Siang harinya,
"Maaf nona Livia, di depan ada seseorang yang ingin menemui nona" ucap Vivian sekretaris Olivia.
"Siapa Vian??"
"Tuan Arga nona" jawab Vivian.
"Kak Arga? Untuk apa dia kesini??" bathin Olivia.
"Suruh dia masuk ya,"
"Baik nona" jawab Vivian kemudian berlalu.
Tak lama kemudian Arga masuk membawa sebuah buket bunga Lily.
"Kak Arga, ada apa??" tanya Olivia.
"Menjenguk kekasihku sekaligus mau mengajak makan siang. Kamu belum makan siang kan??" tanya Arga.
"Belum kak," jawab Olivia.
"Bunga untuk siapa kak?" tanya Olivia saat menatap bunga yang ada ditangan Arga.
"Tentu saja untuk kekasihku yang cantik ini" ucap Arga sambil tersenyum dan memberikan bunga itu kepada Olivia.
"Bukannya kakak tadi pagi sudah kirim bunga, kenapa sekarang kirim bunga lagi?" tanya Olivia
"Memangnya tidak boleh??"
"Boleh kok kak" jawab Olivia.
"Ya sudah ayo kita makan dulu " ajak Arga.
"Iya kak" ucap Olivia sambil menenteng tas kecilnya.
"Pegang tanganku Liv" kata Arga.
"Buat apa??"
"Ishh kau ini!! Kita sepasang kekasih kan wajar jika kita berpegangan tangan. Memangnya kamu tidak suka ya?"
"Bukan begitu kak"
"Lalu kenapa menolak?"
"Aku hanya belum terbiasa" jawab Olivia malu-malu.
"Lama-lama juga akan terbiasa. Ayo!!" kata Arga sambil menggenggam tangan Olivia.
Mereka keluar dari kantor dengan tatapan kagum para karyawan disana.
"Tuan Arga memang lebih cocok dengan nona Olivia ya"
"Iya benar, ini baru pasangan yang pas. Lagipula Nona Aletta juga cocoknya bersanding dengan tuan Aldi" jawab satunya lagi.
🍃🍃🍃
Di restauran.
"Aku suapi ya Liv"
"Kak aku malu"
"Tidak ada orang lain disini. Hanya ada kita berdua" ucap Arga karena ia memang memesan ruangan VVIP khusus untuk makan siang bersama Olivia.
"Aku tau tapi,,"
"Buka mulutmu Liv!" perintah Arga yang mau tak mau membuat Olivia membuka mulutnya.
"Bagaimana apakah enak??" tanya Arga.
Olivia merasa ada sesuatu yang aneh namun ia tetap melanjutkan mengunyahnya.
"Kenapa wajahmu seperti itu Livia?? Apa kau sakit??"
"Kak, kurasa di makanan ini ada lada hitamnya" ucap Olivia sambil menggaruk tangannya.
"Lada?? Memangnya ada yang salah dengan lada hitam??" tanya Arga.
"Aku kan alergi lada hitam kak" jawab Olivia.
"Ya Tuhan, aku lupa memberi tahu mereka Liv. Kamu tunggu disini sebentar aku akan segera kembali" ucap Arga kemudian berlari meninggalkan Olivia.
"Sebegitu kau besar rasa cintamu kepada kak Aletta sehingga kau kini melupakan sesuatu yang sudah menjadi alergi untukku?? Bukankah jauh sebelum kau dan kak Aletta berhubungan kau adalah orang pertama yang selalu mengingatkan semua orang yang menyajikan masakan untukku untuk tidak memberi lada hitam di makananku??" bathin Livia.
Tak lama kemudian, Arga masuk membawa obat alergi dan air hangat.
"Minum obat ini Liv, maaf aku benar-benar lupa" ucap Arga kemudian mengelap satu persatu tubuh Olivia yang sudah sangat memerah itu.
"Terimakasih kak" kata Olivia.
"Sama-sama sayang. Aku janji lain kali akan mengingatnya" ucap Arga.
"Dulu kau selalu mengingatnya kak, bahkan ini yang pertama kalinya kau lupa" bathin Olivia lagi.
"Aku pesankan makanan baru untukmu ya Liv"
"Tidak usah kak aku sudah kenyang" jawab Livia.
"Kau baru makan satu suap Liv, aku akan pesan makanan baru dan aku pastikan tak akan ada lgi lada hitam di makananmu" ucap Arga kemudian memanggil pelayan dan memesan makanan baru untuk Olivia.
