Juan POV

❤️❤️❤️

Hari ini hari Senin, tepat hari pertama ku menjabat sebagai kepala sekolah untuk menggantikan ayahku sendiri. Awalnya aku menolaknya karna ini bukanlah keinginan ku, tetapi ketika mendengar ayahku jatuh sakit dan harus segera menjalani pengobatan, aku tak bisa menolaknya sama sekali sehingga aku setuju untuk menggantikannya.

~

Waktu menunjukkan jam 7 pagi, aku sudah bersiap dan berpakaian rapi untuk berangkat ke sekolah. Aku ingin semuanya hari ini berjalan dengan sempurna, maka dari itu aku tidak ingin terlambat datang pada hari pertama ku menjabat sebagai kepala sekolah yang baru.

Ku lajukan mobil Lexus LC berwarna biru tua kesayanganku membelah jalanan kota pagi ini yang masih terlihat sepi. Terlihat hanya ada beberapa mobil dan juga motor yang berlalu lalang di jalanan yang luas ini.

Kurang lebih 40 menit ku lajukan mobilku dengan kecepatan sedang, akhirnya sekarang aku sudah sampai tepat di depan sekolah baru ku.

Segera ku parkirkan mobilku di tempat parkir khusus untuk untuk para guru.

Ku lihat para murid dan guru yang baru berdatangan, ku perhatikan mereka dari dalam mobil. Aku sengaja tidak turun karna aku ingin melihat seberapa disiplin kah orang-orang di sekolah ini.

Ku lihat sekilas jam tangan ku sekarang menunjukkan jam 8 pagi, dan masih saja terlihat banyak murid dan guru yang baru berdatangan.

"Ck ck ck.. sepertinya harus ku tekan kan lagi apa arti disiplin yang sebenarnya pada mereka" Ujar ku sambil bersidekap.

"Sudah hampir jam setengah 9 pagi" Batinku. Lalu aku bersiap-siap hendak turun dari mobil.

Samar-samar dari kejauhan ku lihat sepertinya masih ada seorang murid yang terlambat. Ku lihat dia lari dengan tergesa-gesa dari gerbang sekolah.

"Benar-benar kacau sekolah ini" Batinku, sambil menutup pintu mobilku dari luar.

Ku perhatikan dia masih saja berlari sampai tepat di depan ku.

"Aaa" Pekiknya.

Mau tidak mau karna aku yang paling dekat dengannya dan saat itu hanya ada aku di sana, secara reflek tanpa di suruh tangan ku langsung menangkapnya.

"Dasar bocah bodoh, bisa-bisanya dia tersandung karna kakinya sendiri" Pikirku heran.

Ku lihat dia memejamkan matanya. Aku menatapnya heran.

"Kenapa dia tidak bangun? Apa dia pingsan?" Batinku, namun baru saja aku hendak membangunkannya dia bangun terlebih dahulu.

"Ahhh, maaf maaf" Ujarnya sambil berusaha bangun.

Aku hanya menatapnya heran, tak menjawabnya sama sekali. Lalu aku meninggalkannya sendiri di tempatnya.

~

Ku dengar dari dalam ruangan, upacara telah berlangsung. Aku tidak langsung bergabung dengan mereka di lapangan, aku menunggu hingga saat nama ku di panggil. Karna sebelum upacara di mulai aku telah berdiskusi dengan para guru kapan aku akan bergabung dengan mereka.

1 jam berlalu, hingga saatnya tiba nama ku di panggil. Aku langsung berjalan menuju lapangan dan segera naik ke atas podium.

Ku perhatikan mereka dari ujung ke ujung. Banyak dari mereka menatap ku heran dan ada juga yang berbisik. Mungkin mereka heran, kenapa ada kepala sekolah masih muda seperti ku.

Saat aku tengah memperkenalkan diri ku, dan beramanat di depan mereka ku dengar dengan jelas ada seorang bocah yang berteriak dan tertawa cekikikan di tengah-tengah kerumunan murid yang berbaris di depanku.

"Apa anak itu sudah gila?!" Batinku. Aku menatap kearahnya tajam.

Saat ku perhatikan dengan seksama, samar-samar.. sepertinya aku pernah bertemu dengan anak itu.

"Bocah bodoh itu?!" Pekik ku dalam hati, ketika aku mengingat kejadian 1 jam yang lalu, ada seorang bocah bodoh yang tersandung kakinya sendiri.

"Lagi-lagi dia" Ujar ku jengah.

