"Kak Gerald...." Teriak Clara, yang sudah menangis ketakutan, karena kini dirinya tengah di seret oleh dua orang lelaki berjas hitam, yang sempat mengejarnya tadi.
Gerald langsung beranjak lari mengejar Clara. Namun, salah satu komplotan pria berjas hitam itu, lebih cepat menahan tubuh Gerald, sehingga membuatnya kesulitan untuk berlari. Kini tubuh Gerald pun ditahan oleh dua orang pria berjas hitam itu, ia benar-benar tidak bisa bergerak, kekuatan para pria itu lebih kuat darinya.
"Lepaskan!” serunya mengamuk, seraya berusaha melepaskan tubuhnya dari jeratan tangan kedua pria berjas hitam tersebut. “Hey… Jangan membawa adikku, dia tak salah apa-apa!" teriak Gerald terus mengamuk mencoba melepaskan kedua tangannya dari genggaman para lelaki itu, namun usahanya terasa sia-sia. Karena dirinya kalah kuat dari mereka yang bertubuh besar.
Clara masih terus memberontak, mencoba melepasakan jeratan tangan para bodyguard yang tengah menggusur tubuhnya, dirinya d bawa keluar dari terminal keberangkatan, menuju luar terminal.
"Lepaskan aku! ... Kak Gerald!" teriak Clara, yang sudah tak berdaya. Clara terus memanggil-manggil nama saudaranya itu. Dengan air mata yang semakin berhamburan membasahi pipinya. Dirinya berjalan setengah digusur oleh dua pengawal itu.
"Clara!" Gerald mencoba melepaskan diri dari genggaman tangan kedua pengawal itu, emosi dan kekuatannya semakin menggebu saat melihat sang adik tersayang tengah diseret dengan sebegitu menyedihkannya.
"Argh! Fucking man!" Setelah beberapa kali mencoba perlawanan, akhirnya Gerald berhasil terlepas dari cengkeraman kedua orang bertubuh besar itu. Ia pun langsung berlari keluar menyusul Clara.
"Kak Gerald, tolong aku Kak!" Clara semakin memberontak ketika ia melihat Gerald yang sedang berlari mengejarnya. Namun, keberuntungan lagi-lagi tak memihak kepada mereka.
Dari arah belakang seseorang berhasil menancapkan suntikkan ke bahu Gerald. Sontak membuat tubuh Gerald langsung melemas seolah ia terkena lumpuh dadakan, dan hanya dalam hitungan detik, kedua lutut Gerald terasa bergetar, kakinya seolah terasa berat untuk melangkah, pun pandangannya yang berubah berkunang-kunang, dan perlahan tubuhnya pun terjatuh. Kakinya tak bisa digerakkan.
"Clara," lirih Gerald, saat melihat bayangan adiknya yang semakin jauh, menaiki mobil hitam.
"Maafkan Kakak Clara," ucap Gerald pelan. Tubuhnya terasa semakin lumpuh karena kini ia sudah tak bisa bergerak sedikit pun, bahkan untuk melambaikan tangan pun ia tak bisa. Dan ... bruk .... kepala Gerald tersungkur di atas lantai. Membuat dirinya setengah sadar.
Kedua netra Clara membulat hebat, ia tak terima dengan apa yang menimpa saudaranya. "Tidak! Kak Gerald...." Clara masih terus berteriak, merintih menangis meratapi apa yang terjadi padanya dan kakaknya. Ia berharap
keajaiban akan segera datang padanya, tapi apalah daya, dirinya kini sudah berada di dalam mobil hitam, dengan diapit oleh dua orang lelaki bertubuh besar, membuat Clara semakin tak berdaya.
Clara sudah tak bisa berupaya lagi, selain memberontak dan menangis sejadi-jadinya. Ia hanya bisa melihat bayangan Gerald yang sudah jatuh pingsan, lewat kaca jendela mobil yang tertutup. Dan lagi-lagi keberuntungan tak sedikit pun memihak padanya. Ketika Clara semakin mengencangkan tangisannya, sambil terus berteriak meminta tolong. Tiba-tiba ... salah seorang dari mereka yang duduk di samping Clara, berhasil membekap mulut dan hidung Clara. Dan sepertinya dari sapu tangan yang mereka gunakan untuk membekap Clara, ada campuran obat biusnya juga. Hingga perlahan reaksi dari obat bisu itu membuat pandangan Clara membuyar, lalu menggelap ... dan hanya dalam hitungan detik, Clara sudah tidak sadarkan diri. Dengan akhir kata yang ia ucapkan pelan dari mulutnya yaitu menyebut nama Kakaknya. "Kak Gerald."
Dan mulai dari sinilah ... perjalanan hidup sang miliarder — bertemu dengan—gadis malang itu pun akan segera dimulai.
~ Perjalanan dan perjuangan hidup yang tidak mudah.~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments