Hari Senin pun tiba
jam sudah menunjukkan pukul 7.00 pagi,tapi Sherlin belum menunjukkan gerak geriknya. Mama Sherlin pun datang mengetok pintu
"tok..tok..tok" Jessi mengetuk pintu.
"Sherlin,dah bangun nak?" panggil Jessi dari luar.
"tok..tok..tok" Jessi mengetuk lagi.
"Sherlin," panggil Jessi lagi.
Sherlin yang masih separuh sadar,masih malas untuk membuka mata.
Dengan nada malas "hemmm," balas Sherlin.
" Sherlin, kamu tak berangkat ke kantor nak?" tanya Jessi.
Sherlin terkejut dengan pertanyaan ibu nya dan bergegas bangun.
Sambil buru2 "Iya ma, Sherlin pergi,"jawab Sherlin.
"Siap2 cepat,sekarang sudah jam 7 . Kalau kamu terlambat,papa bisa marah lagi,"tegas jessi.
"Iya ma,Sherlin lagi siap2," jawab Sherlin.
Sherlin bergegas menuju kekamar mandi,dan tak butuh waktu lama dia pun sudah bersiap2.
Bram dan Jessi sudah menunggu di meja makan. Sherlin pun turun untuk sarapan.
Ketika Sherlin mengambil beberapa sendwich,Bram berkomentar.
"Nanti di kantor kamu jumpa sama bagian HRD,dia akan tunjukkan apa2 kerja mu. Dan satu lagi,selama kamu disana jangan pernah kamu bilang dengan orang bahwa kamu anak papa," ujar Bram.
Jessi bingung "Kenapa begitu pa?" tanya Jessi
"Bagi papa antara karyawan dan anak tak ada beda. Mereka bekerja dan kamu bekerja. Di kantor papa adalah pimpinan,dirumah adalah orang tua. Jadi harus bisa membedakan antara urusan pribadi dan urusan kerja,"ucap Bram tegas.
Sherlin dengan berat hati,hanya mengangguk tanda faham dengan aturan papa nya.
Bram pun selesai dengan sarapan nya.
Sambil memeluk istrinya "Papa berangkat dulu ya ma," ucap Bram.
"Hati2 dijalan pa," ujar Jessi sembari melambaikan tangan.
"Pak Jono," Bram memanggil supirnya.
Jono tiba "Ya tuan. mobil nya sudah siap," jawab Jono.
Bram melangkah menuju mobil dan berangkat ke kantor.
Sherlin yang masih belum bisa terima dengan kenyataan,hanya bisa tarik nafas tanpa bantahan.
Jessi menatap "Sherlin kenapa masih berlama2,cepat sana nanti telat,"katanya.
Sherlin buru2 "Baik ma,"jawab nya.
"Bik iyem," panggil Jessi.
Iyem berjalan dari belakang "Iya nyonya,"ucapnya.
"Antarkan Sherlin ke halte ya," pinta Jessi.
"Iya nyonya," jawab Iyem.
Sherlin pun bergegas mengambil tas dan berjalan menuju pintu,dan bi Iyem menurut di belakang.
Setiap berangkat ke halte Sherlin akan di antarkan oleh supir satu nya lagi yaitu Jupri
Ketika mereka sampai di halte.
Jupri menoleh kebelakang "Kita sudah sampai nona," ucap Jupri.
Iyem membuka pintu mobil "Mari nona saya antarkan," kata iyem.
Sherlin dengan berat hati pun keluar dari dalam mobil.
Orang2 yang duduk di halte melihat ke arah Sherlin. Mereka merasa heran,gadis cantik keluar dari mobil mahal.
Sherlin menoleh "Bik,kenapa disini ramai sekali?" tanya Sherlin.
"Iya nona,mereka juga lagi menunggu bus seperti kita,"jelas Iyem.
Sherlin terkejut "Apa bik,jadi setiap hari nya saya akan seperti ini," Sherlin bertanya dengan nada sedikit tinggi.
