Saat jadwal kelas renang.
"Ya kali ini bapak dibantu kakak kelas kalian untuk mengajar renang" guru olahraga itu menjelaskan di depan murid yang telah bersiap untuk mengikuti pelajaran olahraga.
"Perkenalkan saya Agaz, yang akan membantu pak Raga mengajar kalian renang" Agaz memperkenalkan diri, rupanya Ia murid yang ditugaskan untuk membantu guru tersebut.
"Waaaahh, anjir kak Agaz! mau banget gue diajarin dia!" girang perempuan di samping Keisya.
"Awas ketahuan kak Selena lo ngomong gituu.. habis lo dilabrak! haha" sahut teman sebelahnya. Keisya hanya diam memperhatikan.
Malas menunggu giliran saat dimulai tes renang, Keisya berjalan di pinggir kolam sebelah yang lebih dalam.
Sherly yang saat itu sedang berlari, tak sengaja menyenggolnya dan Keisya tercebur di kolam itu.
Air bergelembung, badannya berusaha menaiki dasar namun menurun kembali tertarik air. Sherly hanya terdiam tak bisa berkata karena takut disalahkan.
Rafa melihatnya dan *Buarrr* Agaz yang melompat terlebih dahulu menolong Keisya.
Ia menggendong Keisya yang sudah tidak sadarkan diri, semua orang terkejut menyaksikan.
Keisya segera dibawa ke UKS dalam keadaan basah. Agaz berusaha mengeluarkan air dengan menekan-nekan bagian dada Keisya, dan terpaksa Ia mencubit hidung dan menempelkan bibirnya pada bibir Keisya memberikan napas buatan.
Mata Keisya membuka sedikit, begitupun dengan kesadarannya, untuk pertama kalinya ia merasakan bibir seseorang.
"Burrrrr.." Air keluar dari mulut dan hidung Keisya.
"Ahhhh! Akhirnya!" Agaz menghela napas.
"Makasiih.. suamii" Ucap Keisya lembut dan membuat Agaz terkejut.
Agaz hanya terdiam dan Keisya memejamkan matanya kembali.
Saat sadar, Ia melihat ada Rafa disampingnya.
"Huhh.. hanya mimpi, ternyata Rafa yang nyelamatin gue yaa.." Ucap dalam hati Keisya.
"Udah kelar Fa pelajaran olahraga?" tanya Keisya yang berusaha duduk.
"Udah pulang Kei! dah yuk gue anter lo ke rumah" ucap Rafa yang membantu Keisya berusaha berdiri.
Di depan UKS rupanya Agaz sedang berdiri menunggu, namun saat ada Rafa ia segera menyembunyikan diri. Ia sebenarnya memang menolong Keisya, namun setelah air berhasil dikeluarkan Ia pergi dan meminta murid lain menggantikannya menemani Keisya sampai benar-benar tersadar.
***
"Rumah lo sepi Kei" tanya Rafa saat dirumah Keisya.
"Iya ortu gue lagi diluar kota, dan adik gue juga sekolah diluar kota" jelas Keisya.
"Biar gue temenin lo" pinta Rafa mengkhawatirkan keadaan Keisya.
"Gak usah Fa, dah ya gue bisa sendiri kok! dah lo pulang aja!" Keisya tersenyum tak mau merepotkannya.
"Hmm.. kalo ada apa-apa kabarin gue!" tatapan mata Rafa terlihat cemas, Ia akhirnya pulang dengan rasa berat hati.
Tak lama setelah Rafa pergi,
*Tok-Tok-Tok*
"Ada apa lagi si Faa..?" Keisya membukakan pintu.
Ternyata Agaz yang datang, "kok lo gak balik ke rumah gue?" ucap Ia dengan wajah cemas.
"Hmm.." Keisya hanya terdiam.
"Gue nih dikasih amanah buat jagain lo!" Agaz masuk kerumah Keisya begitu saja, walau tanpa di persilahkan.
"Udah makan belum lo?" Tanya agaz terlihat sok perhatian.
"Udah tadi pagi kan makan roti" jawab Keisya.
"Itu udah beberapa jam yang lalu hei! Ayuk makan deh sekarang!" Agaz akhirnya menarik tangan Keisya, mengajaknya makan diluar.
Ia memakaikan helm pada Keisya, kemudian duduk diatas motor. "Mau makan apa lo? sorry naik motor, males gue naik mobil" tanya Agaz.
"Terserah!" jawab Keisya yang akhirnya menaiki jok motor itu, Ia duduk dengan jarak yang jauh dari Agaz. Sesekali Agaz menoleh ke arah belakang memastikan Keisya tidak jatuh dari motor.
