Sherlin pergi meninggalkan kantor,dia kesal dengan peraturan papa nya. Selain dia ga mau kalau harus kerja jadi OG (office girl),dia juga gak mau kalau nantinya orang2 akan sering suruh dia kerja lain2. Seperti membuat kopi atau kerja ringan lainnya. Dia merasa harga diri nya jatuh.
Dia berjalan sambil menangis,tidak tau apa yang harus dia buat. Sementara mama nya sendiri tidak bisa berbuat apa2. Karena tidak ada yang berani membantah Bram Wiguna .
Sherlin berencana pulang kerumah,dia panggil taxi online dan langsung menuju rumah.
Sampai dirumah Jessi yang bingung ,tak sempat ingin menyapa anaknya. Sherlin berlalu menuju kamarnya.
Dikamar Sherlin menyiapkan barang2nya. Dia merasa,papa nya sudah tak menyayangi dia.
Dia mengambil sebuah koper dan memasukkan baju nya satu persatu.
Dia memilih2 perhiasan yang nanti nya bisa di jual untuk kebutuhan nya.
Sherlin pun keluar dari kamar dan menuruni tangga.
Mama nya melihat,menjadi kaget.
"Mau kemana Sherlin?" tanya Jessi.
"Mau pergi ma. Papa sudah tidak sayang sama Sherlin . Di kerjaan tadi waktu Sherlin ke HRD,mama tau ga. Papa memberi kan Sherlin kerja sebagai OG . Sherlin merasa jika papa sudah tidak sayang dengan Sherlin", rengek Sherlin.
"Tidak mungkin papa tidak sayang sama kamu. Tidak ada orang tua yang tak sayang anaknya," jelas Jessi.
"Pokok nya Sherlin tidak mau lagi dirumah ini. Dari pada nanti papa memaksa Sherlin yang lain lagi. Lebih baik Sherlin pergi," Sherlin berontak.
"Jangan seperti itu nak. Kamu tidak sayang sama papa," rayu Jessi.
Menatap mamanya "Sherlin sayang sama mama. Tapi maaf ma ,Sherlin mau tenang kan fikiran dulu," ujar Sherlin.
Sherlin pun berlalu tanpa menoleh kebelakang. Dia memanggil taksi online dan sudah menunggu di depan gerbang rumah.
Sherlin berjalan dengan uraian airmata.
Jessi yang tak bisa menahan anaknya itu menghubungi suaminya ,tapi ponselnya tak kunjung ada jawaban.
Sherlin pun sampai di gerbang memasukkan kopernya ke bagasi taksi. Dan kemudian menyuruh taxi jalan tanpa alamat yang pasti.
Didalam taksi, Sherlin menelepon teman nya.
Sherlin menekan nomor yang ada di ponsel nya,dengan nama Yuri.
Lagi menunggu "Yuri, kamu dimana sekarang?" tanya Sherlin.
"Saya di kosan,ada apa Sher?" tanya Yuri balik.
"Saya mau ketempat mu," kata Sherlin.
"Tumben,dan suara mu kenapa seperti orang lagi menangis," tanya Yuri kembali.
Sherlin mengusap air matanya "Nanti saya jelasin," jawab Sherlin.
Sherlin pun mengarahkan taksi nya ke kosan Yuri .
Sampailah mereka di tempat tujuan. Sherlin membayar taxi nya.
Yuri yang sudah menunggu di depan,dengan rasa bingung tentang koper yang di bawa temannya,Yuri langsung menghampiri Sherlin dan mempersilahkan dia masuk.
Sampai di dalam.
"Kmu kenapa Lin?" tanya Yuri heran.
"Yuri bolehkah saya tinggal disini beberapa hari?" pinta Sherlin.
"Ada apa dengan mu Lin?"Yuri bertanya masih tak mengerti.
"Panjang cerita nya," ungkap Sherlin.
Sherlin pun menceritakan apa yang terjadi padanya dengan panjang lebar. Yuri yang mendengar hanya mengangguk2 tanda dia faham.
