"Maaf kak, aku tidak bisa" ucap Olivia lirih.
"Kenapa??" tanya Arga.
"Aku,,,"
"Kau takut padaku Livia?? Maafkan aku jika aku semalam membuatmu ketakutan. Apa kau terluka?" ucap Arga sambil ingin menyentuh Olivia namun Olivia menghindarinya.
"Aku tak akan menyakitimu Livia" lirih Arga dan langsung memeluk tubuh Olivia.
"Ijinkan aku belajar mencintaimu" ucap Arga.
Olivia yang heran dengan sikap Arga pun hanya terdiam dan termenung.
"Apa ini karena dia sudah tau jika hati kak Aletta bukan lagi miliknya?? Andai kau mengatakan itu semua karena kau mencintaiku kak. Mungkin dengan lantang aku akan menjawab ya saat ini juga. Tapi benar ucapan kak Arga, cinta bisa datang seiring berjalannya waktu. Buktinya sekarang kak Aletta dan kak Al juga saling mencintai." bathin Livia.
"Bagaimana Liv?? Aku akan bertanya sekali lagi apakah kau mau menikah denganku??" tanya Arga sambil melepaskan pelukannya.
"Beri aku sedikit waktu untuk berfikir kak" ucap Olivia.
"Baiklah, aku beri waktu satu Minggu dan kita akan melakukan kencan sebelum kau memutuskan untuk menikah denganku atau tidak. Tapi tidak ada salahnya mencoba Livia" ucap Arga.
"Aku tau kak, ya sudah aku mau masuk dulu kak"
"Oke kalau begitu, aku pulang dulu ya. Jangan lupa istirahat. Maaf sudah membuatmu sedikit terluka" ucap Arga sambil tersenyum manis kemudian keluar dari mobil Olivia.
"Ya Tuhan jantungku. Mengapa aku bisa jatuh cinta padamu kak. Bahkan rasa ini bertambah besar setiap detiknya. Aku akan menikah denganmu jika kau memang benar-benar sudah melupakan kak Aletta" lirih Olivia sambil menatap Arga yang sudah masuk mobil dan memberikan klakson untuk Olivia sebelum Arga pergi dari tempat itu.
Olivia yang melihat kepergian Arga langsung masuk kedalam rumah.
"Ahhh badanku masih sakit semua" lirih Olivia.
Ada sedikit lebam di pipi Olivia namun ia tutupi dengan rambut panjangnya.
"Mengapa tetap saja aku tak bisa membencimu kak? Mungkin ini yang dinamakan cinta buta. Tapi aku tak peduli. Yang aku tahu hanya aku sangat mencintaimu." lirih Olivia.
Ia kemudian mandi dan merebahkan diri di ranjang.
Ia membuka ponselnya dan mengetikkan sebuah sandi, kemudian ia membuka sosial media milik Arga.
"Sangat tampan. Bagaimana aku tidak jatuh hati padamu kak. Kau begitu sempurna. Wajah Asiamu membuat aku semakin jatuh cinta. Benarkah dia sudah melupakan kak Aletta??" lirih Olivia kemudian langsung mengecek beberapa foto dan tak menemukan satu pun foto dari Aletta.
Ia mengingat bagaimana sikap Arga tadi yang berubah manjadi manis lagi.
"Aku tau kau bukan pria kasar dan arogan seperti semalam kak. Aku tau kau semalam hanya emosi sesaat saja. Aku mencintaimu Arga Dozan" lirih Olivia sambil senyum-senyum menatap foto Arga.
Tanpa sadar ia pun tertidur lelap.
🍃🍃🍃
Keesokan harinya,
Ponsel Olivia berbunyi dan menampakkan sebuah Id yang membuat ia langsung membulatkan matanya.
"Halo ma" ucap Olivia.
"Selamat pagi Livia, kamu sedang apa??" ucap mama Reni.
"Aku baru mau bangun mama sudah lebih dahulu menelpon hehe"
"Kau ini malas sekali sih Liv, biasanya juga bangun pagi."
"Iya kemarin aku sedikit lelah ma jadi aku terlalu pulas tertidur" jawab Olivia.
"Liv?"
"Iya ma?"
"Kamu tidak apa-apa kan??" tanya mama Reni.
"Tidak apa-apa bagaimana?? Aku baik-baik saja ma jangan khawatir"
"Lalu bekas apa itu di pipimu?? Apakah ada yang melukaimu?? Katakan siapa yang melukaimu biar mama habisi orang itu" ucap mama Reni membuat Olivia tertawa.
"Haha mau mama patahin tulangnya terus habis itu dimasukin ke seblak ya ma" tawa Olivia terdengar ceria.
