Pernikahan Kecilku Dengan Ceo
Pagi hari yang indah dengan suara ayam berkokok membuat siapapun betah akan tidurnya. Namun tidak bagi Naomi, pagi hari ini bukan waktu baginya untuk tidur dikamar melainkan waktunya dia mempersiapkan hari kelulusannya.
Di sebuah kamar dengan ukuran yang kecil namun tetap membuatnya nyaman berdirilah seorang remaja di depan cermin nya dengan memakai sebuah kebaya.
"Wau naomi kau sangat cantik, aku bahkan terpesona kepadamu". kata Naomi sambil bercermin melihat penampilannya sendiri.
"Tapi, kecantikan mu tidak akan berguna jika otakmu itu kosong" sambil menunjuk dirinya sendiri kearah cermin.
Rumah Naomi yang sederhana ini tetap menjadi rumah dengan sejuta memori. Kamar yang sederhana bisa dijadikan kreativitas Naomi
tok tok tok (suara pintu kamar diketuk)
"Ini ibu nak" panggil Yani ibunya Naomi.
Yani masuk ke kamar anaknya dengan membawa sebuah kotak. Pakaian Yani yang sederhana dengan daster favoritnya menjadi daya tarik tersendiri bagi ibu dua anak ini.
"Ibu, ada apa bu" sambil membereskan urusan cermin nya.
"Ayo nak, duduk dulu disini ibu mau membicarakan sesuatu kepadamu" sambil duduk di kursi dekat tempat tidur.
"Kenapa perasaanku mulai tidak enak yah" gumam Naomi. Naomi menghampiri ibunya yang sudah duduk di kursi, ia berlutut dihadapan sang ibu.
"Nak, semakin kamu dewasa, semakin ibu merasa bahwa tanggung jawab ibu sama bapak ke kamu semakin besar." sambil mengelus kepala Naomi
"Untuk itu, ibu berharap suatu saat nanti kamu menjadi orang yang sukses dan berguna bagi orang lain." ucap yani sambil tersenyum.
"Iya bu, Naomi janji, naomi bakal turutin semua keinginan ibu sama bapak." Naomi tersenyum dan memeluk kaki Yani
"Ibu sama bapak punya sesuatu buat kamu." kata Yani.
Naomi mengerutkan dahi dan langsung mendongakkan kepalanya
"Sesuatu apa bu, apakah benda pusaka atau yang lain." rasa penasaran Naomi menyelimuti dirinya.
"Hehe kok kamu tau kalau itu benda pusaka. jangan-jangan kamu punya mata batin yah" pertanyaan sang ibu yang membuat wajah Naomi muram. melihat hal itu Yani mengerti bahwa naomi mulai kesal.
"Hehe ibu bercanda Naomi, oh iya ibu tadinya mau kasih benda pusaka ini nanti sama bapak kamu. cuma kata bapak langsung saja kasih ke kamu." ucap Yani sambil memperhatikan sebuah kotak berwarna cokelat dengan ukiran batik yang menambah keindahan bentuk kotak tersebut.
"Ini adalah benda pusaka turun temurun dari nenek moyang kamu dan kamu harus janji sama ibu dan bapak kalo kamu akan membuka kotak ini saat kamu benar benar membutuhkannya. Saran ibu bukalah kotak ini disaat ada seseorang yang paling membutuhkan bantuan." kata Yani.
"Memangnya kenapa bu kok bukanya saat dibutuhkan aja, kalo gak dibutuhin gak boleh dibuka gitu?" tanya naomi
"Kamu boleh saja membukanya, hanya saja sudah menjadi tradisi membuka kotak ini disaat kamu memerlukan bantuan." tambah penjelasan Yani.
"Baiklah bu, naomi akan membukanya disaat Naomi butuh bantuan dan Naomi akan selalu menjaga tradisi leluhur kita." ucap Naomi
"Semoga kamu selalu ada dalam lindungan Allah SWT. amin." ucap Yani sambil memeluk sang anak.
brum brum brum (suara derungan mobil)
Suara mobil angkot pak Cahya, bapaknya naomi tiba dihalaman rumah. Setelah seminggu mengais rejeki sambil membantu orang di kota dan pulang ke kampung halamannya di desa.
Yani dan Naomi melepaskan pelukan mereka setelah mendengar suara mobil sang bapak.
"Itu bapak bu" ucap Naomi sambil tersenyum bahagia
"iya itu bapa ayo kita ke depan" ucap Yani sambil menarik tangan sang anak membawanya ke depan rumah, Terlihat pak cahya keluar dari mobilnya.
