Pergi untuk waktu yang ditakdirkan Allah

Sekarang disinilah Fatimah berada, di sebuah kontrakan yang memiliki dua kamar, satu kamar mandi dan satu dapur. Kota Bandung adalah tempat yang dipilih Fatimah untuk kesehatan hatinya. Menurut Fatimah di kota inilah ia pasti akan dapat menyembuhkan lukanya.

Luka yang dibuat orang yang paling ia cintai selain ke-dua orang tuanya. Kota yang jauh dari dari kota tempat tinggal Hengki.

Disini Fatimah juga tidak sendiri. Sebelum ia mendapatkan kontrakan ini, ia bertemu dengan Ibu Hilda sang pemilik kontrakan. Ibu Hilda yang saat itu sedang melewati sebuah taman melihat Fatimah yang sedang menangis sambil melihat cerahnya langit.

Ibu Hilda menghampiri Fatimah dan bertanya kenapa Fatimah menangis sendirian dan sebuah tas besar disamping kanannya. Fatimah yang tak pernah menceritakan masalahnya pada siapapun, tapi beda saat Ibu Hilda bertanya dan dengan gampangnya Fatimah memberitahunya.

Ibu Hilda turut prihatin dengan kondisi Fatimah. Ibu Hilda pernah berada diposisi Fatimah beberapa tahun lalu. Ibu Hilda juga menawarkan Fatimah untuk tinggal di rumahnya. Fatimah dengan lantang menolak karena ia tak mau merepotkan orang lain. Dan berakhirlah ia tinggal di kontrakan milik Ibu Hilda.

Fatimah saat ini sedang membereskan semua barang-barangnya. Menyusun rapi pakaian ke dalam lemari.

"Assalamualaikum, Fatimah," salam Ibu Hilda sambil masuk ke dalam rumah.

"Ehh, wa'alaikumsalam Bu. Maaf Aku lagi beresin barang-barang Bu," balas Fatimah dengan senyum menghiasi bibirnya.

"Fatimah, ibu mau pergi ke pasar. Apa kamu mau iku?" beritahu Bu Hilda.

"Iya Bu, boleh. Fatimah juga mau jual perhiasan buat buka boutique," jawab Fatimah berlalu ke dalam kamar untuk mengambil perhiasan yang akan dijualnya.

***

Fatimah dan Bu Hilda sedang berada di sebuah tempat penjualan emas dan berlian. Fatimah memberikan emas yang ia bawa kepada sang penjual.

Emas itu terjual dengan harga yang sangat fantastis. Maklum, emas yang diberi Hengki bukanlah emas dengan harga sedikit.

'Alhamdulillah ya Allah, semoga dengan ini hamba bisa membuka boutique,' batin Fatimah sambil tersenyum tulus.

"Ayo Bu, kita beli belanjaan." ajak Fatimah sambil menarik tangan Ibu Hilda dengan lembut. Sedangkan Ibu Hilda tersenyum dengan apa yang dilakukan Fatimah. Setidaknya ia senang melihat senyuman yang terbit di wajah Fatimah.

Selesai membeli keperluan dapur, Ibu Hilda dan Fatimah langsung pulang menggunakan taxi yang lewat di depan mereka.

Sedangkan di tempat lain, seorang lelaki sedang duduk di kursi kebesarannya sambil menandatangani berkas-berkas yang menggunung di meja kerjanya.

"Ki, lo nggak nyesel ngusir Fatimah?" tanya sahabat serta sekretaris Hengki yang tak lain Reza Al-Hakim.

Hengki menghentikan pekerjaannya lalu menghadap Reza yang sedang duduk manis di sofa ruangannya. "Nggak lah, buat apa gue nyesel? Gue juga butuh keturunan kali Za. Mungkin kalau lo ada diposisi gue,gue yakin lo akan ngelakuin hal yang sama. Lo liat 'kan, sampai sekarang saja dia nggak bisa ngasih gue keturunan," jawab Hengki dengan nada biasa saja. Seakan tak ada beban yang ia hadapi.

'Yaa, semoga saja lo nggak akan nyesel Ki,' batin Reza sambil menganggukkan kepalanya.

"Ya, semoga saja,"

Tak ada lagi suara dalam ruangan itu. Hanya keheningan yang tercipta. Hengki kembali sibuk dengan berkas-berkas sedangkan Reza duduk sambil memainkan HPnya, setelah semua tugasnya selesai.

Waktu berjalan begitu cepat. Semua pekerjaan hengki akhirnya selesai juga ia tanda tangani tepat pukul 19:00 malam. Bunyi gawai disaku celana Hengki membuatnya menghentikan langkah kakinya dan mengambil gawai itu.

"Halo assalamualaikum, Ma,"

"Waalaikumsalam, Sayang. Kamu kenapa belum pulang, Nak?" Terdengar suara khwatir disebrang sana.

"Pekerjaan aku tadi banyak Ma, jadi baru selesai. Ini mau pulang." Hengki terus melangkah hingga sampai depan mobil kesayangannya.

"Yaudah Sayang, hati-hati. Mama khawatir kamu kenapa-napa Sayang. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam Ma,"

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

benar apa yang dikatakan oleh Reza... suatu masa Hengki akan menyesal

2023-12-22

0

Lena Sari

Lena Sari

selamanya kamu akan menyesal Hengki.

2023-07-02

0

Spurwani Nci

Spurwani Nci

apa hengky menyesal ny sudh talak fatimah

2022-11-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!