Suffering Begins

"Tuan Muda, mereka sudah datang Tuan," ucap seorang pengawal kepada Edzar.

Edzar mengangguk pelan, dengan wajah datarnya yang terlihat begitu arogan dan dingin. Perlahan kedua kaki panjangnya ia ayunkan, melangkah pergi menuju teras rumah. Bersiap untuk melihat bedebah gila yang sudah ia nantikan sejak malam.

"Lapor Tuan, penangkapan Gerald beserta adik perempuannya sudah selesai," ujar seorang pengawal yang baru turun dari mobil hitam, tepat di halaman rumah.

 

Edzar mengernyit heran, merasa ada yang aneh dengan apa yang di dengarnya barusan. "Apa? … Adiknya?"

"Iya Tuan, tadi tersangka Gerald hendak melarikan diri dari kota ini bersama adiknya, tetapi sudah kami tangkap keduanya Tuan."

Edzar semakin mengerutkan dahinya. "Di mana dia?"

 

Pengawal itu pun mengarahkan Edzar untuk ikut dengannya, lalu membukakan pintu mobil, dan memperlihatkan keberadaan Clara yang tengah terbaring tak sadarkan diri di atas kursi mobil.

 

Salah satu alis Edzar mengangkat ke atas, menatap heran. "Adiknya perempuan?" gumam Edzar dalam hati. Seulas senyuman sinis penuh maksud tergurat jelas di bibirnya. Entah apa yang pria ini pikirkan, akan tetapi tidak semena-mena, Edzar tersenyum, jika tidak ada maksud lain.

 

"Bagus!” ucapnya pelan. Lalu menengok ke salah satu pengawal yang berdiri di sampingnya. “Masukan dia ke penjara bawah tanah," perintah Edzar, sambil berbalik, pergi memasuki istana mewahnya itu. Para pengawal itu

bersigap, lalu segera membawa Gerald dan Clara ke ruang penjara bawah tanah. Sesuai dengan permintaan Tuannya.

***

Percikan air dari plafon atap, menetes membasahi wajah Clara. Tubuhnya terasa begitu sakit dan kaku. Perlahan Clara membuka matanya yang terasa berat. Kepalanya masih terasa begitu pusing, seakan-akan ada bayangan hitam yang berputar di atas kepalanya. Sesekali ia membuka mata lalu memejamkannya kembali. Ia merintih, menahan sakit yang kian memusat di ujung kepalanya. Sampai akhirnya, ia baru teringat akan Gerald—kakaknya, dan ia pun langsung terperanjat membuka matanya lebar-lebar.

 

"Kak Gerald," ucapnya dengan suara yang terdengar begitu parau dan lemah.

 

Percikan air itu masih membasahi wajahnya. Sekarang, ia pun benar-benar sadar. Clara langsung bangun, sambil menyapukan matanya ke sekeliling ruangan.

 

Mengamati setiap sudut ruang, yang tak pernah ia lihat sebelumnya. "Di mana aku?" gumamnya sambil melihat ke sekliling ruangan, yang hanya ada tembok batako berwarna abu, serta jeruji besi yang berjajar rapi mengurung

dirinya.

“Jeruji besi?” batinnya. Ia semakin tersadar, bahwa dirinya kini sedang berada di dalam sebuah sel tahanan. Tapi suasana sel ini begitu hening dan sepi, seperti ... hanya ada dirinya seorang. Clara pun segera berdiri, dan ketika ia hendak mengayunkan kakinya, terasa ada suatu benda keras yang melingkar di pergelangan kaki kananya. Dan benar saja, ketika ia alihkan pandangannya ke bawah, sebuah borgol kaki dengan rantai panjang yang menyambung ke ruang WC, sudah mengunci sebelah kakinya.

 

"Apa ini, kenapa aku ada di sini? Kenapa kakiku diborgol seperti ini?" ucap Clara begitu panik.

Matanya kembali memandang ke depan sana, ternyata ada dua sel tahanan lain, yang sama ukurannya, yaitu berukuran 3x4 meter per sel-nya. Namun sel penjara itu kosong tak berpenghuni.

 

Karena merasa panik dan ketakutan, Clara pun berteriak sekencang mungkin meminta pertolongan, berharap akan ada orang lain di sel ini yang bisa membantunya.

"Tolong...." Teriak Clara, sekencang mungkin.

 

"Tolong, apakah ada orang di sini?" Lagi-lagi Clara berteriak meminta tolong. Namun, seolah tak mendapat respon apapun dari sekeliling, ia pun menghentikan teriakannya, karena tenggorokannya yang terasa kering dan sakit, membuat ia harus menelan salivanya berkali-kali, dengan begitu kuat.

 

Tiba-tiba terdengar suara seseorang yang memanggil namanya. Begitu pelan, bahkan nyaris tak terdengar.

"Clara.” Suara seorang lelaki terdengar dari sisi selnya.

“Siapa itu?” tanya Clara, menepi ke sisi sel.

Kevin baru terbangun ketika mendengar teriakkan adiknya itu. “Clara, ini aku, Kakakmu,” jawab Gerald begitu lirih.

 

"Kak Gerald? Kak Gerald di mana?" panggilnya melihat ke sekitar.

 

"Clara, Kakak ada di sebelahmu, di sebelah selmu, kita terhalang tembok, Cla,” jawab Gerald pelan, sambil mengeluarkan tangannya dari balik jeruji besi itu. Dan melambai-lambaikannya.

 

Clara begitu terkejut, saat mendapati lambaian tangan dari kakaknya. Ia segera menggenggam erat tangan saudaranya itu.

