Bab 1

Hujan turun dengan derasnya, setiap tetesan itu jatuh membasahi apapun yang ada di bumi. Daun-daun, batang pohon, tanah dan Jack Hermes.

Untung saja Hujan itu turun di waktu yang tepat, meski orang-orang bilang alam sungguh kejam karena datang di hari perkabungan bagi Jack Hermes membuatnya menjadi ironi. Namun, bagi Jack justru hujan sudah menyelamatkan martabatnya karena air hujan yang membasahi tubuhnya itu telah menutup airmata yang sedari tadi tak dapat dia bendung.

Seorang pelayan datang dengan payung hitam di tangan, para tamu sudah pulang meninggalkan bunga pemakaman.

" Tuan, kita harus pulang sekarang "

" Tidak bisakah aku tinggal lebih lama Joyi? " tanya Jack bergetar.

Sang pelayang setia membantu Jack berdiri, dari mata itu Joy dapat melihat nyawa yang kehilangan hidupnya.

" Anda punya waktu satu minggu untuk berkabung, namun saat ini tegarkanlah hatimu demi masa depan Hermes "

Jack baru saja kehilangan hidupnya, namun ia beruntung masih ada wanita lain yang selalu menjadi merpatinya kini berubah menjadi angsa baginya pula.

* * *

Anna menatap berkeliling, melihat setiap sudut kamarnya. Tempat istirahat yang sudah ia tiduri selama 15 tahun, berat baginya untuk pergi begitu saja setelah sekian lama tempat ini membuat berbagai macam kenangan dengannya.

" Sayang... kau sudah siap? " teriak ibunya dari luar.

" Aku datang ibu " jawabnya dan segera pergi dengan menggendong tas ranselnya.

" Oh sayang kita sudah terlambat, kakak-kakakmu pasti sudah menunggu terlebih ayahmu. Ibu bisa merasakan dia sedang mondar-mandir menunggu kedatangan mu " ucapnya dengan senyum yang semakin melebar.

Tanpa berkata sepatah kata pun Anna pergi naik mobil lebih dulu, duduk di depan sedang ibunya sibuk sendiri dengan semua barang Anna yang di kemas.

Selesai mengunci pintu ibunya segera duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mesin.

" Kau siap sayang? "

" Tidak " jawab Anna ketus.

" Owh sayang, kita sudah ribuan kali membicarakan nya "

" Tapi sudah ribuan kali aku menolak, aku masih tidak mengerti kenapa aku harus pindah " protes Anna dengan nada emosi.

" Kau adalah Anna Hermes, ini sudah menjadi tradisi keluarga. Lagi pula apa salahnya tinggal dengan ayah dan saudara-saudara mu? kau sudah menghabiskan banyak waktu dengan ibu, sekarang giliran ayahmu. Dia menantikan waktu ini dengan sangat tidak sabar, kau adalah seorang puteri keluarga Hermes " jawab ibunya sekali lagi, mencoba membuat Anna mengerti untuk terakhir kalinya.

" Andai aku bukan Hermes, pasti lebih baik " gumam Anna.

Rasanya ingin sekali ibunya mengeluarkan umpatan setelah kehabisan kesabaran menghadapi puterinya itu, tapi ia lebih memilih diam dan mulai menjalankan mobilnya.

Sepanjang jalan tak ada obrolan sedikit pun, Anna diam merenungkan nasibnya sebagai Anna Hermes. Satu-satunya yang membuat ia bahagia menyandang nama Hermes adalah memiliki empat kakak laki-laki yang selalu memanjakannya.

Ia ingat saat berumur tujuh tahun, keempat kakaknya membuatkan pesta ulangtahun bertema bajak laut kesukaannya. Itulah masa-masa indah dalam hidupnya, saat itu pun ayahnya Jack Hermes datang memberikan sebuah miniatur kapal.

