MCW

"HAH? ngadi-ngadi lo, mana ada cewe cantik punya nama juminten!" ucap Dokter Felix kesal karena merasa dikerjai.

"Emak lo kali juminten," ucapnya lagi.

"Mana ada! emak gue Suminten!" balas Kailo.

"Lecet dikit doang busett baper amat," ucap Dokter Felix tak ingin kalah omong.

"Udah siapa namanya?" tanya Dokter Felix ke Louis.

"Rona," ucap Louis datar dan berdiri pergi.

"Yahh pergi lagi dia," ucap Kailo memandangi kepergian teman anehnya itu.

"Yaudah gue juga mo pergi," ucap Dokter Felix.

"Terus yang bayar syape?" tanya Kailo.

"Ngutang aja dulu ke mbaknya," balas Dokter Felix santai dan pergi meninggalkan Kailo sendiri.

"Oyy! Gue ditinggal sendiri anjir ehhh kan ini perusahaan punya Louis, kantin juga punya louis jadi gratis dong gue kan temennya hehe," gumam Kailo pergi dari kantin dengan wajah tanpa dosa.

**✿❀ ❀✿**

Saat ini Rona sudah berada di ruangan bosnya, dia berada dan sedang berhadapan pula dengan bossnya itu. Dalam keadaan menegangkan membuatnya terus meremas jemari. "Kamu ini bisa bisanya membuat saya malu!" ucap Boss kesal.

"Kalau memang kamu nggak mau telat ya bangun lebih awall! biar bisa sarapan!" ucap bossnya emosi dengan membanting beberapa laporan yang menumpuk diatas meja.

"Maaf pak," ucap Rona menunduk karena merasa bersalah.

"Karna saya dalam kondisi baik maka pulanglah!" ucap Bos menghela nafas pelan. Melawan sekretarisnya ini sungguh melelahkan, tapi hanya wanita ini yang selalu memuaskan akan pekerjaannya.

"Hari ini beristirahatlah yang cukup! dan jangan ulangi lagi!" ucap Boss lagi tak ingin dibantah.

"Baik pak terima kasih," ucap Rona pergi dari ruangan Boss.

Saat dilantai bawah, Rona dihentikan oleh dua orang wanita. "Ronaaa" panggil seorang karyawan wanita sambil berlari pelan kearahnya.

"Apa?" tanya Rona.

"Mau kemana lo?" tanya karyawan wanita lainnya.

"Pulang Des," balas Rona malas. suasana hatinya hari ini benar benar kacau.

"Pulang?" beo Desi teman atau bisa dibilang sahabat dekat Rona.

"Maag gue kambuh dan kepala gue pusing trus disuruh pulang ama Boss," jelas Rona.

"Ooo," ucap Desi mengangguk paham.

"Besok ulang tahun si Tari nohh, besok dia traktir makan kita" ucap Desi bersemangat.

"Lo bisa ikutan kan?" tanya Desi menaruh harapan tinggi.

"Bisa bisa, buat kalian apa yang gabisa?" ucap Rona sambil mengedipkan sebelah mata.

"Gombal lo!" ucap Desi tertawa kecil.

"Yaudah gue balik ya," ucap Rona berpamitan.

"Yaa, jangan lupa makan tuh obat!" ucap Tari sedikit berteriak.

"Iya iya!" ucap Rona melanjutkan langkah kakinya.

**✿❀ ❀✿**

Rona dihentikan Bunda Mila saat berada diambang pintu

"Lohhh, kok udah pulang?" tanya bunda Mila heran.

"Maagku kambuh bund, kepalaku juga pusing," balas Rona dengan memperagakan seperti orang sakit.

"Kamu sihh pake ga sarapan dulu, kamu nggak beli makan di kantor?" tanya bunda Mila khawatir.

"Nggak sempat bund," ucap Rona lirih.

"Yaudah cepet makan, bunda ambilin obat maag kamu ya," ucap bunda Mila bersiap mengambilkan keperluan untuk putrinya.

"Aku udah makan, obatnya kan di kamarku bund sekalian aja aku ambil terus istirahat," ucap Rona mencoba bersabar karena ingin rasanya segera memeluk kasur.

"Ohh iya hehe, yaudah gihh buruan kamu istirahat jangan diulangi lagi! Jangan terlalu fokus kerja mulu, fokuslah cari mantu terus kenalin ke bunda ya," goda bunda Mila.

"Aduh, kuliah aja belum selesai bundaa. Nanti deh, terlambat nikah gapapa asalkan jodohnya Mingyu," jawab Rona cengengesan.

"Kamu ini!"

"hehehe."

Selepas kepergian Bunda Mila, Rona langsung mengistirahatkan badannya hingga tak terasa ia bangun saat jarum jam menunjuk angka empat. Ia bangun dan membersihkan tubuhnya setelah itu melakukan aktivitas kesehariannya yakni makan malam bersama. "Pernikahan Fina dan Febian akan dilaksanakan lima hari lagi," ucap Ayah Fina.

"LIMA HARI?" pekik bunda Mila.

"Kenapa emangnya?" tanya bibi Shinta curiga.

"Kamu iri?" tanya bibi Shinta meledek.

"Pasti kalian irikan karna anakku akan menjadi menantu keluarga Pranata sedangkan anakmu tidak," ejek bibi Shinta.

"Sintaaa diammm!" ucap Ayah Fina penuh penekanan. Istrinya ini jika dibiarkan akan lepas dan liar seperti saat ini.

"Jaga ucapanmu!" ucap bunda Mila tersulut emosi.

"Maafkan ucapan Shinta kak," ucap Ayah Fina merasa tak enak hati pada kakaknya karena ucapan istrinya yang berlebihan.

"Didik istrimu agar menjaga ucapannya!"

"Udah bund gapapa," ucap Rona menenangkan ibundanya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tionar Linda

Tionar Linda

baru kali ini baca novel pemeran utama wanita nya yang ke ganjenan😁

2021-07-14

3

Nimranah AB

Nimranah AB

tenang bund

2021-06-30

0

Erlinda

Erlinda

kok rona keganjenan gitu ya..hadeh..memalukan

2021-05-16

13

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!