Shigima, Ken, Ryu dan Reinner duduk berbaris di ranjang Anna. Sesekali mereka saling menatap dan kembali menundukkan kepala saat Anna melotot.
Anna mengambil sebuah boneka hello kitty besar berbaju pink di tempat tidur dan menaruhnya di depan ke empat kakaknya. Matanya menatap tajam penuh dengan emosi.
" Siapa yang menaruh boneka ini? " tanya Anna dingin.
Dengan perlahan Ryu mengangkat tangan dengan kepala yang semakin menunduk.
" Apa waktu limabelas tahun masih tidak cukup untuk membuatmu mengenalku? aku tidak suka boneka apalagi boneka sebesar ini di tempat tidur, dimana aku akan tidur jika ranjang ku saja sudah di penuhi boneka? " tutur Anna.
" Kau kan bisa menaruhnya di kursi " jawab Ryu sebagai pembelaan.
" Jika aku ingin duduk di kursi? "
" Kau bisa memindahkannya ke bawah lantai "
" Lantai sebelah mana yang kau maksud? semua sudut kamar ku di penuhi boneka dari ukuran kecil sampai besar, di tambah laci dan vas bunga "
Tak ada jawaban, Ryu sadar memang kamar Anna terlalu banyak boneka dan hal lainnya.
" Siapa yang mengecat kamarku? " tanya Anna lagi mendengus.
Kini Reinner yang mengangkat tangan namun dengan percaya diri dan siap menerima konsekuensi nya.
" Siapa yang menyuruhmu mengecat kamarku dengan warna pink? "
" Tidak ada, Ryu membelikan mu banyak boneka dan peralatan make up dengan nuansa pink jadi ku pikir sekalian saja ku cat kamar mu dengan warna pink " jawab Reinner sambil nyengir.
" Astaga, kalian berdua selalu saja seenaknya, aku ini adik kalian bukan boneka yang bisa kalian mainkan, aku tidak mau tahu kak Rei kau harus mengecat kamar ku ulang dengan warna hijau muda. Dan kak Ryu aku ingin kau menyingkirkan semua boneka ini sekarang juga " ucap Anna mengumumkan.
" Kenapa? boneka-boneka ini kan sangat imut " tanya Ryu.
" Singkirkan atau aku akan menghukum mu " ancam Anna hingga Ryu menciut.
" Untuk sementara aku akan tidur di kamar kak Reinner sampai kau menyelesaikan tugas mu " lanjutnya.
" Apa? hei tidak adil kenapa harus di kamar ku? kan di rumah ini ada banyak kamar tamu " teriak Reinner memprotes.
" Itu hukuman mu ".
Reinner mulai mengoceh dan terus memprotes tapi Anna tidak peduli dan terus saja marah-marah, Shigima sebagai anak tertua dalam keluarga hanya bisa tersenyum melihat tingkah adik-adiknya yang tak bisa akur.
" Sudahlah Rei terima saja hukumanmu, kan sudah aku bilang Anna pasti akan marah jika kau mengecat dengan warna pink. Kau ini berisik sekali " ucap Ken yang mulai pusing mendengar celotehan Reinner yang tak berujung.
" Tapi kenapa harus tidur di kamar ku? "
" Sudahlah, Anna kau bilang ingin istirahat ayo aku antar ke kamar Reinner " ucap Ken dan mulai berjalan keluar kamar.
Di ikuti Shigima dan Ryu mereka pergi meninggalkan Reinner.
* * *
Ketukan di pintu membangunkan Anna dari tidur pulasnya.
" Nona hari sudah malam, Tuan besar dan Tuan muda sudah menunggu di meja makan " ucap seorang pelayan dari luar kamar.
" Baik aku segera keluar " jawab Anna.
Ia cukup kaget saat tahu jam makan malam telah tiba, Anna tak menyangka ia bisa tidur pulas di rumah baru itu. Mungkin karena semalam ia tak bisa tidur memikirkan bagaimana berpisah dengan ibunya, karena itu tubuhnya kelelahan ditambah kamar Reinner cukup nyaman untuk di tinggali.
Anna keluar kamar dan segera menuju ruang makan di pandu pelayan yang membangunkannya.
" Malam semuanya " sapa Anna.
" Malam sayang, oh kau puteri ku pasti kelelahan ayah di beritahu kau tidur di kamar Rei dan begitu ayah menengok kau memang sedang tidur pulas hingga ayah tak tega membangunkan mu " ucap Jack Hermes antusias.
" Ya " jawab Anna singkat.
