Ketika kehidupan yang semakin banyaknya tuntutan kebutuhan maka hiruk pikuk kesibukan begitu terlihat menghiasi kota ini. Kota industri yang begitu terlihat ramai dan berpolusi masih saja banyak peminatnya untuk di huni, tidak lain dan tidak bukan karena tuntutan hidup dan sulitnya mencari pekerjaan, sehingga tanpa memikirkan kenyamanan bagi sebagian manusia di belahan bumi ini. Asalkan mendapat pekerjaan ranjau pun mampu dilewati begitulah kira-kira perumpamaan nya. Tidak peduli apakah ini hari libur, bagi kehidupan masyarakat di kota industri ini sama saja. Mereka harus tetap bekerja. Terlihat kepulan asap terus membumbung ke langit menunjukkan kesibukan mereka yang tiada henti.
Begitu juga kehidupan seorang gadis yang hidup sebatang kara di kota ini, hari libur merupakan hari yang membuatnya ada kesempatan untuk bekerja. Meskipun ia sudah memiliki toko butik sendiri tetapi ia hanya sempat membereskannya di hari libur seperti ini.
Disaat ia sibuk dengan menyusun baju-baju di tokonya, Tiba-tiba
"Assalamu'alaikum" Ucap Arya dengan sopan
Saat ini ia ingin mengikuti kebiasaan yang sering dilakukan oleh Tiara, termasuk suka mengucapkan salam
"waalaikum salam warahmatullaah wabarakatuh, silahkan masuk. Kami punya,,, "
Tiara berhenti dari melanjutkan kata-kata penawarannya setelah tau siapa yang datang
"Perkenalkan nama saya Arya Kusuma, sekolah di Nurul yaqin, ingin berkenalan dengan putri cantik jelita, bolehkah? " Ucap Arya ketika melihat Tiara terbengong
"Kan saya sudah bilang semalam, saya tidak tertarik untuk berkenalan denganmu, kok maksa sih, " Jawab Tiara yang menampakkan ketidaksukaannya
"Kamu kok gitu sih, gak kasian lihat aku, jauh-jauh datang kemari," Rayu Arya
" Siapa yang menyuruh kamu kemari, " Balas Tiara
"Ok,,, ok. Gak ada yang nyuruh aku kemari, ini karena kemauan ku sendiri. Karena ingin berkenalan denganmu. Aku gak akan menyerah. Kalau kamu gak mau berkenalan dengan ku, aku akan mengikuti mu terus, " Ancam Arya dengan tenangnya
"Terserah," Tiara meninggalkan Arya begitu saja
"Kenapa lah ada orang yang seperti itu, menyusahkan saja, " Gumam Tiara dalam hati.
Iya melanjutkan berbenah di tokonya tanpa mempedulikan Arya sedikitpun.
"Assalamu'alaikum Tiara, ini ada barang masuk, letak dimana," Tanya Riko, langganan jasa paketan barang Tiara
"waalaikum salam warahmatullaah wabarakatuh, di sini aja Rik, tolong sekalian di angkat ya, " Jawab Tiara
"Baik bos, perintah dilaksanakan" Jawab Riko dengan senyuman semangatnya
Tanpa meminta persetujuan, Arya langsung membantu mengangkat beberapa kardus paketan dari mobil Riko. Riko yang heran membiarkannya saja. Karena selama dia mengenal Tiara, dia tidak pernah sekalipun melihat ada pria yang dekat dengannya. Sebenarnya Tiara itu orangnya asik tapi terlalu cuek soal perasaan. Apalagi di tambah dia itu manis, masak tidak ada lelaki yang terpikat, sepertinya dia terlalu menjaga sikapnya dan menutup dirinya, pikir Riko sambil tetap mengangkat paketan.
"Lapor bos, pekerjaan selesai.
Ngomong-ngomong kamu punya karyawan baru Tiara," Tanya Riko yang penasaran
"Tidak ada Rik. oh itu, entah orang dari mana tiba-tiba muncul gitu. Paling bentar lagi pergi." Sambil menunjuk ke arah Arya yang sedang duduk kelelahan karena dia tidak terbiasa mengangkat barang.
"Ya udah kalau begitu aku lanjut lagi ya Tiara, saran aku jangan terlalu menutup diri ya, sepertinya dia orang baik. " Ucap Riko lagi
"Udah sana jalan, malah ceramah di sini, entar malam di mesjid. Jadi banyak yang denger, " Jawab Tiara lagi
Tanpa di sadari Tiara, Arya sudah pergi dan tidak terlihat lagi.
