Hari pun semakin malam Tante Elsa dan Adit pergi ke hotel mereka langsung menuju kamar masing-masing untuk istirahat agar di pagi hari
kembali segar.
Waktu terus bergulir, pagi pun kembali datang mentari sudah bersinar terang, Tante Elsa dan Adit kembali melakukan aktivitas nya. Pemuda itu saat ini menjadi pengawal Tante Elsa saat menagih hutang.
"Tolong kasih waktu lagi untuk mencari uang Tante!"pinta seorang bapak yang di tagih saat ini.
"Bagaimana Adit?"tanya Tante Elsa meminta saran kepada Adit karena Adit adalah asisten pribadinya lalu di ikuti anggukan kepala oleh pemuda itu.
Tante Elsa pun menyetujui permintaan bapak itu lalu wanita dan pemuda itu serta pengawal yang lainnya pergi dari rumah kecil itu. Rumah bapak itu memang sangat sederhana lebih sederhana dari rumah Tante Desi
Di dalam perjalanan Adit meminta kalau Tante Elsa jangan menarik bunga yang sangat tinggi dengan alasan itu namanya Riba, sedangkan riba tidak di perbolehkan. Tante Elsa pun cuma menganggukkan kepala tanda memahami kata pemuda itu.
Semenjak Adit berada di sana ada perubahan terhadap diri Tante Elsa yang awalnya dia galak saat menagih sekarang dengan tegas tetapi tidak membentak, rumahnya sekarang di perbolehkan untuk kegiatan di kampungnya itu semua berkat kegigihan pemuda itu yang membujuknya.
****
Setahun sudah mereka bersama dan selama itu mereka tidak melakukan hubungan yang sakral itu karena Adit dan Tante Elsa tidak mau melanggar agama.
Tante Elsa sudah berubah seratus persen selama bersama dengan Adit, Adit lah yang menuntun ke jalan yang benar dan tidak meminjamkan uang lagi dengan bunga yang tinggi.
Tin
Tin
Tin
Suara bell mobil wanita itu yang di bukakan oleh satpam rumahnya saat itu Tante Elsa bersama saudara wanitanya yang bernama Tante Indah.
Tante Indah saudara jauh dari Tante Elsa , dia anak dari adik ibunya, tingginya 165 cm berat badan ideal, mata hitam, rambut hitam ber gelombang, kulit kuning, hidung mancung.
wanita itu tinggal di Jakarta sejak lahir.
Tante Elsa memerintahkan Adit untuk menjadi sopir ketika mereka akan jalan-jalan mengelilingi kota Solo, kota kelahiran Tante Elsa itu.
Tante Indah istirahat di kamar karena setelah perjalanan jauh dari Jakarta ke Solo, dia menempati kamar untuk tamu, kamar itu sangat besar di lengkapi ranjang yang besar pula.
Di Sore hari yang cerah Tante Elsa dan Tante Indah jalan-jalan mengelilingi kota Solo bersama Adit, pemuda itu membawa ke berbagai tempat yaitu Pasar Klewer, pasar Gedhe, keraton Surakarta, balaikambang Surakarta, karena hari semakin Malam mereka keliling yang dekat-dekat terdahulu besuk pagi akan berangkat lagi.
Malam pun kembali mereka bertiga masih menikmati gemerlap lampu di alun-alun kidul yang sungguh indah, mereka makan malam di sepanjang alun-alun kidul itu.
"Begini kota Solo kalau malam,"kagum Tante Indah kepada kota Solo.
"Iya, kota Solo terkenal dengan sebutan kota yang tak pernah tidur,"ungkap Tante Elsa sambil makan gorengan di situ.
"Iya kah, kok bisa begitu?"tanya Tante Indah yang masih kagum.
"Karena malam hari pun kota ini masih beraktivitas,"jawab Adit sambil makan tempe goreng.