Tak peduli semua tatapan menuju padanya, Anna mulai menyendok makannya namun belum sempat pelayan di belakangnya segera mengambil alih dan menyiapkan santap malamnya.
" Eh sayang, ayah punya hadiah untuk mu " ujar Jack canggung sambil mengeluarkan sebuah kado.
" Ayah bisa menaruhnya di kamar ku "
" Tidakkah kau ingin tahu apa isinya? "
" Aku sangat lapar, aku bisa membukanya nanti " jawab Anna dingin.
Jack hendak mulai bicara lagi tapi Ryu memberi isyarat agar diam dulu, sepanjang waktu makan malam Anna hanya menanggapi ucapan kakak-kakaknya saja. Kepindahan nya ke rumah itu atas perintah Jack tak pernah di setujui Anna, semua orang tahu hal ini yang membuat Anna berubah dingin kepada Jack.
" Kak Rei apa kamarku sudah siap? " tanya Anna saat makan malam hampir selesai.
" Ya, aku sudah membereskannya, tapi kau belum bisa tempati sekarang karena bau catnya masih baru "
" Tidak apa, aku ingin tidur di kamar ku "
" Bibi Joy apa barang ku sudah di bereskan? " tanya pula Anna pada kepala pelayan itu.
" Sudah nona, jika anda ingin menempati kamar itu sekarang semua sudah beres "
" Baiklah, aku sudah kenyang. Aku akan kembali ke kamar ku sekarang, aku pamit undur diri " ucap Anna segera pergi di ikuti pelayan.
Bau cat baru masih segar di hirup Anna, seperti kamarnya yang dulu dinding bercat hijau muda namun dengan ukuran yang lebih besar. Ia tak lupa mengecek setiap lemari dan laci memastikan semua barangnya sudah beres dan rapi.
" Hebat sekali pelayan di sini, tanpa arahanku mereka menaruh semua barang dengan posisi yang tepat bahkan bagus " gumamnya terpukau.
Tuk Tuk Tuk
" Siapa? " tanya Anna mendengar ketukan di pintunya.
" Ini aku Ryu "
" Masuk saja "
Ryu membuka pintu dan masuk dengan membawa kado pemberian Jack, melihat nya dengan malas Anna duduk di depan cermin.
" Apa kau tidak penasaran dengan kado pemberian ayah? " tanya Ryu.
Anna menggeleng sebagai jawaban.
" Aku masih ingat saat kau masih kecil, ayah selalu saja memperhatikanmu, memberimu apa pun yang kau mau. Bahkan ia membelikanmu miniatur kapal saat ulangtahun mu yang ke tujuh. Yang ku ingat, di rumah besar ini meski kau tidak ada tapi dia selalu membicarakan mu hingga membuatku iri "
" Jika dia memang menyayangi ku kenapa dia memisahkan ku dengan ibu "
" Anna ayah tidak pernah memisahkan mu dengan ibumu, kalian masih bisa bertemu dan komunikasi. Dia hanya ingin tinggal bersama dengan anaknya apa itu salah? "
" Kalau begitu biarkan ibu juga tinggal di sini " teriak Anna pilu.
" Jika ibumu boleh tinggal di sini maka ibu yang lain juga harus tinggal di sini " jawab Ryu masih mencoba memberi pengertian.
" Ajak saja mereka, rumah ini besar. Ini adalah sebuah kastil, pelayan di sini saja banyak pasti masih mampu menampung yang lain juga "
Ryu menggelengkan kepala, ia sadar Anna terlalu polos untuk hal yang lebih rumit. Anna hanya gadis kecil keluarga Hermes yang tidak tahu apa-apa. Dengan lembut Ryu mengelus rambut panjang Anna.
" Kau masih kecil sayang, ada hal rumit yang tidak bisa kau mengerti dengan mudah "
" Apa yang tidak ku ketahui, ayah yang membuatnya rumit padahal jika semua tinggal di sini masalahnya selesai kan " jawab Anna bersikukuh.
" Anna, seorang suami yang beristri lebih dari satu tidak bisa tinggal serumah bersama "
" Kenapa? kenapa tidak bisa? "
" Sudah ku bilang kau masih kecil, pada saatnya nanti kau pasti akan mengerti "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Udah tau gitu kenapa harus beristeri lebih dari satu..
2024-08-31
0
Qaisaa Nazarudin
Astaga pantesan Anna emo..🤣🤣🤣
2024-08-31
0
EM1212
pasti bakal berantem kalo istri2nya satu rumah
2021-12-09
2