Kesialan Di Hari Senin

❤️❤️❤️

Sungguh, aku benar-benar malu. Ingin rasanya aku menenggelamkan diri saja ke dasar lautan.

"Astaga Riri, mau di taruh dimana muka iniii?!" Aku hanya bisa menundukkan kepala ku sedalam-dalamnya.

"Hahahaha" Ku dengar gelak tawa di sekitarku, mereka semua memandangku. Ku rasa sekarang aku akan terkenal di seluruh sekolah, iya terkenal sebagai siswi gila yang tertawa sendiri ketika kepala sekolah memperkenalkan dirinya untuk pertama kali. 😥

"Sial" Batinku, mereka menertawakanku. Arghhhh memalukaaaannn..

"Ehm" Ku dengar sepertinya Bu Tania berdeham menyuruh semuanya untuk berhenti tertawa.

"Baiklah, saya rasa cukup perkenalannya pagi ini. Semoga kita semua bisa membangun bersama sekolah ini menjadi maju lagi kedepannya. Sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terimakasih. Wassalamu'alaikum wr. wb.".

"Syukurlah, setidaknya beliau tidak menegurku" Batinku lega.

"Prok prok prok" Kami semua memberikan tepuk tangan yang meriah untuk berakhirnya perkenalan kepala sekolah yang baru sebelum dia meninggalkan podium.

Semua murid di bubarkan setelah kepala sekolah dan guru meninggalkan lapangan.

"Kamu, ikut ke ruangan saya!" Ujar Bu Tania yang kini sudah berdiri di depanku.

"Mampus, macan betina pasti marah besar nih" Pikirku. Sungguh, seketika rasanya tubuhku menjadi panas dingin, apa yang akan terjadi padaku.. arghhhh. Hari ini benar-benar sial.

Dengan cepat aku mengambil ransel ku yang tadi ku lempar asal di dekat pohon lalu segera mengikuti langkah kaki Bu Tania dari belakang.

"B.. baik Bu" Ujar ku menurut.

Aku memandangi teman-teman ku dengan raut wajah mengiba untuk meminta pertolongan mereka. Tapi apalah daya, mereka juga tak bisa menolongku. Mereka hanya menepuk-nepuk bahuku pelan, seolah berkata "Semangat" sambil mengepalkan tangan ke atas. Nyaliku benar-benar menciut, aku benar-benar gugup sekali.

Sesampainya di ruangan Bu Tania.

Aku tak berani duduk sama sekali di depannya. Terlihat sesaat dia hanya memandangiku, aku? tentu saja aku hanya bisa menunduk takut. 😣

"Apa maksudmu tadi? Tertawa di saat kepala sekolah sedang berbicara?" Dia menatapku dengan tatapan yang mematikan, sungguh suananya sekarang sangat mencekam.

Ku rasakan tubuhku sedikit bergetar, keringat dingin mulai berkucuran dari dahi ku dan mungkin itu terlihat oleh Bu Tania. Aku belum bisa mengeluarkan suara, bibirku terasa kelu.

"Cepat jawab" Ujarnya yang sekarang terdengar sedikit membentak.

"Mmm.. maaf Bu. Saya tidak bermaksud menertawakan beliau. Sss... saya tadi hanya melamun" Ujarku, dengan suara yang bergetar. Dan mungkin Bu Tania juga menyadari bahwa sekarang aku sangat takut.

"Berani sekali kamu melamun?! Apa kamu juga biasanya sering melamun saat upacara berlangsung?!".

"Ttt.. tidak Bu" Jawabku cepat.

"Saya benar-benar minta maaf". Ujarku yang kini menundukkan kepalaku lagi, aku tidak berani menatap matanya yang tajam seperti silet itu.

"Ck ck ck, anak jaman sekarang tidak ada takut-takutnya. Berani sekali bersikap seperti itu di hadapan semua orang bahkan di depan para guru".

"Arghhhh padahal aku tidak bermaksud seperti itu" Teriak batinku.

