Karena waktu pembunuhan waktu siang hari, pada sore hari nya sebelum maghrib kedua jenazah yang semasa hidup nya bermusuhan kini di makam kan secara bersama sama. Vania dengan Bu Anita masih setia mendampingi pemakaman Alm. pak Bonar.
Viana berusaha menguatkan ibunya yang masih setia menatap batu nisan ayah nya. Hingga suara petir menyambar membuat Viana takut dan mengajak ibunya untuk pulang.
“ Ibu yang sabar, ayo kita pulang. Tidak baik disini terlalu lama, Bu.” ucap Viana.
“ Va, ayah mu di bunuh dengan tragis sebab pak Sugeng, ini semua salahnya Va.” ucap Bu Anita.
“ Ibu yang tabah, ini semua bukan salah kita. Tapi karena suasana yang saling fitnah mem fitnah, membuat ayah menjadi seperti ini. Vania janji, akan membawa pelaku ayah ke hadapan ibu.” ucap Viana kepada ibunya.
“ Hiks hiks.. pak, ayo bangun pak jangan tinggalkan aku pak. Aku belum siap menjanda,” ucap Bu Anita kembali menangis.
“ Bu..” ucap Viana berkaca kaca ketika menatap ibunya yang masih setia di samping makam ayahnya.
Viana menatap ke sekitar ketika air hujan menetes di tangannya. Hingga hujan tersebut pun langsung turun dengan derasnya membuat Viana langsung menyadarkan ibunya dan berlari untuk berteduh.
“ Ibu tidak papa? sabar ya Bu, kalo hujannya sudah reda nanti kita pulang.” ucap Viana mengecek keadaan ibunya
“ Ibu tidak papa Va, ibu mau disini saja.” ucap Bu Anita berjongkok memandangi makam suaminya.
“ Bu, sampai kapan ibu akan begini?” tanya Viana lirih.
“ Sampai ayah mu kembali, ibu rindu dengan senyuman bapak mu Va.” ucap Bu Anita dengan datar memandangi makam suaminya.
Viana menutup mata ketika hati nya merasa perih, ia kembali mengingat peristiwa kejadian dimana ayah nya bersimbah darah di pelukannya. Hal itu pun membuat Vania mengigit bibir dalamnya dengan kuat.
Viana berjanji Bu, akan mencincang habis pria yang telah melukai ayah. Viana akan bekerja keras untuk mendapatkan bukti bahwa pria itu bersalah. Viana akan membalaskan dendam ayah kepada keluarga pak Sugeng dan pria itu. Batin Viana dengan mencengkram kuat kuat tangannya.
Di bawah pohon, di awasi oleh tuhan. Di bawah hujan dan tempat pemakaman, Nona Jovanka Lovata mengucapkan janji yang akan ia tepati untuk ibu nya. Ia menjadi tipe wanita yang dingin dan mulai bekerja keras untuk ibunya sendiri. Ia tidak lagi memperdulikan sekolah nya, ia memang sudah di keluarkan dari tempat ia kuliah sedari dulu. Jika dirinya tak memohon mohon hingga berlutut di bawah kaki kepala sekolah. Ia pasti sudah di usir dan tak lagi kuliah disana.
Viana bolak balik ke kota dan ke desa hanya menemui ibu nya seorang. bagaimana kehidupan ibunya selalu ia urus, semenjak ayah nya telah meninggal. Viana menjadi lebih tertutup, gadis yang dulu nya selalu tersenyum dan ramah. Kini lirikannya bagaikan pisau yang tajam dan perkataannya sungguh pedas. Bahkan keluarga pak Sugeng yang ingin meminta maaf kepada keluarganya saja ia usir dan ia dorong hingga tak lagi keluarga pak Sugeng berani menemuinya.
Viana masih ingat setiap saat, sepanjang masa janji suci yang ia ucapkan di dalam hati. akan ia tepati. Di sini lah Viana berada, sebagai anak di rumah. Dan sebagai nona muda di sebuah rumah megah, bertahun tahun lama nya Viana mengumpulkan uang atas hasil kerja keras nya. Ia telah mempunyai cabang dimana mana, seperti restoran, hotel, pabrik dan sebagainya. Kali ini Viana menjadi seorang wanita yang memiliki harta paling banyak di dunia. Mempunyai peringkat 2 dari 10 besar.
Viana telah merubah desa yang dulu nya penuh dengan lumpur, kini menjadi aspal dan banyak pepohonan rindang yang menemani warga desa nya. Viana mengendarai mobil merk terbaru di negaranya dan khusus untuk menjemput ibunya.
Banyak pasang mata yang memandang tak percaya ke arah Viana. Namun Viana tak peduli dan tetap melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah yang kecil dan tak sebanding berapa dengan rumahnya di kota.
“ Ibu..” Viana tersenyum dan menatap ibunya sedang menonton televisi.
Bu Anita yang mendengar suara putri tercinta nya langsung menoleh. Betapa terkejutnya ia ketika menatap sosok gadis cantik yang memasuki rumah nya. Baju model musim panas sedang ia pakai, anting, dan gelang semuanya terbuat dari emas. Siapakah sosok Dewi ini?
Bu Anita tercengo dan mendekat ke arah Viana.
“ Viana.. ini.. kamu nak?” tanya Bu Anita tak percaya.
“ Iya Bu, ini Viana.” ucap Vania dengan senyuman khusus ibunya.
“ Viana.. kamu telah berhasil nak, kamu telah berhasil..” Bu Anita berkaca kaca menatap ke arah anak nya dan memeluknya.
Viana tersenyum dan membalas pelukan ibunya. “ Ini semua berkat ibu, jika ibu tidak merestui Viana pulang ke kota dan kembali lagi ke sini seminggu 3×. Kini Vania pasti tidak akan mencapai tingkat terkaya nomor 2 se Asia tenggara.” ucap Vania berbangga diri.
“ Viana, ibu bangga sama kamu nak. Ibu tidak tahu bagaimana perasaan ibu sekarang,” Ucap Bu Anita sedih.
“ Ibu jangan khawatir, Viana akan menjaga ibu. Tidak ada waktu lagi untuk menunggu, Bu. Maukah ibu tinggal bersama ku di sebuah rumah yang baru di kota?” tanya Viana.
Bu Anita pun menunduk dan terisak membuat Viana kembali memeluk ibunya dengan sayang.
Tinggal sebentar lagi Bu, setelah semuanya selesai Viana akan menjadi sosok Viana yang dulu. Ibu jangan khawatir, tunggu Viana Batin Viana dengan menutup matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
SR.Yuni
banyak typo jadi ada beberapa kalimat yang gak nyambung...🙏🙏
2023-01-25
0
tri susanti
masih nyimak thor....
2022-12-26
0