Karena Rona terlalu banyak minum sehingga ia ingin buang air kecil, dia mengatakan pada Bunda Mila terlebih dahulu untuk mengabari keberadaannya nanti.
"Bund aku kebelet," bisik Rona
"Yaudah tinggal ke toilet aja!" ucap bunda Mila simple.
"Toiletnya kan gatau di mana bund," ucap Rona kesal.
"Bund udah gatahan," rengek Rona lagi.
"Bunda tanyain ke nyonya Sarah dulu," Ucap bunda Mila.
Bunda melihat kanan kiri mencari keberadaan nyonya Sarah yang ternyata berada tak jauh darinya. Ia berjalan kearah nyonya Sarah dan menanyakan letak toilet. "Nyonya Sarah," panggil bunda Mila.
"Eh?? iya, jangan panggil seperti itu, saya tak layak dipanggil begitu," ucap Bu Sarah.
"Ehh hah? boleh saya tanya?" tanya bunda Mila sedikit tak paham. Bukankah dia sebagai menantu keluarga Pranata jelas layak mendapatkan panggilan seperti itu?
"Iya?"
"Dimana letak toiletnya, anak saya ingin buang air kecil hehe?" tanya bunda Mila.
"Toiletnya nggak jauh kok, saya suruh pelayan buat nganterin gapapa kan bu? Saya masih harus menyapa tamu lain," ucap bu Sarah sedikit sungkan.
"Iyaa tidak masalah."
Bu Sarah menghentikan salah satu pelayan yang sedang membawa nampan dan menyuruhnya untuk mengantar Rona ketoilet, Pelayan itu mengikuti Bunda mila. "Rona itu kamu ikuti mbaknya," ucap Bunda Mila.
"Okey!" balas Rona sambil menunjukkan jempolnya yang lucu.
"Ayo mbak cepat!" ucap Rona sedikit berlari.
Pelayan itu mengantar Rona kearah toilet tak jauh dari situ, namun jalan yang berbelok sedikit rumit dan Rona cepat cepat masuk kedalam toilet lalu melakukan aktivitasnya yakni membuang air kecil. Saat keluar Rona sudah tidak melihat pelayan yang mengantarnya tadi. "Ehh aku ditinggal? jalannya kemana? aku lupa, mana rumahnya gede lagi," gumam Rona kebingungan.
Ia bingung jalan kembali dan mengambil arah sembarang mengikuti instingnya yang berbelok kiri lurus wae. Hingga tak terlihat keramaian sama sekali bahkan sepi, namun nampak satu kamar besar berpintukan bahan mahal, kualitasnya menunjukkan harga yang bisa membuatnya pingsan.
'Ini kemana lagi? mana tas aku titip ke bunda lagi, ga bawa hp juga!' batin Rona meruntuki kebodohannya.
'Apa kucoba aja masuk yah?' pikirnya.
Rona mulai memegang gagang pintu dan mendorong pintu itu, namun pintu terbuka bersamaan saat ia membuka pintu tersebut. Alhasil Rona hampir jatuh, beruntung dia masih bisa mengatur kestabilan dan jantungnya berdetak tak beraturan. Ia takut ada kerusakan pada pintu mahal tersebut.
'Haduh bisa hilang ginjalku, nutupi beli pintu aja mahalnya serasa ingin pingsan terus'
Namun tampak seorang laki laki tampan luar biasa benar benar luar biasa! Rona tidak pernah berbohong soal menilai ketampanan pria.
lelaki itu dengan rapi mengenakan jas mahal dan tampilan yang begitu elegan.
"Em maaf tuan," ucap Rona gugup, namun tak ada balasan dan hanya terdapat wajah tampan dengan raut muka datar menatapnya.
"Bisa tolong tunjukan saya jalan keruang di mana keramaian pertunangan berada? saya tersasar dari toilet," tanya Rona ragu.
"Hmm," hanya deheman saja yang terdengar di telinga Rona.
Laki laki itu berjalan pergi dan Rona mengikuti di belakangnya tanpa sepatah kata pun yang keluar diperjalanan
'Tampan sih, tapi nakutin!' batin Rona.
Hingga tiba dikeramaian, ia celingak celinguk mencari bund nya berada. "Terima kasih tuan," ucap Rona menunduk.
"ya," balas pria itu dan pergi meninggalkan Rona.
"Ngapain aja sih? kok lama nak?" tanya bunda Mila saat Rona sudah di sampingnya.
"Masa iya aku ditinggalin, tadi keluar eh mbaknya udah gaada alhasil aku kesasar bund mana jalannya belok belok lagi," ucap Rona diiringi kekesalan.
"Terus? kok bisa nemu jalan?" tanya bunda Mila.
"Tadi ketemu cowok tampan bund" ucap Rona.
"Siapa?" tanya bunda Mila penasaran.
"Gatau bund cakep pake bangett tapi sayang mukanya datar orangnya kek dingin gitu, takut aku jadinya. Berasa di samping dosen killerku," penjelasan putrinya membuat sang bunda tertawa kecil.
"Wahhh ada pangeran penolong rupanya," goda bunda Mila.
"Ya gitu deh, di mana princess berada pasti ada penolongnya."
"Hahaha!" keduanya tertawa lucu terhadap pembahasan kecil mereka.
**✿❀ ❀✿**
"Bunda, aku terpaksa."
"Hah?" beo Bunda Mila terkejut.
"Semua karenanya," ucap Rona.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Memet
“Oghey”... Khas Martin
2021-06-16
0
Salmaeuyy
Swaggg!!🤗
2021-05-09
3
Susan Ndra
👍👍👍👍👍👍
2021-04-29
0