 

"Kakak kau baik-baik saja kan Kak?" tanya Clara, dengan mata yang berkaca-kaca. Sambil menggenggam erat jari jemari tangan Gerald, yang terlihat kotor dan sedikit membiru akibat perkelahiannya waktu itu.

 

 

Gerald sejenak terbatuk, seraya menahan sakit di bagian perutnya. "Uhuk, uhuk, Kakak baik-baik saja, Cla," jawab Gerald dengan suaranya yang begitu parau dan lemah.

 

 

"Kakak, kita ada di mana Kak? Kenapa kita berada di dalam sel tahanan ini?" tanya Clara, sambil meneteskan air matanya yang tak bisa ia tahan. Namun, sebisa mungkin ia berbicara layaknya orang normal yang tidak menangis.

 

Gerald menyapukan kedua matanya ke sekitar, matanya yang sayu itu, benar-benar terlihat sangat lelah. "Aku juga tidak tahu kita di mana, Cla," jawab Gerald begitu berat. Hatinya terasa begitu pilu, pun rasa sesak yang menguar hebat di dadanya, membuatnya harus mengatur nafas sebaik mungkin.

Rasa pedih dan kecewa pada dirinya sendiri, semakin membuat ia menyesali semuanya, karena untuk ke sekian kalinya Clara harus ikut terlibat dalam penderitaan yang sama dengannya. Ia merasa bahwa dirinya bukanlah kakak yang baik untuk Clara.  Harusnya ia bisa memberikan kebahagiakan kepada sang adik bukan malah memeberikan penderitaan dan luka yang tiada habisnya.

Bersambung...

Jangan lupa kasih likenya ya.

Episodes
1 Welcome To Imagination World
2 Mister Scary
3 Case Started
4 Beginning Of The Journey
5 Suffering Begins
6 The Same Suffering
7 Bad Luck
8 Little Doggy
9 I Want to Marry You
10 Keputusan Mengejutkan
11 Entah Harus Bagaimana?
12 Akhir Keputusan Yang Menyakitkan
13 Terbangun Dalam Keterkejutan
14 Debar Terpana
15 You See
16 Menjelang Pernikahan
17 Hanya Gadis Rendahan
18 Pesta Bujang
19 Satu Ranjang Bersama
20 Tugas Pertama Sebagai Istri
21 Pelanggaran Pertama
22 Borgol Sialan
23 Nona Muda Pembawa Masalah
24 Semua Orang Terkena Hukuman
25 Jangan Menyentuhku!
26 Sekretaris Menyebalkan
27 Seberapa Nakal Dia?
28 Mengawasi Clara
29 Bertahan Di Tengah Ketidaknyamanan
30 Makan Siang Mengejutkan
31 Istri Tuan Edzar
32 Cemburu Level 1
33 Cemburu Level 2
34 Tidur di Bahuku
35 Memberi Pelajaran
36 Draft
37 Panggilan Khusus
38 Tuan Sudah Gila
39 Kepergian Gerald dan Brayen
40 Kepergian Gerald dan Brayen
41 Mencoba Menghibur Clara
42 Menanam Bunga Cinta
43 Membantu Mengobati
44 Panah Beracun
45 Ceroboh Sekali
46 Mengigau
47 Membawa Pergi Ke Pesta
48 Pelukan Menghangatkan
49 First Kiss
50 Jangan Bermain Perasaan
51 Wanita Penggoda
52 Draft
53 Mengulang Kejadian Semalam
54 Jelasakan Semuanya
55 Rayuan Kuno
56 Bibir Candu
57 Memadu Kasih di Atas Ranjang
58 Bercak di Atas Seprai
59 Tanda Kepemilikan
Episodes

Updated 59 Episodes

1
Welcome To Imagination World
2
Mister Scary
3
Case Started
4
Beginning Of The Journey
5
Suffering Begins
6
The Same Suffering
7
Bad Luck
8
Little Doggy
9
I Want to Marry You
10
Keputusan Mengejutkan
11
Entah Harus Bagaimana?
12
Akhir Keputusan Yang Menyakitkan
13
Terbangun Dalam Keterkejutan
14
Debar Terpana
15
You See
16
Menjelang Pernikahan
17
Hanya Gadis Rendahan
18
Pesta Bujang
19
Satu Ranjang Bersama
20
Tugas Pertama Sebagai Istri
21
Pelanggaran Pertama
22
Borgol Sialan
23
Nona Muda Pembawa Masalah
24
Semua Orang Terkena Hukuman
25
Jangan Menyentuhku!
26
Sekretaris Menyebalkan
27
Seberapa Nakal Dia?
28
Mengawasi Clara
29
Bertahan Di Tengah Ketidaknyamanan
30
Makan Siang Mengejutkan
31
Istri Tuan Edzar
32
Cemburu Level 1
33
Cemburu Level 2
34
Tidur di Bahuku
35
Memberi Pelajaran
36
Draft
37
Panggilan Khusus
38
Tuan Sudah Gila
39
Kepergian Gerald dan Brayen
40
Kepergian Gerald dan Brayen
41
Mencoba Menghibur Clara
42
Menanam Bunga Cinta
43
Membantu Mengobati
44
Panah Beracun
45
Ceroboh Sekali
46
Mengigau
47
Membawa Pergi Ke Pesta
48
Pelukan Menghangatkan
49
First Kiss
50
Jangan Bermain Perasaan
51
Wanita Penggoda
52
Draft
53
Mengulang Kejadian Semalam
54
Jelasakan Semuanya
55
Rayuan Kuno
56
Bibir Candu
57
Memadu Kasih di Atas Ranjang
58
Bercak di Atas Seprai
59
Tanda Kepemilikan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!