Aldi yang iseng langsung melepaskan ikat rambut yang dipakai Aletta kemudian melemparkan ke arah Olivia membuat Olivia terkejut dan menjerit.
"Akhh ulat!!" teriak Olivia terkejut karena kebetulan ikat rambut Aletta berwarna hitam membuat Aletta dan Aldi tertawa.
"Haha,"
Olivia yang menyadari jika itu hanyalah ulah dari kak Aldi pun langsung melirik tajam kakaknya itu.
"Pasti kamu kan yang mengerjai aku??" tanya Olivia kepada Aldi.
"Mana ada, orang itu jatuh dari atap" ucap Aldi mengelak.
"Mau berbohong ya!! Awas saja aku akan membalasmu!!" ucap Olivia.
"Liv, sudahlah biarkan saja. Kakakmu itu memang iseng" ucap Aletta.
"Tapi jantungku hampir saja mau lepas kak"
"Sudahlah ayo kita sarapan" ucap Aletta.
Olivia pun menunggu Aletta yang tengah mengambilkan makanan untuk Aldi kemudian untuknya.
"Terimakasih kak" ucap Olivia.
"Sama-sama, oh ya dari tadi kamu melamun memangnya ada apa??"
"Tidak ada apa-apa kak" jawab Olivia.
"Kurasa jomblo abadi kita ini sedang jatuh cinta" ejek Aldi.
"Apa katamu??" ucap Olivia sedikit kesal.
"Boo kau ini jangan terus menggoda Olivia" ucap Aletta.
"Tuh dengerin!!" ucap Olivia.
"Haha lagian mana ada sih pria yang mau sama wanita bar-bar sepertimu."
"Bar-bar?? Enak saja!!" jawab Olivia kesal.
"Ingat ya Liv, kau boleh dengan pria manapun didunia ini selain Arga. Aku tidak Sudi jika dia menjadi adik iparku" ucap Aldi.
"Boo, jaga bicaramu"
"Kenapa sayang?? Aku memang tidak suka dengan mantanmu itu!!"
Olivia yang jengah mendengar perdebatan mereka berdua hanya bisa diam sambil memakan sarapannya.
Setelah selesai memakan sarapannya, Aldi menawarkan untuk berangkat bersama namun Olivia menolak dengan sebuah alasan padahal sebenarnya ia ingin berangkat bersama Arga.
Tak lama setelah kepergian Aletta dan Aldi, mobil Arga pun sampai didepan rumah membuat Olivia sedikit mengulas senyum.
Arga pun turun dari mobil kemudian melepaskan kacamata hitamnya membuat Olivia lagi-lagi jatuh cinta kepada sosok Arga Dozan karena pesonanya.
"Sudah lama menunggu??" tanya Arga sambil tersenyum.
"Baru saja kok kak" ucap Olivia.
"Ayo masuk" ucap Arga sambil membuka pintu.
"Terimakasih kak" ucap Olivia dan Arga hanya mengangguk.
Arga pun ikut masuk kedalam mobil dan melajukan kendaraannya itu.
"Kau sudah sarapan Liv?"
"Sudah kak," jawab Livia.
"Aku belum sarapan maukah kau menemaniku mencari sarapan sebentar??" tanya Arga.
"Jam segini kakak belum sarapan?? Nanti kalau kakak sakit perut bagaimana??"
"Hahha aku terlalu bersemangat menjemputmu Liv, makanya aku tak sempat sarapan" ucap Arga membuat Olivia mengulas senyuman.
"Ya sudah, ayo aku temani kakak cari sarapan" ucap Olivia.
"Terimakasih Liv"
"Sama-sama kak"
Hening tak ada suara dari mereka berdua,
"Bagaimana, apa kau suka bunga dariku??" tanya Arga.
"Suka kak, terimakasih ya. Terimakasih juga untuk obatnya" jawab Olivia.
Arga hanya tersenyum.
Sesaat kemudian Arga menghentikan mobilnya,
"Kenapa berhenti kak??" tanya Olivia.
Arga tak menjawab dan langsung mendekati Olivia membuat jantung Olivia berdebar tak menentu.
Olivia kemudian memejamkan matanya saat Arga sudah benar-benar didepan wajahnya hingga terdengar bunyi klik,,,
Olivia langsung membuka matanya,
"Lain kali pakai sabuknya ya Liv, aku tidak mau terjadi sesuatu padamu" ucap Arga membuat Olivia lagi-lagi hanya tersenyum malu dan mengangguk.
"Bodoh!! Apa yang aku fikirkan?? Kenapa aku harus memejamkan mataku?? Bagaimana jika kak Arga tahu fikiranku tadi? Ahh bisa mati dengan rasa malu aku" bathin Olivia.
