Aku berangkat pagi -pagi sekali, menumpang dengan mobil sayuran yang biasa mengantar barang ke terminal.
"Rubby, sayang, kamu benar ingin pergi nak? Kamu yakin? " Tanya Bapak.
" Sangat yakin Pak, ini cara agar Ruby bisa melupakan tentang kegagalan Ruby Menikah dengan Bang bagas." Jawabku.
Bapak hanya bisa pastah dan menghargai keputusan ku saat itu. Berbekal ijazah keperawatan ku dan beberapa rupiah simpananku, Aku berangkat ke terminal. Disana ku sambung dengan naik Bus untuk ke jakarta.
"Semoga saja, kehidupan ku setelah ini akan semakin tenang. " Gumam ku dalam bus.
Lebih dari Sepuluh jam perjalanan ku, karna harus mengikuti rute mobil sayuran mengirimkan semua stoknya ke pasar, hingga aku akhirnya menaiki Bus, untuk sampai ditempat tujuan.
"Mba... Udah nyampe mba. " Ucap sang kernek.
"Aaah... Iya Mas, makasih." Ucap ku lalu keluar dari bus.
Aku berjalan mencari taksi yang lewat, namun sayang, sudah sekian lama belum juga ku dapatkan.
Panas terik sungguh menyengat tubuh ku. Mungkin karna aku terbiasa hidup di desa yang dingin selama ini, dan belum pernah keluar jauh dari sana.
Aku terus berjalan menyusuri jalanan kota hingga aku lelah dan duduk disebuah halte bus untuk istirahat sejenak.
"Hey cantik... " Ujar salah seorang pria menghampiri ku. Dan rupa nya, dia tidak sendirian.
"Sendirian aja neng, boleh ditemenin ngga? Kasihan panas-panas gini sendirian. "
"Kalian siapa? Maaf, jangan ganggu saya. Saya pendatang baru. " Ucapku.
"Wah... Ini yang kita cari hahahhaha! " Tawa salah satu dari mereka.
"Itu kalung nya bagus neng. Buat Aa' ajalah, daripada neng nanti dirampok orang kan, mending sedekahin ke kita. "
"Ngga... Jangan ambil kalung saya. " Ucap ku sambil menangkis tangan nya.
"Berikan! Kalo ngga, kamu akan celaka! " Ancam salah satu dari mereka.
"Engga... Ngga boleh! Ini kalung saya. Toloooooong! Tolooooong! " Teriak ku dijalanan.
Aku mengiba dan meminta tolong pada siapapun yang lewat. Namun, tak ada yang menggubrisku. Hingga sebuah mobil berhenti, dan melerai mereka.
"Hey preman kampung! Hentikan... " Ucap Pria yang turun dari mobil tersebut.
"Jangan ikut campur urusan kami! " Balas preman itu.
Preman itu melawan dan akan memukul Pria itu, namun segera ditangkis nya. Mereka terlibat perkelahian yang cukup sengit saat itu.
Akhir nya Pria itu memenangkan pertarungan, dan para Preman lari terbirit-birit meninggal kan kami.
"Terimakasih Tuan, sudah menolong saya. " Ucapku.
"Kamu dari luar kota kah? Disini harus hati-hati. Jangan diperlihatakan jika kamu baru datang. Dan... Penampilan kamu, jangan mencolok dengan memakai perhiasan mewah seperti itu. " Ujarnya.
"Iya Pak, terimakasih banyak. Saya nunggu taksi, mau ke penyalur tenaga kerja. " Balasku.
"Oh seperti itu... " Jawabnya singkat. "Nah itu ada taksi, biar saya stop kan. " Tawarnya padaku.
Setelah menghentikan taksi untuk ku, aku pamit, dan pergi dari nya dengan memberikan senyum ku.
"Bapak nya ganteng, meskipun memang kelihatan sudah dewasa. " Gumam ku mengagumi sosok Pria tadi.
Aku meminta taksi segera membawa ku ke perusahaan penyalur tenaga kerja, agar bisa memasuk kan ku sebagai perawat Pribadi.
Pov Aledra.
"Untung saja cepat bertemu dengan ku, kalau tidak, melayang lah hartanya."
Aku langsung masuk ke mobil dan berbicara dengan istriku setelahnya.
"Gimana Mas? " Tanya Diana istriku.
"Udah, mereka udah pergi. Hampir saja wanita itu dirampok. sepertinya, dia baru pertama datang ke kota jadi belum mengerti seluk beluk dikota ini. " Jawabku.
"Kasihan ya, nama nya siapa? "
"Ngga tahu, aku ngga nanya. " Jawabku lagi.
Aku segera mengajak nya pulang kerumah, karna takut Dia kelelahan.
