Tente Elsa pun mengerjap-ngerjapkan mata lalu melihat ke langit-langit kamarnya sendiri setelah itu dia meregangkan otot yang kaku karena tidur semalam, masih di dalam ranjang wanita itu melihat ke jam dinding ternyata waktu sudah menunjukan pukul 05.30.
Tante Elsa segera menuju kamar mandi, menyalakan kran bak mandi dan dia mandi untuk menyegarkan badannya. Setelah mandi dan berganti pakaian Tante Elsa segera turun untuk sarapan pagi lalu berangkat ke kantor, tugas kedua untuk Adit adalah menjadi sopir Tante Elsa.
Adit pun pulang ke rumah setelah mengantar Tante Elsa.
Pagi pun telah berlalu sang mentari berjalan ke tengah pertanda jam dua belas siang Tante Elsa pulang untuk makan siang. Dia memilih makan siang di rumah, memang sudah menjadi kebiasaan Tante itu kalau siang makan siang di rumah. Wanita itu pulang bersama pengawalnya.
Mobil Tante Elsa sudah berada di bagasi sedangkan Adit sedang memanasi sayur serta menata piring, wanita itu berada di belakang sehingga pemuda itu tidak melihatnya.
"Sedang apa?"tanya Tante Elsa berdiri di belakang meja.
"Tante bikin kaget aja,"balas Adit seraya memegang dadanya. "Baru menghangatkan makanan,"
Makan siang pun sudah selesai Tante Elsa memuji makanan buatan Adit memang sungguh nikmat dan lezat lalu dia pergi bekerja lagi sedangkan pemuda itu membereskan makanan yang ada di meja makan.
Waktu berjalan sangat cepat hingga tak terasa hari sudah sore, Saat itu pukul 15.30 dan giliran Adit lah yang menjemput wanita itu. Adit menunggu Tante Elsa dengan sangat sabar dia mempunyai prinsip lebih baik ia yang menunggu daripada di tunggu.
Mobil sudah berada di depan gerbang rumah satpam pun membukakan pintu gerbangnya lalu mobil itu masuk ke dalam bagasi rumah. Tante Elsa dan Adit pun masuk ke dalam rumah yang besar itu.
Pemandangan senja hari ini sungguh indah Tante Elsa melihat dari balkon rumah sambil menikmati secangkir teh hangat dan gorengan yang di suguhkan oleh Adit berondongnya itu.
Sang Surya pun pelan tapi pasti tenggelam di cakrawala dan di gantikan sang rembulan serta sinar bintang yang menyinari bumi, binatang malam pun mulai bermunculan.
Tante Elsa yang masih berada di dalam kamarnya untuk mengerjakan pekerjaan dari kantor yang masih menumpuk itu tanpa di bantu oleh sekretarisnya.
Tok
Tok
Tok
"Tante, makan malam dulu!"pinta Adit yang berada di belakang pintu kamar Tante Elsa.
"Sebentar, aku turun,"balas Tante Elsa seraya meletakkan laptop di atas meja.
Tante Elsa pun turun ke bawah untuk makan malam di temani oleh para pegawai yang ada di rumah itu, karena wanita itu selalu kesepian bila makan di rumah sehingga dia mengajak para pegawai makan di meja makan.
Awal mulanya mereka tidak mau karena tidak layak bila seorang pegawai makan bersama majikan di meja yang sama tetapi Tante Elsa menjelaskan bahwa siapapun layak maka di sini sehingga para pegawai menjadi mau.
Tante Elsa memang seperti itu kelihatan galak bila menagih tetapi bila di selami lebih dalam lagi hatinya baik, dia banyak kawan di masa mudanya dia pernah menjadi orang yang tidak punya sehingga di hina maka dari itu dia baik kepada pegawainya karena pernah merasakan susah.
Adit sudah satu bulan tinggal bersama Tante Elsa semakin dia tahu sifat sebenarnya semakin kagum dengan wanita itu, kadang bila menagih mengajak Adit dan menang benar Tante Elsa dalam menagih tidak punya hati, bahkan dia mengangkut apa yang ada di rumah itu.
