Tok.. tok.. tok... Sore hari terdengar seseorang mengetuk pintu kamar rara. Rara segera beranjak dari tempat tidurnya lalu membukakan pintu.
"Hey..." Sapa bimo dengan tersenyum.
"Masuk bim.." ujar rara.
"Maaf tadi aku ada urusan jadi aku pulang duluan" ucap rara berbohong.
"Aku tau kamu marah. Ra... Maafin aku" ucap bimo memohon.
"Kamu ga salah. Aku yang salah. Seharusnya aku bisa berfikir dulu sebelum aku menciptakan ide sebodoh itu" jawab rara tersenyum dan menahan tangis. "Gimana aldi?" Lanjut rara bertanya.
"Aku udah ngobrol sama dia. Aku juga udah minta maaf sama anak2. Aku habis dari kontrakan aldi ngasih obat terus aku kesini" jawab bimo menjelaskan.
"oh iya ini aku bawain kamu kue. tadi kue ulang tahunnys dipotong sengaja untuk kamu, sisanya dimakan anak2. mau aku suapin?" ujar bimo sambil membuka wadah kue dan mengambil potongan kue tersebut.
"gausah bim. nanti aja. nanti ku makan" rara menolak untuk disuapi.
"Ra.. maaf hari ini aku membuatmu kecewa" lanjut bimo dengan nada sedih.
"Dari aku kecil sampai aku SD, aku sangat dekat dengan ayahku. Bahkan bisa dibilang aku lebih sayang ayahku dari pada ibuku. Sampai masa dimana ayahku mulai jarang pulang kerumah dan berubah menjadi pemarah. Ayahku sering membentak ibuku, mencaci ibuku, menghina ibuku, dan bahkan memecahkan barang2 dirumah. Sejak itu, makanan sehari2ku adalah mendengar mereka berantem. Bahkan... Ayahku mulai sering membentakku. Saat itu, aku sangat ketakutan dan tentunya hatiku hancur. Dan sejak itu pula aku tahu bahwa ayahku mempunyai istri lain dan juga anak lain. Dan hari ini.. kamu membuatku ketakutan bim.." ujar rara sambari menetaskan air mata dan menatap wajah bimo.
Tangan kiri bimo menarik lengan rara lalu melingkari bagian belakang rara sementara tangan kanan bimo memegang pipi rara dan mengusap air mata rara. Hidung bimo menempel dengan hidung rara. Bibir bimo mendarat di bibir rara. Rara berusaha melepaskan, namun semakin rara berusaha melepaskan diri, bimo semakin erat mendekap rara. Semakin lama bimo semakin memeluk erat tubuh rara. Seketika rara merasa semakin lemas. Jantungnya berdegup sangat cepat. Kulitnya terasa hangat. Ini kali pertama rara meraskan ciuman. Dan saat itu bimo serasa tidak ingin melepaskan rara selamanya.
"aku mencintaimu" ucap bimo pelan dengan nafas yang terengah.
--
Jam 8 malam. Bimo datang kembali menjemput rara. Bimo mengajak rara keluar untuk makan nasi goreng kambing kesukaan rara. Setelah makan, bimo juga mengajak rara jalan2 disepanjang jalan malioboro, membeli es krim, makan jajanan dipinggir jalan, dan mengelilingi tempat di Jogja. Malam itu bimo menggenggam erat jari jemari rara, seolah bimo tidak ingin melepaskan genggaman tangannya kepada rara.
Rara sadar bahwa bimo sedang berusaha menebus kesalahannya, berusaha membuat rara merasa nyaman kembali dan tidak lagi merasa ketakutan padanya.
Dan rara sadar.. setiap orang mempunyai sisi gelap dan sisi buruk yang kadang hanya disimpan sendiri, bukan untuk kemunafikan melainkan tidak ingin melukai orang lain. Namun setiap manusia mempunyai reflek yang kadang sulit dikenadalikan. Rara sadar ketika kita memutuskan untuk menjalin hubungan lebih dalam dengan seseorang, maka harus siap menerima sisi gelap orang tersebut.
Dan ya.. kini rara mengerti apa yang disuka dan tidak disukai bimo, rara mengerti bagaimana bimo mengendalikan amarah, dan rara mulai mengerti harus bagaimana menyikapi semua itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments