Usaha Kedua

Ketika hiruk pikuk dunia percintaan pada malam minggu begitu ramai dikalangan remaja. Tapi bagi Tiara berbeda, ia salah satu remaja yang tidak tergiur oleh gejolak cinta di usianya. Dia malah menghabiskan hari-harinya dengan terus mencari jati dirinya dengan mencari ilmu tambahan di luar jam sekolahnya. Dia selalu mengikuti pengajian di mesjid yang ada di daerah tempat tinggalnya dan tak jarang juga jika ada kegiatan pengajian yang lumayan jauh akan di tempuhnya juga guna menambah ilmu pengetahuannya.

"Tok... Tok... Tok" Arya mengetuk pintu rumah Tiara.

"Assalamu'alaikum" Ucap Arya

Berulang kali Arya mengetuk pintu dan mengucapkan salam di rumah TIara, tapi kok tidak ada jawaban ya.

"Gak mungkin ya dia sudah tidur jam segini atau dia sudah ada janjian dengan pria lain" Pikir Arya

Akhirnya Arya memutuskan untuk bertanya kepada tetangga yang tidak jauh dari rumah Tiara.

"Assalamu'alaikum buk, boleh bertanya" tanya Arya yang kebetulan sedang duduk-duduk di depan rumahnya menikmati ramainya hiruk pikuk kota yang begitu ramai.

" Wa'alaikumsalam Nak, silahkan. Ada yang perlu ibu bantu? " Jawab ibu tersebut

"Gini Buk, saya mau tanya?

Apakah benar yang di sebelah itu rumahnya TIara? " Tanya Arya

" Benar Nak, ada apa ya? " Tanya ibu itu kembali

"anu Buk, saya temen sekolahnya Tiara. Mau tanya tugas sekolah, karena saya tadi tidak sekolah" Jelas Arya berbohong

" Oh, temanya. Telfon aja Nak, anak zaman sekarang kan udah pada punya handphone. " Saran Ibu Mala

" Kebetulan Buk, saya tidak punya nomornya. Ibu punya? " Tanya Arya

"Punya Nak, kebetulan Tiara itu anak angkat ibu. Dia kan sudah tidak punya orang tua, hidup sendiri. Dia sering curhatnya sama ibu" Jelas Buk Mala lagi panjang lebar

"Oh, gitu ya Buk. Ngomong-ngomong Tiara nya kemana ya Buk? " Tanya Arya penasaran

"Biasa, dia kalau tidak ada di rumah pasti ikut pengajian di mesjid" Jawab buk Mala

"Kalau begitu saya minta nomornya, biar saya hubungi melalui handphone aja ya Buk" Sambil menyerahkan handphone nya

" Ini, kamu saja yang nyimpan" Menyerahkan handphone milik ibu Mala kepada Arya

" Makasih ya Buk, saya pamit dulu" Pamit Arya yang terburu-buru

Ia harus bergegas pergi karena takut di tanya banyak oleh ibu Mala, bahkan namanya saja tidak di beri tahunya.

Setelah sampai di rumah, ia langsung membuka handphonenya dan mengirim kan pesan singkat ke Tiara

"Hay, apa kabar, bolehkan aku mengenali putri cantik di seberang sana? " Tulis Arya

Lama Arya menunggu penuh penasaran namun yang di harapkan belum juga menampakkan jawabannya.

Tidak lama dari itu handphonenya berdering dan ia dengan sigap mengangkatnya.

"Halo sayang, kok kamu gak datang sih, aku kan kangen, " Celoteh wanita di seberang sana

"Oh, kamu. Kirain siapa?" Enggan menjawabnya. Harapannya Tiara

"Kamu kenapa sayang, gak biasanya lesu begitu" Tanya Tantri yang merasa aneh dengan sikap Arya tidak seperti biasanya.

" Enggak apa-apa, hari ini aku sibuk jadi kelelahan. " Jawab Arya

" Bukannya kamu bilang kalau kamu capek akulah penawarnya, apakah aku perlu datang ke rumahmu" Tanya Tantri lagi

"Hamm,,, enggak perlu sayang. Aku mau istirahat" Jawab Arya

"Baiklah, kamu istirahat yang cukup ya sayang. Aku gak mengganggumu lagi" Jelas Tantri dan menutup telephonenya.