Waktu terus bergulir pagi pun datang ketika sang Fajar kembali bersinar dari ufuk timur, seberkas cahaya dari Mentari yang masuk di kamar Tante Elsa memaksa membuka kelopak matanya dengan sangat berat.
Saat itu hari Sabtu hari yang di nantikan oleh semua orang yaitu libur dua hari Sabtu dan Minggu atau sering di sebut dengan weekend terutama Tante Elsa karena dua hari itu hari melepas semua penat dan lelah selama bekerja.
Tante Elsa mengajak pegawai kesayangan yaitu berondongnya pergi ke pantai menikmati suasana di pantai. Adit yang juga suka suasana pantai dia mengiyakan ajakan majikannya itu.
Mereka berdua sampai di pantai langsung saja menuju hotel yang di pesan oleh Adit lewat online, dua kamar sudah tersedia. Di dalam kamar Tante Elsa dan Adit pun istirahat sejenak di kamar masing-masing.
Tante Elsa. 16.00
Ayo ke pantai dit
Read ✓✓
Adit. 16.01
Siap Tante
Read ✓✓
Pesan dari Tante Elsa buat Adit, dan pemuda itu segera keluar dari kamar menuju kamar Tante Elsa, kamar mereka bersebelahan sehingga cepat sampai ke sana.
Tok
Tok
Tok
"Tante, jadi tidak,"ucap Adit di balik pintu kamar.
"Iya, sebentar,"balas Tante Elsa.
Ceklekkkk.
Tante Elsa membuka pintu kamarnya, Adit tertegun melihat Tante Elsa yang begitu cantik memakai baju yang sederhana tanpa polesan make up sedikit pun.
"Tante cantik,"sanjung Adit sambil melihat dari atas ke bawah
"Kamu bisa aja dit, ayo berangkat!"ajak Tante Elsa mukanya menjadi merah karena sanjungan dari Adit.
Tante Elsa jarang ada yang menyanjung kecuali mantan kekasihnya yang sudah meninggalkan dia karena perjodohan yang di lakukan oleh kedua orang tua mantannya itu.
Mantan kekasihnya berasal dari keluarga kaya dan dia berasal dari keluarga yang tidak mampu sehingga Tante Elsa di rendahkan dan di hina.
Karena hinaan itu sekarang menjadi cambuk untuk dia bekerja keras lebih giat lagi sehingga tidak ada yang menghina serta merendahkan dirinya. Dia sekarang mempunyai perusahaan di kota kelahirannya serta ruko dan toko di mana-mana.
Terkadang Tante Elsa juga meminjamkan uang ke orang tidak mampu dengan bunga yang tinggi serta bila tidak lunas maka Tante Elsa sendiri yang menangannya.
Adit dan Tante Elsa duduk di pinggir pantai sambil menikmati hembusan angin serta deburan ombak di pantai membuat hati merasa senang.
Saat mereka menikmati itu semua tiba-tiba gerimis datang mereka berdua langsung berlari menuju sebuah goa, tapi saat di perjalanan menuju goa tersebut hujan semakin deras membuat baju basah kuyup.
Mereka sampai di goa Tante Elsa yang kedinginan membuat Adit iba, kedua tangan pemuda itu di gesek-gesekkan sehingga menimbulkan panas lalu tangannya memegang tangan Tante Elsa begitu seterusnya.
Hujan pun reda, sore berganti senja Adit dan Tante Elsa keluar dari goa tersebut lalu melihat ke langit, pantai di senja hari memang indah di ikuti ada pelangi yang membentang membuat mereka berdua bersyukur atas apa yang di berikan oleh Tuhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Sulaiman Efendy
UMUR ADIT BLM CUKUP UMUR BUAT NIKAH, TPI KLO BUAT KAWIN UDH BISA, ASAL JUNIORNYA UDH LYAK PAKE ALIAS UKURANNYA UDH BSA MUSASIN TANTE.. 😅😅😅😅
MAKANYA SAYANG SEKALI OTHOR BUAT UMUR ADIT 15 TH..
2023-01-19
0
Paputungan Suryadin
👍👍👍bagus bagus bagus
2022-01-31
0
Paputungan Suryadin
👍👍👍bagus bagus bagus
2022-01-31
0