Akhir cerita "Begitu lah cerita nya. Saya merasa papa sudah tidak sayang lagi dengan ku," jelas Sherlin.
Yuri mengusap belakang Sherlin "Jangan seperti itu. Tidak ada orang tua yang tidak sayang anaknya.
Dan mungkin papa mu berbuat begini demi masa depan mu juga. Pasti ada sesuatu," bujuk Yuri.
"Biarlah seperti ini.Kalau memang dia sayang,dia pasti akan mencari aku," tutur Sherlin.
"Kalau kamu tinggal disini, kamu harus faham keadaannya. Di sini tak sebesar kamarmu dan tak ada pendingin sama sekali," jelas Yuri.
"Saya tidak masalah akan itu. Yang penting ada tempat untuk ku tinggal sementara," ucap Sherlin.
Malam pun tiba.
Perut Sherlin pun berbunyi tanda minta di isi. Dia pun bertanya pada Yuri ,ada makanan apa di tempatnya.
Sherlin memegangi perutnya "Yuri, saya lapar. Kamu ada makanan tidak?" tanya Sherlin.
"Makanan rumahan tidak ada,tapi saya punya mi instan," jawab Yuri
Wajah memelas "Saya mau makan nasi,bukan mi instan," jelas Sherlin.
"Kalau tidak kita makan diluar saja," ajak Yuri.
"Baiklah," Sherlin setuju.
Mereka pun berjalan keluar kosan.
Mereka pun tiba di tepi jalan,mereka akan makan di kaki lima. Sesuatu yang baru bagi Sherlin,karena dia biasa makan di restoran yang mewah dan mahal.
Yuri melihat Sherlin "Apa kamu yakin mau makan disini?" tanya Yuri.
"Iya," jawab Sherlin sambil mengangguk.
Yuri heran "Kamu tidak merasa jijik,dulu kamu kan tidak mau makan di tempat seperti ini," Yuri mengingatkan.
Sherlin melihat Yuri "Sekarang keadaan sudah berubah. Dan saya harus hemat untuk beberapa hari kedepannya," jelas Sherlin.
"Memang kamu tidak bawa uang," tanya Yuri.
Sherlin mengeluh "Saya tidak mempunyai banyak uang. Karena selama ini kamu tau sendiri. Saya selalu pakai kartu kredit," kata Sherlin
Yuri mengangguk2 "Oh..iy!" Yuri mengerti.
"Untuk nanti mungkin aku akan jual beberapa barang. Saya sudah bawa beberapa yang berharga," ujar Sherlin.
"Ya sudah la, itu fikirkan nanti. Sekarang kita pesan makanan dulu," jelas Yuri.
mereka pun memanggil pelayan,memesan 2 nasi goreng dan jus
Seminggu berlalu, semenjak Sherlyn meninggalkan kediamannya.
Uang yang dia punya sudah mulai menipis, dan hari ini dia berencana mau menjual beberapa barang berharga miliknya.
"Yuri, nanti teman kan saya ke pusat Pegadaian," pinta Sherlin.
Yuri heran "Untuk apa kesana?" tanya Yuri.
"Saya ingin menggadaikan beberapa barang yang saya punya. Duit saya sudah mulai menipis," kata Sherlin.
"Baik lah," Yuri setuju.
Mereka pun bersiap-siap untuk pergi ke pegadaian. Sampai di sana mereka harus menunggu, karena banyaknya orang yang ada di Pegadaian.
setelah menunggu beberapa saat,akhirnya nomor antrian Sherlyn pun dipanggil.
Setelah duduk Sherlyn pun ditanya.
"Mau menggadaikan apa," tanya petugas.
Sherlin menyodorkan miliknya "Saya mau menggadaikan anting-anting ini," kata Sherlin.
"Saya akan cek dulu berapa besar nilainya," jelas petugas.
petugas Pegadaian pun memeriksa nilai dari perhiasan Sherlyn.