Saat Olivia tengah melamun tiba-tiba Arga kembali mendekati Olivia kemudian memegang pipinya.
"Tutup matamu Liv" ucap Arga membuat Olivia sedikit terkejut.
"Untuk apa kak??"
"Tutup saja, rasanya akan menenangkan" ucap Arga.
"Tapi apa yang akan kakak lakukan??"
"Tutup saja matamu dan nikmatilah" ucap Arga.
Olivia pun menurut dan menutup matanya.
"Ya Tuhan apa yang akan kak Arga lakukan?? Mengapa jantungku berdebar sangat kencang?? Jangan-jangan kak Arga mau,, akhh mengapa aku berfikir mesum seperti ini" bathin Olivia.
Sesaat kemudian, Olivia bisa merasakan sesuatu yang dingin dan basah menyentuh pipinya. Ia kemudian membuka matanya,
"Bagaimana?? Lukamu sudah tak lagi sakit kan?" tanya Arga lembut sambil mengusap-usap pipi Olivia menggunakan obat pereda nyeri.
"Ahh iya kak, dingin dan sedikit mengurangi rasa sakitnya. Terimakasih banyak kak" jawab Olivia kemudian tersenyum canggung.
"Nanti jangan lupa di olesi obat lagi ya agar lukamu cepat pulih"
"Iya kak, pasti"
"Baguslah" jawab Arga
"Kakak bisa tidak mundur sedikit" lirih Olivia.
"Kenapa??"
"Posisi kita canggung kak" jawab Olivia membuat Arga tersenyum.
Arga langsung mengecup singkat bibir Olivia yang mana membuat Olivia terkejut dan membulatkan matanya.
"Kak apa yang kau lakukan???"
"Kenapa?? Aku hanya mencium kekasihku memangnya salah?"
"Hah? Kekasih?" ucap Olivia bingung.
"Ya, mulai detik ini aku adalah kekasihmu suka tak suka terima atau tak terima" ucap Arga kemudian kembali ke posisi semula dan kembali melajukan kendaraannya.
"Kekasih?? Ya Tuhan, benarkah itu? Aku menjadi kekasih Arga Dozan pria yang kucintai??" bathin Olivia sambil menatap wajah tampan Arga yang terlihat serius mengendarai.
Selang sepuluh menit akhirnya mobil Arga berhenti disebuah warung pinggir jalan yakni warung gudeg.
"Temani aku makan disini tidak apa-apa kan??" tanya Arga.
"Memangnya kenapa??"
"Kau kan cucu Sultan siapa tau tidak suka aku ajak di pinggir jalan" ucap Arga.
"Aku makan dimana saja asalkan rasanya enak kak. Tidak peduli pinggir jalan atau bahkan tengah jalan"
"Tengah jalan mau mencegat polisi lewat??"
"Hehe" Olivia hanya bisa tersenyum.
"Ya sudah ayo temani aku" ucap Arga.
"Iya kak" jawab Olivia hendak membuka pintu.
"Tunggu sebentar Liv" ucap Arga.
"Ada apa kak??"
"Tunggu disini" ucap Arga yang langsung turun dari mobil kemudian membuka pintu untuk Olivia.
"Silahkan tuan putri" ucap Arga.
"Terimakasih ya kak"
"Sama-sama sayang"
"Sayang??"
"Iya kau kan sudah menjadi kekasihku. Apa kau lupa??" kata Arga sambil mengedipkan matanya.
Olivia pun turun dan menemani Arga sarapan.
Setelah selesai sarapan, Arga mengantarkan Olivia ke perusahaan.
"Terimakasih ya Liv, nanti pulangnya aku jemput" ucap Arga.
"Iya kak" jawab Olivia sambil melambaikan tangan.
Arga pun segera melajukan kendaraannya menjauh dari kantor itu.
"Kekasih?? Benarkah aku kini kekasihmu??" ucap Olivia sambil tersenyum.
"Rasanya masih seperti mimpi. Huhh, Baiklah jika itu maumu kak. Aku yakin nanti kau juga akan jatuh cinta kepadaku seiring berjalannya waktu. Terimakasih sudah mau mencoba menjalin hubungan denganku. Begini saja sudah membuat aku sangat bahagia. Semoga kelak kau bisa melihat ketulusan cintaku dan mencintai aku dengan hatimu kak." lanjut Olivia kemudian masuk kedalam kantor dengan wajah sangat cerah dan ceria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
naila syauqi
ceritanya asyik.. moga aja.. arganya benar-benar baik. ih senangnya...🌝
2021-05-20
1
Liana_Ciienda
sweet 😍😍😍
2021-04-16
1
Moms Azahraa
masih untung pinggir jalan asal jng pinggir jurang tkut kepleset jatoh deh,,🤭😜 suka ceritanya lanjut cantik😘
2021-04-16
1