🍃🍃🍃
"Nanti pulangnya aku jemput lagi ya sayang" ucap Arga.
"Iya kak"
"Obatnya jangan lupa diminum lagi ya. Kasihan kan kalau wajah cantik kekasihku jadi merah semua seperti itu"
"Iya kak" jawab Olivia.
"Ya sudah sana masuk." suruh Arga.
"Iya kak"
"Kau itu bisa tidak sih menjawab selain iya" ucap Arga kesal.
"Lalu aku harus jawab apa??"
"Jawab iya kak tapi cium pipi kiri dulu dong gitu kan enak didengar" ucap Arga membuat Olivia tersenyum dan menghampiri Arga.
Olivia langsung mengecup singkat pipi Arga dan langsung berlari.
"Sial apa yang aku lakukan??" lirih Olivia sambil memegang detak jantungnya yang sudah mau copot itu.
Sebelum masuk ke ruangannya ia berpapasan dengan Vivian yang tengah menangis.
"Ada apa Vian??" tanya Olivia.
"Nona Olivia??" ucap Vivian terkejut dan langsung menghapuskan air matanya.
"Ada apa Vian?" tanya Olivia.
"Tidak apa-apa nona. Hanya kelilipan saja". jawab Vivian.
"Ceritakan semua masalahmu padaku Vian. Siapa tau aku bisa membantumu" ucap Olivia yang membuat Vivian menangis dan memeluk Olivia.
"Keluarkan saja semua unek-unek yang ada di hatimu Vian" ucap Olivia sambil mengelus punggung Vivian.
"Apa salahku nona?? Mengapa ia tega melukaiku" tangis Vivian.
"Memangnya siapa?? Suami atau seseorang yang lain??"
"Suamiku. Dia mengatakan jika ia tak pernah mencintaiku. Lalu mengapa ia menikahiku jika ia tak mencintaiku" tangis Vivian.
"Tidak mencintai bagaiman??"
"Dia mengatakan jika ia menikahiku hanya karena dendam kepada orangtuaku padahal aku tak tau masalah apa yang ada diantara mereka" tangis Vivian.
"Ya Tuhan, ini pasti berat untukmu. Percayalah jika mungkin dia memang bukan jodohmu Vian"
"Tapi dia tidak mau melepaskan aku nona"
"Kenapa??"
"Dia masih mau menyiksaku dan bermain-main dengan ku meski orangtuaku sudah meninggalkan aku untuk selama-lamanya. Hanya anakku yang membuat aku kuat menjalani ini semua" tangis Vivian.
"Jahat sekali suamimu" ucap Olivia.
Vivian pun terus menangis dan menumpahkan semua unek-uneknya.
"Terimakasih sudah mau mendengarkan aku nona"
"Sama-sama Vian, kau sudah aku anggap seperti saudariku sendiri" jawab Livia.
"Oh ya, nona itu kan cantik dan baik. Semoga nona berjodoh dengan orang baik pula. Dan tidak akan pernah bertemu dengan pria seperti suamiku itu. Satu pesanku jangan salah memilih karena sebuah pilihan itu akan ada konsekuensinya masing-masing. Semoga nona dijauhkan dari pria seperti suamiku dan mandapatkan kebahagiaan yang tiada Tara. Kurasa nona dan tuan Arga sangat terlihat serasi dan pantas. Semoga kalian berjodoh dan segera memberikan kabar bahagia kepada kami. Dan semoga tuan Arga juga bisa mencintai nona Olivia dengan tulus tanpa ada rasa dendam atau apapun yang menyelimuti pernikahan kalian nantinya. Aku yakin tuan Arga adalah pria yang telat untuk Nona."
"Aamiin, terimakasih doanya. Aku masuk ke dalam dulu ya. Istirahat saja dahulu jika kau Masih merasa belum enakan." ucap Olivia kemudian masuk ke dalam ruangannya.
"Aku yakin kak Arga bukan pria yang jahat dan kejam seperti suaminya Vivian. Semoga saja kau memang pilihan yang terbaik untukku kak. Aku sangat berharap hubungan kita akan baik-baik saja sampai kapanpun." bathin Olivia.
Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
naila syauqi
ish..jangan 2.. si arga sengaja ngerjain olovia. 😮
2021-05-20
1
Eka Bundanedinar
mngkonkah arga sengaja lada hitamnya
2021-04-25
1
Yunikasimo
semoga sja,,arga bsa menerima livia,,
2021-04-22
1