Iyem tersenyum "Iya nona," jawab Iyem.
Dalam hati Sherlin "Ya Tuhan kenapa cobaan ku begitu berat,"
Sherlin pun masuk kedalam bus,dan tanpa dia sadari,bik Iyem masih diluar tidak ikut masuk.
Ketika dia sudah duduk di salah satu bangku kosong,dia tidak melihat sosok bik Iyem. Dia mencari bik Iyem. Dan ketika melihat ke kaca jendela bus ,ternyata Bik Iyem ada di luar. Dia berdiri kembali dan memanggil.
"Bik sini," panggil Sherlin.
Iyem mendekat "Ya non," katanya.
"Kenapa tidak masuk sekalian bik?" tanya Sherlin.
Iyem tersenyum "Maaf non,tuan perintahkan Bibik temankan hanya sampai halte saja. Bukan sampai kantor," Iyem menjelaskan.
Sherlin semakin jengkel,karena dia masih tak terbiasa dengan situasi seperti sekarang ini. Bik Iyem pun berjalan kembali ke mobil yang tadi mengantarkan mereka
Kemudian Sherlin duduk kembali di bangku nya. Bangku yang tadi masih kosong sudah di isi orang tua di sebelahnya.
Sherlin merasa tak ingin duduk di dekat nya.
Tapi apa yang bisa dia lakukan itu bukan bus papa nya.🤦
Dia pun akhirnya duduk juga. Tanpa kata2.
Bus pun mulai berjalan,Sherlin hanya membuang muka ke kaca bus. Dan tiba2 orang tua di sebelahnya batuk. Dan membuat Sherlin langsung berdiri sambil menutup mulutnya,karena takut di tertular.
Lama dia berdiri,menunggu batuk orang itu habis.
Sehari saja Sherlin sudah di buat tak tahan. Apa lagi kalau kalau berbulan.
Akhirnya Sherlin pun sampai di tujuan ,yaitu kantor Bram Wiguna "WIGUNA GROUP".
Sherlin pun berjalan ke pintu masuk,bertanya kebagian resepsionis.
"Maaf mau nanya,bagian HRD dimana ya?" tanya Sherlin.
"Di lantai dua belok kiri," jawab petugas resepsionis.
Sherlin langsung naik ke atas, dan masih bingung karena ada beberapa pintu. Dan bertanya kembali ke pada petugas kebersihan.
Sherlin mendekat "Maaf mas, bagian HRD dimana ya?" tanya Sherlin.
Sambil menunjuk sebuah pintu "Pintu nomor 3 bagian kiri," kata petugas kebersihan.
Sherlin pun bergegas menuju pintu nomor 3. D
Sherlin mengetuk pintuk "Tok..tok...tok".
"Masuk," suara wanita dari dalam.
Sherlin masuk dan berdiri "Maaf, saya Sherlin ingin bertemu bagian HRD".
"Silahkan duduk dulu," kata bagian HRD.
Sherlin pun duduk,dan masih bertanya2. Kerja apaan yang akan diberikan padanya.
Bagian HRD menghentikan tulisannya "Saya dimintai oleh sekertaris pak Bram agar memberi mu pekerjaan. Tapi saya masih bingung, melihat kamu tamatan dari universitas bergengsi. Tapi pak Bram hanya ingin memberikan pekerjaan untuk mu sebagai OG (office girl)," kata bagian HRD.
Sherlin dengan tatapan tak percaya, terkejut dengan perkataan HRD tersebut.
Sherlin berdiri "Saya permisi Bu,mau ke toilet sebentar," pinta Sherlin.
"Silahkan," kata bagian HRD.
Sherlin permisi ke toilet,untuk melepaskan nafas yang serasa nyangkut di tenggorokannya.
Di toliet dia berusaha menelepon papa nya. Tapi 2 kali menelepon ,tetap tak di angkat. Bram sengaja tak mengangkat,karena tahu apa yang akan di tanyakan oleh anaknya.
