Keesokan harinya Naomi dan Aldo sudah bersiap siap untuk pergi jalan-jalan. Naomi yang memakai jelana jeans dan kaos motif bunga serta kerudung dan tas kecilnya yang berwarna hitam sedangkan Aldo yang memang kaos pendek dengan jeans membuat keduanya seperti kekasih. mereka akan berjalan kaki sampai ketempat yang menyewakan sepeda sebelum itu mereka pamit terlebih dahulu kepada orang tuanya.
"oh iya kak, boleh gak kalo kita mampir dulu ke rumah temannya Naomi sebentar doang kok kak boleh yah." ucap Naomi di perjalanannya
"Boleh, tapi kakak akan tunggu aja diluar rumahnya."
"Iya kak, tapi Naomi mau tanya kakak punya hp gak?"
"Punya, kenapa emangnya Naomi mau punya hp juga?"
"Mau kak"
"Kalo gitu kita nanti pergi ke pasar buat beli hpnya tapi kita naik sepeda aja mau gak."
"Mau kak yang penting kita selamat diperjalanan."
"Amiin"
Setelah beberapa meter berjalan dari rumahnya menuju rumah meila akhirnya mereka sampai dan setelah itu naomi diijinkan untuk meminjam hp meila untungnya meila mempunyai nomor telepon pak kepala jadi mudah bagi meila untuk meminta ijin pada pak kepala. setelah beberapa menit berbincang dengan pak kepala dan akhirnya naomi diijinkan Selama dua hari untuk menandatangani surat perjanjian.
Naomi pun berterimakasih kepada meila dan untungnya meila tidak mendengarkan pembicaraan ia dengan pak kepala. Naomi pun pamit dan pergi dari rumah meila lalu melanjutkan perjalanan mereka ke tempat sewa sepeda. Sesampainya di tempat sewa tersebut mereka melanjutkan perjalanan lagi ke pasar untuk membeli hp.
"Apakah kakak tidak lelah terus mengayuh sepeda biar naomi yang menggantikannya." tawar naomi
"Tidak usah kita juga sebentar lagi akan sampai sebelum itu apa kamu mau mampir dulu ke kafe disini." ucap Aldo sampai memberhentikan sepedanya didepan sebuah kafe kecil.
"Iya kak, tapi kayaknya mahal deh menu nya."
"kakak punya uangnya kamu tenang saja, ayo kita turun."
Mereka pun masuk kedalam kafe tersebut. Naomi yang langsung memilih tempat duduk di dekat jendela dan akhirnya Aldo memesankan dua es capuccino.
"Hem, seger banget ya kak."
"Iya, karena kita kan haus haha."
"Eh iyah bener."
beberapa menit kemudian.
"Na lo disini." ucap Lala dari belakang. Naomi pun langsung mencari sumber suara tersebut.
"Eh la, assalamualaikum lala. lo juga ada disini lagi ngapain." tanya Naomi
"Eh iya maaf wa'alaikumsalam, gue lagi minum hehe"
"Ouh minum doang gue kira lagi kencan"
"Gue jomblo na" ucap Lala sambil memasang wajah sedih.
"Iya iya maaf"
"Eh itu siapa na." tanya Lala sambil menyenggol tangan naomi.
"Itu kakak gue namanya kak Aldo, oh iya kak ini sahabat Naomi namanya Lala."
"Hallo lala" salam Aldo sambil berjabat tangan.
"hallo juga kak aku Lala"
drrt drrt
"Suara apa itu" tanya Naomi
"Maaf suara itu dari hp gue, gue harus pergi ya na bibi lagi nungguin dirumah." kata Lala sambil meninggalkan kafe
"Ouh okeh bye" ucap Naomi sambil melambaikan tangan ke arah lala
"bibi, emangnya orang tua lala pergi kemana." tanya aldo keheranan setelah lala pergi jauh dari kafe.
"ouh itu, orang tua lala selalu berada kota jadi dia tinggal bersama bibinya. sebenarnya naomi juga gak tahu gimana rupa orangtuanya.