Petugas tersenyum "Perhiasan ini kami beri nilai seharga 6.000.000 juta," jelas petugas.
Sherlin terkejut "Kenapa harganya lebih murah dari harga pembelian semula?" tanya nya.
"Maaf kami tidak bisa memberi harga penuh," jelas petugas.
"Harga yang selebihnya Bagaimana saya bisa dapat?" tanya Sherlin lagi.
"Itu bisa mbak dapat setelah ada hasil lelang. Seandainya mbak tidak menebusnya," penjelasan petugas.
Sherlin yang tak mau lama2 disana,hanya mengiyakan tanda setuju dengan harga yang diberikan oleh pihak pegadaian.
"Baik lah," Sherlin setuju.
Sherlin dan Yuri meninggalkan kantor Pegadaian. Mereka ingin mengisi perut dulu.
Mereka makan di warung tepi jalan. Sherlin yang sudah 1 minggu ini tinggal bersama Yuri,tidak begitu asing lagi dengan makanan yang dia makan. Dan malah sepertinya menikmati.
Sambil makan ,mereka ngobrol.
"Lin,kenapa kamu tidak cari kerja saja," Yuri memberi ide.
"Saya sih mau,tapi takut nanti jumpa sama papa," kata Sherlin.
"Kerja lain banyak," jelas Yuri.
"Misalnya?" Sherlin bertanya bingung.
"Seperti saya, kerja di butik," kata Yuri.
"Kerja nya repot tidak?" tanya Sherlin.
"Ya Tidak la. Kita hanya melayani tamu yang belanja dan harus pandai2 rekomen pakaian yang bagus untuk mereka," jelas Yuri.
"Seperti saya kalau lagi belanja?" tanya Sherlin.
Sambil menggangguk "Iy,gampangkan," seru Yuri.
"Heemmmmm. Saya fikir2 dulu ya." ucap Sherlin.
Jauh dari kediaman Sherlin sekarang. Dirumah Bram Wiguna,dia selalu mengetahui apa yang di lakukan putri kesayangannya itu.
Semenjak kepergian Sherlin,Bram memerintahkan anak buahnya untuk selalu mengikuti kemana Sherlin pergi.
Dan memberitahukan apa yang di lakuka oleh anaknya itu.
Bram tidak menyangka,bahwa anak nya nekat pergi dari rumah dari pada ikut perintahkannya. Tapi Bram tidak menentang itu,karena tujuan Bram adalah agar anaknya lebih dewasa dan lebih mandiri. Tidak terlalu bergantung pada orang tuanya.
Bram dan Jessi duduk di ruang keluarga,sambil melihat televisi.
"Pa,ampai kapan papa keras terhadap Sherlin pa?" tanya Jessi.
Bram memandang istrinya "Sampai dia berubah," menjawab dengan nada malas.
"Mama rindu dengan Sherlin," wajah sedikit sedih.
"Mama boleh jumpa dengan Sherlin,papa tidak melarang."ujar Bram sambil tersenyum.
Jessi senyum "Terima kasih pa," katanya.
"Tapi dengan syarat,mama jangan beri dia uang. Biarkan dia mencari solusi sendiri," Poin tambahan dari Bram.
"Baik lah pa." ucap Jessi.
Bram yang ingin menjodohkan Sherlin dengan seorang pemuda,anak dari kawan baik Bram. Tapi sebelumnya dia ingin Sherlin lebih dulu merubah sifat manjanya.
Anak temannya itu bernama Frans Wijaya,anak dari Haris Wijaya pemilik perusahaan WIJAYA CORPORATION.
Frans merupakan anak yang menurut pada orang tua nya. Dia tamatan dari universitas bergengsi luar negri.
Selain tampan dia juga pintar dibidang manajemen. Memang itu lah keinginan orang tuanya. Agar kelak dia bisa memimpin perusahaan keluarga WIJAYA kelak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
frans is cwo yg pernah tabrakan sama sherlin
2022-10-05
0