Tidak lama handphonenya di matikan, panggilan baru datang lagi. Kali ini Arya tidak langsung mengangkat, takut bukan Tiara lagi. Dan benar saja yang menelfon Windy, pacar yang lainnya. Namun kali ini dia benar-benar malas untuk mengangkatnya dan membiarkannya saja.

Sedangkan di seberang sana

"Tiara, kemari sebentar Nak" Panggil buk Mala

" Iya Buk, ada apa? " mendatangi Buk Mala

"Tadi ada temen sekolah mu datang. Katanya mau nanya tugas. Karena kamu gak di rumah ibu kasih aja nomor HP kamu. " Jelas Buk Mala

" Siapa ya buk? " Tanya Tiara lagi

"Aduh, ibu lupa pula nanya namanya" Mengerutkan dahi

"Iyalah buk, gak papa. Nantikan dia bisa menghubungi Tiara kalau mau nanya tugas, kan udah ada nomor HP Tiara. " Kata Tiara

" Iya Nak, gimana tadi pengajiannya? " Tanya buk Mala

" Alhamdulillah lancar buk" Jawab Tiara

" Bahas apa tadi Nak, bagilah ibu ilmunya" Rayu buk Mala lagi. Buk Mala memang sering bertanya tentang apa yang telah di pelajari Tiara di pengajiannya.

"Tadi, ustadz nya bahas tentang hati Buk. Segala sesuatu yang ada di diri kita ada raja yang mengaturnya, dialah hati kita. Jika rajanya memimpin dengan baik maka semuanya akan melakukan kebaikan begitu juga sebaliknya. Kuncinya pada hati kita karena dia adalah raja di diri kita. Jika hati kita bersih maka hal yang dilakukan oleh anggota tubuh kita yang lain adalah kebaikan.

Kira-kira begitulah intinya tadi Buk" Menjawab dengan senyum penuh kebahagiaan

"Luar biasa Nak, penjelasan kamu juga bagus. Bolehlah jadi ustadzah besok. " Puji buk mala

"Ah, ibu bisa aja nyenengin hati Tiara. " Puji Tiara kembali

"Ya sudah, istirahatlah. Ibu juga mau masuk. " Kata bu Mala

"Iya buk, makasih ya buk. Assalamu'alaikum warahmatullahiwabarokatuh" Ucap Tiara

"Wa'alaikumsalam warohmatulohiwabarakatuh"

Akhirnya mereka pun masuk ke rumah masing-masing meninggalkan gelapnya malam yang diterangi cahaya bulan purnama

Ketika hendak tidur Tiara mengecek HP nya, dan dia melihat ada pesan masuk dan langsung membukanya. Ia tidak mengenal nomornya. Setelah membacanya ia pun membalasnya

" Assalamu'alaikum warohmatulohiwabarakatuh, maaf dengan siapa ya? "

Langsung mengirimkan pesan ke nomor yang masuk.

Tanpa menunggu lama, balasan pun langsung datang

"Oh maaf, saya tadi lupa salam.

Wa'alaikumsalam. Aku Arya, Kamu ingat gak? " Tanya Arya

"Maaf saya tidak punya teman yang namanya Arya. " Jawab Tiara

"Yang kemarin di gerbang sekolah ngajak kamu berkenalan. Tapi kamu nya cuek aja. Jadi tadi aku ke rumah kamu, kamu nya gak ada. Jadi besok kamu ada waktu? " Tanya Arya lagi

"Besok saya sibuk. Saya kerja, kalau gak penting kali lupakan saja keinginan untuk berkenalan dengan saya. Sudah ya saya mau istirahat. " Jawab Tiara semaunya

"Ini penting sekali, antara hidup dan mati. Ku mohon ya," Arya memohon

" Untuk apa kamu mau berkenalan dengan saya? " Tanya Tiara

"Ya untuk menambah koleksi bidadari di dalam hidupku, " Jawab Arya dengan asalnya

" Maaf saya gak berminat menjadi koleksi bidadari mu.

Assalamu'alaikum warohmatulohiwabarakatuh. " Langsung mengakhiri pembicaraannya

" Waalaikumsalam cantik" Balas Arya.

"Tenang saja. Kamu tidak tau siapa aku. Aku gak mudah menyerah Tiara. Gimanapun kamu menghindar, aku akan semakin ingin mengejar mu. Masih ada hari esok. Aku akan ikutin hari-harimu. Sampai kamu menyerah" Ucap Arya sendiri

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!