Mata Ana terlihat sembab , dan Bram terus memeluk sang isteri . Ana bersandar dipunggung sang suami .
Ketika pukul 7 malam , mereka sudah sampai ke Jakarta .
Ana dan Bram bergegas menaiki mobil yang sudah menunggu mereka di bandara .
Mobil membawa Ana dan Bram ke sebuah rumah sakit .
Ana dan Bram bergegas memasuki sebuah kamar ICU .
Ana memakai pakaian khusus berserta Bram .
Ana menahan tangisannya .
" Ma...., "ujar Ana dekat telinga sang mama .
Air mata Ana pun mengalir .
Sang mama membuka matanya .
" Apa kamu bahagia puteri ku ".
Ana mengangguk .
" Bahagia selalu ya nak . Bram pria yang baik . Setiap manusia punya jalan cerita sendiri ."
Mama Ana berbicara perlahan .
" Kamu harus melihat papa mu sering , mama akan pergi ."
Tangis Ana pun pecah .
" Ma , please berjuang lah ".
" Mama bahagia melihat ke tiga anak mama sudah menikah , hidup rukun . "
" Apa kamu hamil An ?".
" Belum ma , " ujar Ana .
" Tetapi mama melihatmu beda nak ."
" Mama udah lumayan lama gak ketemuan sama Ana , 4 Bulan juga kan ."
" Mungkin nak ."
" Bram , kamu harus jaga Ana ya , mama percaya , begitu besar cinta kalian , mama percaya kamu bisa membuat Ana bahagia ."
" Bram janji ma ."
Mama Ana mengangguk .
" Semoga kalian cepat mempunyai momongan , mama doain ya nak ."
Ana memeluk sang mama .
" Amin ma , " ujar Ana dan Bram berbarengan .
Ana melihat luka di bagian tangan mama nya , dahi dan perut begitu parah . Ana tahu , kondisi mama nya tidak baik - baik saja .
" Jangan menangis nak ".
Ana mengangguk , tetapi Ana tidak bisa mencegah tangisannya .
" Mama istirahat ya , biar pulih ."
" Makasih sudah cepat sampai nak , mama hanya menunggu kamu .Tolong panggil papa dan keluarga semua ."
Bram pun memanggil keluarga .
Sebelum keluarga masuk , dokter memeriksa mama Ana terlebih dahulu .Dokter pun mengijinkan karena tahu , sudah tidak ada harapan.
Mas Angkasa , mas Sky , isteri mereka mbak Rini dan De****l**a** , serta anak mereka pun ada disana.
Mama memegang erat tangan sang suami .
" Kalian sangat menyayangi mama, kalian sudah berbuat banyak buat mama."
" Makasih mas, sudah menjadi suami yang baik buat saya , makasih ujar mama terputus putus ."
Bram memeluk Ana .Saat Dokter berbiaik pada papa nya bahwa operasi tidak bisa menyelamatkan hidup sang nyonya , pendarahan dan lukanya sangat fatal .Hanya mujijat mama Ana bisa bertahan sejauh ini .
Papa Ana pun menghapus air matanya . Membelai rambut sang isteri dan mengecul dahinya .
" Kamu isteriku terbaik, isteri yang aku sayangi .Makasih sayang , kamu sudha menjadi matahari kehidupan ku dan kehidulan anak - anak".
Perlahan , terlihat di monitor , angka nya semakin menurun , Ana bergegas di samping sang mama .Sedangkan dokter berusaha menyuntikkan berbagai obat , namun tidak ada reaksi .
Perlahan garis datar terlihat di monitor .Dokter melakukan pertolongan , namun mama Ana sudah tiada , bahkan tangan itu tergeletak tak berdaya .
Ana menjerit dalam tangisnya dan tidak sadarkan diri .
Malam begitu sunyi , Ana terbaring di sebuah brankar .
Bram sangat cemas melihat sang isteri belum sadar dari pingsannya . Hasil test darah pun sudah keluar .Papa Ana dan Bram terkejut saat dokter menyatakan Ana hamil 8 minggu .
" Ternyata ucapan mama benar pa , mengatakan Ana beda , dan apa hamil ."
Air mata papa Ana pun mengalir .
" Slamat nak , jaga Ana baik - baik ."
Bram mengangguk sambil berpelukan dengan Ana .
Ketika Ana bangun , Bram menyuapi Ana makanan , karena Ana tidak mengisi perutnya sama sekali .
" Kamu harus kuat sayang , ada bayi kita disini , dokter memprediksikan , dia sudah berusia 8 minggu dari hasil test darah ".
Ana mengangguk , dan memeluk Bram .Mereka begitu menantikan buah hati hadir di antara mereka .
" Jangan stres ya yaaang , ingat dedek bayinya ."
Ana mengangguk terisak .
" Ucapan mama benar mas".
" Mama tahu dia bakalan punya cucu dari kita sayang , mama sudah tau ."
Ana mengangguk .
" An , kamu harus kuat ya nak , kamu menguatkan papa . Ini semua sudah takdir nak , kita harus iklas ."
Ana memandang wajah sang papa , begitunkarutbdalam sedihnya .Mama dan papa Ana adalah pasangan yang saling menyayangi selama ini .
Bram memberi Ana minum vitamin dan mbak Dela sudah membeli susu hamil buat Ana sebelum pulang .
Bram membuat susu buat sang isteri . Bram tersenyum saat mengelus perut Ana.
" Sehat - sehat ya nak .Papa dan mama sangat bahagia ."
Ana pun tersenyum melihat kebahagiaan sang suami . Bram sangat menyukai anak - anak , sama dengan dirinya .
Ketika pagi datang , pemakaman pun sudah di urus mas Sky dan mbak Rini dan Dea , serta beberapa keluarga .
Disana terlihat mami dan papi Bram juga hadir , serta kakek dan nenek Bram .
Bram mengatakan pada kedua orangtuanya , berita kehamilan sang isteri , tanggapan kedua orangtuanya biasa tanpa reaksi .Hanya mama dan sang kakek yang terlihat bahagia .
Ada perasaan kecewa dalam diri Bram , tetapi dia harus bebesar hati menguatkan sang isteri .Bram tahu apa yang Ana rasakan , ketika melihat reaksi keluarga Bram .
Pemakaman pun dilakukan , Ana tidak bisa menyembunyikan kesedihannya . Dalam kesedihannya Ana memeluk sang papa .
Bram selalu berada dekat sang isteri .
Hingga pemakaman berakhir , Ana mengucapkan terima kasih pada mertua , pada kakek dan nenek Bram , juga mengucapkan terima kasih pada semua yang melayat mama mertuanya .Kolega bisnis nya , teman nya juga ada beberapa orang yang hadir .
Dan siang itu, begitu sepi sangat beda dari hari dimana ketika mama masih bersama mereka .
Ana memeluk ke tiga ponakannya .Mereka kehilangan sosok sang nenek yang selalu menyayangi dan mengurus mereka jika datang berkunjung ke rumah sang nenek .
Kenangan itu begitu sulit dilupakan .
Dan siang itu Ana pun tertidur dalam dekapan sang suami .
🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋
Jangan Lupa
Like
Vote
Koment
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Juliana Ahun
sukkkkkaaaa
2021-07-04
1
Jeine Sompie
Next...msh setia bacanya
2021-07-01
2
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
kok sedih ya kyknya kalo hrs berpisah ketika hub sdh berjalan lama.. dr smp loh.. 😔😔
2021-05-18
0