Apa dayaku

Titi pov

Selalu saja seperti ini,adiknya selalu seenaknya sendiri,main tidak tau waktu,bukannya diam dirumah dan membantu ibu malah kelayaban ngga jelas.

Dia tidak tau Titivsudah berkorban untuk terpaksa mau menikah demi ibu dan adiknya,Titi bahkan mengubur impiannya untuk bisa pergi ke Ibu kota Jakarta untuk merantau mencari pekerjaan dan mendapatkan uang yang banyak demi mengubah nasib kelurga. iya Titi menerima perjodohannya dengan Rasyid karena ibu sudah tidak memiliki apa pun untuk di makan keluarga nya,ibu yang seorang janda tua harus terus berjuang demi mencari sesuap nasi dari bekerja buruh serabutan,hingga Ibu ditawari agar bersedia menikahkan Titi dengan Rasyid dan untuk timbal balik nya ibu dari Rasyid akan memberi beras setiap masa panen padi yang sekiranya cukup untuk dimakan ibu nya Titi dan adiknya.

Pov Titi end

Setelah pintu terbuka gadis remaja yang adalah adiknya Titi yang bernama Desi menerobos masuk dengan tidak menjawab pertanyaan kakak nya, tapi tiba tiba tubuhnya tersentak kaget lalu badannya tertarik ke belakang hampir saja dia terjatuh kalau saja tangannya tidak sigap berpegangan pada dinding rumah yang terbuat dari kayu karena ditarik oleh Titi.

''Teteh ini kenapa sih,aku baru pulang malah di marahin,lagian teteh ngapain sih di sini,bukannya teteh enak enakan tinggal di rumah gedong mertua mu itu saja malah ada disini''sahut Desi sembari menyebikan bibirnya malas.

"Kamu itu, makanya jangan kelayaban melulu, ibu sakit tuh kamu ngga tau kan? sudah berapa hari kamu ngga pulang? kamu dari mana aja sih Des?'' seru Titi lantang dia geregetan sama kelakuan adiknya.

''Waktu aku pergi ibu baik baik aja kok, emang ibu sakit apa? aku pergi ke rumah uwa di Tanjung nginep di sana 3 hari sambil bantuin uwa biar dapat uang jajan,kalau ngga gitu gimana mau punya uang jajan sih,kaka kan ngga pernah ngasih.'' seru Desi dia tidak tau kalau kakaknya juga tidak pernah pegang uang,uang semua di simpan sama Rasyid suaminya dan bahkan dia juga tidak pernah yang namanya jajan,walau bekerja setiap hari di ladang nya pak Karta.

''ya sudah sana lihat ibu, dari tadi dia nanyain kamu terus, aku akan ke kamar dan beristirahat sambil menunggu suami ku datang menjemput'' ucap Titi sambil berlalu ke kamar yg paling dekat dengan pintu supaya nanti kalau Rasyid datang menjemput dia bisa cepat mendengar ketukan pintu,tapi malam sudah beranjak semakin larut tapi Rasyid belum juga datang menjemput,sampai Titi kemudian terlelap tanpa sadar karena terlalu lama menunggu sambil menahan kantuk. keesokan harinya Titi bangun dengan kaget mendapati dia tertidur sampai pagi dan Rasyid tidak datang menjemput,lalu segera beranjak ke kamar mandi membersihkan diri dan ke dapur untuk memasak.

''Assalamualaikum.. ''suara salam terdengar dari luar rumah dan Titi bergegas menghampiri pintu dan membuka nya.

''Mas.. ayo masuk, kok mas ngga jadi jemput aku kemarin sore sih mas'' rajuk Titi manja sambil mengerucutkan bibir nya yg seksi dan berwarna merah muda alami,Rasyid terkekeh sambil menatap wajah istri kecilnya dan tatapan nya terfokus pada bibir istrinya yang dia rindukan, baru semalam saja dia tidak bersama istrinya dia sudah sangat rindu ingin merasakan manisnya bibir sang istri kecilnya itu.

''Kamu kangen ya sama mas? makanya mas suka ngelarang kamu kalau mau nginep disini, terbukti kan kamu kangen sampai manyun gitu'' sahut Rasyid sambil tangannya mengayun hendak menyentuh bibir istrinya yang terlihat menggoda untuk di cium,dia mengusapnya lembut tapi kemudian langsung melepaskannya dan beranjak duduk.

