Sampai di mansion
Rafa langsung bergegas ke dapur dan mengambil sebotol minuman dingin dari kulkas lalu membuka tutupnya kemudian meneguknya. Dia merasa kesal dan emosi pada asistennya yang ceroboh dan juga bodoh.
"Ck untungnya gadis itu mengaku kalau tidak
Cih. " dengusnya.
Setelah emosinya mereda, Rafa langsung pergi ke ruangan kerjanya.
Cklek Rafapun masuk ke dalam dan langsung duduk di kursinya.Diapun mulai memeriksa beberapa berkas laporannya dengan teliti.
❇❇❇
Sementara di sisi lain di sebuah apartemen
Reina dan Mentari baru pulang dari supermarket.Keduanya langsung pergi ke dapir menaruh belajaan mereka.Merasa kehausan, Mentari langsung menyambar satu botol minuman lalu dibukanya kemudian diteguknya hingga tersisa setengah.
"Tari, Tadi sepupuku Damar menghubungiku kalau sahabatnya tengah mencari seorang gadis untuk dibayarnya 1 M agar mau ikut dengannya menemui orang tuanya. " ungkap Reina.
Mentari berbinar kedua matanya mendengar penawaran yang disampaikan oleh sahabatnya. Diapun menarik tangan sahabatnya lalu duduk di sofa.
"Tapi kalau berpura pura menjadi calon istri pria itu dan orang tuanya mencurigaiku bagaimana Rei. " ujarnya ragu.
"Buat saja jadi kenyataan! Kamu goda saja sahabat Damar itu dengan ciuman atau apalah itu agar dia tertarik padamu. " saran Reina.
"Aku bukan perempuan penggoda sialan. " desis Mentari tak suka.
Reina hanya nyengir lalu meneguk minumannya.Mentari melipat tangannya di dada sambil berfikir dengan matang mengenai penawaran yang menggiurkan itu.
"Eh iya bukankah aku bisa mengajukan penawaran dan permintaan pada pria itu. " pikir Mentari.
Mentari kini tersenyum lebar membayangkan uang 1 M menjadi miliknya.Dia bukan gadis munafik mengakui bahwa dia sangat membutuhkan uang meskipun ada harga dibalik semua itu asalkan tidak mengorbankan tubuhnya.
"Oke aku setuju dengan tawaran itu! Selain itu Aku penasaran sama sahabat sepupumu itu. " seru Mentari dengan antusias.
"Em awas lho nanti jatuh cinta sama dia. " Ledek Reina.
"Hm tidak akan! ucap Mentari penuh percaya diri.
Reina merogoh ponselnya kemudian langsung menghubungi sepupunya Damar.
( Sambungan terhubung)
"Halo Dam, sahabatku setuju dengan tawaran temanmu itu. " ucap Reina.
"Baiklah sahabatku bilang ingin bertemu dengan temanmu di Restauran dua hari lagi karena dia kini tengah sibuk. " balas Damar.
"Okey aku mengerti. "
Reina menutus sambungan teleponnya dan langsung melirik kearah Mentari.Mentari mengernyitkan dahinya melihat Reina senyum senyum sendiri.
"Ada apa Rei? " cerocos Mentari dengan tak sabaran.
"Sahabat Damar mengajak ketemuan denganmu dua hari lagi karena dia tengah disibukkan dengan bisnisnya. " ujarnya.
Mentari mengangguk ngangguk mengerti dan semakin penasaran dengan pria yang meminta bantuan padanya itu.
"Aku harap pria itu tampan jika nyatanya pria botak dan perutnya buncit awas saja aku tendang bokongnya dan juga senjatanya biar impoten" ancam Mentari.
Reina langsung tertawa terbahak bahak mendengar pernyataan sahabatnya barusan yang tengah membayangkan sosok Rafa.
"Bagaimana kalau Dia tampan dan Dewasa juga seksi. " goda Reina.
"Bisa dibicarakan baik baiklah! Aku pasti akan betah bersama pria tampan dan seksi. Jangankan jadi calon istri pura puranya bahkan istri sungguhan saja aku mau jika pria itu tampan, dewasa dan hot bonusnya Kaya. " sahut Mentari dengan tatapan nakal membayangkannya.
"Ck otakmu isinya cuma perut kotak kotak dan s********ngan sih Tar. " dengus Reina.
"Maksudmu apa Rei. " jawabnya sok polos.
"Cih sok polos. " geram Reina kesal.
Mentari tertawa puas menjahili sahabatnya yang sering jahil padanya.Reina mendengus keras lalu bangkit dan meraih ponselnya setelah itu pergi ke kamarnya.