"Untuk hukuman atas kesalahanmu. Selama 3 hari, mulai besok kamu harus membersihkan semua toilet yang ada di sekolah, toilet pria maupun wanita termasuk toilet para guru" Ujarnya tegas memberiku perintah.

"Bbb.. baik Bu" Tentu saja aku tak berani membantahnya, bisa-bisa hukumanku akan bertambah.

"Dan jika kamu mengulanginya lagi, saya tidak akan segan-segan memberikan hukuman yang lebih daripada itu".

"Bbb.. baik Bu. Saya janji, saya tidak akan mengulanginya lagi" Jawabku mantap. Tentu saja aku tidak akan mau melakukan hal gila itu lagi. Hukuman yang ini saja sudah berat menurutku, apalagi yang lebih dari ini 😥

"Sudah, sekarang kembali ke kelas mu" Ujarnya acuh.

"Baik, saya permisi Bu" Pamit ku sopan. Aku menundukkan kepalaku lalu buru-buru keluar dari ruangan yang menyeramkan itu.

Aku menarik napasku lega ketika sudah berhasil keluar dari ruangan macan betina.

"Fiuh, selamat" Gumamku pelan sambil mengelus dadaku.

Untung saja semua murid sudah masuk ke kelasnya masing-masing, jadi aku tidak harus menundukkan kepalaku saat melewati mereka. Setidaknya untuk sekarang, tapi untuk jam istirahat nanti.. sepertinya aku tidak berani menunjukkan wajahku di kantin 😥

Kini aku sudah di depan kelasku, aku berhenti sebentar di depan kelas untuk mengatur napas ku yang berdegub kencang ini, aku gugup ketika membayangkan bagaimana reaksi mereka.

"Apa mereka akan mengejek ku juga?!" Pikirku.

Setelah mengatur napasku, dan sekarang sudah sedikit tenang. Dan aku mencoba untuk menyunggingkan senyum ku. Ku beranikan diriku untuk mengetuk pintu kelas.

"Tok tok tok".

"Masuk". Ujar suara dari dalam sana.

"Sepertinya sudah ada guru yang masuk" Batinku.

"Permisi, maaf sa...

"Astaga, kenapa pak kepala sekolah harus mengajar di kelasku sekarang?!" Arghhh nyaliku menciut lagi.

"Duduk" Ujarnya datar.

"Te.. terimakasih pak" Segera aku menuju meja belajar ku.

"Untuk hari ini, saya maafkan atas keterlambatanmu. Karna hari ini adalah hari pertama saya mengajar. Tapi tidak untuk lain kali" Ucapnya memberiku peringatan.

"Bbb.. baik pak" Ujar ku menunduk malu.

"Baik, kita lanjutkan pembelajarannya".

Tak ada yang berani mengeluarkan suara, kami semua mendengarkan pembelajarannya dengan serius.

"Bertambah 1 lagi guru killer di sekolah ini" Batinku.

Teng teng teng

Jam istirahat akhirnya tiba

Segera kepsek baru itu bangun dari tempat duduknya.

"Sepertinya pembelajaran hari ini cukup sampai disini, sampai bertemu di kelas berikutnya" Ujarnya datar lalu keluar dari kelas tanpa melihat ke arah kami.

Dengan serempak kami menarik napas lega setelah kepsek itu keluar dari kelas.

"Wah, bisa-bisa gua bisa cepat menua lama-lama kalo gini" Ujar Gandi, teman sekelas ku.

"Iya bener bro. Untung kita udah kelas 3." Ujar Jaka menimpali.

"Hooh" Sahut yang lain bersamaan.

"Tapi, beliau ganteng bangeeettt" Ujarku tiba-tiba dengan mata yang berbinar-binar.

Dengan serempak mereka menatapku heran.

"Kenapa?" Ujarku tersenyum.

"Kayaknya otak lo ada yang salah" Ujar Sasha mengernyitkan dahinya menatap ku heran.

