terkunci

Pelajaran fiqih yang biasanya paling di takuti oleh para santri karena ustadz Hafid yang biasanya di kenal dengan 'ustadz killer' pagi ini menjadi hiburan sendiri bagi mereka. Sangat langka bagi santri putri melihat ustadz Hafid menyungging senyum tipis di dalam kelas.

Hari demi hari yang dilalui oleh Cika di pesantren bukanlah perkara yang mudah. Beradaptasi dengan banyak hal baru yang sangat bertolak belakang dengan kehidupannya di sebelumnya. Terkadang hati Cika menjerit ingin 'menyerah', tapi Cika selalu gigih melawan jeritan itu. Dia tidak ingin lagi mengecewakan kedua orang tuanya.

"Din, Vi! Bantu aku dong. Kalian tega lihat aku sendirian membersihkan gudang sebesar ini?" tanya Cika, gadis yang menggunakan jilbab instan army itu tampak mengeluh.

Netranya menatap penuh memohon pada kedua sahabatnya. Sesuai dengan hukuman tadi pagi yang diberikan Ustadz Hafid, Cika sekarang sudah ada di gudang belakang pesantren.

"Bukan kami nggak setia kawan, Cika. Kami takut dimarahin juga sama Ustadz Hafid," sahut Dinda.

"Iya, Cika. Kami hanya bisa menyemangati, saja hehehe ...," timpal Novi tertawa cengengesan.

"Hamasah, Cika!" ujar Dinda menyemangati.

Cika memutar bola matanya malas. "Kalian tetaplah jahat, nggak mau bantu aku!"

"Khem ...." Deheman Ustadz Hafid yang baru saja datang bersama Ustadz Andre yang merupakan sahabatnya dan juga seorang ustadz yang mengajar di pesantren itu.

Novi dan Dinda menundukkan kepalanya dalam-dalam, berpamitan untuk pergi dengan sopan.

"Kenapa masih diam mematung? Cepat bersihkan!" perintah ustadz Hafid.

"Iya, iya." Cika menghentakkan kakinya kesal ke dalam gudang. Menyapu dengan malas-malasan.

"Bersihkan yang bagus." Ustadz Hafid mengulum senyum tipis melihat wajah kekesalan di wajah Cika, wajah gadis itu terlihat lucu bila sedang kesal. Dengan cepat Ustadz Hafid mengucap istigfar saat netra milik dirinya bertubrukan dengan netra milik Cika beberapa detik.

"Awas lho kepincut dengan santri sendiri, Fid," bisik menggoda Ustadz Andre.

Ustadz Hafid tidak menjawab apa-apa, dia kembali melangkahkan kakinya mengelilingi pesantren. Setiap sore Ustadz Hafid dan Ustadz Andre mengelilingi setiap sudut halaman pesantren, terutama di kawasan santri putra.

Cika hanya bisa tersenyum kecut melihat kepergian kedua ustadz itu dihadapannya.

Hari sudah semakin gelap, Cika mengelap keringat di wajahnya secara kasar.

"Akhirnya selesai juga," ucapnya lalu mengembuskan napas panjang. Menaruh sapu ijuk ke tempat semula.

Netra Cika melebar saat melihat pintu gudang tertutup rapat dan sudah terkunci.

"Siapa yang mengunci pintu ini!" teriak Cika menggedor pintu.

Suara adzan magrib sudah berkumandang di masjid yang ada di pesantren itu. Cika masih menggedor-gedor pintu dengan tenaganya yang kian melemah. Suaranya sudah hampir habis akibat berteriak meminta tolong namun, tidak ada tanda-tanda orang datang untuk menolong dirinya.

"Siapa pun yang ada di luar tolong buka pintunya!" Cika kembali berteriak keras. Bulu kuduk Cika berdiri, dia sangat takut dengan kegelapan.

Air mata Cika luruh karena ketakutan, hawa aneh dan mencekam di ruangan itu. Tidak ada pencahayaan di dalam gudang. Sehingga Cika kian menjerit ketakutan.

"Siapa yang mengunci pintu ini? Sungguh kalian jahat sekali!" Cika menjatuhkan tubuhnya ke ubin keramik, duduk menenggelamkan wajahnya dengan kedua lututnya.

"Ayah, aku takut ...." Air mata terus berjatuhan dari pipi Cika.

***

Novi dan Dinda merasa khawatir dengan Cika, karena sahabatnya itu belum balik-balik ke asrama putri sejak tadi sore. Setelah selesai melaksanakan sholat maghrib berjama'ah. Kedua gadis itu berjalan pelan ke arah Ustadz Hafid dan Ustadz Andre di ambang pintu masjid. Mereka berdua memilih untuk bertanya kepada Ustadz Hafid secara langsung.

Terpopuler

Comments

Mmh Rilfa

Mmh Rilfa

mulai seru ni....aromanya ada yg jahil sm cika...bkin penasaran z ni thor...

2022-03-18

0

Tuani Supono

Tuani Supono

thor aku suka sm ceritanya sampe kuulang berkali" , ga ada rencana bikin season 2 apa thor.. bagus bgt ini critanyaa

2021-11-09

0

Happyy

Happyy

😥😥

2021-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!