Mereka pun terdiam sampai tak terasa sudah pukul sembilan malam, Tante Indah, Adit dan juga Tante Elsa pulang ke rumah. Di rumah mereka langsung istirahat tidur.
Matahari mulai menyingsing di ufuk timur menandakan pagi sudah telah tiba menyingkap gelap dan mengiring lelap. Pancaran sinar mentari pagi telah masuk di setiap kamar rumah itu. yang membuat Tante Elsa dan Tante indah membuka kelopak mata secara berlahan.
Adit lah yang lebih awal untuk bangun, dia bangun pukul 04.30, untuk menyiapkan segala sesuatunya serta membersihkan rumah terlebih dahulu.
Mereka berdua pun bangun setelah mencium aroma masakan yang lezat yang di masak oleh Adit. Para tante itu bangun langsung mandi dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Mau kemana kita hari ini?"tanya Tante Indah sambil mengunyah makanan.
"Nanti Tante juga tahu,"jawab Adit sambil duduk.
Selesai sarapan mereka langsung menuju mobil yang sudah di panaskan terlebih dahulu. Adit membawa para Tante itu menuju Tawangmangu.
Di sana Adit membawa ke kebun teh kemuning, candi Ceto, air terjun 1000 dan juga pergi ke balaikambang tawangmangu. di sana mereka berdua Selfi memakai ponselnya terkadang Adit lah yang memfotokan.
Saat makan siang mereka menikmati sate kelinci, di grojogan Sewu Tante Elsa dan Tante Indah bermain air di sungai yang dingin itu. sedangkan di balaikambang di sana terdapat replika seluruh dunia dan berfoto lagi.
Satu hari di Tawangmangu sungguh indah, hari berikutnya Adit membawa mereka ke waduk cengklik di sana mereka menikmati waduk di sore hari yang sungguh indah.
Tiga hari Tante Indah bermain di kota yang teak pernah tidur itu dan hari ini dia ingin pulang ke Jakarta di jemput suaminya yang juga pulang dari Mojokerto, karena dari Mojokerto menuju Jakarta melewati kota Solo.
Adit di beri beberapa lembar uang dari Tante Indah tetapi sebelum menerimanya dia melihat ke Tante Elsa terlebih dahulu. Pemuda itu meminta ijin kepada Tante Elsa boleh menerima uang itu tidak.
Ternyata Tante Elsa mengijinkan Adit menerima uang itu dengan anggukan kepalanya.
*****
Saat Tante Indah jauh dari rumah mereka. Adit menyerahkan uang itu kepada Tante Elsa tetapi wanita itu tidak menerimanya bahkan meminta pemuda itu menyimpan uang di bank.
Sesungguhnya Tante Elsa itu pribadi yang baik tetapi karena dia di lukai hatinya begitu dalam sehingga wanita itu hatinya menjadi keras dan tidak punya hati.
Setelah bersama Adit hatinya yang keras itu menjadi mencair lagi. Kasih sayang Adit yang membuatnya menjadi sekarang ini. Tante Elsa sekarang rajin berdoa dan beribadah.
"Aditttt,ayo makam malam, dulu,"panggil Tante Elsa yang malam ini Tante Elsa yang masak.
"Baik Tante,"balas Adit yang sedang membaca buku majalah.
Adit berjalan menuju ruang makan lalu dia duduk di meja makan dan makan malam berdua dengan Tante Elsa.
"Masakan Tante enak,"puji Adit saat makan
"Bisa aja kamu!, lebih enak masakan kamu lah," balas Tante Elsa kemudian menunduk lalu muka memerah.
Tante Elsa merasa beruntung telah membeli Adit karena pemuda itu telah merubah dia ke hal yang baik.
Mereka pun bersantap dengan tenang tanpa ada suara apapun kecuali sendok dan garpu yang sedang beradu di piring.
Malam pun telah larut Adit dan Tante Elsa pergi ke kamar untuk istirahat tidur agar besuk pagi bangun dengan badan yang segar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments