Bab 4

Anna mengikuti Mina hingga mereka mengambil makanan dan duduk di sebuah meja kosong.

" Anna ceritakan tentang mu " pinta Mina.

" Apa? menceritakan tentang ku? " tanya Anna aneh.

Biasanya saat semua orang sudah tahu siapa dia sebenarnya orang-orang akan menjaga jarak dengannya. Entah mengapa bahkan orangtua teman nya juga selalu mengingatkan anaknya agar tidak sering bergaul dengannya, itulah mengapa Anna merasa enggan untuk memberitahu identitas aslinya.

" Tak ada yang istimewa tentang ku " jawab Anna pada akhirnya.

" Oh ayolah, meski kau sangat sederhana aku tetap ingin tahu " desak Mina.

" Tapi aku sungguh hanya orang biasa "

" Baiklah, kalau begitu aku akan memberi beberapa pertanyaan "

" Anna mengapa kau pindah ke sekolah ini? " tanya Mina memulai.

" Aku... ikut ayah ku " jawab Anna mencoba terlihat biasa saja.

" Maksud mu? " tanya Mina tak mengerti.

" Sejak kecil aku tinggal dengan ibu ku, kami hanya tinggal berdua dan sekarang ayahku tiba-tiba mengajak ku tinggal bersamanya mau tidak mau aku harus ikut, makanya aku juga harus pindah sekolah ".

Mina mengerjap mendengar penjelasan Anna, ia terlihat kaget yang justru membuat Anna bingung.

" Astaga, maafkan aku harusnya aku tidak menanyakan hal bodoh seperti itu " ucap Mina menyesal.

" Tidak apa-apa " ujar Anna masih bingung.

" Sungguh aku minta maaf, aku tidak tahu kisah mu begitu pilu. Aku berjanji tidak akan menanyakan hal-hal seperti itu lagi "

" Sudahlah, bagaimana dengan mu? aku juga ingin tahu tentang mu "

" Aku juga hanya gadis biasa dari keluarga sederhana, ayahku seorang direktur dan punya keinginan menyekolahkan ku di sekolah terbaik. Dengan penuh perjuangan akhirnya aku bisa masuk ke sini " jawab Mina.

" Kau tahu, sekolah kita masuk ke daftar sekolah elit. Untuk orang seperti ku sebuah keberuntungan bisa sekolah di sini, tapi kau tahu sendiri rata-rata murid di sini adalah anak orang penting semua. Sifat mereka kebanyakan angkuh kadang membuat ku susah berteman, aku punya beberapa teman dekat tapi mereka murid yang mendapat beasiswa jadi setiap saat selalu sibuk belajar. Lama-lama aku jadi bosan karena aku tidak suka menghabiskan waktu dengan belajar " lanjut Mina.

Anna melihat berkeliling, ia sadar apa yang di ucapkan Mina ada benarnya.

" Anna apa kau....... " ucapan Mina tak berlanjut, matanya lurus menatap sesuatu di belakang Anna.

" Apa? " tanya Anna.

Tapi Mina tak lantas menjawab, dia terus menatap sambil tersenyum. Anna mencoba mengikuti arah mata Mina dan menemukannya Mina tengah menatap seorang murid laki-laki yang baru datang ke kantin bersama teman-temannya.

" Mina... Mina " panggil Anna sembari menggoyangkan tangan Mina.

" Hah apa? " tanya Mina kaget.

" Kau mau bilang apa tadi? "

" Bilang apa? memang tadi aku bilang apa? " tanya Mina balik.

Anna memutar bola matanya dan menepuk jidat sebelum berkata.

" Tadi kau bilang apa? "

" Apa? oh maaf Anna aku lupa " jawab Mina.

" Astaga kau ini "

" Maaf, aku benar-benar lupa mau bicara apa " ujar Mina sambil sedikit tersenyum.

" Siapa yang kau tatap itu hingga lupa mau bicara apa " tanya Anna sadar bahwa Mina memiliki ketertarikan pada murid laki-laki itu.

Dengan malu Mina menjawab.

