Hari sudah semakin sore dan mobil pak Cahya yang sudah hampir tiba dirumah itu tiba tiba mogok ditengah jalan. pak cahya pun mengecek mobil nya itu dan ternyata bensin mobil nya sudah habis sedangkan untuk membeli bensin diwaktu sore ini sudah tidak ada yang menjual. Akhirnya mereka bertiga pun mendorong mobil mereka sampai rumah yang memang jaraknya sudah hampir dekat, untungnya ada warga yang mau membantu keluarga cahya untuk mendorong mobilnya.
"Terimakasih bapak-bapak karena sudah mau membantu." ucap Cahya
"Sama-sama pak cahya" serempak bapak-bapak
"Ouh iya bapak-bapak mau buah mangga tidak, saya beli banyak ini dijalan mubazir kalo tidak habis" ucap Cahya sambil memberikan sekantung plastik buah mangga
"Terimakasih pak Cahya, pak Cahya memang dermawan, semoga rezekinya mengalir terus."
"Sama-sama, terimakasih juga bapak-bapak doanya semoga saya menjadi orang yang lebih baik lagi."
"Kalo begitu kami permisi dulu ya pak Cahya, wassalamu'alaikum" ucap bapak-bapak sambil pergi menjauh dari rumah pak cahya
"Wa'laikumsalam" ucap Cahya, Yani dan Naomi
"Ayo kita masuk pak" kata Yani
"Iya bu sebentar, bapak kunci dulu mobilnya"
Mereka pun masuk ke dalam rumah mereka. Pak Cahya yang langsung duduk di ruang tv untuk beristirahat sejenak sedangkan naomi yang akan masuk kedalam kamar dicegat oleh ibunya yang ingin membicarakan sesuatu padanya.
"Naomi" kata yani
"Iya bu"
"Duduk dulu disini sama ibu dan bapak" titah Yani
naomi pun duduk bersama kedua orang tuanya.
"Ada apa bu"
"Ibu sama bapak benar-benar bangga sama kamu dengan prestasi kamu yang sangat memuaskan dan untuk itu ibu sudah memberikan sesuatu padamu tapi nanti kamu mandi dulu makan dulu lalu istirahat dulu okeh"
"Padahal naomi gak minta hadiah loh sama ibu dan bapak, tapi karena ibu dan bapak udah nyiapin maka naomi akan terima hehe" tawa Naomi sambil memperlihatkan gigi-giginya.
"Hemm ternyata naomi senang juga kalo kita kasih hadiah bener gak pak." ucap Yani
"Iya bu bener, ouh iya Naomi ini hadiah dari bapak semoga kamu senang yah" ucap Cahya sambil memberikan sebuah kado kecil kepada naomi yang diatasnya terdapat pita dan berisi surat.
"Nanti dibukanya yah kalo kamu sudah istirahat."
"iya bener kata bapak, mandi dulu sana terus makan yah."
"Baiklah ibu bapak terimakasih yah Naomi seneng banget. kalo gitu Naomi pergi ke kamar mandi dulu" ucap Naomi sambil mencium kedua tangan orang tuanya.
"Iya iya" kata yani
Naomi pergi ke kamarnya terlebih dahulu untuk membereskan barang barangnya lalu ia pergi untuk mandi. Setelah Naomi mandi giliran Yani dan Cahya yang akan mandi, mereka mandi dengan bergiliran karena kamar mandi yang terbatas. Setelah itu mereka makan malam bersama di ruang tv dan saat itu ada tamu yang datang mengetuk pintu.
tok tok tok
"Naomi tolong buka pintunya" ucap yani
"Iya bu"
tok tok tok
"Iya sebentar" kata Naomi sambil membuka kunci pintu rumah dan saat membuka pintu naomi melihat kaki tamu tersebut dan ia sangat terkejut siapa yang datang kerumahnya
"kakaaaak" teriak naomi yang langsung memeluk sang kakak
"Assalamu'alaikum naomi" kata Aldo
"Wa'alaikumsalam kak, kakak kenapa gak bilang kalo mau datang Naomi kan bisa siapin dulu kedatangan kakak."
