Bab 2

Shigima, Ken, Ryu dan Reinner duduk berbaris di ranjang Anna. Sesekali mereka saling menatap dan kembali menundukkan kepala saat Anna melotot.

Anna mengambil sebuah boneka hello kitty besar berbaju pink di tempat tidur dan menaruhnya di depan ke empat kakaknya. Matanya menatap tajam penuh dengan emosi.

" Siapa yang menaruh boneka ini? " tanya Anna dingin.

Dengan perlahan Ryu mengangkat tangan dengan kepala yang semakin menunduk.

" Apa waktu limabelas tahun masih tidak cukup untuk membuatmu mengenalku? aku tidak suka boneka apalagi boneka sebesar ini di tempat tidur, dimana aku akan tidur jika ranjang ku saja sudah di penuhi boneka? " tutur Anna.

" Kau kan bisa menaruhnya di kursi " jawab Ryu sebagai pembelaan.

" Jika aku ingin duduk di kursi? "

" Kau bisa memindahkannya ke bawah lantai "

" Lantai sebelah mana yang kau maksud? semua sudut kamar ku di penuhi boneka dari ukuran kecil sampai besar, di tambah laci dan vas bunga "

Tak ada jawaban, Ryu sadar memang kamar Anna terlalu banyak boneka dan hal lainnya.

" Siapa yang mengecat kamarku? " tanya Anna lagi mendengus.

Kini Reinner yang mengangkat tangan namun dengan percaya diri dan siap menerima konsekuensi nya.

" Siapa yang menyuruhmu mengecat kamarku dengan warna pink? "

" Tidak ada, Ryu membelikan mu banyak boneka dan peralatan make up dengan nuansa pink jadi ku pikir sekalian saja ku cat kamar mu dengan warna pink " jawab Reinner sambil nyengir.

" Astaga, kalian berdua selalu saja seenaknya, aku ini adik kalian bukan boneka yang bisa kalian mainkan, aku tidak mau tahu kak Rei kau harus mengecat kamar ku ulang dengan warna hijau muda. Dan kak Ryu aku ingin kau menyingkirkan semua boneka ini sekarang juga " ucap Anna mengumumkan.

" Kenapa? boneka-boneka ini kan sangat imut " tanya Ryu.

" Singkirkan atau aku akan menghukum mu " ancam Anna hingga Ryu menciut.

" Untuk sementara aku akan tidur di kamar kak Reinner sampai kau menyelesaikan tugas mu " lanjutnya.

" Apa? hei tidak adil kenapa harus di kamar ku? kan di rumah ini ada banyak kamar tamu " teriak Reinner memprotes.

" Itu hukuman mu ".

Reinner mulai mengoceh dan terus memprotes tapi Anna tidak peduli dan terus saja marah-marah, Shigima sebagai anak tertua dalam keluarga hanya bisa tersenyum melihat tingkah adik-adiknya yang tak bisa akur.

" Sudahlah Rei terima saja hukumanmu, kan sudah aku bilang Anna pasti akan marah jika kau mengecat dengan warna pink. Kau ini berisik sekali " ucap Ken yang mulai pusing mendengar celotehan Reinner yang tak berujung.

" Tapi kenapa harus tidur di kamar ku? "

" Sudahlah, Anna kau bilang ingin istirahat ayo aku antar ke kamar Reinner " ucap Ken dan mulai berjalan keluar kamar.

Di ikuti Shigima dan Ryu mereka pergi meninggalkan Reinner.

* * *

Ketukan di pintu membangunkan Anna dari tidur pulasnya.

" Nona hari sudah malam, Tuan besar dan Tuan muda sudah menunggu di meja makan " ucap seorang pelayan dari luar kamar.

" Baik aku segera keluar " jawab Anna.

Ia cukup kaget saat tahu jam makan malam telah tiba, Anna tak menyangka ia bisa tidur pulas di rumah baru itu. Mungkin karena semalam ia tak bisa tidur memikirkan bagaimana berpisah dengan ibunya, karena itu tubuhnya kelelahan ditambah kamar Reinner cukup nyaman untuk di tinggali.

Anna keluar kamar dan segera menuju ruang makan di pandu pelayan yang membangunkannya.

