Kejutan di kantor

^^^Sebelumnya author mau ngucapin selamat beribadah puasa bagi yang menjalankannya.^^^

🍂🍂🍂

Siang sudah menjelang sore ketika Azura tiba di depan rumahnya. Turun dari ojek online yang di tumpanginya Azura melangkah gontai memasuki pekarangan rumahnya yang luas. Satpam yang biasa berjaga dirumahnya tersenyum dan mengangguk hormat melihat anak majikannya yang sudah pulang.

"Sore non..tumben jam segini udah pulang?" sapa pak Rahmat.

Azura hanya tersenyum samar menanggapi ucapan pak Rahmat dan langsung berlalu begitu saja.

"Eh ada apa sama non Azura gak biasanya kayak gitu?" pikir pak Rahmat dalam hati. Dia hanya menatap anak majikannya sampai menghilang di balik pintu.

Setibanya di dalam rumah Azura menatap sekeliling yang masih terlihat sepi. Itu berarti papah dan kembarannya belum kembali dari kantor. Azura buru-buru melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai atas. Baru menaiki undakan ketiga mamah Theolla muncul dari arah dapur dan memanggil Azura.

"Azura..!!"

Azura menoleh dan tersenyum kearah mamah Theolla "iya mah."

"Tumben jam segini udah pulang?"

Azura tidak lekas menjawab hanya menunduk menatap undakan tangga. Mamah Theolla yang sudah berada di depan Azura mengelus lengan putrinya dan tersenyum hangat.

"Ada apa sayang? ayo ikut mamah ceritakan ada apa?" Azura hanya pasrah ketika mamah Theolla menarik lengannya menuju sofa yang berada di ruang keluarga.

"Jadi ada apa putri mamah yang cantik ini kok pulang-pulang cemberut?"

"Aku di pecat mah dari kantor."

"Serius?"

Azura mengangguk lemah.

"Azura di pecat mah?" dari arah luar tiba-tiba muncul papah Jupiter yang baru pulang dari kantor.

"Eh..papah juga udah pulang ternyata." mamah Theolla langsung menghampiri papah Jupiter dan mengambil alih tas kerja yang berada di tangan suaminya.

Setelah itu papah Jupiter ikut mendudukan dirinya di sebelah Azura "kamu di pecat kenapa sayang?"

"Aku sering telat pah terus kinerjaku juga akhir-akhir ini menurun, itu sebabnya perusahaan pecat aku pah." ujar Azura menjelaskan.

Jupiter tersenyum dan mengelus rambut putri kesayangannya "gak usah sedih kamu bisa masuk perusahaan papah."

"Nggak pah! berulang kali aku bilang aku ingin mandiri tanpa harus bergantung pada papah." tolak Azura.

"Sayang apa salahnya mencoba, papah akan sangat bahagia jika kamu mau bantu papah di perusahaan. Toh itu semua nantinya milik kamu dan Alvero."

"Betul Ra apa yang di bilang papah udah saatnya kamu bantu kakak kamu di perusahaan!!" mamah Theolla ikut mendukung keputusan papah Jupiter.

"Baiklah berikan aku waktu untuk berpikir ya pah mah."

"Iya papah kasih kamu waktu untuk berpikir tapi jangan lama-lama ya nak!"

"Iya pah!!"

Theolla membelai rambut Azura "ya udah kamu istrahat dulu sana!!"

Setelah obrolan bersama kedua orangtuanya berakhir Azura langsung beranjak menuju kamarnya.

🍂🍂🍂

Sementara itu Tristan dan Pramudya sudah tiba di perusahaannya. Mereka langsung berjalan menuju ruangan Pramudya berada. Sampai di lantai tertinggi perusahaannya kedua pria beda generasi itu tercengang melihat seluruh karyawannya berdiri menyambut kedatangan orang terpenting di perusahaan. Terlihat beberapa karyawan memegang spanduk bertuliskan " Selamat ulang tahun Presdir dan Selamat datang Tuan muda Tristan "

Sekretaris Pramudya maju kedepan menyerahkan dua buket bunga yang masing-masing diberikan untuk Tristan dan Opanya.Setelah itu Damar datang di antara kerumunan karyawan membawa sebuah kue ulang tahun yang lilinnya bertuliskan angka tujuh puluh lima sesuai umur Pramudya saat ini.

"Selamat ulang tahun tuan besar."

"Jadi ini semua kamu yang buat?"

Damar tersenyum dan mengangguk.

"Opa aku aja lupa jika hari ini ulang tahun opa." bisik Tristan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kau ini dasar cucu durhaka!" gumam Pramudya yang masih bisa di dengar karyawannya sontak semua orang tersenyum mendengar ucapan presdir.

"Silahkan tuan ucapkan satu permohonan dan tiup lilinnya."

