Pagi hari.
*Tok-Tok-Tok* Keisya mengetuk kamar Agaz namun tak ada jawaban.
Ia terus mengetuk sampai ke sepuluh kalinya tak ada jawaban juga, langsung saja Ia masuk ke kamar. Ia melihat Agaz penuh dengan peluh, wajahnya terlihat pucat. Ia sangat panik memegang dahi Agaz yang begitu panas.
"Fa, gue gak bisa masuk hari ini lagi gak enak badan" Keisya menelpon Rafa.
"Lo masih sakit kei? mau gue jeng..." Rafa belum selesai berbicara, telepon terputus.
"Ka, bangun makan dulu" ucap Keisya yang sudah membuatkan bubur untuk Agaz setelah mengompresnya.
Agaz hanya terdiam.
"Woi! bangun! makan dulu hoi!" berisik Keisya memarahi Agaz.
"Berisikkk! hmmm..." ucap Agaz yang masih memejamkan matanya.
"yuk bangun yuk.." Keisya membantu Agaz untuk duduk.
"Aaaaaa.. kereta dataang.." Keisya seperti memberi suapan kepada anak kecil.
"Aamm.." Agaz akhirnya melahap makanan itu. Selama Agaz sakit, Keisya lah yang menemaninya.
15 jam kemudian.
*Drrrttttt.......* Ponsel Agaz berdering.
Agaz yang sudah merasa lebih baik mengecek ponselnya dan menjawab panggilan itu.
"Kamu kemana yang?" tanya Selena.
"Aku sakit" jawab Agaz.
"Ha? kamu sakit apa yang? kok gak ngabarin aku?" tanya Selena khawatir.
"Udah gak apa-apa kok aku yang, udah ya aku mau tidur" Agaz menutup telepon dan melanjutkan tidurnya untuk memulihkan diri.
Saat itu, Keisya sedang tertidur di kursi kamar Agaz. Ia begitu setia menemani Agaz.
Setelah 2 jam kemudian.
*Tok-Tok-Tok* Selena mengetuk pintu rumah Agaz.
Berkali-kali Ia mengetuk tetapi tidak ada yang membukakan pintu, dan berkali-kali Ia menelpon Agaz, Ia tidak mengangkatnya.
"Eh kak Selenaa.. kok gak masuk?" tanya Sherly yang baru tiba dirumah.
"Gak ada yang bukain" sahut Selena, wajahnya terlihat cemas mengkhawatirkan keadaan Agaz.
"Yaudah yuk masuk, aku punya kuncinya kok" ucap Sherly, Ia segera membukakan pintu dan mempersilahkan Selena masuk.
Selena memintanya untuk melihat keadaan Agaz di kamarnya, Sherly mengantarnya. Namun Agaz tidak ada disana.
"Agaz kemana?" tanya Selena kebingungan.
"Gak tau kak, aku baru aja sampai" jawab Sherly.
Rupanya Agaz sedang berada di dalam lemari dengan Keisya. Ia menutup mulut Keisya, "Sssttt.." bisiknya.
"Pengap" bisik Keisya.
"Mau lebih pengap lagi lo ribut sama Selena?" bisik Agaz.
"Ini yang istri siapaa... yang selingkuhan siapaa.." ucap Keisya dalam hatinya, namun Ia masih tetap menuruti perkataan Agaz untuk tetap diam.
Tak lama Selena pergi, Sherly membuka lemari seolah tau keberadaan Agaz dan Keisya "Mau sampai kapan kalian sembunyi dari dia?" sinis Sherly menyilangkan tangan dan segera pergi, sementara Agaz dan Keisya saling menatap diam.
Di dalam kamar, Sherly melamun mengenai masa lalunya.
"Drrrttt..." Sherly menelpon Rafa.
"Apa sher?"
"Tolong gue Fa!" Sherly berbicara dengan nada ketakutan dan langsung mematikan telepon.
"Tolong apa Sher?" panik Rafa
"Halo Sher?" Tanya Rafa kembali namun panggilan sudah diakhiri.
Ia segera melacak ponsel Sherly dan menuju lokasinya dengan kecepatan motor yang sangat cepat. Titiknya lokasi itu ada disebuah gang, Rafa yang panik segera berlari meninggalkan motornya masuk ke gang itu. Ia takut Sherly dalam keadaan sangat bahaya.
"Ahhk Rafa..! tolong guee.. gue takut sama kucing ituu.." Ucap Sherly yang memakai pakaian minim dan terlihat mabuk. Ternyata pikiran Rafa salah.
"Sher! lo bau alkohol!" Ucap Rafa segera merangkulnya.
Sherly tibatiba menangis "Hahaha, gak ada didunia ini yang peduli gue! gak ada yang mihak gue! gak ada Fa! kenapa?!" Air matanya menetes.
Rafa menatapnya dan menghapus air mata itu "Gue jauh-jauh kesini dibilang gak peduli lo nih?" Rafa tersenyum, sementara Sherly terdiam menatapnya dengan air mata yang masih membendung.
Begitulah awal mula Sherly mengenal Rafa.
*Tok Tok Tok* Keisya mengetuk pintu kamar Sherly.
"Sher, makan bareng sini! ada pizza baru dateng" Ucap Keisya dari balik pintu berusaha mengajaknya makan bersama.
"Sisain aja nanti, gue ngantuk" ucap Sherly dan segera menutup badannya dengan selimut. Keisya akhirnya pergi dari sana dan menemui Agaz di ruang tengah.
"Gimana Kei?" tanya Agaz.
"Minta disisain katanya" jawab Keisya terlihat kecewa.
"Yaudah sini kita makan berdua aja" Ajak Agaz menepuk bangku tanda menyuruh Keisya duduk. Ia akhirnya duduk sambil tersenyum, kemudian memulai makan bersama.
"Ka, diem deh" Ucap Keisya tibatiba menatap bibir Agaz saat sedang makan. Agaz menjadi terdiam dan kaku seperti patung, tatap matanya terfokus pada Keisya.
Keisya rupanya mengelap sebuah saos yang tersisa di sebelah bibir kanan Agaz dengan ibu jarinya.
"Ekheemmm" Agaz menjadi salah tingkah dengan batuk buatannya, arah matanya tak beraturan. Keisya terlihat biasa saja saat setelah mengelap saos itu dan melanjutkan makan sambil menonton. Sesekali mata Agaz terfokus pada Keisya yang tertawa saat melihat siaran televisi itu.
"Keren juga lo punya lesung pipit" ucap pelan Agaz keceplosan saat menatap Keisya.
Keisya berhenti menatap layar televisi dan menengok ke arah Agaz, Ia menatap dan tersenyum padanya, "Manis kan?!" ledek Keisya.
"Idih geer! dah sanah nonton lagi lo!" Sahut Agaz jengkel namun diam-diam masih memperhatikan.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
wartiah samsudin
kyanya serly kurang suka sama keysia mungkin si serly suka sama raffa..
2021-08-03
2
Afseen
kyknya shrrly emng bnci key deh krna mngira rafa suka key dan sherly suka rafa
2021-07-30
0
Maria Agustina Bungalay
aneh dehhh selena keluar masuk rumah Agaz kayak dah biasa sampai punya kunci cadangan, cuma mau tanya ini cerita di Indonesia?
2021-07-28
0