" Malam semuanya " sapa Anna.

" Malam sayang, oh kau puteri ku pasti kelelahan ayah di beritahu kau tidur di kamar Rei dan begitu ayah menengok kau memang sedang tidur pulas hingga ayah tak tega membangunkan mu " ucap Jack Hermes antusias.

" Ya " jawab Anna singkat.

Tak peduli semua tatapan menuju padanya, Anna mulai menyendok makannya namun belum sempat pelayan di belakangnya segera mengambil alih dan menyiapkan santap malamnya.

" Eh sayang, ayah punya hadiah untuk mu " ujar Jack canggung sambil mengeluarkan sebuah kado.

" Ayah bisa menaruhnya di kamar ku "

" Tidakkah kau ingin tahu apa isinya? "

" Aku sangat lapar, aku bisa membukanya nanti " jawab Anna dingin.

Jack hendak mulai bicara lagi tapi Ryu memberi isyarat agar diam dulu, sepanjang waktu makan malam Anna hanya menanggapi ucapan kakak-kakaknya saja. Kepindahan nya ke rumah itu atas perintah Jack tak pernah di setujui Anna, semua orang tahu hal ini yang membuat Anna berubah dingin kepada Jack.

" Kak Rei apa kamarku sudah siap? " tanya Anna saat makan malam hampir selesai.

" Ya, aku sudah membereskannya, tapi kau belum bisa tempati sekarang karena bau catnya masih baru "

" Tidak apa, aku ingin tidur di kamar ku "

" Bibi Joy apa barang ku sudah di bereskan? " tanya pula Anna pada kepala pelayan itu.

" Sudah nona, jika anda ingin menempati kamar itu sekarang semua sudah beres "

" Baiklah, aku sudah kenyang. Aku akan kembali ke kamar ku sekarang, aku pamit undur diri " ucap Anna segera pergi di ikuti pelayan.

Bau cat baru masih segar di hirup Anna, seperti kamarnya yang dulu dinding bercat hijau muda namun dengan ukuran yang lebih besar. Ia tak lupa mengecek setiap lemari dan laci memastikan semua barangnya sudah beres dan rapi.

" Hebat sekali pelayan di sini, tanpa arahanku mereka menaruh semua barang dengan posisi yang tepat bahkan bagus " gumamnya terpukau.

Tuk Tuk Tuk

" Siapa? " tanya Anna mendengar ketukan di pintunya.

" Ini aku Ryu "

" Masuk saja "

Ryu membuka pintu dan masuk dengan membawa kado pemberian Jack, melihat nya dengan malas Anna duduk di depan cermin.

" Apa kau tidak penasaran dengan kado pemberian ayah? " tanya Ryu.

Anna menggeleng sebagai jawaban.

" Aku masih ingat saat kau masih kecil, ayah selalu saja memperhatikanmu, memberimu apa pun yang kau mau. Bahkan ia membelikanmu miniatur kapal saat ulangtahun mu yang ke tujuh. Yang ku ingat, di rumah besar ini meski kau tidak ada tapi dia selalu membicarakan mu hingga membuatku iri "

" Jika dia memang menyayangi ku kenapa dia memisahkan ku dengan ibu "

" Anna ayah tidak pernah memisahkan mu dengan ibumu, kalian masih bisa bertemu dan komunikasi. Dia hanya ingin tinggal bersama dengan anaknya apa itu salah? "

" Kalau begitu biarkan ibu juga tinggal di sini " teriak Anna pilu.

" Jika ibumu boleh tinggal di sini maka ibu yang lain juga harus tinggal di sini " jawab Ryu masih mencoba memberi pengertian.

" Ajak saja mereka, rumah ini besar. Ini adalah sebuah kastil, pelayan di sini saja banyak pasti masih mampu menampung yang lain juga "

Ryu menggelengkan kepala, ia sadar Anna terlalu polos untuk hal yang lebih rumit. Anna hanya gadis kecil keluarga Hermes yang tidak tahu apa-apa. Dengan lembut Ryu mengelus rambut panjang Anna.

" Kau masih kecil sayang, ada hal rumit yang tidak bisa kau mengerti dengan mudah "

" Apa yang tidak ku ketahui, ayah yang membuatnya rumit padahal jika semua tinggal di sini masalahnya selesai kan " jawab Anna bersikukuh.