Pramudya memejamkan matanya sejenak mengucapkan permohonan dalam hati. Setelah itu dia meniup lilin di sertai tepukan tangan yang meriah dari seluruh karyawannya.

"Terima kasih atas kejutan dari kalian semua juga sambutan untuk cucuku ini. Jadi untuk hari ini dan seterusnya Tristan Marvino cucuku yang akan menggantikan ku di perusahaan jadi sambutlah pimpinan kalian yang baru!!"

Semua orang langsung bersorak dan tepuk tangan yang meriah menyambut pimpinan mereka yang baru. Setelah mengucapkan sepatah dua patah kata Tristan dan Pramudya masuk menuju ruangannya.

"Opa aku baru aja tiba di Jakarta udah di kasih beban yang berat." ucap Tristan seraya mendudukan dirinya di atas sofa.

"Memang itu tujuan opa nyuruh kamu kembali ke Jakarta, buat apa lagi kalau bukan untuk menjadi pemimpin di perusahaan ini."

"Ya tapi setidaknya berikan aku waktu satu atau dua bulan untuk menjelajahi kota ini, opa tahu sendiri dulu saat kecil aku tidak bisa melihat mana tahu bentuk monumen nasional itu seperti apa atau patung selamat datang itu kayak apa."

Pramudya hanya geleng-geleng kepala mendengar ocehan Tristan "nanti di saat weekend kamu bisa menjelajahi kota Jakarta sepuasmu, untuk satu minggu kedepan opa masih akan membantumu di perusahaan setelah itu opa serahkan semuanya padamu. Berhentilah main-main ini sudah saatnya kamu serius dalam bekerja."

"Baiklah demi opa tersayang aku rela menghabiskan masa mudaku di perusahaan."

"Kau ini!! apa kurang puas selama ini bermain-main di Jerman."

"Aku disana kerja juga opa bukan hanya main-main saja."

"Sudahlah opa tahu kelakuanmu seperti apa disana!!"

Tristan terkekeh mendengar ucapan opanya. Bersamaan dengan itu Damar masuk bersama pria muda yang sepertinya sepantaran dengan Tristan.

"Tuan muda ini Arga orang yang akan membantu tuan selama di perusahaan ini."

Arga tersenyum dan menganggukan kepalanya pada Tristan.

"Arga ini salah satu orang kepercayaan opa, jadi seterusnya dia akan menjadi asisten pribadi kamu selama menjalankan perusahaan opa." ucap Pramudya.

"Hai Ga!!" sapa Tristan dengan mimik muka yang santai.

Arga sekali lagi hanya tersenyum.

"Kaku banget sih Ga! orang kalau bilang hai itu di jawab hai lagi donk bukan senyum seperti itu."

"Tristan..!!" Pramudya langsung menyela ucapan cucunya. Seketika Tristan langsung menutup mulutnya dengan rapat.

"Damar, Arga kalian boleh keluar!!"

Setelah Damar dan Arga keluar Tristan sudah siap di ceramahi sang opa.

bersambung...

🍂🍂🍂

Ya robb..banyak sekali godaan di bulan ramadhan ini males mikir maunya bobo manis aja😴

...Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like, vote,koment dan masukin daftar favorit ya🙏😍...

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

salken dr kutukan cinta dn mr.playboy thor sdh kumasukan dlm favoritku jika punya waktu kubaca lg