" Namanya Colt, dia salah satu murid cowok terpopuler di sekolah ini. Dia satu angkatan dengan kita hanya beda kelas saja, ayahnya seorang presdir perusahaan ternama " jelas Mina.

" Lalu apa hebatnya dia? "

" Astaga Anna apa kau tidak tahu, Colt memiliki ketampanan dan kharisma yang luar biasa hingga sejak umur sepuluh tahun dia sudah menjadi seorang model sampai sekarang. Bahkan sebuah majalah secara khusus mengumumkan dia adalah laki-laki tertampan "

" Benarkah? " tanya Anna namun tak peduli.

" Apa kau tidak tertarik padanya? " tanya Mina heran melihat respon Anna yang biasa saja.

" Entahlah bagi ku dia biasa saja "

" Astaga baru kali ini ada seorang gadis yang tak tertarik padanya. Tapi syukurlah setidaknya saingan ku berkurang satu, lagi pula aku tidak mau bermusuhan dengan mu hanya karena cowok " ujar Mina.

Anna hanya menanggapi ucapan Mina dengan sebuah gelengan tak peduli.

* * *

Secangkir kopi yang panas telah berubah dingin namun masih saja belum di minum oleh Jack, tangannya sibuk membulak-balikan lembaran demi lembaran sebuah buku. Matanya terus mengikuti huruf yang tertulis di sana sembari membaca dalam hati.

Tok Tok Tok

" Masuk " teriak Jack tanpa melihat ke arah pintu di depannya.

" Ayah apa kau sedang sibuk? " tanya Shigima memasuki ruangan.

" Emm tidak juga, ada apa? " jawab Jack tapi matanya masih terfokus pada buku.

" Tidak apa-apa, aku hanya ingin membicarakan tentang Anna "

" Anna? kenapa dengan puteri kecil ku? " tanya Jack segera mengangkat pandangan.

" Tidak ada ayah, dia hanya baru saja masuk sekolah hari ini. Ryu memberitahu ku dia yang mengantar Anna berangkat sekolah dan sudah memastikan dia masuk kelas, dia juga bilang nanti dia akan menjemput Anna pulang "

" Oh, syukurlah " ucap Jack menghela nafas dan kembali pada bukunya.

" Puteri kecil kita sudah lima belas tahun, tanpa kita sadari dia telah tumbuh dengan cepat. Apakah sebaiknya kita memberi tahunya sekarang? " tanya Shigima namun dengan nada ragu.

" Kau benar, tapi aku sedikit khawatir Shigima. Dia belum bisa menerima keberadaannya sendiri di rumah bagaimana bisa dia menerima fakta yang sulit di cerna. Karena kepindahannya saja sudah membuat jarak denganku, aku tidak bisa terima jika kabar ini membuat jarak yang lebih jauh antara kami " jawab Jack berfikir.

" Ayah benar, sebaiknya kita menundanya hingga Anna lebih pengertian lagi "

Jack mengangguk tanda jawaban setuju.

* * *

Anna kembali berjalan beriringan dengan Mina saat pulang sekolah, mereka tiba di gerbang sekolah dan saling berpamitan karena Mina sudah di tunggu oleh supirnya.

Di bawah pohon yang rindang di taman sekolah Anna terduduk sendirian hingga Ryu datang menjemputnya.

" Bagaimana sekolah mu hari ini? " tanya Ryu dalam perjalanan pulang.

" Biasa saja "

" Kau sudah mendapatkan teman? "

" Ya ada satu, namanya Mina "

" Wah awal yang baik, kau seorang murid baru dan mendapatkan teman di hari pertama masuk sekolah. Aku yakin selanjutnya hari mu pasti akan menyenangkan " ujar Ryu bersemangat.

" Semoga saja " jawab Anna penuh harap dalam hati.

Mina anak yang baik dan mudah bergaul, ada sedikit canggung baginya karena ini pertama kalinya dia memiliki teman setelah sekian lama. Dalam hatinya tentu ia pun berharap pertemanan ini akan berlangsung lama.

Ken menyambut kepulangan Anna dengan segelas jus wortel yang manis, dengan sumringah Anna segera meneguk jus itu dan tak lupa berterimakasih. Ken sangat pandai menghilangkan lelah dan stres Anna, ia selalu punya cara membuat Anna kembali bersemangat.

