Brian melajukan kerumah mertuanya yang memberi kabar kalau Nana sedang demam.
Brian tak habis fikir kenapa mertuanya itu malah menghubungi dirinya bukan anaknya, padahal semalam Brian sudah melarang Melinda untuk pergi dengan teman-teman kantornya yang mengajaknya berlibur ke bali.
Brian memukul stir kemudinya. "Kenapa Mel makin susah di atur sih, apa mentang-mentang dia bekerja bisa menghasilkan uang sendiri," gerutu Brian dengan terus fokus menyetir.
Sementara itu di villa, Amara sedang membuat teh hangat dan meminum obat herbal yang sudah disiapkan oleh Munah.
"Terimakasih ya Bi," ucap Amara pada Munah.
"Sama-sama Non, apa Non mau Bibi kerikin punggungnya?" tanya Munah.
"Tidak usah Bi, Mara geli kalau di kerikin. Mara mau tidur aja siapa tau setelah tidur nanti jadi baikan," jawab Amara.
"Ya sudah kamu tidur sana istirahat," kata Munah.
Paijo yang baru saja memotong rumput (mengurus taman) masuk kedalam dan meminta makan pada istrinya itu.
Kemudian Munah mengambilkannya untuk Paijo. "Mara kenapa Bu?" tanya Paijo.
"Masuk angin Pak," jawab Munah.
___________
Di rumah Rosna.
"Assalamualikum," ucap Brian.
"Waalaikumsalam," jawab Rosna yang baru saja keluar dari kamar Nana.
Brian mencium punggung tangan mertuanya itu. "Kamu kemana saja, kenapa liburan gini kalian tidak mengajak anak main bersama," tanya Rosna.
"Ian sibuk Bu, lagian anak Ibu kemana? Kenapa nggak ngurusin keluarga?" tanya Brian yang agaknya sedikit menyindir Rosna.
Rosna tahu kalau putri yang bersalah tetapi Rosna selalu membelanya sehingga anaknya itu tidak tahu mana benar dan mana salah dia akan tetap melakukan itu selama dirinya senang.
"Istrimu sudah bekerja, biarkan dia sekali-kali memanjakan dirinya," jawab Rosna.
"Ian udah tau Bu," jawab Brian yang kemudian masuk kedalam kamar dan mengambil Nana.
Brian membopong Nana membawanya masuk kedalam mobil.
"Ian pamit Bu, makasih udah jagain Nana," ucap Ian tanpa salim pada Rosna krena Brian harus membopong Nana.
Brian membuka pintu mobilnya yang terparkir di kuar pagar rumah Rosna. "Eh Pak Ian, kemana istrinya Pak, punya istri kok kaya menduda Pak," goda tetangga Rosna.
"Mel sedang sibuk jadi saya yang mengurus sendiri," jawab Brian.
Lalu brian mendudukkan Nana yang badannya masih hangat, Nana yang masih dalam pelukan Papahnya itu dapat mencium wangi dari parfumnya, Nana yang sangat menyukai wangi parfum itu pernah berpesan dan meminta Brian tetap memakai parfum yang Nana suka.
"Papah," lirih Nana.
"Sayang kita kerumah sakit ya," kata Brian.
Nana menggeleng dan berkata, "Nana nggak mau kerumah sakit Pah, Nana takut di suntik."
Brian mengusap pucuk kepala Nana lalu masuk kedalam mobil duduk di bangku kemudinya.
Brian bertanya seraya memarkirkan mobilnya. "Nana udah minum obat belum?" tanya Brian.
"Udah Pah, rasa anggur," jawab Nana polos.
Brian mengangguk dan tersenyum pada anaknya, setelahnya Brian mengajak Nana untuk mampir ke mini market lebih dulu.
Brian membeli banyak es krim untuk stok di rumah.
_________________
Hari sudah menjelang malam namun Munah tak tega meninggalkan Amara yang sedang meringkuk diatas ranjangnya.
Merasa di perhatikan Amar membuka matanya dan bertanya, "Kenapa Bi?"
"Tidak apa-apa Non, bagaimana sudah sembuh belum?" tanya Munah.
"Sudah kok Bi, Bibi sama mamang kalau mau pulang nggak papa Bi, Mara juga kan udah besar bisa jaga diri sendiri," kata Amara.
Munah mengangguk dan mengajak suaminya itu untuk pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Rhina sri
seru dpt nyinyiran dari tetangga 😆
2021-09-06
0
hengki30
aku nyaman baca😊
2021-07-03
0
Linda Napitu
sepertinya amara jadi istri brian juga bagus thorr
2021-05-14
1