua, ayo buruan kita ke butik."seru Rini
"Baiklah,, "seru Adi
Adi pun segera membayar baso yang mereka makan,setelah itu adi pun melajukan motor nya ke tempat yang di arah kan Rini.
Satu jam kemudian, mereka pun sampai di tempat tujuan. dengan segera Adi memarkir kan motor nya, dia pun segera melepas helm yang di pakai oleh nya dan Rini.
"Sudah sampai Ade manis. "seru Adi
"Makasih Kak,, ayo kedalam. Temenin aku milih baju nya."seru Rini
Adi pun hanya bisa mengiya kan keinginan Rini, sebenarnya Adi merasa sangat heran. Kenapa calon suami nya rini tidak mau menemani nya?
tapi sudah lah, dengan tidak ada tunangan nya Rini malah benar benar menguntung kan dia.
Rini dan Adi pun masuk ke dalam butik, Rini melihat beberapa gaun yang terlihat sangat cantik.
"Kak, yang ini kira kira pas ngga ya di aku? "seru Rini
"Kamu coba aja dulu, kalau misalkan cocok kan tinggal langsung bayar. "seru Adi
"Baiklah,, "seru Rini
Rini pun menuju ruangan ganti, di sana dia mencoba bajunya. setelah itu, dia pun segera keluar untuk menunjukkan nya kepada Adi
"Gimana kak? "seru Rini
"Cantik De, kamu cantik banget ."seru Adi
"Makasih kak.. "seru Rini
Rini pun segera melepas kan gaun nya di ruang ganti, setelah itu dia langsung membayar nya. Setelah semua selesai, mereka pun segera bergegas untuk pulang.
Setelah sampai di depan rumah Rini, Adi pun langsung mematikan mesin motor nya.
"Sudah sampai, sekarang kamu masuk. Mandi, terus dandan yang cantik. "seru Adi
"Iya Kak, terima kasih untuk hari ini. Terima kasih karena kakak sudah mau nemenin aku seharian.."seru Rini
"Sama sama.. "seru Adi
Adi segera masuk ke dalam rumah nya, begitu pun dengan Rini. Saat sudah di dalam rumah, Rini di cecar banyak pertanyaan oleh ibu nya.
"Kamu habis dari mana sama si anak yatim itu? "seru ibu Leli
"Habis beli gaun bu, kan bentar lagi mau pergi sama Kak Herdiyan. "seru Rini
"Kenapa harus pergi sama Adi, memang nya tidak ada yang bisa mengantar kamu selain dia? Terus kenapa lama? Terus kenapa bisa pulang se sore ini? kalian mampir ke mana dulu? Kamu ngga di engga engga kan sama dia? "seru bu Leli
"Ya ampun bu,, kalau nanya itu saya satu. kalau ibu nyerocos mulu, aku gimana jawab nya. "seru Rini
"Ya sudah kamu buruan mandi, habis itu bersiap. Takut nya nak Herdiyan keburu datang. "seru bu Leli
''Iya bu, Rini masuk ke kamar dulu, ibu jangan berpikir yang macam macam tentang aku sama Adi. "seru Rini
"Iya,, "seru bu Leli
Rini pun langsung masuk ke dalam kamar nya, dia ingin mandi dan bersiap. jangan sampai Herdiyan datang tapi dia belum apa apa.
-
-
-
Terimakasih sudah mampir..
Jangan lupa like dan tekan 💓untuk memfavoritkan
TBC
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!