"Mama tidak bercanda Livia, itu bekas apa??"
"Oh ini, ini tuh gara-gara aku ngikutin trend cubit pipi yang ada di aplikasi tingtong itu loh ma" ucap Olivia berbohong.
"Kau ini ada-ada saja. Ya sudah besok-besok jangan di ulangi lagi ya. Jangan bikin Mama khawatir karena kemungkinan mama masih akan lama disini" ucap mama Reni.
"Siap mamaku yang paling cantik" ucap Olivia.
"Yasudah sana mandi dan berangkat ke kantor" ucap mama Reni.
"Iya ma bye mama" ucap Olivia sambil melambaikan tangannya.
"Dadah sayang" ucap mama Reni.
Ponsel pun dimatikan.
Olivia melihat ada sebuah pesan,
"Buka pintu kamarmu sekarang"
Bunyi pesan itu yang tak lain adalah Arga.
Olivia yang bingung hanya menurut dengan membuka pintu kamarnya.
Betapa terkejutnya ia saat melihat ada sebuah buket bunga lengkap dengan sebuah kotak didepan pintu kamarnya.
Ia menoleh ke kanan-kiri namun tak melihat satupun orang disana karena ini masih terlalu pagi. Kakaknya pun mungkin masih tertidur dan para maid sedang disibukkan dengan urusan dapur.
Sesaat kemudian sebuah notifikasi pesan masuk lagi ke ponselnya,
"Sebagai permintaan maaf ku. Kotak itu berisi obat untuk menyembuhkan lukamu. Dan cepatlah mandi, satu jam lagi aku akan menjemputmu"
Olivia yang membaca hanya senyum-senyum sendiri dan langsung mengambil dua benda itu dengan segera.
Ia kemudian membuka kotak itu yang ternyata berisi beberapa obat pereda rasa sakit yang terbilang sangat lengkap.
Ia kemudian masuk kedalam kamarnya.
"Sebaiknya aku mandi karena sebentar lagi waktunya sarapan" ucap Aletta kemudian bergegas ke kamar mandi.
Sebelum berangkat, Olivia pun berdandan lebih cantik dari biasanya. Ia menatap pantulan wajahnya menggunakan cermin dan tersenyum.
Setelah itu ia mengambil tas dan bersiap akan berangkat namun langkahnya terhenti saat kembali melihat buket bunga yang ia letakkan diatas ranjang itu. Ia menghampiri dan menghirup aroma dari bunga itu sambil tersenyum kemudian langsung bergegas keluar.
Seperti biasa pagi ini ia juga mengantarkan sarapan untuk Oma Kartika. Rutinitas itu sudah ia lakukan sejak Oma sakit.
Setelah selesai mengantarkan sarapan untuk Oma, ia kembali ke meja makan dan duduk disana.
"Kak Aldi dan kak Aletta belum turun mbak?" tanya Olivia ke salah satu maid.
"Belum nona,"
"Dasar pengantin baru!!" lirih Olivia.
"Ya sudah, kembali siapkan sarapannya saja ya" ucap Olivia kemudian memainkan ponselnya.
Ia terus saja tersenyum saat kembali membaca pesan dari Arga.
Dari arah atas ia mendengar suara sepasang suami-istri tengah bercanda dan tertawa membuat ia tersenyum.
"Mungkin benar, cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Buktinya mereka terdengar sangat harmonis seperti itu. Lagipula sekarang kak Aletta sudah tidak mencintai kak Arga jadi kurasa aku tidak egois jika mulai kembali menyukai kak Arga meski sebenarnya rasa itu memang selalu ada. Tapi setidaknya rasa cinta kak Aletta sudah bukan milik kak Arga. Saatnya kamu melepaskan beban pikiranmu Olivia, semangat!" bathin Olivia sambil tersenyum hingga tak menyadari jika Aldi dan Aletta sudah ada didepannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Liana_Ciienda
awalnya aku sempet berpikir kalo Livia bakal jadi orang ke 3 yg jahat... tp iicckkk gemes aku SMA KK yg bisa buat cerita bagus banget... aku bahkan pernah nangis baca Cinta untuk Aleta
2021-04-15
1
Indah Yndah Sary Aptar
Next kilat plisss dong kak 😍💪
2021-04-15
2
Dhea Anastasya
S'moga brjodoh ya dan gak sia2 pngirbananmu Livia,,😉😉😉smangat terus tr klo Arga g ngerti juga,bilang sama aku tr biar ku unyeng2 itu bbng Arga🤣🤣🤣🤣🤭🤭
2021-04-15
1