"Assalamu'alaikum ibu, Naomi."ucap Cahya sambil menghampiri sang istri dan anaknya.
"Wa'alaikumsalam bapak." jawab Yani dan Naomi sambil mencium tangan bapaknya.
"Ayo pak kita masuk dulu, bapa pasti lelah." ucap Yani. Mereka masuk ke ruang tv sebagai tempat berkumpulnya keluarga, karena rumah mereka sederhana yang hanya ada ruang tv, 2 kamar dan dapur. Namun rumah sederhana inilah yang memiliki sejuta memori, dari mulai nenek moyang mereka sampai anak cucu mereka.
"Pak, bapa mau makan dulu atau mandi dulu." tanya Yani. Cahya yang sedang duduk pun tersenyum dan menjawab pertanyaan sang istri.
"Bapak, mau mandi dulu aja bu. soalnya badan bapa bau dan lengket" jawab Cahya.
"Yaudah kalo gitu, nanti biar ibu beres beres barang bapak." ucap Yani dan dibalas iya oleh suaminya.
Pak cahya pun beranjak menuju kamar mandi. Sedangkan Yani mulai membereskan barang barang suaminya itu. naomi juga ikut membantu ibunya bersih- bersih.
"Nak, jam berapa lagi kamu ke sekolah kan mau lulusan, kamu pergi aja dulu ke sekolah yah" ucap Yani.
"Bu, acara kelulusan nya juga jam 9.00. sekarang masih jam 7.00 sekitar dua jam lagi acara baru akan dimulai." jawab naomi
"Tapi yang lain sudah pergi ke sekolah pagi-pagi. Lagi pula, mungkin ada sesuatu yang harus dilakukan sebelum acara dimulai, benarkan" kata Yani
"Ibu, yang ngurusin semua persiapan kelulusan itu para guru beserta para OSIS, Naomi kan bukan OSIS. terus ya bu yah yang datang pagi-pagi ke sekolah itu, mereka yang memang mau gaya-gayaan dulu. kalo naomi kan maunya datang ke sekolah dan langsung acaranya juga sudah siap, langsung terima kelulusan dan setelah itu pulang, selesai." jelas Naomi, untuk meyakinkan ibunya. lalu Naomi pergi mengambil barang-barang pak Cahya dari mobil kedalam rumah. Yani pun menghalangi jalan naomi agar tidak keluar, sambil merentangkan kedua tangannya.
"Kamu mau kemana?" tanya Yani
"Mau bantu ibu beres beres" jawab Naomi.
"Tidak boleh, ibu kasih tau kamu yah. kamu itu sudah berpakaian cantik seperti ini, udah jangan bantu ibu beres beres. nanti baju kamu kotor kena debu. lebih baik kamu pergi ke kamar siapkan barang barang kamu."ucap yani sambil memperhatikan anaknya yang sudah rapih.
"Yaudah iya, Naomi ke kamar dulu. Muach" ucap naomi sambil meninggalkan sang ibu dan diakhiri dengan kiss bye.
Disisi lain pak Cahya memperhatikan kedua wanita yang ia sayangi didalam hidupnya dengan senyumannya.
"Bu" panggil pak cahya
"Iya pak, eh bapak udah mandinya." tanya sang istri
"Iya bu udah, bapa mau ganti baju dulu."ucap Cahya
"Yaudah pak, setelah bapak ganti baju jangan lupa makan yah. Ibu udah siapkan sayur sop, tempe, tahu, ikan asin, sambal, timun, kacang panjang, bapa tinggal pilih yah." tawar Yani.
"Ibu terlalu banyak masaknya." ucap cahya
"Ibu sengaja masak banyak, kan hari ini hari kelulusan naomi."ucap Yani
"Yaudah kalo gitu bapak ke kamar dulu, muach" Ucap Cahya sambil meninggalkan sang istri dan diakhiri dengan kiss bye. Yani tertawa kecil melihatnya.
"Anak dan bapak benar-benar tidak ada bedanya." Ucap Yani dengan gelengan kepala melihat tingkah laku anak dan bapa yang sama saja.
"hari ini akan menjadi hari yang paling istimewa jika aku menelepon kakak nya naomi." Gumam Yani.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Tanpa Nama
I dunno what to comment 😃
2022-02-10
2
I'm Eiora
like and rate mendarat jgn lupa mampir di "Sweeta'S Reveng"
2021-06-23
2
Emma The@
Hai kak,salam kenal dari Cinta CEO untuk Gadis Butik.Aku mampir nih dan udah tinggalin jejak...Semangat!.
2021-06-08
2