2022-10-08

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap

2022-01-10

0

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

mantap 👍

2022-01-10

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Tentang Azura
3 Tristan Marvino
4 Kejutan di kantor
5 Tiga sahabat
6 Masa kuliah
7 Awal kedekatan
8 Bahagia berujung duka
9 Semua belum berakhir
10 Keputusan Azura
11 Hari pertama kerja
12 Pertemuan pertama
13 Mulai mengingat
14 Kenangan masa kecil
15 Kedatangan Diandra
16 Kembali bertemu
17 Teman lama
18 Azura namanya..
19 Gara-gara nama
20 Bertemu Agnes
21 Insiden ditoilet
22 Terbongkar
23 Tidak mengakui
24 Usaha Tristan
25 Terpaksa menyetujui
26 Mencoba menjelaskan
27 Cerita Alvero
28 Kalung
29 Mengikuti Azura
30 Di pesta
31 Bonus Visual
32 Saling kenal
33 Butuh waktu
34 Menikahlah denganku!
35 Si gadis kecil
36 Kenapa dia kembali?
37 Penjelasan Tristan
38 Memori masa kecil
39 Tentang Denis
40 Penyesalan Denis
41 Di sebuah taman
42 Calon Suami
43 Satu hari bersamamu
44 Kehebohan di kantor
45 Kejadian di lift
46 Permohonan Denis
47 Menerima perjodohan
48 Membela Azura
49 Perang dingin
50 Curahan hati Sisil
51 Pesta perpisahan
52 Identitas sesungguhnya
53 Pesta pertunangan
54 Ada apa dengan Arga?
55 Bertemu mantan
56 Hati yang berbunga
57 Kebaikan hati Azura
58 Hati yang terluka
59 Pertemuan tak terduga
60 Salah Paham
61 Pernikahan Alvero
62 Taman Kota
63 Pesta kembang api
64 Tamu tak di undang
65 Azura vs Karina
66 Raja Ampat
67 Lebih baik menghindar
68 Candle Light Dinner
69 Maaf sayang, aku khilaf..
70 Kembali ke ibu kota
71 Gara-gara kissmark
72 Aksi nekat Denis
73 Balada cinta sang asisten
74 Memutus kontrak kerja
75 Satu bulan lagi
76 Kedatangan Calon mertua
77 Menuju hari H
78 Satu hari lagi
79 Akad Nikah
80 Curhatan author
81 Bolehkah sayang?
82 Sebelum bulan madu
83 Rumah Sakit
84 Rencana Denis
85 Tidak mengingat
86 Kondisi Azura
87 Mencoba mengingat
88 Tamu di pagi hari
89 Titik terang
90 Di Apartemen
91 Sama-sama salah
92 Wanita hamil
93 Kabar Bahagia
94 Kembali bersatu
95 Malam panjang
96 Bulan madu 1
97 Bulan madu 2
98 Tertangkap
99 Kantor polisi
100 Pengakuan Karina
101 Kue dongkal lagi?
102 Penangkapan Denis
103 Hamil?
104 Kehamilan Simpatik
105 Kejutan
106 Babymoon and Honeymoon
107 Pengantin baru
108 Kavindra Arshaka Putra
109 Epilog
110 Author Menyapa
111 Sekilas Info
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Prolog
2
Tentang Azura
3
Tristan Marvino
4
Kejutan di kantor
5
Tiga sahabat
6
Masa kuliah
7
Awal kedekatan
8
Bahagia berujung duka
9
Semua belum berakhir
10
Keputusan Azura
11
Hari pertama kerja
12
Pertemuan pertama
13
Mulai mengingat
14
Kenangan masa kecil
15
Kedatangan Diandra
16
Kembali bertemu
17
Teman lama
18
Azura namanya..
19
Gara-gara nama
20
Bertemu Agnes
21
Insiden ditoilet
22
Terbongkar
23
Tidak mengakui
24
Usaha Tristan
25
Terpaksa menyetujui
26
Mencoba menjelaskan
27
Cerita Alvero
28
Kalung
29
Mengikuti Azura
30
Di pesta
31
Bonus Visual
32
Saling kenal
33
Butuh waktu
34
Menikahlah denganku!
35
Si gadis kecil
36
Kenapa dia kembali?
37
Penjelasan Tristan
38
Memori masa kecil
39
Tentang Denis
40
Penyesalan Denis
41
Di sebuah taman
42
Calon Suami
43
Satu hari bersamamu
44
Kehebohan di kantor
45
Kejadian di lift
46
Permohonan Denis
47
Menerima perjodohan
48
Membela Azura
49
Perang dingin
50
Curahan hati Sisil
51
Pesta perpisahan
52
Identitas sesungguhnya
53
Pesta pertunangan
54
Ada apa dengan Arga?
55
Bertemu mantan
56
Hati yang berbunga
57
Kebaikan hati Azura
58
Hati yang terluka
59
Pertemuan tak terduga
60
Salah Paham
61
Pernikahan Alvero
62
Taman Kota
63
Pesta kembang api
64
Tamu tak di undang
65
Azura vs Karina
66
Raja Ampat
67
Lebih baik menghindar
68
Candle Light Dinner
69
Maaf sayang, aku khilaf..
70
Kembali ke ibu kota
71
Gara-gara kissmark
72
Aksi nekat Denis
73
Balada cinta sang asisten
74
Memutus kontrak kerja
75
Satu bulan lagi
76
Kedatangan Calon mertua
77
Menuju hari H
78
Satu hari lagi
79
Akad Nikah
80
Curhatan author
81
Bolehkah sayang?
82
Sebelum bulan madu
83
Rumah Sakit
84
Rencana Denis
85
Tidak mengingat
86
Kondisi Azura
87
Mencoba mengingat
88
Tamu di pagi hari
89
Titik terang
90
Di Apartemen
91
Sama-sama salah
92
Wanita hamil
93
Kabar Bahagia
94
Kembali bersatu
95
Malam panjang
96
Bulan madu 1
97
Bulan madu 2
98
Tertangkap
99
Kantor polisi
100
Pengakuan Karina
101
Kue dongkal lagi?
102
Penangkapan Denis
103
Hamil?
104
Kehamilan Simpatik
105
Kejutan
106
Babymoon and Honeymoon
107
Pengantin baru
108
Kavindra Arshaka Putra
109
Epilog
110
Author Menyapa
111
Sekilas Info

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!