Orang-orang bilang Anna adalah anak yang paling beruntung, dia lahir dengan darah orang kaya. Terlahir cantik dan memiliki saudara laki-laki yang tampan juga baik. Namun di balik itu semua ia sering merasa kesepian.

Sejak Kecil Anna susah mendapat teman, di rumah pun ia hanya tinggal berdua bersama ibunya yang seorang guru. Saat beranjak remaja ia baru tahu bahwa ayahnya Jack Hermes memiliki tiga istri, dari istri pertama dia mendapat 1 anak laki-laki yang di beri nama Shigima Hermes.

Dari istri kedua Jack mendapat tiga putra Yaitu Ken Hermes, Ryu Hermes, dan Reinner Hermes. Istri ketiganya adalah ibu Anna yang berhasil memberinya seorang puteri. Dari ibunya Anna di beritahu bahwa alasan orangtuanya tidak tinggal serumah karena ayahnya yang memiliki lebih dari dua isteri.

Sebagai keluarga terhormat demi keadilan Jack Hermes mengharuskan berbeda atap dengan para istrinya namun ia juga bertanggung jawab kepada anak-anak nya, karena itu semua anak Jack Hermes akan tinggal serumah dengannya bila sudah mencapai usia lima belas tahun.

Anna yang sering berpikir bahwa keluarga nya adalah keluarga terumit di dunia tidak pernah setuju dengan keputusan Jack, ia tidak ingin berpisah dengan ibunya namun juga tidak bisa melawan perkataan ibunya pada akhirnya ia hanya bisa pasrah.

" Bersiaplah sayang, sebentar lagi kita akan sampai " ucap ibunya memberitahu.

Anna melongok keluar jendela mobil, dilihatnya bangunan megah di sampingnya. Ada banyak pohon besar yang rimbun menutupi rumah.

" Gerbangnya ada di depan, sebentar lagi kau akan melihat rumah baru mu " ucap ibunya lagi.

Mobil terus melaju dengan kecepatan sedang, menerbangkan rambut Anna yang terurai. Setelah lima menit berlalu kini ia bisa menatap kemegahan sebuah bangunan yang berdiri kokoh di hadapannya.

Ibunya memarkir mobil tepat di pintu utama, beberapa pelayan sudah bersiap menyambut kedatangan mereka.

" Selamat datang Nyonya dan Nona Anna " sambut kepala pelayan yang tersenyum ramah.

" Terimakasih Joy, barang-barang Anna ada di bagasi kalian bisa langsung mengambil dan menaruhnya di kamar ".

Beberapa pelayan segera membuka bagasi mobil dan membawanya kedalam setelah menerima isyarat dari Bibi Joy sang kepala pelayan.

" Bagaimana perjalanan anda nona? " tanya Bibi Joy ramah.

" Apakah ini sebuah kastil? " tanya Anna yang sibuk memperhatikan desain rumah itu.

" Benar, rumah ini adalah kastil yang di bangun Roberto Hermes di masa kejayaannya. Hingga saat ini kastil ini di pakai untuk tempat tinggal para Hermes " Jawab Bibi Joy tersenyum.

" Apa Jack sudah pulang? " tanya ibu Anna penasaran karena ia tidak melihat suaminya itu.

" Sayangnya tuan masih di kantor, tapi saya yakin sebentar lagi tuan pasti akan pulang. Beliau sudah tidak sabar bertemu dengan puteri nya "

" Baiklah kalau begitu titip salam ku untuknya, aku harus segera kembali "

" Ibu akan pulang sekarang? " tanya Anna kaget karena ia baru saja menginjakkan kaki di tempat baru.

" Iya sayang, ibu punya banyak pekerjaan "

" Oh, begitu " jawab Anna murung.

" Dengar, meski kita sudah tidak serumah tapi kita masih bisa komunikasi, kau juga kapan-kapan bisa main ke rumah ibu "

" Hmmm, baiklah "

Dengan kecupan di dahi Anna di tinggal meski matanya tetap menatap mobil ibunya yang mulai keluar gerbang dan pergi menghilang, berharap ibunya akan ikut tinggal bersamanya.