Setelah lama di perjalanan, akhirnya mereka berhenti di tempat pecel lele.
"Suka gak lo makanan pinggir jalan?" tanya Agaz memberhentikan motornya.
"yang penting makan" sahut Keisya tanpa ekspresi.
"Selena mana mau makan disini" bisik pelan Agaz, namun terdengar oleh Keisya. Ia hanya terdiam mendengarnya. Tangannya di tarik Agaz memasuki tempat makan itu.
"Bang pesen dua, makan disini, minumnya es teh manis gulanya gausah banyak-banyak, batu esnya 2 aja" Agaz memesan makanan.
"Siap! kaya biasa ya" sahut abang penjual pecel, Agaz menunjukkan jempolnya tanda benar.
Setelah selesai makan.
"Kak Selena belum tau ya?" tanya Keisya tiba-tiba membuat Agaz heran.
"Tau apa?" tanya balik Agaz pura-pura tidak mengetahui maksud Keisya.
"Ya gitu, kita ehem" sahut Keisya dengan wajah polosnya.
"Ehem?" Agaz memasang wajah meledek.
"Sok polos najis!" Keisya kesal matanya terlihat sinis.
"Nikah? beluum.." jawab Agaz, wajahnya tiba-tiba menjadi serius.
"Lagian gue bingung mau ngomong gimana, gue cinta sama dia, dia juga cinta sama gue" Agaz melanjutkan pembicaraannya.
"Ya, kak Selena memang idaman, lagipulaa.. kita menikah karena terpaksa" jawab Keisya.
"Sekarang lo mau pacaran sama siapapun terserah lo gue gak peduli" sahut Agaz.
"Gue gak punya" jawab Keisya dengan jujur.
"Intinya rahasikan bahwa kita menikah!" sahut Agaz, matanya terlihat serius.
"Iya" jawab Keisya.
Setelah itu mereka bergegas pulang, Agaz mengajak Keisya untuk kembali kerumahnya.
Saat tiba dirumah Agaz.
*Tok-Tok-Tok* Agaz mengetuk pintu rumahnya dan yang membukakan adalah Selena.
Kebetulan Keisya belum terlihat oleh Selena dan Ia segera pergi menuju belakang halaman rumah Agaz.
"Kamu kok disini?" tanya Agaz sambil melihat ke arah Keisya tepat dibelakangnya yang ternyata sudah tidak ada.
"Nemenin kamu, Sherly bilang mau nginep di rumah temennya dan kamu dirumah bakal sendirian" jawab Selena.
"hmm.. yaudah nanti kamu ku antar pulang kalau udah ngantuk" ucap Agaz dengan pikiran yang campur aduk karena memikirkan kemana perginya Keisya.
Ternyata Keisya tadi berlari ke belakang halaman rumah Agaz, Ia mengendap-endap seperti maling.
Setelah lama, hingga jam 02.00 malam akhirnya Agaz mengantarkan Selena pulang. Sementara pikiran lainnya masih memikirkan keberadaan Keisya dimana.
Setelah selesai mengantarkan pulang, Agaz mencoba menghubungi Keisya dengan ponselnya.
"Triinnggg...." bunyi ponsel Keisya berdering, tanda panggilan oleh Agaz. Rupanya Keisya tertidur pulas di belakang halaman dan bunyi ponselnya terdengar oleh Agaz. Ia segera mengikuti suara ponsel Keisya dan berhasil menemukannya. Keisya tertidur di bangku halaman belakang, Agaz merasa bersalah melihatnya. Ia juga tak tega untuk membangunkan, akhirnya Ia menggendongnya membawa masuk menuju kamar.
Perlahan Agaz meletakan tubuh Keisya ke atas tempat tidur, tiba-tiba mata Keisya membuka sipit.
"Hmm.." gumam Keisya setengah sadar.
"Sorry" Agaz meminta maaf.
"Duaarrrr" suara gemuruh yang membuat mereka kaget, "Ahhhkkk" teriak Keisya sontak memeluk Agaz.
Suasana menjadi canggung, "ekhem.." Daham Agaz dan Keisya segera melepaskan pelukannya. Keisya yang setengah sadar itu seketika menjadi segar kembali.
"Dah ya gue balik ke kamar" ucap Agaz dan Keisya mengangguk.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Amel Lia
aigoooo gw seneng bngtt
2022-04-21
0
Afseen
kyaknya sherly sngaja nyenggol kesya, karna gk stuju nikah sma kknya
2021-07-30
0
Moonlight
dih .. cewek apaan jam2 pagi masih ngelayab
2021-07-26
0