Sherlin dengan kesal,seakan tak ingin kembali keruangan itu. Ingin rasanya dia pergi,tapi masih takut kalau orang tua nya akan menahan fasilitasnya untuk selama nya.
Dia pun kembali melangkah ke ruang HRD,
ntah dia akan menerima pekerjaan ini atau tidak.
Sherlin pun bertanya "Kira2 OG itu apa saja kerja nya ya?"
"Bersih2 kantor,mengisi galon air serta beberapa pekerjaan lainnya. Nanti ada daftar di setiap hari nya untuk para pekerja," jawab HRD.
Sherlin dengan wajah lesu,meninggalkan ruangan tersebut. Tak ingin bertanya lagi.
Sherlin berniat naik ke lantai atas tempat papa nya bekerja.
Dia pun menuju lift,dan menekan tombol. Tapi pintu nya tak juga terbuka.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pintu lift terbuka juga.
Dia pun masuk serta menekan tombol menuju kantor papa nya. Setelah sampai dia pun berjalan keluar.
Sherlin pun menuju pintu ruangan Bram,tapi sebelum Sherlin sampai ke pintu. Sherlin di tahan oleh seorang sekertaris dan bertanya.
Sekertaris berdiri "Maaf anda siapa dan mau apa di sini," tanya nya.
Dengan gugup "Sa..saya ingin bertemu CEO," jawab Sherlin tak ingin menjelaskan siapa dia,sebab Bram sudah memperingatkan.
"Maaf, apa anda ada janji dengan bapak Bram?" tanya sekertaris tegas.
Sherlin menggeleng dan menjawab "Belum."
"Maaf,anda di larang masuk kedalam. Mohon silahkan pergi kalau tak ada kepentingan," kata sekertaris.
Sherlin dengan nada marah "Lancang kamu ya,saya an..." hampir bibir Sherlin terlepas bicara.
Sekertaris hanya bingung,karena Sherlin tak melanjutkan ucapannya.
Sherlin pun pergi dengan wajah merah karena menahan marah.
Dia mengeluarkan ponsel nya.
Sherlin menghubungi mama nya "Hallo ma.."
"Ya sayang." jawab Jessi.
Sherlin sedikit sedih "Ma,papa sampai hati memberikan Sherlin pekerjaan sebagai OG," jelas Sherlin.
Jessi terkejut dengan pernyataan anaknya.
Jessi merasa tak yakin"Tidak mungkin papa sampai hati seperti itu," ucap Jessi.
"Iya ma. Tadi Sherlin hubungi papa,tapi dia tidak mengangkat teleponnya. Mungkin papa sengaja"jelas Shelin.
Jessi dengan nada membujuk "Sudah ,kamu pulang dulu. Nanti kita bicara dengan papa," pinta Jessi.
Sherlin dengan wajah sayu,berjalan menuju pintu keluar. Karena ingin cepat pergi tanpa melihat kiri kanan,Sherlin bertabrakan dengan seseorang .
Sherlin marah tanpa melihat ke arah lawannya " Kamu jalan,matanya dimana?" hardik Sherlin.
"Maaf saya tak sengaja." suara laki2 di depan nya.
Sherlin pun menoleh ke arah orang tersebut,dan terperangah melihat laki2 didepan nya. Tinggi,putih,dan memiliki badan proposional dan bidang dada yang lebar. Tersentak akan lamunan nya,dia langsung bangkit dan berhenti marah2.
Laki2 tersebut pun mengulurkan tangannya,untuk membantu Sherlin berdiri,dengan ragu2 Sherlin pun menyambut uluran tangan itu.
"Kamu tidak apa2?" Ucap pria trsebut.
"Saya tidak apa2." Ucap Sherlin sambil berlalu meninggalkan pria tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments
BINTANG PENGHACUR
sampai sini lumayan
2021-12-24
0