" Mari nona, ikuti saya " ujar Bibi Joy.

" SELAMAT DATANG....... "

" Astaga " gumam Anna yang kaget karena teriakan keempat kakaknya.

Ia baru saja masuk kedalam rumah dan sudah hampir jantungan gara-gara sambutan meriah yang di berikan keempat kakaknya. Sepanduk besar bertuliskan ' selamat datang ' terpampang di depan matanya.

" Selamat datang di rumah adikku sayang " ucap Shigima memeluk Anna.

Segera ketiga kakaknya yang lain menyusul ikut memeluknya hingga Anna tak nampak tertutup tubuh para kakaknya.

" Le-paskan aku.... " teriak Anna tersekat.

" Kenapa kau tidak suka di peluk? " tanya Ryu.

" Bagaimana bisa aku suka di peluk jika kalian memelukku seperti itu? hampir saja aku mati kehabisan nafas " omel Anna yang menghirup udara dengan boros.

" Astaga maafkan kami, kami tidak bisa menahan rasa bahagia menyambutmu " ucap Ken.

" Benar, lagi pula kau tidak perlu marah sampai seperti itukan. Jika marah-marah kau akan cepat tua nanti " ujar pula Reinner.

" Aku tidak peduli, aku sangat lelah. Dimana kamar ku? "

" Baiklah, kau memang butuh istirahat kakak akan mengantarmu ke kamar " ujar Ken.

Kyaaaaaaaaaa

Teriak Anna kaget saat tubuhnya melayang di udara, dengan enteng Ken menggendong Anna di pangkuan nya dan mulai berjalan di ikuti yang lain.

" Kak Ken apa yang kau lakukan? " tanya Anna cemas karena takut jatuh, melihat betapa tingginya ia melayang di udara.

" Tenanglah, kau bilang kau lelah makanya ku gendong "

" Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri " protesnya.

" Sudah diam saja, kami tidak mungkin membiarkanmu kelelahan " ucap Ryu menjawabkan.

Meski terus memprotes tapi Anna tetap tidak di tanggapi hingga ia di turunkan di depan sebuah pintu kamar bertuliskan namanya.

" Ini kamar ku? " tanyanya.

Mereka mengangguk dengan senyuman di wajah.

" Ada apa? " tanya Anna yang merasa curiga.

" Tidak apa-apa, kami hanya menunggu kau membuka pintunya " jawab Ryu.

" Apa yang kalian taruh di dalam? "

" Kami tidak menaruh apa-apa " jawab Reinner.

" Bohong, aku tahu kalian menyembunyikan sesuatu "

" Astaga Anna, kami hanya membuat kejutan kecil untuk menyambutmu " jawab Ryu.

Tanpa ancang-ancang Anna segera membuka pintu kamar dan.

Kyaaaaaaaaaaa

Terpopuler

Comments

SalsaDCArmy

SalsaDCArmy

bagus ceritanya mampir juga dong ke ceritaku

Two Worlds

2022-12-12

1

Stiloluvs.

Stiloluvs.

mari kita masukkam dahulu ke dalam list.