'' Bagaimana ibu? apa dia sudah baikan?'' tanya Rasyid kemudian sambil mengedarkan pandangan nya ke penjuru ruang depan rumah ibu mertuanya.

'' Sudah kok udah agak baikan, lagian juga Desi udah pulang jadi aku juga sudah bisa pulang sekarang'' sahut Titi,tapi kemudian dia teringat kembali pertanyaan nya yg belum di jawab suaminya.

''Mas kok belum jawab kenapa mas ngga jadi jemput aku kemarin sore?'' Titi menatap Rasyid sambil ikut duduk di samping suaminya,dia penasaran sekali kenapa Rasyid menginkari janji yang dia buat sendiri,biasa nya dia tidak begitu,selalu menepati janji.

''Mas sebenarnya sudah mau berangkat ke sini,tapi tiba tiba mantan istri ku datang untuk mengabari bahwa anak kami Robi akan di khitan'' loh kok mantannya datang tapi dia sampai ngga jadi jemput aku sih" bathin Titi.

''Memang dia kerumah jam berapa kok sampai baru sekarang kamu ke sini nya?'' tanya Titi sambil berpikir apakah mungkin suami nya menghabiskan malam dengan mantan istrinya sehingga dia ngga jadi ke sini semalam.

''Dia datang sore tapi cuma sebentar karena aku ngga bisa tahan untuk tidak marah dan menanyakan kenapa dia mencampakanku begitu saja,ini pertemuan kami yg pertama setelah 3 tahun, apa yang kamu pikirkan kok muka kamu kecut gitu''sahut Rasyid sambil kembali menata mata istrinya dengan intens,berharap bisa membaca isi pikiran istri kecilnya itu.

''Aku.. ngga mikir apa apa kok'' seru Titi padahal dalam hatinya dia benar benar curiga dan cemburu mungkin saja suaminya beramah tamah pada mantanya itu kan dia ngga ada di sana, mana dia tau.

''Kamu bo'ong, kelihatan banget dari muka mu itu kalau kamu lagi berpikir sesuatu,hayoo apa yg kamu pikirakan? desak Rasyid penasaran apa yg di pikirkan istri kecilnya itu.

''Sudah jangan di bahas mas,aku masih kesel juga karena kamu bohongin aku, katanya mau jemput tadi malam malah baru nongol sekarang,emang kamu ngga ke ladang mas hari ini? kamu libur kerja lagi? sembur Titi sambil manyun,dia tidak tau kalau dia manyun suaminya itu menahan diri untuk tidak menggigitnya.

''Iya aku libur lagi.. lagi pingin diam dirumah dulu dan ingin bicara hal penting sama kamu,tapi nanti di rumah kita aja, ayoo kita lihat ibu dulu baru habis itu kita pulang''

''Ya sudah ayo'' jawab Titi ketus.

Rasyid tersenyum gemas melihat tingkah istri kecilnya yang seperti sedang cemburu itu, padahal Rasyid tidak terpikir sama sekali untuk berbuat hal manis pada mantan istrinya yang ada.. dia malah ingin mencekik nya kalau saja itu boleh di lakukan. mereka berdua lalu menemui ibu Irma ibunya Titi untuk melihat keadaanya dan juga sekalian berpamitan, lalu setelah itu mereka keluar dari rumah ibu Irma untuk pulang kembali ke rumah ibu nya Rasyid.

Mereka berjalan kaki, Rasyid menangkap tangan Titi lalu kemudian menggandengnya,Titi melirik pada tangan mereka yang bertaut kemudian melirik ke wajah suaminya sambil tersipu malu, dia suka sekali saat suaminya bersikap mesra padanya, tapi tetap tidak berani untuk memulainya terlebih dahulu.

setelah sampai dirumah mereka langsung masuk ke kamar tanpa bertemu dengan ibunya atau adiknya Rasyid,entah kemana mereka berdua Titi tidak perduli,dia sangat penasaran hal penting apa yang akan di bicarakan oleh suaminya.

''Kamu mau bicarain hal penting apa sih mas sampai harus nunggu di rumah'' tanya Titi di saat mereka berdua sudah duduk di pinggiran tempat tidur berhadapan.

''itu loh de, Robi anakku kan mau di khitan, kita harus kesana dan kita harus membelikan sesuatu untuk Robi dan memberi bantuan biaya,bagaimana pun juga Robi itu anakku, gimana menurut kamu de?

''Ya terserah mas aja, aku ngga bisa ngelarang, itu kan kewajiban mas terhadap anakmu itu''sahut Titi pelan terkesan manut aja ngga jadi beban.