"Kan, akhirnya dia menyerah. Kita gak boleh kalah dengan rayuan gombal lelaki seperti itu Tiara, kita harus tetap tegar memegang prinsip, Tidak Pacaran Sebelum Menikah, harus kuat dan bisa" Menyemangati dirinya
Tiara dan karyawannya meneruskan membongkar paketan yang baru saja sampai dan merapikannya. Dan ada karyawan yang bagian mengecek pemesanan secara online. Karena mengikuti perkembangan zaman saat ini, toko Tiara pun menerima pemesanan secara online.
setelah selesai merapikan dan mengirim pesanan, Tiara , Rani dan Tania istirahat. sambil istirahat Rani pun bertanya kepada Tiara
"Tiara, sebentar lagi kan kamu selesai tuh sekolahnya. jadi rencana mau melanjutkan gak?" tanya Rani
"insyaallah , kalau ada rezekinya Tiara mau nyambung kuliah. " jawab Tiara dengan senyuman manisnya
"terus nikahnya kapan Tiara? " tanya Tania yang juga pengen tau masalah asmara Tiara yang terlihat dingin tanpa ada kabar angin sedikit pun.
"hus, kamu tanya apa itu Tania, kamu yang sudah lulus sekolah tahun lalu aja belum nikah kenapa bertanya ke saya seperti itu?" bertanya heran ke Tania
"iyakan gak papa kalau mau duluan dari kita. kita ikhlas kan Rani," sambil melihat Rani meminta dukungan
"ih, kalian apaan sih, mikirnya udah kesitu. kita itu masih muda. masih harus banyak belajar dan berkarya, kalau sudah mampu membawa dari ini ke arah lebih baik dan siap baru mikir membangun rumah" jelas Tiara panjang lebar ke rekannya. walaupun Rani dan Tania karyawan di toko Tania, tetapi mereka lebih terlihat sebagai sahabat.
"membantu rumah Tiara?" tanya Rani antusias
"iya, rumah yang ada tangganya," jelas Tiara lagi
" oh, rumah tanggal," jawab Tania dan Rani bersamaan
"cerita punya cerita kita, sepertinya bakat kamu jadi ustadzah Tiara, " ucap Rani
"kamu bisa aja Rani, mungkin karena aku suka cerita panjang kali lebar ya, " jawab tiara dengan senyum khasnya
"iya, beneran Tiara. kamu itu cocok jadi ustadzah,Kata-katamu itu mengandung makna" jelas Rani lagi meyakinkan
"sebenarnya sih, aku pengen jadi guru. makanya nanti aku kuliah ambil jurusan pendidikan. menurut kalian gimana?" balas bertanya
"wah, bagus itu Tiara, kita dukung kok. Tapi toko mu gimana kedepannya? " tanya Tania merasa khawatir masa depannya karena dia sudah merasa nyaman menjadi karyawan Tiara.
"tenang, kalau urusan toko kan ada kalian yang handal di bidangnya. kita serahkan saja pada yang ahlinya. bukankah begitu," ucap Tiara dengan penuh semangat
"alhamdulillah, kirain mau di tutup tokonya Tiara." ucap Tania
"baiklah Tiara, kalau masalah toko serahkan pada kami. insyaaAllah kita berdua bakal bekerja sebaik mungkin," ucap Rani yang tidak kalah semangatnya
"makasih ya teman-teman, udah membuat Tiara tetap semangat dan merasa tidak sendiri," ucap Tiara sambil memeluk rekan-rekannya
"Sama-sama Tiara, kita juga bersyukur punya teman kayak kamu. kami malu jika kami malas- malasan, sedangkan kamu yang hidup tanpa orang tua mampu punya usaha dan berkarya," ucap Rani sambil terus memeluk Tiara dan Tania
"kamu harus lebih fokus lagi belajar besok, karena sebentar lagi kan mau ujian kelulusan. Biar nilai kamu bagus dan bisa milih universitas yang kamu mau." ucap Rani lagi
"iya Rani, Tiara Titip toko ya kedepannya karena Tiara mungkin lebih banyak fokus ke belajar. Tiara percaya sama kalian" sambil melihat rekannya bangga
"terimakasih ya Allah, Engkau mengirimkan orang orang yang baik di sekeliling Tiara" batin Tiara
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments