Sebuah mobil berwarna putih berhenti di lobi perusahaan saputra, tak lain adalah Genta. Genta turun dari mobil dan masuk ke dalam perusahaannya, dia berjalan dengan sangat berwibawa, semua karyawan segan padanya dan ketampanannya yang selalu membuat para gadis yang kerja di perusahaan Saputra terpesona, meskipun sikap Genta sangat dingin tapi itu jadi daya tarik tersendiri bagi kaum hawa itu.
"Pagi pak". sapa para karyawan yang berpapasan dengan Genta.
"Pagi." jawab Genta, meskipun Genta sangat dingin, dia selalu menjawab ketika para karyawan menyapanya, walaupun masih dengan mode dinginnya.
Genta masuk ke dalam ruangannya, berjalan menuju mejanya dan langsung duduk di kursi berputarnya sambil memeriksa dokumen-dokumen yang berada di atas mejanya, serta mengecek email yang masuk di leptopnya,
tak lama pintu diketuk dari luar.
Tok tok tok
"Masuk". kata Genta mempersilahkan orang yang berada diluar untuk masuk.
Ceklek
Pintu dibuka dari luar setelah Genta mengijinkannya untuk masuk, asisten Toni berjalan mendekati Genta dan membacakan semua jadwalnya hari ini, dan jadwal rapat dengan dewan direksi dilaksanakan pukul 10.00 wib. Setelah membacakan semua jadwal hari ini, asisten Toni segera meninggalkan ruangan Genta. Beberapa jam telah berlalu, rapat dengan dewan direksi juga berjalan lancar selama satu jam, setelah selesai semua membubarkan diri. Genta berjalan diikuti oleh asisten Toni di belakangnya.
"Ton, gue mau makan di cafe dekat sini, lo mau ikut gak?" ajak Genta pada Toni, terkadang Genta berbicara lebih santai pada Toni, Genta juga menyuruh toni berbicara santai ketika berada diluar jam kantor, tetapi Toni merasa enggan melakukannya meskipun terkadang Toni berusaha berbicara lebih santai pada atasannya itu.
"Ya, gue juga laper nih." jawab Toni agak sedikit canggung, karena sebenarnya Toni lebih nyaman ketika berbicara formal dengan Genta.
Genta dan Toni menggunakan lift untuk turun dan menekan tombol kebawah yang langsung menuju parkiran pribadi Genta, mereka sampai diparkiran segera menuju mobil putih yang dikendarai Genta tadi pagi, sebenarnya di parkiran itu terdapat banyak mobil koleksi Genta, tapi yang sering digunakan Genta hanya mobil lamborghini warna putih kesayangannya. di dalam mobil, Toni yang mengemudi sedangkan Genta berada di sampingnya, selama diperjalanan mereka hanya diam, hanya suara musik yang memecah keheningan. Tak berapa lama mobil sudah terpakir di depan cafe yang bertuliskan Cafehits, tempat Ferly bekerja setelah kuliah, mereka masuk dan duduk disalah satu meja yang tersedia, Toni melambaikan tangannya tanda memanggil pelayan cafe.
"Permisi, mau pesan apa pak?"tanya salah satu pelayan disitu dan itu teman dekat Ferly yang bernama Siska, setelah bertanya Siska seketika tertegun ketika melihat pria yang begitu tampan didepannya.
"Wah tampan sekali mereka." batin Siska
"Hallo." kata Toni sambil melambaikan tangannya di depan wajah Siska, dan itu membuat Siska tersadar dari lamunannya.
"Ah iya maaf pak, jadi mau pesan apa?" kata Siska meminta maaf dan bertanya kembali. Toni segera memesan makan untuknya dan Genta.
Tak jauh dari meja Genta ternyata sedari tadi Ferly sedang memperhatikan tingkah Siska yang menurutnya lucu, melamun sampai dikagetkan salah satu pengunjung, Ferly menahan tawa sampai Siska berada di depannya dan seketika tawa itu pecah dan segera berlari ke belakang disusul Siska.
"Ha ha ha, lo tadi lagi ngapain sis, untung manager Melly gak lihat kalau sampai melihat, gue yakin lo bakal kena ceramah." kata Ferly bertanya pada Siska, dan berusaha menengkan agar tidak tertawa terus-menerus.
"Sssttt, jangan keras-keras Fer gue malu, lo gak tau aja sih cowok-cowok tadi ganteng banget, andai aja salah satunya jodoh gue." kata Siska menjawab sambil senyum-senyum sendiri.
"Pacar lo mau di kemanain, udah ah yuk lnjut kerja jangan halu mulu." kata Ferly pada Siska dan langsung pergi meninggalkan Siska.
Ferly mengantar pesanan salah satu pengunjung tak sengaja menabrak pria yang berjalan menuju ke arah toilet dan pria itu adalah Genta.
Prangg
Gelas dan piring pecah berserakan di lantai dan jas yang dipakai Genta terkena tumpahan kopi, Ferly terkejut dan langsung meminta maaf pada Genta, semua mata pengunjung melihat ke arah mereka.
"Maaf pak, saya benar-benar tidak sengaja." kata Ferly meminta maaf dan berusaha membersihkan jas yang terkena kopi minggunakan tisu.
"Stop, jangan sentuh saya, saya tidak suka orang lain menyentuh saya, apa lagi orang yang tidak saya kenal." kata Genta pada Ferly dengan sombongnya. Tak lama Toni dan manager cafe menghampiri.
"Ada apa ini?"btanya manager cafe pada Ferly dengan tatapan menyelidik.
"Maaf bu, saya tidak sengaja menabrak bapak ini dan jasnya terkena kopi." jawab Ferly merasa bersalah dan sedikit merasa takut, manager Melly menatap Ferly dengan kesal dan hendak memarahi tapi sudah terhenti ketika genta berbicara.
"Sudah lah, tidak perlu dipermasalahkan tapi saya mau kamu tanggung jawab." kata Genta sambil menunjuk pada Ferly. Ferly terlihat gemetar karena takut dan bingung dia harus bagaimana.
"Ini kartu nama saya dan kamu harus datang ke kantor saya besok pagi." sambung Genta sambil menyerahkan tartu namanya pada Ferly.
"Ingat jangan sampai gak datang." kata Genta mengingatkan kembali dan hanya dianggukin oleh Ferly. Genta dan Toni segera keluar dari cafe kembali ke kantor.
Setelah Genta dan Toni pergi, Ferly segera membersihkan pecahan gelas dan piring, setelah selesai Ferly segera ke ruangan manager, karena tadi disuruh manager Melly ke ruangannya ketika selesai membersihkan pecahan gelas dan piring, dan sekarang di dalam ruangan Ferly terkena omelan dan peringatan-peringatan dari manager Melly.
BERSAMBUNG....
//*selamat membaca dan terima kasih**😘*//
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
Bundanya Robby
semangat
2021-07-01
1
Rasminta Bre Tigan
kayaknya seru nih...
2021-06-11
1