Dilamar

Tiga hari kemudian,

"Jadi Aletta sudah hamil??" tanya Arga.

"Iya kak, katanya bayi mereka kembar. Ahh aku tak sabar menggendong dua ponakan kembarku itu" ucap Olivia sambil tersenyum dan memakan es krimnya.

Arga hanya terdiam menatap langit yang sedang mendung itu (Semendung hatinya).

Olivia yang melihat respon Arga pun merasa bersalah,

"Kak, aku minta maaf jika kata-kataku melukai hatimu" lirih Olivia.

"Melukai?? Tidak Livia. Dia sudah menjadi masa laluku dan sekarang kamu adalah masa depanku" ucap Arga sambil masih menatap langit yang kini semakin menggelap.

"Kau yakin perasaanmu kepada kak Aletta sudah tidak ada lagi kak??" tanya Livia.

"Kalau masih ada untuk apa aku mencoba menjalin hubungan denganmu. Lagipula setelah di pikir-pikir semakin kesini aku semakin penasaran padamu." ucap Arga kemudian menatap Olivia yang kini tersenyum padanya.

"Terimakasih sudah memberi aku kesempatan untuk memilikimu kak" bathin Olivia.

"Livia??"

"Iya kak?"

"Kapan orang tuamu pulang ke Indonesia??" tanya Arga.

"Kemungkinan satu Minggu lagi kak. Memangnya ada apa??" tanya Olivia.

"Aku ingin berbicara serius padamu" ucap Arga sambil menatap lekat mata Olivia.

"Apa kak?"

"Sekali lagi ku utarakan padamu niat baikku Olivia. Menikahlah denganku, aku butuh jawaban sekarang. Jika kau menerimaku maka hari itu juga dimana orangtuamu pulang kita akan menikah. Namun jika kau menolakku maka aku akan pergi jauh dari sini karena sudah tak ada harapan lagi disini" ucap Arga membuat Olivia terdiam.

"Aku harus jawab apa?? Aku memang sangat mencintainya namun ada sedikit rasa takut jika ia tak bisa mencintaiku. Tapi aku tak mungkin membiarkan kak Arga pergi dariku. Sehari tak melihatnya saja sudah membuatku gila apalagi dia pergi jauh dariku." bathin Livia.

"Bagaimana Livia??"

"Aku, aku mau kak" lirih Livia.

Arga pun tersenyum kemudian memeluk Olivia.

"Terimakasih Livia" ucap Arga sambil mengecup puncak kepala Olivia.

"Tapi bagaimana dengan kak Aletta dan kak Al?? Mungkin semua akan setuju saja tapi tidak untuk kak Al" ucap Livia.

"Aku sudah tidak ada urusan lagi dengannya karena setelah kita menikah nanti aku ingin kita tinggal dirumah sendiri. Aku sudah memiliki sebuah rumah yang sudah aku siapkan khusus untuk keluarga kecilku nanti" ucap Arga.

"Tapi apakah Oma buyut akan mengijinkan??" tanya Livia.

"Beliau sangat menyayangiku maka ia pasti akan mengijinkanmu bersamaku Livia. Beliau sangat percaya padaku" ucap Arga.

"Kau yakin bisa meyakinkan Oma buyut kak??"

"Tentu saja Livia. Jangan khawatir ya" ucap Arga.

"Terimakasih kak" ucap Livia.

"Ada satu lagi untukmu Livia" ucap Arga sambil merogoh saku celananya.

"Apa kak?"

Livia terkejut melihat sebuah cincin bertahta berlian yang simple namun elegan itu.

Arga kemudian langsung memasangkan cincin itu di jari manis Olivia.

"Sudah kuduga jika akan sangat pas di jari manismu" ucap Arga.

"Bagaimana kakak bisa tau ukuranku??" tanya Livia

"Hanya mengira saja" jawab Arga dan kembali memeluk Livia.

Olivia menangis haru karena masih tak percaya jika pria yang selama ini ia cintai mengajak ia menikah. Ia seolah tengah bermimpi namun tubuh kekar yang ia peluk kini adalah nyata.

Arga yang ia peluk benar-benar nyata di depannya. Dan bahkan baru saja melamarnya.

Sementara Arga, ia terlihat menarik seutas senyum penuh misteri di bibirnya itu.

🍃🍃🍃

"Bicarakan kepada keluargamu ya sayang" ucap Arga.

"Iya kak," jawab Olivia.