Mentari menghentikan tawanya dan memilih menyandarkan tubuhnya di sofa.Mengingat keluarganya membuatnya kembali murung dan terpuruk.
"Apakah Daddy dan Mommy mencariku karena aku kabur dari rumah. " gumamnya sendiri sambil menahan kerinduan pada orang tuanya.
Tes tes tes
Tanpa sadar Mentari meneteskan air matanya mengingat kedua orang tuanya.Dia berharap kelak kedua orang tuanya bisa menyayangi dirinya sama halnya dengan sang kakak Melody yang selalu dibanggakan oleh mereka.
"Tari, Kamu mandi enggak sebelum hari gelap dan airnya akan menjadi dingin! teriak Reina.
Mentari segera menghapus air matanya setelah mendengar teriakan Reina.Diapun bangkit dan bergegas menuju ke kamarnya.
Ya apartemen yang ditinggali Reina dan Mentari ada dua kamar yang bersebelahan.
Skip Di kamar Mentari
Setelah mandi dan berganti pakaian, Mentari merebahkan tubuhnya di atas ranjang.Dia bahagia dengan hidupnya saat ini meskipun tidak bergelimang harta sama seperti saat dirinya bersama orang tua serta kakaknya Melodi.Tak ada tekanan dan paksaan untuk dirinya menjadi seperti sang kakak yang selalu dipuji puji.Dia ingin menjadi dirinya sendiri layaknya merpati liar yang terbang bebas kemanapun dia mau tanpa terkurung dalam sangkarnya.
"Semangat Tari semangat! ujarnya menyemangati diri sendiri.
Tok tok tok
Reina mendorong pintunya lalu masuk ke dalam kamar Mentari.Diapun bergegas mendekati sahabatnya lalu duduk disampingnya.
"Tari apa kamu merindukan orang tuamu? " tanya Reina tiba tiba.
Mentari menoleh lalu bangun dan duduk dengan tegak.Dia membuang nafasnya kasar setelah itu kembali menatap Reina.
"Sejujurnya Iya aku merindukan mereka! Tapi kalau harus tertekan serta dipaksa menjadi seperti saudarinya dan terkurung dalam sangkar emas aku tidak mau. " tegas Mentari.
Reina menitikkan air matanya memdengar ungkapan hati sahabatnya.Mentari terkekeh pelan melihat sahabatnya menangis lalu dia segera memeluknya.
"Aku enggak papa kok Reina. Aku bukan gadis lemah yang akan terus menerus meratapi nasibku saat ini. " Mentari melepaskan pelukannya dan tersenyum pada sahabatnya.
"Come on Rei! We should enjoy our life in a relaxed manner dan jangan jadikan beban atas apa yang kita alami saat ini. " ujar Mentari.
"Dih sok bahasa inggris. " ledek Reina sambil menghapus air matanya.
Merekapun tertawa bersama sama dan Reina merasa beruntung memiliki sahabat seperti Mentari.
"Kita bikin makanan yuk lapar nih! ujar Mentari sambil mengelus perutnya yang keroncongan.
"Yuk cus aku juga lapar. "
Mentari dan Reina turun dari ranjang lalu ke luar dari kamar Mentari menuju ke dapur sambil bercanda tawa.
Di dapur mereka mulai memasak tumis kangkung, tempe goreng dan Spagetti.Satu jam kemudian keduanya telah selesa memasak dan langsung membawa makanannya ke meja makan serta dua gelas jus.
*tempe goreng kesukaan author 🤣🤣🤤
Mentari menarik kursinya lalu duduk begitu juga dengan Reina setelah itu mereka makan dengan lahap.Sesekali mereka membahas hal hal yang lucu dan menggosip tentang pria tampan.
"Oh ya Rei apa kamu sudah menemukan sugar daddy yang kamu inginkan? " tanya Mentari sambil menyesap jusnya.
"Dari aplikasi yang aku buka kayaknya ada satu deh dan dilihat fotonya pria itu tampan. " balas Reina sambil mengunyah makanannya.
"Kamu hati hati ya Rei jangan sampai kamu tertipu oke. " tegur Mentari.
"Okey. "
Mereka melanjutkan makannya dalam suasana hening.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
SeoulganicId
sugar daddy gak tuhhh
2022-08-06
1
Mega Septianasari
tumis kangkung+tempe goreng enaknya sama sambel terasi thor...kalo spageti lebih enak di makan sama beef steak😬
2021-11-16
1
chindi
ceritanya keliatan keren sih tp maaf masakan nya ko ga nyambung ya,,tempe goreng tumis kangkung spageti 🤗
2021-07-02
6