"Ouh"
Mereka berdua pun pergi meninggalkan kafe dan langsung pergi ke tempat penjualan hp dan setelah itu mereka kembali kerumah karena hari semakin gelap. waktu perjalanan lebih panjang daripada waktu mereka bersenang-senang namun perjalanan itulah yang akan menjadi perjalanan indah naomi bersama kakaknya.
***
kenapa lama sekali hanya untuk membeli sebuah minuman (pesan dari 'dia')
"kenapa dia selalu ngawasi gue sih, heran deh gue udah tau gue bencia sama dia masih aja ngikutin." ucap lala saat setelah meninggalkan kafe
chatting
√√ mobil lo dimana (Lala)
√√ dipinggir deket kafe lo la, satu lagi panggil aky kakak ('dia')
√√ gue gak peduli sama orang yang kayak lo (Lala)
"Bodo amatlah dan gue bahagia kalo dia marah hah" ucap lala pada dirinya sendiri
Setelah lala menemukan mobil kakaknya tersebut ia langsung masuk kedalam mobil. Mobil pun berjalan setelah lala masuk, terlihat beberapa mobil mewah juga mengikuti mereka dan setelah menempuh jarak yang lumayan jauh sampailah mereka disebuah rumah elit yang jauh dari desa lala. Mobil masuk kedalam rumah tersebut dan terlihat beberapa pelayan langsung berjejer di depan mobil Lala. Lala dan kakaknya pun keluar dari mobil dan langsung disambut oleh para pelayan.
"Selamat datang tuan reyhan pradirga dan selamat datang kembali nona lala pradirga." ucap pak mun kepala pelayan di rumah elit itu.
"Senang bisa bertemu dengan anda lagi pak mun" ucap lala
"Terimakasih nona"
"Sama-sama pak mun"
"Mari nona saya antar ke kamar non"
"Tidak usah pak mun saya bisa sendiri kok, layani saja tuan manja mu itu haha."
"Nona anda sudah keterlaluan."
"Ups maaf" ucap lala sambil menutup mulutnya
"Aku tidak peduli pak mun" ucap Reyhan sambil masuk kedalam rumah yang diikuti oleh assisten setianya rudi
"Dia memang tidak pernah berubah." ucap Lala
"Nona anda tidak boleh berbicara seperti itu kepada tuan karena mungkin saja di masa lalu itu ada kesalahpahaman antara nona dan tuan. saya hanya memberi saran jangan biarkan kebencian nona menguasai nona sampai akhirnya penyesalan yang hanya akan datang." jelas dan tegas suara pak mun
"Lala benar-benar akan mengingat saran dari pak mun, terimakasih pak mun. tapi ingat pak mun jangan lagi mengatakan tentang masa lalu aku tidak suka, mengerti pak mun"
"Baik nona, saya akan mengingat perkataan anda."
Lala pun masuk kedalam rumah lalu ia pergi ke kamar pribadinya. Ia pun pergi ke kamar mandi lalu merendamkan dirinya di bak mandi sambil bergelut dengan pikirannya sendiri.
"Sampai kapan gue harus menyembunyikan rahasia ini dari temen-temen. apakah Naomi bakal marah besar kalo sampe tau gue menyembunyikan rahasia sebesar ini darinya, gue pantas untuk tidak memiliki sahabat." ucap Lala pada dirinya sendiri.
Disisi lain teman diruang kerjanya Reyhan, ia dan juga asistennya sedang bekerja dengan sangat fokus
"Rudi, apakah sudah selesai masalah tentang pak Hardoyono?" tanya Reyhan
"Sudah tuan, pak Hardoyono akan pergi meninggalkan negara ini secepatnya karena semua bukti tentang korupsi dia sudah terkumpul tinggal menunggu besok melihat semua berita tentangnya." ucap Rudi
"Kerja bagus, rencana kita memang tidak pernah gagal. Kau akan ku beri bonus setelah ini, dan ingat jangan biarkan Lala mengetahui tentang hal ini"
"Baik tuan." ucap Rudi lalu ia membungkuk dan pergi dari ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tanpa Nama
jngan lupa senyumm:) )
2022-02-10
2