"Ya sudah aku pamit. Langsung istirahat ya, besok pagi aku jemput seperti biasa" ucap Arga.

Olivia mengangguk dan masuk ke dalam rumah.

"Sejak kapan kamu menjalin hubungan dengan Arga Liv??" suara Aldi dari arah belakang.

"Kak Al??"

"Jawab kakak sejak kapan??" tanya Aldi dengan wajah sinis.

"Kak, aku dan kak Arga"

"Berpacaran kan?? Apa itu yang ada di jari manismu??" tanya Aldi.

"Bukan apa-apa kak"

"Jawab kakak Livia!!!" bentak Aldi.

"Iya kak, aku memang berpacaran dengan kak Arga. Dan tadi ia juga sudah melamar ku!!!" ucap Olivia dengan lantang.

"Kau gila Liv??" teriak Aldi.

"Ada apa ini boo??" tanya Aletta dari arah belakang.

"Lihat adikmu itu!! Dia baru saja dilamar oleh Arga!!" ucap Aldi dingin membuat Aletta terkejut.

"Benarkah itu Liv??" tanya Aletta.

Olivia pun mengangguk.

"Ya Tuhan, akhirnya kau bisa meraih cintamu Livia" ucap Aletta dengan senyum lebar.

"Wel apa maksudmu??"

"Kenapa kak?? Bukankah bagus?? Pengorbananku tidak sia-sia kan??" ucap Aletta.

"Kalian berdua ini sebenarnya bisa berfikir atau tidak. Aku yakin dia tidak benar-benar mencintai Olivia" ucap Aldi membuat Aletta langsung menatap tajam ke arah Aldi.

"Jaga mulutmu boo!!" ucap Aletta marah kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Aldi pun ikut meninggalkan Olivia yang terdiam memikirkan kata-kata Aldi.

Ia masuk ke dalam kamarnya kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Ia melirik ke arah bunga yang tiada henti dikirimkan oleh Arga setiap harinya itu sambil menerawang.

"Benarkah kau tak benar-benar mencintaiku kak?? Tapi aku sudah terlanjur terbang olehmu. Aku tak mungkin pergi begitu saja setelah aku mendapatkan apa yang selama ini aku mau. Kalaupun kau memang tidak mencintaiku setidaknya cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Lagipula tidak ada konflik diantara kita berdua" ucap Olivia sambil menatap layar ponselnya.

"Aku harus memberi tahu mama kabar bahagia ini" ucap Olivia kemudian menelpon kedua orang tuanya.

🍃🍃

Sementara itu,

"Persiapkan segala sesuatu dengan baik dan benar. Aku tak mau ada kesalahan sedikitpun. Aku mau pernikahanku akan menjadi pernikahan yang tidak bisa dilupakan. Cari konsep yang menurut kalian paling terbaik dan pesan juga bunga tulip khusus untuk calon istriku" ucap Arga kepada seseorang.

"Baik tuan, saya akan segera melaksanakan semua perintah dari tuan" ucap seorang wanita itu.

"Besok saya akan membawa calon istri saya kesini untuk melakukan fitting baju pengantin. Kuharap kau bisa memenuhi semua kemauannya. Buatlah baju yang terbaik untuknya. Saya akan membayar dua kali lipat dari harga normal asalkan kau bisa membuat dalam waktu tiga hari setelah fitting baju. Saya juga mau kamu menyiapkan fotografer yang sama persis dengan pernikahan keluarga Wijayanto dua bulan yang lalu. Pokoknya semua keperluan pernikahan saya percayakan padamu. Berapapun saya harus membayarnya saya siap asal hasilnya sesuai seperti yang saya inginkan" ucap Arga.

"Baik tuan saya akan melakukan semampu dan sebisa saya sesuai keinginan tuan" ucap wanita itu.

Arga pun berdiri dan berjalan menjauh.

"Beruntung sekali wanita yang mendapatkan hati tuan Arga" ucap wanita itu.

Arga yang mendengar pun tersenyum kemudian kembali melangkahkan kakinya pergi dari sana dan kembali menaiki mobilnya.

Terpopuler

Comments

naila syauqi

naila syauqi

wah.. mau menikah nich.. kayaknya rayuan si mas arga emang maut ya..😁

2021-05-20

1

Rere rizalaela

Rere rizalaela

👍👍❤️

2021-04-24

1

Moms Azahraa

Moms Azahraa

suka banget,,, 😘😘

2021-04-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!