Keesokan harinya, rara duduk diatas pasir disamping tenda. Didepan tenda pertama terlihat aldi sedang memetik gitarnya sambil bernyanyi bersama sasa. Sementara didepan tenda kedua terlihat bimo, galih dan mela sedang memanggang sosis dan memasak mie instan.
Dari jauh terlihat mela berjalan mendekat untuk menghampiri rara. Kemudian mela duduk disamping rara. "Hey ra, lo kenapa sih dari semalem menyendiri mulu?"
"gapapa mel" jawab rara dengan nada santai
"ra, lo liat deh" ujar mela sambil memperhatikan bimo. "tangannya bimo sibuk manggang sosis, tapi matanya ga henti-hentinya ngliatin lo ra"
"apaan sih mel" pangkas rara namun melirik mencuri-curi pandangan ke arah bimo.
"semalem gue ngliat lo sama bimo ngobrol berdua serius banget. ngobrolin apa sih ra?" tanya mela dengan wajah penasaran.
"kepo" jawab rara dengan nada mengejek.
"Serius raaaa, jawab dong gue kepo banget nih. Bimo nembak lo kan?" Ucap mela kemudian menutup mulutnya seolah dia salah ngomong.
"Hah?!! Kok lo tau sih mel?" Rara memandang mela dengan kaget.
"Duh.. gue keceplosan (suara mela dengan nada yang rendah). Sorry ya ra, sebenernya gue tau dari galih. Bimo cerita ke galih kalo bimo mau nembak lo. Dan galih cerita ke gue. Sorry ya ra" ujar mela memohon berharap rara tidak marah kepadanya.
"Yang tau cuma lo sama galih? Kenapa kalian ga pernah cerita sih kalo bimo suka sama gue?" Ucap rara dengan nada yang sedikit marah.
"Yaelah ra. Lo **** apa pura-pura ****? Menurut lo selama ini bimo anter jemput lo kekampus, ngajakin lo makan bareng, ngajakin lo jalan. Itu apa kalo buka suka sama lo. Udahlah ra itu ga penting sekarang yang penting adalah lo udah jawab iya belum?" Jawab mela dengan senyum nakal seolah mengejek.
"belum" Rara melirik wajah mela dengan kesal.
"Yaaaaaahhhh... Rara...." Ucap mela dengan merengek seolah sedih.
"Lo kenapa sih mel ih. Lagian bimo itu ga nembak gue. Dia cuma ngungkapin perasaannya aja ke gue" jelas rara.
" Yaammpun rara!!! Lu **** banget sih. Itu sama aja raaaaaaaaa" mela kesal kemudian menyubit lengan rara.
"Aw, sakit kampr*t. Gue kan belum pernah pacaran mel. Apalagi sama sahabat sendiri. Gue takut, takut kalau.." ujar rara dengan ragu.
"Udah udah, lo ga usah mikir yang macem-macem. Biasanya hubungan yang berawal dari persahabatan itu bakal langgeng ra, bahkan sampai ke pernikahan. Pokoknya di perjalanan pulang nanti lo harus ngobrol sama bimo dan jawab iya. Titik." Ucap mela memotong pernyataan rara dengan sumringah dan memaksa. "Udah yo samperin bimo dan galih. emang lo ga laper apa, kayaknya udah mateng semua tuh makanan". Mela menarik tangan rara dan kemudian berjalan menuju bimo dan galih.
Setelah mereka menghabiskan makanan. Mereka ber-6 mebereskan tenda dan bersiap untuk pulang. Mereka mengendarai 3 sepeda motor. Mela bersama galih. Sasa bersama aldi. Dan rara bersama bimo.
Ditengah perjalanan. Bimo menurunkan kecepatan dan membuka kaca helmnya "ra, urusan kita semalem belum selesai" ucap bimo sambil menengok kesamping kiri.
"Iya bim" jelas rara singkat.
"Iya apa ra?" Tanya bimo penasaran.
"Iya gue mau" jawab rara.
"Mau apa ra?" Tanya bimo sambil tersenyum kecil.
"Ya gue mau bim!" ujar rara mulai kesal.
"Mau apa loh.. mau makan? Mau minum? Mau jajan?" Jawab bimo tersenyum pura-pura tak mengerti.
"Iya gue mau jadi pacar lo" jawab rara dengan suara kecil dan malu-malu.
"Emang aku nyuruh kamu jadi pacar aku?" Ujar bimo.
"Ih apaain sih lo bim. Berhenti gue mau turun aja" jawab rara sangat kesal.
Bimo tertawa lepas dan mengarahkan kaca spion kearah belakang agar bimo bisa melihat ekspresi wajah rara. "Becanda ah. Akhirnya bisa liat kamu ngambek juga" ujar bimo meledek dan menatap wajah rara melalui spion.
"iiiiih bimooooo!!!!" Teriak rara kesal sambil menepak-nepak helm bimo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 128 Episodes
Comments
Syavira Vira
lanjut
2020-05-06
1
runi nisa
semangat kak...
mampir yuk bentar ke novel aku
PACARKU MANTAN TEMANKU
jangan lupa like dan komen ya🤗
mohon dukungannya😊😘
2020-04-24
1
Cinta Rendy
sweet banget 😊
2020-04-15
4