" Tolong tinggalkan aku sendiri " ucap Anna pelan.
Tanpa di suruh lagi Ryu segera pergi, ia sangat mengerti Anna butuh waktu untuk menerima keadaan. Seiring berjalannya waktu ia yakin Anna akan mengerti.
Pintu di tutup setelah Ryu keluar, dengan membanting tubuh ke atas ranjang Anna menutup wajahnya dengan bantal agar teriakan sedihnya tak ada yang dapat mendengar.
Semua kakak dan ibunya tahu Anna adalah anak yang cengeng tapi selalu bersikap sok kuat di depan orang lain, ia tidak pernah mau menunjukkan air mata sekalipun di depan ibunya.
Tumbuh dengan para saudara laki-laki membuatnya ingin tumbuh kuat seperti kakaknya, ia ingin di akui bahwa dirinya adalah gadis hebat dan tangguh.
* * *
Ryu kembali masuk ke kamar Anna saat hari baru telah di mulai, di lihatnya adik bungsu itu masih tertidur pulas. Matanya yang sembab menunjukkan bahwa Anna semalaman habis menangis.
Ryu juga melihat kado pemberian Jack masih terbungkus rapi di bawah lantai, dengan lembut ia membangunkan Anna.
" Kak Ryu... kenapa pagi-pagi begini? " ucap Anna menggeliat di atas ranjang.
" Kau harus bangun sekarang, kau harus pergi ke sekolah baru mu "
" Astaga, aku masuk sekolah hari ini? " tanya Anna kaget dengan reflex ia bangkit dan terduduk.
" Benar, Kak Shigima sudah mengurus semuanya kau hanya perlu pergi dan biar aku yang mengantar mu "
" Aaarrrhh.. Kak bisakah aku sekolah besok saja, aku masih ngantuk " ucap Anna hendak tidur lagi.
" Ehhh tidak boleh, kasian kan kak Shigima. Di sela-sela jadwal kerjanya yang padat dia masih mau mengurusi kepindahan sekolah mu, pokoknya kau harus pergi sekarang "
" Ah iya iya baiklah, aku pergi mandi dulu ".
Anna segera bangkit dari atas ranjang, meski ia merasa malas tapi ucapan kak Ryu ada benarnya. Sementara Ryu pergi keluar kamar dan menunggu di luar.
Selesai mandi Anna melihat seragam sekolahnya sudah siap di atas ranjang, seorang pelayang menawarkan bantuan untuk memakai seragam tapi Anna yang sudah terbiasa melakukan semuanya sendiri menolak. Baginya justru bantuan pelayan membuatnya risih.
Selesai mengikat rambut panjang nya Anna keluar menemui Ryu yang sudah berjanji akan mengantarnya.
" Wah wah wah, kau kelihatan imut sekali memakai seragam itu " ucap Ryu terpesona.
" Kau tahu, ayah meminta seorang desainer kenalannya untuk membuatkan seragam mu ini. Alih-alih menjahitnya dengan mesin saking segannya orang itu pada ayah dia malah menjahit dengan tangannya sendiri. Dia bilang ingin memberikan yang terbaik untuk puteri Hermes, kau lihat jahitannya sangat mulus dan rapi " lanjut Ryu bercerita.
" Benarkah? menurutku dia bodoh, apa gunanya ada mesin jahit kalau begitu "
" Kau ini jangan bicara sembarangan bagi seorang desainer mereka punya cara tersendiri untuk memberikan yang terbaik. Sudahlah ayo berangkat nanti kita terlambat " jawab Ryu yang mulai kesal.
" Kak Ryu yang lain kemana? kok aku tidak melihat " tanya Anna dalam perjalanan menuju sekolah barunya.
" Setelah membereskan urusan sekolah mu kak Shigima langsung ke kantor, kalau kak Ken dia pagi-pagi sekali sudah ke kafe dan Reinner dia pergi kuliah katanya ada kelas pagi "
" Lalu kau sendiri kenapa pulang? bukannya kau juga kuliah? "
" Aku sedang mengambil cuti, rasanya rindu sekali pada rumah di tambah sekarang kau tinggal bersama kami aku jadi ingin menghabiskan waktu banyak bersama mu sebelum pergi lagi "
" Kalau begitu kenapa memilih universitas yang jauh? "
" Aku memilih universitas yang terbaik, jarak bukanlah sebuah soal lagi pula cepat lambat aku juga pasti akan pergi dari rumah "
" Apa? pergi? kemana? " tanya Anna kaget.