"Eh tunggu tunggu, hampir aja gue lupa. Lo tadi kenapa?" Ujar Kania yang sekarang mendekatkan wajahnya padaku.

"Iya iya, lo tadi kenapa?" Ucap yang lain menimpali, mereka semua sekarang mengerubungi ku. Seolah sedang mengintrogasi ku saja.

"Ah eng anu, aku tadi sedang memikirkan sesuatu" Ujar ku malu, sambil menggaruk-garuk tengkuk ku yang tidak gatal.

"Sudah gue duga, lo itu orangnya ajaib banget" Ujar Kania menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Trus, tadi lo ngapain ke ruangan Bu Tania?" Tanya Sasha penasaran.

"Gue di hukum, mulai besok disuruh bersihin semua toilet selama 3 hari" Ujarku lalu merebahkan kepalaku di atas meja.

"Hahahaha" Mereka mentertawakan nasib ku yang malang ini.

"Temen lagi ketiban sial malah di ketawain" Ujarku mengerucutkan bibirku.

"Hahaha, iya iya sorry sorry. Yaudah dari pada Lo sakit hati mikirin hukuman. Mending kita ke kantin sekarang" Ajak Kania.

"Iya, yok.. perut gua udah keroncongan nih" Ujar Gandi menimpali.

"Kalian aja deh. Gue lagi ngga mood" Tolak ku.

"Yaudah deh, Lo mau titip apa biar gue beliin" Tawar Kania.

"Roti aja deh sama susu".

Lalu aku merogoh uang yang ada di kantong saku depan ku untuk ku berikan pada Kania.

"Nih uangnya" Ucapku sambil menyodorkan selembar uang 50 ribuan.

"Ngga usah, gue traktir" Tolak Kania.

"Kita-kita juga dong" Ujar mereka berbarengan.

"Enak aja lo, tekor bandar gue kalo traktir lo semua. Tunggu gue jadi menteri keuangan dulu baru gue traktir lo semua, hahaha" Kelakarnya.

"Keburu tua dong gue" Jawab Sasha cepat.

"Dasar lo kan, udah sana cepetan. Keburu bel bunyi" Ujarku mengingatkan.

"Oh iya, yaudah yuk" Ajak Kania pada teman lainnya.

"Ayuk" Timpal yang lain.

Kini tertinggal hanya aku seorang diri di dalam kelas, merenungi kesialan ku yang bertubi-tubi di hari Senin ini.

~

Tak terasa hari sudah menunjukkan jam 4 sore, lonceng berbunyi. Menandakan sudah waktunya untuk pulang. Kami bersiap-siap untuk pulang. Dengan malas aku memasukkan buku-buku ku kedalam tas. Lalu berjalan beriringan dengan teman-teman ku yang keluar dari kelas sampai di depan gerbang sekolah. Lalu mereka pamit untuk pulang terlebih dahulu.

Ku lihat jam tangan ku sudah menunjukkan jam setengah 5 sore.

"Kok, pak Udin belum jumput juga ya" Gumam ku. Iya pak Udin adalah tukang ojek langganan ku.

Satu-persatu ku lihat anak-anak yang lain pulang, ada yang menggunakan motornya sendiri, dan ada juga yang di jemput orangtuanya. Sekarang hanya tertinggal aku sendirian berdiri di depan gerbang sekolah.

Karna hari sudah semakin sore, ku putuskan untuk menghubungi ayahku karna pak Udin tidak punya telpon jadi akuu tak bisa menghubunginya.

Tut tut tut

"Loh, kok Ayah ngga bisa di telpon" Ujarku yang mulai cemas.

"Jadi aku pulangnya gimana dong ini?!" Ujarku panik.

Tintin

Ku dengar ada bunyi klakson, ternyata ada sebuah mobil yang berhenti tepat di depan ku.

Saat kaca mobilnya di turunkan, astaga aku kaget bukan main..

❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Nengzah

Nengzah

pasti pak kepsek ya🤭 sayang sekali waktu sekolah guruku gak ada yang cakep 🤣

2022-06-23

0

Mommy Gyo

Mommy Gyo

2 like hadir thor

2021-08-30

0

Elly Az

Elly Az

siapa kah gerangan,,,😂😂🤣😂

2021-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Terhipnotis
3 Kesialan Di Hari Senin
4 Kesialan Yang Berakhir Dengan Keberuntungan
5 Juan POV
6 Pemandangan Yang Indah
7 Tunggu Aku Pak!
8 Ketampanan Dan Kharisma Yang Bertambah
9 Jalan-Jalan Bersama Kani
10 Juan POV II
11 Pak Adi?
12 Kenapa Aku Tidak Menyadarinya?!
13 Masuk Dalam Perangkap Pesonanya
14 Peringatan Pertama Dan Terakhir
15 Perjodohan?!
16 Buat Pak Juan Jatuh Cinta?!
17 Suara Ini?!
18 Setelah Insiden Di Dalam Kamar
19 Kencan Pertama
20 Kencan Pertama Yang Gagal
21 Kekhawatiran Dan Perhatian Di Balik Pesan Singkat
22 Juan POV III
23 Juan POV IV
24 Pak Juan Sakit?!
25 Membuat Menyerah Atau Malah Di Buat Menyerah?!
26 Kejutan?!
27 Liburan Ke Puncak
28 Ada Yang Ingin Mereka Bicarakan?!
29 Jangan Mimpi!
30 Hukuman
31 Cinta Itu Memang Buta
32 Hanya Berlaku Sebentar Saja
33 Merindukan Suasana Rumah
34 Ciuman Pertamaku
35 Tidak Mengerti Jalan Pikirannya!
36 Apa Yang Bapak Lakukan?
37 Aneh Sekali!
38 Bosan Sekali!
39 Salah Paham
40 Ide Gila
41 Emang Enak?
42 Kenyataan
43 Perkara Ranjang
44 Akibat Perkara Ranjang
45 Bodoh Sekali!
46 3 Lembar Penuh
47 Juan POV V
48 Juan POV VI
49 Menembus Wajah Dengan Sebuah Tatapan
50 Terasa Sangat Nyata
51 Insiden Mobil Bergoyang
52 Hot News
53 Aku Ingin Membelanya?!
54 Akhir Pertengkaran Yang Tidak Benar-Benar Berakhir
55 Juan POV VII
56 Kondangan Mendadak
57 Kondangan Mendadak II
58 Serangan Balik
59 Jadi Tumbal
60 Juan POV VIII
61 Kau Adalah Penyelamatku
62 Ogah!
63 Menyebalkan!
64 Aku Benar-Benar Malu
65 Mulai Cemas
66 Aku Tidak Cemburu!
67 Menjadi Sedikit Tidak Nyaman
68 Gara-Gara Kabel
69 Dennis?
70 Winner!
71 Juan POV IX (Ti Amo)
72 Sisi Baru
73 Apa Yang Terjadi?
74 Maafin Riri Pak!
75 JUAN POV X (Kembalilah, Ku Mohon!)
76 Aku Mau Pulang!
77 Dennis, Hentikan!
78 Dimana Ini?
79 Juan POV XI (Jadilah Matahari Terbenamku Selamanya!)
80 Surprise!
81 Sayang!
82 Juan POV XII (Sepertinya Aku Memang Gila!)
83 Lakukanlah Mas!
84 Malam Pertama!
85 Kamu Hamil?
86 Fashion Show
87 Reina?!
88 Kenapa Tiba-Tiba Dia Datang Kembali?
89 Riri Bisa Sendiri!
90 Belahan Jiwaku!
91 Juan POV XIII
92 Happy Birthday!
93 Happy Birthday 2
94 Juan POV XIV
95 Juan POV XV
96 Pemenang Gadis Sampul 2021 Adalah...
97 Menjadi Yang Terakhir Dalam Hidupku?
98 Rahasia Terbongkar
99 Setelah Rahasia Terbongkar