Sore hari saat mereka tak punya kegiatan Ken mengajak Anna olahraga dengan bermain basket. Rutinitas yang selalu mereka lakukan seminggu sekali saat Ken berkunjung ke rumah ibunya dulu.

Ken yang hobi bermain basket selalu mengajarkan tehnik baru kepada Anna, hingga Anna pun ikut pandai bermain basket. Sore itu tawa seorang gadis menghiasi kastil yang selalu sepi.

Terpopuler

Comments

Bzaa

Bzaa

ceritanya bagus tor👍

2021-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kata Pengantar
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 67
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 73
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 77
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 Bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Bab 94
99 Bab 95
100 Bab 96
101 Bab 97
102 Bab 98
103 Bab 99
104 Bab 100
105 Bab 101
106 Bab 102
107 Bab 103
108 Bab 104
109 Bab 105
110 Bab 106
111 Bab 107
112 Bab 108
113 Bab 109
114 Bab 110
115 Bab 111
116 Bab 112
117 Bab 113
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117
122 Bab 118
123 Bab 119
124 Bab 120
125 Bab 121
126 Bab 122
127 Bab 123
128 Bab 124
129 Bab 125
130 Bab 126
131 Bab 127
132 Bab 128
133 Bab 129
134 Bab 130
135 Bab 131
136 Bab 132
137 Bab 133
138 Bab 134
139 Bab 135
140 Bab 136
141 Bab 137
142 Bab 138
143 Bab 139
144 Bab 140
145 Bab 141
146 Bab 142
147 Bab 143
148 Bab 144
149 Bab 145
150 Bab 146
151 Bab 147
152 Bab 148
153 Bab 149
154 Bab 150
155 Bab 151
156 Bab 152
157 Bab 153
158 Bab 154
159 Bab 155
160 Bab 156
161 Bab 157
162 Bab 158
163 Bab 159
164 Bab 160
165 Bab 161
166 Bab 162
167 Bab 163
168 Bab 164
169 Bab 165
170 Bab 166
171 Bab 167
172 Bab 168
173 Bab 169
174 Bab 170
175 Bab 171
176 Bab 172
177 Bab 173
178 Bab 174
179 Bab 175
180 Bab 176
181 Bab 177
182 Bab 178
183 Bab 179
184 Bab 180
185 Ucapan terimakasih
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kata Pengantar
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 67
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 73
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 77
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
Bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Bab 94
99
Bab 95
100
Bab 96
101
Bab 97
102
Bab 98
103
Bab 99
104
Bab 100
105
Bab 101
106
Bab 102
107
Bab 103
108
Bab 104
109
Bab 105
110
Bab 106
111
Bab 107
112
Bab 108
113
Bab 109
114
Bab 110
115
Bab 111
116
Bab 112
117
Bab 113
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117
122
Bab 118
123
Bab 119
124
Bab 120
125
Bab 121
126
Bab 122
127
Bab 123
128
Bab 124
129
Bab 125
130
Bab 126
131
Bab 127
132
Bab 128
133
Bab 129
134
Bab 130
135
Bab 131
136
Bab 132
137
Bab 133
138
Bab 134
139
Bab 135
140
Bab 136
141
Bab 137
142
Bab 138
143
Bab 139
144
Bab 140
145
Bab 141
146
Bab 142
147
Bab 143
148
Bab 144
149
Bab 145
150
Bab 146
151
Bab 147
152
Bab 148
153
Bab 149
154
Bab 150
155
Bab 151
156
Bab 152
157
Bab 153
158
Bab 154
159
Bab 155
160
Bab 156
161
Bab 157
162
Bab 158
163
Bab 159
164
Bab 160
165
Bab 161
166
Bab 162
167
Bab 163
168
Bab 164
169
Bab 165
170
Bab 166
171
Bab 167
172
Bab 168
173
Bab 169
174
Bab 170
175
Bab 171
176
Bab 172
177
Bab 173
178
Bab 174
179
Bab 175
180
Bab 176
181
Bab 177
182
Bab 178
183
Bab 179
184
Bab 180
185
Ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!