" Anna kita pasti tumbuh dewasa, suatu hari saat aku bertemu gadis yang tepat aku pasti akan menikah dan tinggal di rumah sendiri " jawab Ryu seraya tersenyum.
Sejenak Anna terdiam, ia tak pernah berfikir sejauh ini. Baginya keluarga adalah yang terpenting dan berharga baginya, saat-saat bahagianya adalah ketika berkumpul dan bercanda dengan saudara-saudaranya bagaimana mungkin ia bisa menerima perpisahan begitu saja.
" Ada apa? " tanya Ryu yang melihat Anna mendadak terdiam.
" Tidak ada, hmmm kak Ryu jika kau menikah nanti kenapa harus pergi dari rumah? kenapa kau tidak membawa istri mu tinggal bersama kita? ".
Ryu tak lantas menjawab, ia tersenyum mendengar pertanyaan polos Anna. Suatu hari nanti ia memang akan menikah, tapi tentu hal itu tak mudah ia lakukan mengingat betapa sayangnya ia kepada Anna. Ia masih belum bisa meninggalkan adik bungsunya yang polos itu begitu saja.
" Kau masih kecil, ada banyak peraturan keluarga yang belum kau pelajari. Jika sudah saatnya tiba kau akan tahu semua, sekarang aku hanya akan memberitahu seorang putera Hermes tidak boleh tinggal di kastil lagi jika sudah menikah mereka harus memiliki rumah sendiri "
" Peraturan lagi peraturan lagi, mengapa Hermes memiliki peraturan yang banyak dan rumit? " ketus Anna kesal.
" Ha Ha Ha, nanti juga kau mengerti lagi pula bagaimana mungkin aku membawa istriku tinggal bersama saudara laki-laki yang banyak " jawab Ryu sambil tertawa.
" Memangnya kenapa? mereka semua baik! " satu lagi pertanyaan Anna yang polos.
" Sudahlah, ku bilang kau juga pasti akan mengerti nanti. Sekarang bersiaplah karena kita sudah sampai " jawab Ryu memarkirkan mobil.
Sekolah itu terlihat sepi karena memang semua siswa sudah belajar di kelas masing-masing. Ryu dan Anna bergegas masuk dan menuju ke ruangan kepala sekolah.
Ryu hanya bicara sebentar untuk memastikan Anna benar-benar sudah di terima di sekolah itu, tak lama datang seorang guru yang di perintahkan kepala sekolah untuk membawa Anna ke kelasnya.
Setelah Ryu berpamitan pulang dan berjanji akan menjemput Anna setelah pulang sekolah Anna pun mengikuti sang guru menuju ke kelas.
Dari luar Anna bisa mendengar murid-murid yang ribut di dalam kelas yang Anna tuju, saat guru yang membawa Anna masuk seketika kelas itu menjadi senyap.
" Baiklah anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan nama mu " ucap sang guru kepada Anna.
Semua mata tertuju padanya tapi tak lantas membuat Anna grogi, dengan lantang ia memperkenalkan diri.
" Halo semuanya, perkenalkan namaku Anna "
" Baiklah Anna kau bisa duduk di belakang sana " ucap guru menunjuk meja yang kosong.
Anna segera berjalan melewati barisan meja dan duduk di kursi yang di maksud, tanpa ia duga seorang murid perempuan yang duduk tepat di depannya memberikan secarik kertas.
Dengan terheran-heran ia membuka kertas itu dan melihat isinya.
" hai, nama ku Mina, salam kenal Anna "
Anna pun membalas ucapan itu dengan menulis 'salam kenal juga ' .
Tak di duga waktu berjalan dengan cepat, saking konsentrasi nya ia pada pelajaran Anna kaget mendengar bel tanda istirahat berbunyi. Semua murid di kelas mulai ribut saling mengobrol dan berteriak, bahkan ada pula yang berlarian.
" Hai Anna " sapa seorang murid yang duduk di depannya.
" Hai.. Mina kan? " jawab Anna.
" Iya, kau mau pergi ke kantin? " tanya Mina.
" Boleh, aku sedikit lapar "
" Kalau begitu ayok "
Mina dengan santainya menarik tangan Anna hingga mereka berjalan beriringan, sepanjang koridor menuju kantin Mina banyak bercerita tetang sekolah mereka ini.
Tak ada hal yang istimewa tetang sekolah itu tapi cara Mina menyampaikan nya membuat Anna betah mendengarkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
EM1212
☺☺
2022-01-02
1