Melihat wajahnya benar-benar membuat ku malas, berani-beraninya anak itu berteriak dan tertawa saat aku memberikan amanat. Daripada aku lepas kendali, dan menyemprotnya di hadapan semua orang. Aku memilih segera untuk mengakhiri upacara ini dan turun dari podium.

~

Sekarang semua murid sudah masuk ke kelasnya masing-masing untuk segera memulai pelajaran.

Oiya, aku disini bukan hanya sekedar menjabat sebagai kepala sekolah tetapi aku juga akan mengajar 1 mata pelajaran yaitu PKN. Dan hari ini juga adalah hari pertama ku untuk mengajar, aku mendapatkan bagian untuk mengajar PKN di kelas 3 IPS.

Setelah aku bersiap di ruangan ku mempersiapkan buku dan juga barang-barang lain yang ku perlukan. Aku langsung melangkahkan kaki ku menuju kelas yang sudah di jadwalkan.

Aku mengabsen para siswa siswi satu persatu. Dan ada satu nama yang yang ku panggil tetapi dia tidak mengangkat tangannya ataupun menjawabnya.

"Arianti Permata?!".

"Apa Arianti Permata tidak ada di kelas ini? Atau dia tidak hadir?" Tanya ku pada murid lainnya.

"Arianti hadir pak, tapi sekarang dia sedang di panggil oleh Bu Tania" Ujar salah seorang siswi.

"Oh begitu?! Ya sudah kita langsung saja mulai pelajarannya hari ini, buka buku halaman xx".

Saat aku tengah asik menyampaikan materi

"Tok tok tok" Ku dengar ada yang mengetuk pintu dari luar.

"Masuk" Sahut ku.

"Permisi, maaf sa.." Ujarnya terputus, seakan terkejut melihatku.

"Anak ini lagi?!" Batinku.

"Duduk" Ujar ku datar, yang membuyarkan lamunannya.

"Te.. terimakasih pak" Ujarnya lalu langsung berjalan menuju mejanya.

"Untuk hari ini, saya maafkan atas keterlambatanmu. Karna hari ini adalah hari pertama saya mengajar. Tapi tidak untuk lain kali" Kata ku memberinya peringatan.

"Bbb.. baik pak".

Karna tidak ingin membuang-buang waktu lagi, aku melanjutkan penyampaian materi ku. Hingga lonceng berbunyi tanda istirahat. Lalu aku mengakhiri pembelajaran hari ini dan segera keluar dari ruangan.

~

Tak terasa waktu terus berlalu, hingga lonceng terakhir berbunyi yang menandakan berakhirnya semua pembelajaran hari ini dan semua murid bersiap-siap untuk pulang begitu juga dengan ku.

Sebelum pulang ke rumah aku berencana untuk pergi ke bank terlebih dahulu karna ada sesuatu yang harus ku urus. Setelah urusan ku selesai aku bergegas untuk pulang.

Saat dalam perjalanan pulang, ku lihat ada seorang bocah perempuan berdiri di depan gerbang sekolah ku.

"Sedang apa dia berdiri disitu?!". Batinku. Sekarang jalanan sudah sepi karna akan turun hujan, untuk apa dia masih berdiri disitu, aku menatapnya heran.

Karna aku tidak ingin di anggap sebagai kepala sekolah yang tidak punya hati, segera ku tepi kan mobil ku di sisi jalan.

Ku bunyi kan klakson mobil ku untuk memanggilnya.

Saat ku buka kaca mobilku, dan melihat siapa bocah itu.

"Dia lagi?!" Ujar ku yang agak malas, tapi aku tetap tak bisa mengabaikannya, karna dia juga salah satu muridku.

"Apa yang kau lakukan disitu? Kenapa belum pulang, tidak lihat sebentar lagi akan turun hujan?" Ujar ku.

"Eh a.. anu pak. Saya sedang menunggu tukang ojek lewat" Balasnya.

Tanpa berpikir lagi aku menanyakan alamat rumahnya dan berniat untuk mengantarnya pulang. Kasihan juga jika dibiarkan sendirian, sekarang jalanan terlihat sepi dan seperti tidak ada tanda-tanda tukang ojek akan lewat. Bagaimanpun juga dia juga seorang wanita, bagaimana kalau ada orang jahat, aku juga tidak tega meninggalkannya sendirian.

Ku lihat dia berpikir sejenak sebelum akhirnya setuju masuk kedalam mobilku.

Tak ada percakapan sama sekali di antara kami, dan aku juga malas untuk mengajaknya bicara. Jujur saja aku jengah kala melihat wajah atau mengingatnya. Karna dia adalah alasan terbesar atas ketidaksempurnaan hari pertama ku datang ke sekolah hari ini.

