JANGAN DIBACA?

JANGAN DIBACA?

AWAL MULA.

Didalam sebuah kamar ada seorang gadis yang sedang merapihkan kamarnya.

Dirinya merasa kalau sudah mengunci pintu itu tetapi ternyata Anton yang sebagai Ayah tirinya berhasil membuka pintu dengan mudah.

Amara, nama gadis itu. Ia menoleh dan merasa takut.

"Mau apa lo?" tanya Amara dengan sigap mengambil pisau yang sudah ia simpan lalu Amara menodongkan pisau kecil itu.

"Lo tau apa yang gue mau Mara, gue nikah sama nyokap lo itu supaya bisa deket sama lo, nggak mungkin lah gue nikah sama Ibuk-Ibuk," jawab Anton.

"Mundur Anton, gue nggak akan ragu bunuh lo," ancam Amara.

Mendengar ancaman Amara tak membuat Anton takut tetapi Anton justru menertawakan Amara.

"Gue akan bunuh diri," ancam Amara dengan meletakkan pisau itu di nadinya.

Anton masih tetap santai karena dia tahu kalau Amara hanya menggertak. Dan Anton terus maju melangkah mendekati Amara.

Dengan cepat Anton berhasil mengambil pisau itu dan melemparnya hingga terjatuh di kolong meja belajar Amara.

Anton berhasil menghimpit Amara, Anton juga mencium paksa Amara. Terlihat air mata menetes dari mata Amara tetapi Anton tak menghiraukan itu.

Amara berhasil mendorong Anton. "Bajingan," ucap Amara.

"Ayolah, ini nikmat loh lo harus ngerasain," kata Anton yang kembali meraih Amara yang ingin melarikan diri.

Amara menangis dan memanggil-manggil ibunya yang sebagai buruh cuci di kampungnya itu. Sulis nama Ibu Amara.

"Tolong Anton jangan lakuin ini ke gue. Masa depan gue masih panjang," tangis Amara.

"Persetan masa depan lo, lo udah nolak gue itu bikin gue sakit," jawab Anton.

Anton sudah berhasil berada diatas Amara di ranjangnya tangan yang mulai bergerilya. Walau sebisa mungkin Amara sudah melawan tetap saja tenaganya itu tidak berhasil melawan Anton.

Sulis yang baru saja masuk kedalam rumah mendengar suara tangisan Amara dan Sulis membuka kamar itu. Dan sulis melihat keadaan anaknya yang memilukan.

Dengan pakaian yang sudah robek dibagian depannya.

Sulis memgambil sapu yang berada didalam kamar Amara lalu Sulis memukuli Anton dari belakang.

"Kurang ajar kau," ucap Anton yang ingin memberi pelajaran untuk sulis.

"Lari Mara," kata Sulis.

"tapi Bu,"

"Cepat lari tidak ada tapi-tapian," kata Sulis.

Amara berlari keluar dari rumahnya dan Sulis saat itu ia melihat ada pisau lalu Sulis mengambil pisau itu yang berada di bawah meja belajar Amara.

"Jleb," Sulis menusuk Anton menggunakan pisau kecil itu.

Menyadari apa yang telah ia perbuat, Sulis ingin menyusul Amara untuk melarikan diri.

"Kurang ajar kalian, kalian pikir kalian bisa lepas dariku hah," teriak Anton.

Anton melepaskan pisau itu yang menancap diperutnya. Anton hanya mengalami luka ringan karena pisau itu menancap tidak terlalu dalam.

Anton menekan lukanya dan menutupnya menggunakan baju Amara yang menggantung dipaku.

Anton mengejar Sulis dan Anton melihat kalau Amara sedang menangisi Sulis yang bersimbah darah di jalan.

Terlihat seorang pria tampan yang berjongkok dengan menggenggam tangan Sulis. Lalu Anton pergi tak ingin ikut campur urusan Amara dan Sulis yang mengalami kecelakaan.

"Tuan, tolong jaga anak saya, anggap saja sebagai bentuk pertanggung jawabanmu Tuan, anak saya tidak memiliki siapapun lagi," ucap Sulis di akhir hayatnya.

"Ibuuuuu," teriak Amara yang menangisi Sulis.

Lelaki itu tak sengaja menabrak saat Sulis berlari, ia merasa bersalah dan akan bertanggung jawab penuh terhadap anak gadisnya itu.

Brian, nama lelaki itu melepaskan jasnya lalu memakaikannya pada Amara untuk menutupi tubuhnya yang terlihat acak-acakkan.

Brian melihat jam ditangannya sudah menunjukan pukul sembilan malam lalu Brian membawa jazad Sulis ke rumah sakit untuk dimandikan dan dikafankan disana.

Brian melihat Amara yang menunduk dengan mata yang sudah membengkak.

Brian mendekati gadis itu dan lagi Brian selalu meminta maaf.

"Ini salah kami Om, kalau kami tidak lari ditengah jalan ini tidak akan terjadi," jawab Amara dengan sesenggukan.

________________

Keesokan paginya, Brian dan Amara sudah berada dipemakan semua keperluannya Brian yang mengurus.

Setelah itu Brian mengajak Amara untuk ikut dengannya namun Amara menolak. Amara takut kalau lelaki yang berada disampingnya itu seperti Anton, penjahat wanita.

"Izinkan saya untuk bertanggung jawab dan menjalankan amanat dari Ibu anda Nona," ucap Brian.

Sedangkan Amara masih tetap menunduk menangisi kepergian Ibunya.

Amara juga sedikit bingung akan pergi kemana dirinya setelah ini, jelas Anton akan semakin leluasa berbuat jahat pada Amara apabila ia kembali kerumah dan tidak ada Ibunya.

"Ikutlah denganku, dan harus kau tahu aku bukanlah pria jahat dan juga bukan pria yang baik," kata Brian. Lalu Brian membalikkan badannya meninggalkan Amara, Brian ingin menunggu di mobil.

Dan saat Brian membuka pintu mobilnya ternyata Amara sudah berada di belakangnya.

Brian merasa lega, dengan begitu Brian dapat dengan mudah untuk bertanggung jawab menjaganya seperti yang diinginkan oleh Almarhumah.

Brian membawa Amara ke villanya, Sesampainya disana kedua pekerja Brian menyambut kedatangan Tuannya.

"Bi, tolong siapkan kamar dan pakaian untuknya," perintah Brian pada Bi Munah yang merawat Villa Brian.

"Baik Tuan," jawab Munah.

Munah membawa Amara kekamarnya dan memberikan pakaian milik Munah untuk Amara.

"Ini Non, maaf untuk sementara hanya ada ini," ucap Munah pada Amara.

Amara hanya diam saja dan menerima pakaian itu, setelahnya Amara sedikit memberi senyum pada Munah dan Munah membalas senyum itu

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rhina sri

Rhina sri

semangat kak malla ceritanya sangat menarik

2021-09-06

2

🍭ͪ ͩяєуѕαgα🏹𝕸y💞୧⍤⃝🐪

🍭ͪ ͩяєуѕαgα🏹𝕸y💞୧⍤⃝🐪

AWAL SAMA MULA saudara kembar kah.. kok dimana mana selalu bareng gandengan😂😂🙈

2021-08-19

17

hengki30

hengki30

xixi semanggat kk zayank

2021-07-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!