Aku Aledra Pratama, pewaris perusahaan besar bernama Pratama's corporation.
Aku sudah beristri. Istriku bernama Diana Fatmala, seorang wanita cantik, yang sudah aku nikahi selama tujuh tahun.
Diana mengidap leukimia stadium Dua. Hingga sekarang, belum ada obat yang pas, yang bisa menyembuhkan penyakitnya. Hingga aku memutuskan, untuk tidak banyak menuntut padanya, terutama soal momongan.
Keputusan ku itu berbuntut panjang, karna memang aku adalah pewaris satu-satunya dari perusahaan almarhum Ayahku. Hingga Ibu tiri ku, Dahlia sangat menginginkan untuk kami berpisah, atau aku memiliki istri kedua. Tapi, aku bersikeras menolak nya dengan tegas. Karna bagi ku, hanya Diana Istriku satu-satu nya, yang akan ku jaga selamanya.
Sesampai nya dirumah, aku langsung turun dan membukakan pintu untuk nya, lalu memapah nya masuk kedalam rumah.
Aku sebenarnya mempunyai supir. Tapi, aku bertekad dalam hati bahwa untuk Keperluan berobat istriku, aku sendiri yang akan mengurusnya, kemanapun Ia akan pergi.
"Sayang... Kamu baik-baik ya dirumah, aku mau kekantor dulu. Obatnya jangan lupa diminum. " Pesan ku padanya.
"Iya Mas, yaudah sana kekantor. Nanti telat lagi, jangan mentang-mentang Bos, datengnya sesuka hati. " Pesan nya padaku.
Segera ku kecup keningnya, dan ku tinggal kan Diana dirumah, bersama beberapa asisten rumah tangga lain nya yang berjumlah tiga orang.
Diana benar-benar istri yang pengertian. Kami memulai hubungan kami sejak SMA. Kami menghabiskan masa pacaran selama Tujuh tahun dan jika dihitung kami sudah bersama selama Empat belas tahun. Tapi taknm sedikitpun, cintaku padanya luntur.
.
.
.
"Selamat siang Pak Edra. " Sapa sekertaris pribadiku yang bernama Luna.
"Siang Luna... Ada kabar apa hari ini? " Tanya ku.
"Tidak ada yang terkalu signifikan Pak. Tapi, ada kabar dari kantor tenaga kerja, jika Perawat yang bapak cari sudah ada."
"Oh ya... Bagaimana prospeknya? "
"Selama melihat CV nya, Dia adalah lulusan perawat dengan sertifikat keperawatan, dan lulus dengan nilai terbaik di universitasnya. Dan punya pengalaman kerja di RSUD selama Lima tahun. "
"Baik... Katakan pada pihak yayasan, saya menerima nya. Besok pagi... Eh tidak. Nanti sore, Dia sudah bisa datang kerumah dan mulai bekerja. " Ucapku.
"Baik Pak, akan segera saya sampaikan. Dan ini ada beberapa file yang harus ditanda tangani. Dan itu saja jadwal hari ini. " Ucap Luna lalu pamit pergi.
Aku segera mengerjakan pekerjaanku, karna ingin segera pulang, menyambut Perawat Pribadi untuk Istriku tercinta. Karna setelah ini Dia akan menjadi orang kedua yang ku percaya merawat Diana setelah Aku.
Pov Author.
Rubby tiba di kantor Yayasan penyalur tenaga kerja, Dia baru mendaftar beberapa hari, itu pun Via online. Tapi, karna faktor keberuntungan dan memang sedang ada yang membutuhkan, maka Rubby segera mendapat kan pekerjaan sebagai perawat pribadi dari dari istri seorang Presdir perusahaan terbesar dikota ini.
"Selamat Rubby... Kamu sudah diterima bekerja tanpa harus menginap disini. " Ucap kepala Yayasan.
"Hah... Secepat itu Bu? "
"Iya... Memang sedang ada yang membutuhkan kamu sekarang. Karna Tuan Aledra memang sedang mencari perawat pribadi untuk istrinya yang Leukimia. "
"Baik Bu. Kapan saya berangkat? "
"Nanti sore... Kamu istirahat aja dulu sebentar. Setelah itu, supir Yayasan akan mengantarkan kamu ke kediaman Tuan Aledra Pratama. "
Rubby begitu bahagia mendengarnya. Semoga ini menjadi langkah awal kehidupan baru nya di kota.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Junika Siahaan
lanjuuut
2022-09-09
0
Aisyah Nida
aku lanjut bcny thor sprtinya menarik crty
2022-07-03
0
Jasmine
Akan jd jodohmu by...
Aledra dan Ruby pasti akan kaget dgn pertemuan mereka
2022-06-21
0