2022-04-03

0

Virly

Virly

bagus bnget

2022-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kata Pengantar
2 Bab 1
3 Bab 2
4 Bab 3
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 67
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 73
78 Bab 75
79 Bab 76
80 Bab 77
81 Bab 78
82 Bab 77
83 Bab 79
84 Bab 80
85 Bab 81
86 Bab 82
87 Bab 83
88 Bab 84
89 Bab 85
90 Bab 86
91 Bab 87
92 Bab 88
93 Bab 89
94 Bab 90
95 Bab 91
96 Bab 92
97 Bab 93
98 Bab 94
99 Bab 95
100 Bab 96
101 Bab 97
102 Bab 98
103 Bab 99
104 Bab 100
105 Bab 101
106 Bab 102
107 Bab 103
108 Bab 104
109 Bab 105
110 Bab 106
111 Bab 107
112 Bab 108
113 Bab 109
114 Bab 110
115 Bab 111
116 Bab 112
117 Bab 113
118 Bab 114
119 Bab 115
120 Bab 116
121 Bab 117
122 Bab 118
123 Bab 119
124 Bab 120
125 Bab 121
126 Bab 122
127 Bab 123
128 Bab 124
129 Bab 125
130 Bab 126
131 Bab 127
132 Bab 128
133 Bab 129
134 Bab 130
135 Bab 131
136 Bab 132
137 Bab 133
138 Bab 134
139 Bab 135
140 Bab 136
141 Bab 137
142 Bab 138
143 Bab 139
144 Bab 140
145 Bab 141
146 Bab 142
147 Bab 143
148 Bab 144
149 Bab 145
150 Bab 146
151 Bab 147
152 Bab 148
153 Bab 149
154 Bab 150
155 Bab 151
156 Bab 152
157 Bab 153
158 Bab 154
159 Bab 155
160 Bab 156
161 Bab 157
162 Bab 158
163 Bab 159
164 Bab 160
165 Bab 161
166 Bab 162
167 Bab 163
168 Bab 164
169 Bab 165
170 Bab 166
171 Bab 167
172 Bab 168
173 Bab 169
174 Bab 170
175 Bab 171
176 Bab 172
177 Bab 173
178 Bab 174
179 Bab 175
180 Bab 176
181 Bab 177
182 Bab 178
183 Bab 179
184 Bab 180
185 Ucapan terimakasih
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kata Pengantar
2
Bab 1
3
Bab 2
4
Bab 3
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 67
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 73
78
Bab 75
79
Bab 76
80
Bab 77
81
Bab 78
82
Bab 77
83
Bab 79
84
Bab 80
85
Bab 81
86
Bab 82
87
Bab 83
88
Bab 84
89
Bab 85
90
Bab 86
91
Bab 87
92
Bab 88
93
Bab 89
94
Bab 90
95
Bab 91
96
Bab 92
97
Bab 93
98
Bab 94
99
Bab 95
100
Bab 96
101
Bab 97
102
Bab 98
103
Bab 99
104
Bab 100
105
Bab 101
106
Bab 102
107
Bab 103
108
Bab 104
109
Bab 105
110
Bab 106
111
Bab 107
112
Bab 108
113
Bab 109
114
Bab 110
115
Bab 111
116
Bab 112
117
Bab 113
118
Bab 114
119
Bab 115
120
Bab 116
121
Bab 117
122
Bab 118
123
Bab 119
124
Bab 120
125
Bab 121
126
Bab 122
127
Bab 123
128
Bab 124
129
Bab 125
130
Bab 126
131
Bab 127
132
Bab 128
133
Bab 129
134
Bab 130
135
Bab 131
136
Bab 132
137
Bab 133
138
Bab 134
139
Bab 135
140
Bab 136
141
Bab 137
142
Bab 138
143
Bab 139
144
Bab 140
145
Bab 141
146
Bab 142
147
Bab 143
148
Bab 144
149
Bab 145
150
Bab 146
151
Bab 147
152
Bab 148
153
Bab 149
154
Bab 150
155
Bab 151
156
Bab 152
157
Bab 153
158
Bab 154
159
Bab 155
160
Bab 156
161
Bab 157
162
Bab 158
163
Bab 159
164
Bab 160
165
Bab 161
166
Bab 162
167
Bab 163
168
Bab 164
169
Bab 165
170
Bab 166
171
Bab 167
172
Bab 168
173
Bab 169
174
Bab 170
175
Bab 171
176
Bab 172
177
Bab 173
178
Bab 174
179
Bab 175
180
Bab 176
181
Bab 177
182
Bab 178
183
Bab 179
184
Bab 180
185
Ucapan terimakasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!