kenakalan

Cika sampai di depan asrama putri dengan napas ngos-ngosan.

"Abis dikejar setan, Cika?" tanya heran Novi di ambang pintu.

"Bukan setan, Vi. Tapi dikejar sama Ustadz Hafid."

Cika mengambil sebotol air mineral kemasan di tangan Dinda lalu diminum dengan rakusnya.

"Hah?" Novi dan Dinda kaget bersamaan.

"Jangan cari masalah mulu kamu, Cika." Novi memijat pangkal hidungnya melihat tingkah sahabat barunya.

"Aku nggak cari masalah Vi, Ustadz Hafid ngeselin sih. Tadi buat aku malu terus dihukum. Pengin aku cekik tuh leher ustadz, sekate-katenya main nyuruh."

"Awas kamu jatuh cinta, Cika," timpal Novi.

"Nggak bakalanlah, bukan tipe aku mah tuh, ustadz!"

"Aku aja kagum sama ustadz Hafid. Pengen jadi imamku nantinya," tutur Dinda.

"Ustadz Hafid baru aja pulang dari Mesir, kamu tahu dia menjadi dambaan setiap santri putri. Udah ganteng, ilmu agamanya sangat tinggi."

"Jangan bilang kalian juga suka sama tuh ustadz?" tanya Cika penasaran.

"Kami nggak suka, cuman kagum aja dengan kepribadian Ustadz Hafid," sahut Dinda.

"Oh ... perasaan nggak ada cakep-cakepnya. Biasa aja sih," cibir Cika.

"Cika, di belakang kamu tuh ...." Dinda memberikan kode melalui kedipan matanya agar Cika peka.

"Apaan?" Netra Cika menatap ke arah belakang. Ustadz Hafid sudah berdiri tegak di sana.

Cika langsung berlari ke kamar mandi untuk bersembunyi. Ia menghindari kemarahan Ustadz Hafid pada dirinya.

"Aku sakit perut, Ustadz!" teriak Cika berbohong dari kejauhan.

"Ustadz Hafid, kami permisi dulu," ucap Novi dengan sopan. Novi menarik tangan Dinda untuk pergi menjauh. Mereka tidak ingin kena imbasnya juga.

Ustadz Hafid mengelus dadanya menghadapi Cika, sedetik kemudian bibirnya terangkat menyungging senyum tipis.

'Dasar santri nakal,' gumam ustadz Hafid berjalan menuju ruangannya.

Setelah memastikan Ustadz Hafid sudah pergi Cika keluar dari persembunyiannya. Ia mengambil benda pergi di dalam saku gamisnya.

"Kita foto bareng, yuk!" ajak Cika antusias kepada seluruh teman-temannya yang ada di dalam asmara putri. Dia membuka aplikasi 'camera' di handphonenya itu.

Novi merampas handphone milik Cika. "Kenapa belum nyerahin handphone kamu, Cika?Ustadzah Laili sudah bilang tadi, kan?"

"Sudah sih, tapi aku nggak mau, handphone ini segalanya bagiku!" Cika merebut kembali handphone di tangan Novi.

Cekrek!

Cekrek!

Cika sudah mengambil foto dengan pose yang berbeda-beda dengan teman-teman barunya.

"Sekarang kita foto cuman bertiga." Cika menarik tangan Novi dan Dinda untuk berdiri di sampingnya.

"Tolong fotoin kami, yah," pinta Cika pada seorang santri putri.

Novi dan Dinda dengan berat hati menuruti keinginan Cika. Mereka berdua sungguh pusing dan frustrasi menghadapi tingkah sahabatnya itu.

"Di sini nggak boleh main handphone Cika, nanti kamu akan dihukum. Kamu nggak capek dan bosan dihukum terus?" Dinda bertanya sengit.

"Kalau kalian nggak ember mulut, Ustadzah Laili nggak akan tahu kok," jawabnya santai sembari duduk di ranjangnya.

"Terserah kamu deh," jawab mereka berdua kompak dan pasrah.

****

"Perutku sakit!" Cika merintih kesakitan saat berjalan menuju kelas. Dia menunduk memegang perutnya. Novi dan Dinda yang berjalan beriringan dengan Cika otomatis menghentikan langkahnya.

"Cika, kamu belum sarapan pagi ini." Dinda tampak khawatir, saat Cika semakin menjerit kesakitan.

"Kamu keras kepala sih Cika, nggak mau sarapan."

"Bukan saatnya menyalahkan Cika, minta bantuan cepat, Vi!" suruh Dinda, dia segera memangku kepala Cika yang sudah nyaris tidak sadarkan diri itu.

Novi berlarian kecil, kebetulan dia berpapasan dengan Ustadz Hafid saat menuju ke UKS.

"Assalamu'alaikum, Ustadz," salam Novi sopan.

"Wa'alaikumussalam. Kenapa kamu seperti sangat ketakutan?" Ustadz Hafid bertanya heran.

Novi gugup, dia mengambil napas dalam-dalam. "Maaf, Ustadz. Tolong bantu teman saya. Dia pingsan di sana!" Novi menunjuk ke arah Cika dan Dinda yang tidak jauh darinya.

"Innalilahi ...."

Terpopuler

Comments

Marni Yulis Marni

Marni Yulis Marni

saya suka ceritanya...trimakasi thor

2021-10-30

0

Happyy

Happyy

😮😮

2021-07-28

0

Liwang Liwang

Liwang Liwang

lanjut thor

2021-07-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!