"Emm apakah kakak gak diijinkan masuk hehe"
"Eh iya maaf kak ayo masuk dulu kak, eh kok kakak cuman bawa tas doang gak bawa yang lainnya"
"Kita masuk dulu aja ya naomi"
"Iya iya"
merekalah pun masuk kedalam rumah dan langsung ke ruang tv disana orang tua Naomi masih memakan makanan atau cemilan mereka
"Assalamu'alaikum pak, ibu" ucap Aldo sambil mencium tangan orang tuanya.
"Wa'alaikumsalam" ucap Cahya dan Yani yang tidak terlihat terkejut saat melihat Aldo
"Duduk dulu nak" ucap Cahya
"Makasih pak"
"Ibu bapak kok kalian tidak berubah ekspresinya kak aldo datang loh kok kalian biasa-biasa saja." ucap Naomi terheran-heran
"Hehe, Naomi itu hadiah dari ibu kakak kamu sampai datang itu karena itu surprise buat kamu." kata Yani
"Ouh pantas saja tidak terkejut, bapak juga tahu kalo kak aldo akan datang" tanya Naomi
"Iya nak bapak tahu, soalnya semuanya ini sudah diatur sama ibu kamu"
"Makasih bu udah bikin kak aldo datang ke sini, naomi seneng banget." ucap Naomi sambil memeluk sang ibu.
"Iya iya sama-sama naomi" ucap Yani
"Oh iya kak, kakak kenapa bisa datang ke rumah bukannya kakak sibuk." tanya Naomi
"Kakak minta cuti dulu selama dua hari jadi kakak disini gak akan lama-lama, maaf ya Naomi ibu sama bapak karena kakak jarang balik kekampung karena kan kakak sibuk kuliah." ucap Aldo
"Gakpapa kok kak yang penting kakak sehat selalu dan Naomi bakal buat dua hari dari mulai sekarang akan buat masa masa indah bersama kakak okeh."
"Iya nak yang terpenting kamu jaga kesehatan kamu yah" ucap Yani
"Iya, bapak benar-benar bangga sama kamu kalian" ucap Cahya
"Ibu juga, iya kan pak"
"Iya bu" ucap cahya
"Oh iya naomi berapa peringkat kamu." tanya Aldo
"Alhamdulillah. Naomi dapat juara pertama disekolah kak."
"Selamat ya naomi"
"Iya kak terimakasih."
"Iya"
"Yaudah sekarang sudah malam kalian pergi tidur sana nanti besok kalian boleh pergi jalan-jalan."
"yeay traktir naomi ya kak."
"Iyaya naomi sekarang pergi tidur sana."
"Baiklah selamat malam semuanya." ucap Naomi sambil meninggalkan ruang tv dan menuju kamarnya.
"Iya" serempak mereka bertiga
"ya sudah kalau begitu, kalian tidur disini ibu mau tidur sekarang. selamat malam semuanya hehe." ucap yani
"iya" ucap cahya dan aldo sambil tertawa karena sang ibu mirip dengan anaknya
***
"Kok perasaan gue ada yang kelupaan ya hari ini tapi apa..." ucap Naomi pada dirinya sendiri
Ia pun membereskan tas dan saat itulah ia teringat dengan surat perjanjian bersama pak kepala sekolah.
"Oh iya kenapa gue lupa sih soal perjanjian ini, waduh kok jantung gue deg-degan ya." ucap Naomi sambil memegang dadanya yang terus berdetak dengan kencangnya.
"Kenapa sih harus setelah kelulusan, apalagi kan dua hari bersama kakak gak mungkin dilewatkan kan." sambil memegang sampul dari surat perjanjian tersebut.
"Guee harus ngomong apa coba ke pak kepala. bisa-bisa marah besar tuh kalo gue ingkar janji atau gini aja besok gue pinjem hpnya si meila terus gue telpon pak kepala dan minta ijin dua hari untuk tanda tangan surat perjanjian. Okeh gitu aja deh urusan setuju ataupun tidak setuju biar nanti aja." ucap Naomi sambil menyimpan kembali surat perjanjian itu kedalam tasnya.
***bersambung***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tanpa Nama
j
2022-02-10
2