100 Ujian Nasional
101 Terserah!
102 The Wedding
103 EXTRA PART!!!
104 Pengumuman Novel Baru!
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Prolog
2
Terhipnotis
3
Kesialan Di Hari Senin
4
Kesialan Yang Berakhir Dengan Keberuntungan
5
Juan POV
6
Pemandangan Yang Indah
7
Tunggu Aku Pak!
8
Ketampanan Dan Kharisma Yang Bertambah
9
Jalan-Jalan Bersama Kani
10
Juan POV II
11
Pak Adi?
12
Kenapa Aku Tidak Menyadarinya?!
13
Masuk Dalam Perangkap Pesonanya
14
Peringatan Pertama Dan Terakhir
15
Perjodohan?!
16
Buat Pak Juan Jatuh Cinta?!
17
Suara Ini?!
18
Setelah Insiden Di Dalam Kamar
19
Kencan Pertama
20
Kencan Pertama Yang Gagal
21
Kekhawatiran Dan Perhatian Di Balik Pesan Singkat
22
Juan POV III
23
Juan POV IV
24
Pak Juan Sakit?!
25
Membuat Menyerah Atau Malah Di Buat Menyerah?!
26
Kejutan?!
27
Liburan Ke Puncak
28
Ada Yang Ingin Mereka Bicarakan?!
29
Jangan Mimpi!
30
Hukuman
31
Cinta Itu Memang Buta
32
Hanya Berlaku Sebentar Saja
33
Merindukan Suasana Rumah
34
Ciuman Pertamaku
35
Tidak Mengerti Jalan Pikirannya!
36
Apa Yang Bapak Lakukan?
37
Aneh Sekali!
38
Bosan Sekali!
39
Salah Paham
40
Ide Gila
41
Emang Enak?
42
Kenyataan
43
Perkara Ranjang
44
Akibat Perkara Ranjang
45
Bodoh Sekali!
46
3 Lembar Penuh
47
Juan POV V
48
Juan POV VI
49
Menembus Wajah Dengan Sebuah Tatapan
50
Terasa Sangat Nyata
51
Insiden Mobil Bergoyang
52
Hot News
53
Aku Ingin Membelanya?!
54
Akhir Pertengkaran Yang Tidak Benar-Benar Berakhir
55
Juan POV VII
56
Kondangan Mendadak
57
Kondangan Mendadak II
58
Serangan Balik
59
Jadi Tumbal
60
Juan POV VIII
61
Kau Adalah Penyelamatku
62
Ogah!
63
Menyebalkan!
64
Aku Benar-Benar Malu
65
Mulai Cemas
66
Aku Tidak Cemburu!
67
Menjadi Sedikit Tidak Nyaman
68
Gara-Gara Kabel
69
Dennis?
70
Winner!
71
Juan POV IX (Ti Amo)
72
Sisi Baru
73
Apa Yang Terjadi?
74
Maafin Riri Pak!
75
JUAN POV X (Kembalilah, Ku Mohon!)
76
Aku Mau Pulang!
77
Dennis, Hentikan!
78
Dimana Ini?
79
Juan POV XI (Jadilah Matahari Terbenamku Selamanya!)
80
Surprise!
81
Sayang!
82
Juan POV XII (Sepertinya Aku Memang Gila!)
83
Lakukanlah Mas!
84
Malam Pertama!
85
Kamu Hamil?
86
Fashion Show
87
Reina?!
88
Kenapa Tiba-Tiba Dia Datang Kembali?
89
Riri Bisa Sendiri!
90
Belahan Jiwaku!
91
Juan POV XIII
92
Happy Birthday!
93
Happy Birthday 2
94
Juan POV XIV
95
Juan POV XV
96
Pemenang Gadis Sampul 2021 Adalah...
97
Menjadi Yang Terakhir Dalam Hidupku?
98
Rahasia Terbongkar
99
Setelah Rahasia Terbongkar
100
Ujian Nasional
101
Terserah!
102
The Wedding
103
EXTRA PART!!!
104
Pengumuman Novel Baru!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!