Kini bulir-bulir air hujan sudah berjatuhan di atas mobilku, ku pelankan laju mobilku karna jalanan terlihat licin. Sekitar 30 menitan akhirnya kami sampai di depan sebuah gang.

Ku perhatikan sekilas gang itu

"Sempit sekali?!" Batinku kala melihat jelanan gang yang terlihat sempit itu, bahkan mobil pun tak akan bisa melewatinya.

Tak menunggu lama bocah itu turun dari mobilku, dan tak lupa mengucapkan terimakasih atas tumpangan yang ku berikan. Aku tak menjawabnya sama sekali, aku langsung melajukan mobil ku meninggalkannya sendiri berdiri di depan gang itu.

Ku perhatikan dari kaca spion, ketika aku mulai menjauh. Dia masih memandang ke arah ku. Sampai akhirnya tak terlihat lagi bayangannya di kaca spion mobilku.

"Dasar bocah aneh, bukannya langsung pulang ke rumah?! Malah berdiri hujan-hujanan disitu?!".

❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nengzah

Nengzah

suka rapi sekali penulisannya dan juga enak di baca🤗

2022-06-23

0

Agna

Agna

kacau sekolahx..
apa itu sekolah Swasta ya

2021-07-31

0

Elly Az

Elly Az

namanya lgi jatuh cinta pak,,,😂😂😂😂

2021-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Terhipnotis
3 Kesialan Di Hari Senin
4 Kesialan Yang Berakhir Dengan Keberuntungan
5 Juan POV
6 Pemandangan Yang Indah
7 Tunggu Aku Pak!
8 Ketampanan Dan Kharisma Yang Bertambah
9 Jalan-Jalan Bersama Kani
10 Juan POV II
11 Pak Adi?
12 Kenapa Aku Tidak Menyadarinya?!
13 Masuk Dalam Perangkap Pesonanya
14 Peringatan Pertama Dan Terakhir
15 Perjodohan?!
16 Buat Pak Juan Jatuh Cinta?!
17 Suara Ini?!
18 Setelah Insiden Di Dalam Kamar
19 Kencan Pertama
20 Kencan Pertama Yang Gagal
21 Kekhawatiran Dan Perhatian Di Balik Pesan Singkat
22 Juan POV III
23 Juan POV IV
24 Pak Juan Sakit?!
25 Membuat Menyerah Atau Malah Di Buat Menyerah?!
26 Kejutan?!
27 Liburan Ke Puncak
28 Ada Yang Ingin Mereka Bicarakan?!
29 Jangan Mimpi!
30 Hukuman
31 Cinta Itu Memang Buta
32 Hanya Berlaku Sebentar Saja
33 Merindukan Suasana Rumah
34 Ciuman Pertamaku
35 Tidak Mengerti Jalan Pikirannya!
36 Apa Yang Bapak Lakukan?
37 Aneh Sekali!
38 Bosan Sekali!
39 Salah Paham
40 Ide Gila
41 Emang Enak?
42 Kenyataan
43 Perkara Ranjang
44 Akibat Perkara Ranjang
45 Bodoh Sekali!
46 3 Lembar Penuh
47 Juan POV V
48 Juan POV VI
49 Menembus Wajah Dengan Sebuah Tatapan
50 Terasa Sangat Nyata
51 Insiden Mobil Bergoyang
52 Hot News
53 Aku Ingin Membelanya?!
54 Akhir Pertengkaran Yang Tidak Benar-Benar Berakhir
55 Juan POV VII
56 Kondangan Mendadak
57 Kondangan Mendadak II
58 Serangan Balik
59 Jadi Tumbal
60 Juan POV VIII
61 Kau Adalah Penyelamatku
62 Ogah!
63 Menyebalkan!
64 Aku Benar-Benar Malu
65 Mulai Cemas
66 Aku Tidak Cemburu!
67 Menjadi Sedikit Tidak Nyaman
68 Gara-Gara Kabel
69 Dennis?
70 Winner!
71 Juan POV IX (Ti Amo)
72 Sisi Baru
73 Apa Yang Terjadi?
74 Maafin Riri Pak!
75 JUAN POV X (Kembalilah, Ku Mohon!)
76 Aku Mau Pulang!
77 Dennis, Hentikan!
78 Dimana Ini?
79 Juan POV XI (Jadilah Matahari Terbenamku Selamanya!)