''Ooke kalau gitu besok kita ke pasar untuk membeli baju buat Robi'' putus Rasyid

''kenapa harus besok mas sekarang aja masih sempat kok kalau kita kepasar, masih ada angkot'' usul Titi karena memang hari masih pagi jam dinding baru menunjukkan jam 8.30 pagi.

''Eggak besok aja'' tegas Rasyid ''karena sekarang aku mau menagih hutangmu'' Titi mengerutkan kening berpikir hutang apa itu,perasaan dia tidak pernah berhutang.

tiba tiba Rasyid menindih tubuh mungil Titi lalu berbisik pelan disamping telinga Titi ''Hutang pelukan tadi malam,kamu tau aku semalam kedinginan tidur tanpamu''

''Itu kan salah mu mas,kenapa semalam kamu ngga jadi jemput aku'' sahut Titi sambil menahan nafas karena gugup, sudah sering seperti itu tapi Titi tetap saja selalu gugup saat akan memulai.

''Maafkan aku ketiduran semalam karena terlalu marah dan kesal sama perempuan itu'' gumam Rasyid sambil terus melanjutkan kegiatan nya sebagai bentuk pembayaran hutang tadi malam yang terlewatkan.

Terpopuler

Comments

Yeni Wati Hiatus

Yeni Wati Hiatus

up

2021-06-17

3

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Sepiring berdua
3 Ibu.. sayangi aku.
4 Ibu tolong maafkan aku
5 Apa dayaku
6 kenapa dengan hatiku?
7 Penyesalan Tiada akhir
8 Rindu ibu
9 Pengorbanan demi ibu
10 Jodoh yang bukan pilihan
11 ketika waktu terus berjalan
12 Antara dia dan mantan nya
13 pilih dia atau diriku? tentukan pilihanmu sekarang!
14 Perang strategi
15 Dalam diamku
16 Jangan serakah
17 istri kecil kesayangan (tidak ada yang lain)
18 Memilihmu
19 Putra pertama ku putra kedua suamiku
20 Sory because i hate you
21 Maaf visualnya sebaiknya berimajinasi sesuai kesukaan masing masing
22 Punya Adik atau tidak sih?
23 Sangat mengejutkan
24 Kedatangan Desi
25 Masa sih balikan sama mantan?
26 Uppssss Ternyata
27 kejujuran itu penting
28 Masssss.. aku mau itu..
29 Tentang Desi
30 Tentang Desi II
31 SEPERTI ITU!
32 Tumbuh kembang
33 Terpesona
34 Selalu saja begitu
35 Perbaiki niat
36 Ku memujamu melalui lagu
37 SEMAKIN TINGGI SEBUAH POHON MAKA SEMAKIN BESAR ANGIN YANG MENIUPNYA
38 To The Next Level 1
39 To The Next Level 2
40 Yang jodoh dekatkanlah
41 kebahagiaan seperti apa yang dicari
42 Putraku sayang
43 Terbaik untukmu
44 Sensitif
45 Negatif atau positif?
46 Belajar untuk legowo
47 Adiknya Putra coming soon
48 Nama untuk adik
49 Kabar yang mengejutkan
50 2 cukup 3 lebih bagus
51 Risya Sugarna
52 Risya sugarna 2
53 Kamu lah segalanya bagiku
54 Adik ipar rasa adik kandung
55 Adik kandung rasa adik ipar
56 kasih sayang seorang ibu
57 Terima kasih ku
58 Rencana Tamasya
59 Otw Tamasya
60 Jangan pernah berubah
61 Persiapan otw Jakarta
62 Persiapan otw Jakarta
63 Otw Jakarta
64 PIM (Pondok Indah Mall)
65 Lion Weding
66 Lion Wedding 2
67 Ada yang lain di senyummu
68 ADA APA DENGANMU
69 Sakit sungguh sungguh sakit
70 Kamu dan aku beda
71 Cemburu tanda cinta Berkhianat tanda tak setia
72 Kesalahan yang menghancurkan
73 Semua tak akan lagi Sama
74 Menyesakan Dada
75 Permohonan seorang pria
76 Buka mata dan hati
77 Yang sudah berlalu, biarlah berlalu.
78 Menyelesaikan bukan mengabaikan
79 Malam penentuan
80 Demi apa? Demi uang Lah!!!
81 Bagai boneka
82 Cinta dan Benci
83 Cinta ini membunuhku