" Anna, seorang suami yang beristri lebih dari satu tidak bisa tinggal serumah bersama "

" Kenapa? kenapa tidak bisa? "

" Sudah ku bilang kau masih kecil, pada saatnya nanti kau pasti akan mengerti "

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Udah tau gitu kenapa harus beristeri lebih dari satu..

2024-08-31

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Astaga pantesan Anna emo..🤣🤣🤣

2024-08-31

0

EM1212

EM1212

pasti bakal berantem kalo istri2nya satu rumah

2021-12-09

2

lihat semua
Episodes
1 Kata Pengantar
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 67
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 73
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 77
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 Bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Bab 94
99 Bab 95
100 Bab 96
101 Bab 97
102 Bab 98
103 Bab 99
104 Bab 100
105 Bab 101
106 Bab 102
107 Bab 103
108 Bab 104
109 Bab 105
110 Bab 106
111 Bab 107
112 Bab 108
113 Bab 109
114 Bab 110
115 Bab 111
116 Bab 112
117 Bab 113
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117
122 Bab 118
123 Bab 119
124 Bab 120
125 Bab 121
126 Bab 122
127 Bab 123
128 Bab 124
129 Bab 125
130 Bab 126
131 Bab 127
132 Bab 128
133 Bab 129
134 Bab 130
135 Bab 131
136 Bab 132
137 Bab 133
138 Bab 134
139 Bab 135
140 Bab 136
141 Bab 137
142 Bab 138
143 Bab 139
144 Bab 140
145 Bab 141
146 Bab 142
147 Bab 143
148 Bab 144
149 Bab 145
150 Bab 146
151 Bab 147
152 Bab 148
153 Bab 149
154 Bab 150
155 Bab 151
156 Bab 152
157 Bab 153
158 Bab 154
159 Bab 155
160 Bab 156
161 Bab 157
162 Bab 158
163 Bab 159
164 Bab 160
165 Bab 161
166 Bab 162
167 Bab 163
168 Bab 164
169 Bab 165
170 Bab 166
171 Bab 167
172 Bab 168
173 Bab 169
174 Bab 170
175 Bab 171
176 Bab 172
177 Bab 173
178 Bab 174
179 Bab 175
180 Bab 176
181 Bab 177
182 Bab 178
183 Bab 179
184 Bab 180
185 Ucapan terimakasih
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kata Pengantar
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 67
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 73
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 77
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
Bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Bab 94
99
Bab 95
100
Bab 96
101
Bab 97
102
Bab 98
103
Bab 99
104
Bab 100
105
Bab 101
106
Bab 102
107
Bab 103
108
Bab 104
109
Bab 105
110
Bab 106
111
Bab 107
112
Bab 108
113
Bab 109
114
Bab 110
115
Bab 111
116
Bab 112
117
Bab 113
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117
122
Bab 118
123
Bab 119
124
Bab 120
125
Bab 121
126
Bab 122
127
Bab 123
128
Bab 124
129
Bab 125
130
Bab 126
131
Bab 127
132
Bab 128
133
Bab 129
134
Bab 130
135
Bab 131
136
Bab 132
137
Bab 133
138
Bab 134
139
Bab 135
140
Bab 136
141
Bab 137
142
Bab 138
143
Bab 139
144
Bab 140
145
Bab 141
146
Bab 142
147
Bab 143
148
Bab 144
149
Bab 145
150
Bab 146
151
Bab 147
152
Bab 148
153
Bab 149
154
Bab 150
155
Bab 151
156
Bab 152
157
Bab 153
158
Bab 154
159
Bab 155
160
Bab 156
161
Bab 157
162
Bab 158
163
Bab 159
164
Bab 160
165
Bab 161
166
Bab 162
167
Bab 163
168
Bab 164
169
Bab 165
170
Bab 166
171
Bab 167
172
Bab 168
173
Bab 169
174
Bab 170
175
Bab 171
176
Bab 172
177
Bab 173
178
Bab 174
179
Bab 175
180
Bab 176
181
Bab 177
182
Bab 178
183
Bab 179
184
Bab 180
185
Ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!