80 Surprise!
81 Sayang!
82 Juan POV XII (Sepertinya Aku Memang Gila!)
83 Lakukanlah Mas!
84 Malam Pertama!
85 Kamu Hamil?
86 Fashion Show
87 Reina?!
88 Kenapa Tiba-Tiba Dia Datang Kembali?
89 Riri Bisa Sendiri!
90 Belahan Jiwaku!
91 Juan POV XIII
92 Happy Birthday!
93 Happy Birthday 2
94 Juan POV XIV
95 Juan POV XV
96 Pemenang Gadis Sampul 2021 Adalah...
97 Menjadi Yang Terakhir Dalam Hidupku?
98 Rahasia Terbongkar
99 Setelah Rahasia Terbongkar
100 Ujian Nasional
101 Terserah!
102 The Wedding
103 EXTRA PART!!!
104 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog
2
Terhipnotis
3
Kesialan Di Hari Senin
4
Kesialan Yang Berakhir Dengan Keberuntungan
5
Juan POV
6
Pemandangan Yang Indah
7
Tunggu Aku Pak!
8
Ketampanan Dan Kharisma Yang Bertambah
9
Jalan-Jalan Bersama Kani
10
Juan POV II
11
Pak Adi?
12
Kenapa Aku Tidak Menyadarinya?!
13
Masuk Dalam Perangkap Pesonanya
14
Peringatan Pertama Dan Terakhir
15
Perjodohan?!
16
Buat Pak Juan Jatuh Cinta?!
17
Suara Ini?!
18
Setelah Insiden Di Dalam Kamar
19
Kencan Pertama
20
Kencan Pertama Yang Gagal
21
Kekhawatiran Dan Perhatian Di Balik Pesan Singkat
22
Juan POV III
23
Juan POV IV
24
Pak Juan Sakit?!
25
Membuat Menyerah Atau Malah Di Buat Menyerah?!
26
Kejutan?!
27
Liburan Ke Puncak
28
Ada Yang Ingin Mereka Bicarakan?!
29
Jangan Mimpi!
30
Hukuman
31
Cinta Itu Memang Buta
32
Hanya Berlaku Sebentar Saja
33
Merindukan Suasana Rumah
34
Ciuman Pertamaku
35
Tidak Mengerti Jalan Pikirannya!
36
Apa Yang Bapak Lakukan?
37
Aneh Sekali!
38
Bosan Sekali!
39
Salah Paham
40
Ide Gila
41
Emang Enak?
42
Kenyataan
43
Perkara Ranjang
44
Akibat Perkara Ranjang
45
Bodoh Sekali!
46
3 Lembar Penuh
47
Juan POV V
48
Juan POV VI
49
Menembus Wajah Dengan Sebuah Tatapan
50
Terasa Sangat Nyata
51
Insiden Mobil Bergoyang
52
Hot News
53
Aku Ingin Membelanya?!
54
Akhir Pertengkaran Yang Tidak Benar-Benar Berakhir
55
Juan POV VII
56
Kondangan Mendadak
57
Kondangan Mendadak II
58
Serangan Balik
59
Jadi Tumbal
60
Juan POV VIII
61
Kau Adalah Penyelamatku
62
Ogah!
63
Menyebalkan!
64
Aku Benar-Benar Malu
65
Mulai Cemas
66
Aku Tidak Cemburu!
67
Menjadi Sedikit Tidak Nyaman
68
Gara-Gara Kabel
69
Dennis?
70
Winner!
71
Juan POV IX (Ti Amo)
72
Sisi Baru
73
Apa Yang Terjadi?
74
Maafin Riri Pak!
75
JUAN POV X (Kembalilah, Ku Mohon!)
76
Aku Mau Pulang!
77
Dennis, Hentikan!
78
Dimana Ini?
79
Juan POV XI (Jadilah Matahari Terbenamku Selamanya!)
80
Surprise!
81
Sayang!
82
Juan POV XII (Sepertinya Aku Memang Gila!)
83
Lakukanlah Mas!
84
Malam Pertama!
85
Kamu Hamil?
86
Fashion Show
87
Reina?!
88
Kenapa Tiba-Tiba Dia Datang Kembali?
89
Riri Bisa Sendiri!
90
Belahan Jiwaku!
91
Juan POV XIII
92
Happy Birthday!
93
Happy Birthday 2
94
Juan POV XIV
95
Juan POV XV
96
Pemenang Gadis Sampul 2021 Adalah...
97
Menjadi Yang Terakhir Dalam Hidupku?
98
Rahasia Terbongkar
99
Setelah Rahasia Terbongkar
100
Ujian Nasional
101
Terserah!
102
The Wedding
103
EXTRA PART!!!
104
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!