84 Kau adalah hidupku
85 Harga Diri
86 Quality time
87 Rasa yang lengkap ditambah pelengkap Rasa
88 Robi ???
89 Family study tour
90 Lah kok gitu sih?
91 Dia memang begitu
92 Kembalikan pada ku
93 Pengalihan tanggung jawab
94 Tak mau kembali
95 Robi sayang papa
96 Surat pindah dan kehidupan baru
97 pengumuman
98 Mama kenapa?
99 Tidak apa apa
100 Bubur ayam special
101 Manusia tempatnya salah dan Dosa
102 Teruslah menjadi lebih baik
103 Kita keluarga
104 Ending
105 Bon chap (Aku Benci Kakakku)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Prolog
2
Sepiring berdua
3
Ibu.. sayangi aku.
4
Ibu tolong maafkan aku
5
Apa dayaku
6
kenapa dengan hatiku?
7
Penyesalan Tiada akhir
8
Rindu ibu
9
Pengorbanan demi ibu
10
Jodoh yang bukan pilihan
11
ketika waktu terus berjalan
12
Antara dia dan mantan nya
13
pilih dia atau diriku? tentukan pilihanmu sekarang!
14
Perang strategi
15
Dalam diamku
16
Jangan serakah
17
istri kecil kesayangan (tidak ada yang lain)
18
Memilihmu
19
Putra pertama ku putra kedua suamiku
20
Sory because i hate you
21
Maaf visualnya sebaiknya berimajinasi sesuai kesukaan masing masing
22
Punya Adik atau tidak sih?
23
Sangat mengejutkan
24
Kedatangan Desi
25
Masa sih balikan sama mantan?
26
Uppssss Ternyata
27
kejujuran itu penting
28
Masssss.. aku mau itu..
29
Tentang Desi
30
Tentang Desi II
31
SEPERTI ITU!
32
Tumbuh kembang
33
Terpesona
34
Selalu saja begitu
35
Perbaiki niat
36
Ku memujamu melalui lagu
37
SEMAKIN TINGGI SEBUAH POHON MAKA SEMAKIN BESAR ANGIN YANG MENIUPNYA
38
To The Next Level 1
39
To The Next Level 2
40
Yang jodoh dekatkanlah
41
kebahagiaan seperti apa yang dicari
42
Putraku sayang
43
Terbaik untukmu
44
Sensitif
45
Negatif atau positif?
46
Belajar untuk legowo
47
Adiknya Putra coming soon
48
Nama untuk adik
49
Kabar yang mengejutkan
50
2 cukup 3 lebih bagus
51
Risya Sugarna
52
Risya sugarna 2
53
Kamu lah segalanya bagiku
54
Adik ipar rasa adik kandung
55
Adik kandung rasa adik ipar
56
kasih sayang seorang ibu
57
Terima kasih ku
58
Rencana Tamasya
59
Otw Tamasya
60
Jangan pernah berubah
61
Persiapan otw Jakarta
62
Persiapan otw Jakarta
63
Otw Jakarta
64
PIM (Pondok Indah Mall)
65
Lion Weding
66
Lion Wedding 2
67
Ada yang lain di senyummu
68
ADA APA DENGANMU
69
Sakit sungguh sungguh sakit
70
Kamu dan aku beda
71
Cemburu tanda cinta Berkhianat tanda tak setia
72
Kesalahan yang menghancurkan
73
Semua tak akan lagi Sama
74
Menyesakan Dada
75
Permohonan seorang pria
76
Buka mata dan hati
77
Yang sudah berlalu, biarlah berlalu.
78
Menyelesaikan bukan mengabaikan
79
Malam penentuan
80
Demi apa? Demi uang Lah!!!
81
Bagai boneka
82
Cinta dan Benci
83
Cinta ini membunuhku
84
Kau adalah hidupku
85
Harga Diri
86
Quality time
87
Rasa yang lengkap ditambah pelengkap Rasa
88
Robi ???
89
Family study tour
90
Lah kok gitu sih?
91
Dia memang begitu
92
Kembalikan pada ku
93
Pengalihan tanggung jawab
94
Tak mau kembali
95
Robi sayang papa
96
Surat pindah dan kehidupan baru
97
pengumuman
98
Mama kenapa?
99
Tidak apa apa
100
Bubur ayam special
101
Manusia tempatnya salah dan Dosa
102
Teruslah menjadi lebih baik
103
Kita keluarga
104
Ending
105
Bon chap (Aku Benci Kakakku)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!