(8 tahun kemudian)
" Papiiii. " Teriak Seorang gadis kecil sambil berlari dengan riang, kepelukan Rendy. dengan sigap Rendy menyambutnya lalu pura -pura terjatuh saat gadis kecil itu sampai kepelukannya.
" Aduhhh.. Queen nya Papi udah besar nih. Papi sampai terjatuh." Ujarnya, sambil tersenyum.
" Maaf, Papi.. " Ucap gadis kecil itu, " Apa aku sudah seberat itu, hingga membuatmu terjatuh Papi? " Tanyanya, Rendy mengangguk, membuat kening gadis kecil itu mengkerut " Jadi menurut Papi, aku gemuk?" Tanyanya lagi, Kali ini wajahnya merengut saat Rendy kembali menggangguk, membuat gadis itu menatap mata Papinya seolah sedang menelisik kejujuran. Mau tak mau Rendy tersenyum gadis kecilnya ini sangat mirip dengan sang istri jika sudah menatapnya begitu.
" Tapi mata papi bilang papi berbohong padaku!" Ucapnya dengan tangan yg kini dilipat di dada.
" Kau sangat mirip Mamimu kalau sudah begitu." ia menciumi gadis kecil itu, dengan gemas, hingga gadis itu mengajukan protesnya.
" Hentikan Papi, Kakak bilang aku sudah besar tak boleh dicium- cium sembarangan." gerutunya dan malah membuat Sang papai tertawa gemas sembari terus menciuminya.
Dari kejauhan Maura melihat pemandangan itu dengan bibir melengkung sempurna.
Queenza Anindya, gadis kecil yg mereka temukan delapan tahun lalu itu menjadi pelengkap keluarganya.
Bayi yg ia bawa dengan penuh perjuangan kerumah ini, dengan berbagai penolakan dari sang mertua yg takut kehadiran bayi itu hanya akan menjadi beban dan merusak nama baik keluarga.
Flashback 8 tahun lalu
Maura, Rendy dan Raja akhirnya memmutuskan untuk membawa serta bayi kecil itu. Setelah melalui serangkaian pemeriksaan dan menandatangani beberapa berkas akhirnya bayi kecil itu bisa ia bawa.
Raja Pramudza Putra sulung mereka sangat bahagia, dengan kehadiran bayi itu. Begitupun dengan Maura. Kehadiran bayi mungil itu seperti pengobat luka dihatinya.
Baru saja mobil mereka masuk halaman Rumah, mereka sudah di sambut oleh Andika dan istrinya.
Pandangan Andika tertuju tajam pada bayi dalam gendongan Maura.
" Kakek... kakek lihat, aku punya adik bayi!" Teriak Raja senang.
Sang kakek tersenyum hambar pada cucu kesayangannya itu.
" Raja, Kamu mandi dulu ya. Kakek mau bicara sama Mami dan Papi. Sekalian melihat bayinya. "
Raja mengangguk, ia masuk kedalam rumah.
Dan kini giliran Maura dan Rendy bersiap menerima amarah dari ayahnya. Andika masuk kedalam rumah lebih dulu, dan menanti anak serta menantunya di dalam rumah.
Rendy menatap kepergian sang ayah dengan khawatir. Sejak sang putra meminta bayi itu untuk dibawa serta, sejujurnya hati Rendy sudah tak tenang, namun ia tak mampu menolak keinginan istri dan anaknya.
Rendy melirik Maura yg terlihat takut dengan tatapan sang ayah tadi, segera merangkul pinggang ramping istrinya itu.
" Ayo kita masuk, Kasihan bayi itu pasti kedinginan." Ajaknya.
Maura mengiyakan ajakan sang suami, mereka melangkah masuk kedalam rumah.
Tiba di ruang tengah langkah mereka dihentikan oleh Papa Andika.
" Bagaimana bisa kalian mengambil keputusan sepenting ini sendiri? Apa kalian pikir Papa akan menyetujui keputusan kalian? Bayi itu bahkan tak diketahui darimana asal-usulnya. Bagaimana bila bayi itu adalah hasil hubungan gelap dari seseorang, yg akan menyusahkan kita di masa depan?"
" Pa. terlepas dari mana dia berasal, bayi ini tetaplah tak berdosa. Izinkan kami merawatnya." Ucap Rendy.
" Tidak! Aku tidak ingin dia memberi kita masalah di masa depan. jika kamu ingin memastikannya tidak kekurangan, taruh saja bayi itu di panti asuhan." Tolak Papa Andika.
Maura menitikan airmata mendengar penolakan sang mertua pada bayi itu. Tapi ia takkan menyerah! Maura berlutut di hadapan ayah mertuanya itu.
" Pa...Maura mohon! Izinkan kami merawat bayi ini, Maura janji Maura akan memastikan kalau tak akan ada seorangpun yg mengetahuinya." Pintanya.
" Kamu pikir dengan berlutut seperti itu akan bisa merubah keputusan saya? Bahkan jika kamu bersujudpun, tak akan ada pengaruhnya buat saya." Hardik Papa Andika.
" Jangan keterlaluan, Pa. " Geram Rendy. Ia segera membantu sang istri untuk bangun.
" Kamu gak perlu melakukan ini, Sayang. Apapun yg diputuskan papa, itu tak akan mpengaruhi keputusanku! Kita akan merawat bayi ini dengan atau tanpa persetujuan Papa!" Ucap Rendy tegas.
" Rendy! berani kamu melawan papa? "
" Jika itu demi kebahagiaan keluarga Rendy? Rendy akan melakukannya, Pa."
" Otakmu sudah dicuci oleh istrimu itu!" Cercanya lagi.
" Jangan selalu menyalahkan Maura dalam kesalahan Rendy, Pa. Ini hidupku jadi semua keputusan ada padaku. Dan aku sudah memutuskan aku akan merawat bayi ini Papa setuju ataupun tidak."
Finishhh tak ada lagi sanggahan dari Papa Andika. Ia memutuskan untuk pergi dari rumah Putra satu-satunya itu.
Flash back off
🌼🌼🌼🌼🌼
" Papi..No.. Aku sudah besar gak boleh digendong lagi!"
Pekikkan Gadis kecilnya itu membawa Maura kadalam masa kini.
" Mami..Mami tolong aku, suruh Papi menurunkanku." Rengek Queenza.
" Berhenti menggodanya, Mas. Apa kamu tidak lelah baru pulang kerja sudah menggoda dan menggendong putrimu."
Rendy menurunkan Queenza dari gendongannya, dan gadis itu segera berlari masuk kaedalam rumahnya.
" Mungkin kamu lupa kalau suamimu ini sangat kuat, Aku akan mengingatkanmu jika kamu lupa." Ucapnya sambil menggendong Maura.
" Mas.. kamu apaan sih! Turunin mas malu dilihat anak-anak!" Pekik Maura.
Rendy menghiraukan protesan dari istrinya itu.ia tetap menggendong istrinya sampai kedalam.
Dan tanpa mereka sadari.... di sebrang jalan seorang wanita mengamati semua aktifitas yg terjadi dari luar pagar rumah besar itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 144 Episodes
Comments
᪙ͤæ⃝᷍𝖒ᵗᵃʳⁱ♡⃝𝕬𝖋🦄❁︎⃞⃟ʂᶬ⃝𝔣🌺
Wanita it psti ibu kndung yg ngebuang queenza
2021-09-23
1
A3
siapa wanita itu
2021-09-14
0
Mommy Gyo
3 like hadir Thor salam mampir dikaryaku cantik tapi berbahaya
2021-07-06
1