Waktu terus berjalan. Sudah 1 bulan lamanya sejak keputusan sidang hakim yang memutuskan Fatimah dan Hengki dinyatakan resmi bercerai. Sejak saat itu tak ada lagi komunikasi diantara mereka.
Terlihat saat terakhir mereka bertemu wajah tegas itu penuh kebencian kepada Fatimah. Berbeda dengan Fatimah dengan raut sedih yang kentara. Rasa cintanya masih belum bisa hilang.
Hari ini merupakan hari kebahagiaan bagi keluarga Affandi. Dimana anak semata wayang mereka kembali menyandang status sebagai seorang suami. Raut kebahagiaan terlihat jelas pada wajah tegas tersebut.
Begitu pula dengan pengantin wanita. Senyum tak pernah pudar dari wajah nan tegas itu. Tak ada kata terpaksa dalam raut itu dalam menjalani pernikahan ini. Yang ada dipikirannya jika ia memang telah mencintai wanita itu.
Apakah secepat itu rasa cintanya hilang untuk Fatimah? Pasti jawaban jelas, karena rasa benci itu menutupi semuanya. Rasa cinta yang begitu besar hilang seketika.
"Selamat Sayang, akhirnya kamu sudah jadi suami lagi," ucap Mama, Hengki sambil memeluk anak dan bergantian pada menantunya.
"Terimakasih, Ma," balas mereka barengan.
"Selamat Bro, akhirnya lo nikah lagi." Rendi sepupu Hengki maju dan menjabat tangan serta berpelukan ala lelaki.
"Thanks," jawab Hengki dengan senyum mengembang.
"Selamat Ki, semoga setelah ini tak akan lagi terjadi seperti sebelumnya," sindir Reza sambil tersenyum. Entah kenapa Reza bisa berbicara seperti itu. Mungkin karena tak ingin lagi bos serta sahabatnya itu kembali melakukan hal yang sama.
Raut tegas itu berubah datar menatap sahabatnya. "Thanks Za," jawabnya.
Tamu undangan terus bergantian memberikan selamat pada sepasang mempelai itu. Hingga tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Tepat pukul 11:00 malam acara itu selesai. Pengantin pria maupun perempuan sekarang sudah berada di kamar mereka untuk membersihkan diri.
"Mas, aku bahagia banget bisa nikah sama kamu." Senyum tulus itu terpencar dari bibir mungil wanita cantik itu. Tangannya terus mengenggam lengan kekar sang suami.
"Iya Sayang, mas juga senang bisa nikah sama kamu," jawabnya sambil mencium pucuk kepala sang istri.
Mereka terus berbicara hingga satu jam lamanya. Setelahnya mereka menjalankan kewajiban mereka masing-masing.
Pagi menyapa ke-dua pasangan yang sedang bergelung di dalam selimut tebal itu. Cahaya masuk melalui ventilasi kamar.
"Sayang ayo bangun. Mataharinya sudah mulai menyengat," Hengki berusaha membangunkan sang istri yang tampak tak terganggu dengan panas pagi ini.
Hengki terus mencoba dan akhirnya netra itu terbuka perlahan dan memperlihatkan senyum menghiasi wajah sang wanita. Semburat merah menghiasi wajah nan putih itu. Kala mengingat ia bagun setelah suaminya bangun.
"Maaf Mas, aku telat bangun," ujarnya dengan sedikit rasa sedih.
"Iya nggak apa-apa kok Sayang. Ayo bangun setelah itu mandi," suruhnya dengan lembut.
"Iya Mas,"
Sepasang pengantin baru berjalan sambil berpegangan tangan menuju meja makan. Di sana sudah berkumpul semua keluarga menanti mereka berdua.
"Ciahhh, yang pengantin baru. Ngapain aja lama amat keluarnya. Udah lapar banget nungguin dari tadi," sindir Rendi pada mereka.
"Apaan sih lo," hardik Hengki dengan ketus.
Mereka makan dengan tenang. Tak ada yang berbicara saat itu. Karna di keluarga Affandi dilarang berbicara saat makan. Katanya sudah tradisi turun-temurun. Berbeda dengan keluarga Jihan yang setiap makan pasti ada saja yang mereka omongin.
Setengah jam mereka makan bersama. Saat ini mereka berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang dengan keluarga lainnya.
"Ki berapa lama kamu ambil cuti?" tanya Hendra, Papa Hengki.
"1 minggu Pa,"
"Kemana rencana pergi bulan madu?"
"Kayaknya nggak bisa Pa, pekerjaan aku banyak di kantor,"
Hendra hanya menganggukkan kepalanya sebagai respon. "Apa kamu nggak apa-apa nggak pergi bulan madu Ji?" Hendra menghadap sang menantu yang tengah duduk di samping sang putra.
"Nggak apa-apa kok Pa," jawabnya dengan senyuman.
"baiklah," pasrah Hendra.
Setelah itu tak ada lagi pembicaraan diantara mereka. Hanya keheningan yang menyelimuti ruang tamu tersebut.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
apa jangan² Hengki sudah punya perempuan lain makanya dia ceraikan Fatimah
2023-12-22
0
Wisye P
Laki-laki bisa ya secepatnya melupakan orang yg pernah dicintainya apalagi sdh hidup bersama beberapa tahun. Entahlah terbuat dari apa hatinya sampai cepat dibolak balik.
2021-08-29
1
Khoiriyah
gampang ye klw laki"ngelupain mantan istri nya
2021-08-09
1