bertengkar dengan nenek

" dev hari kau tidak kerumah sakit kan?" tanya nenek saat dev baru pulang dari lari paginya.

" iya nek memangnya kenapa?" tanyanya.

" hmm tidak hanya bertanya saja, oh ya apa kau juga lihat fanny diluar?" tanya nenek lagi.

" fanny ? tidak nek bukankah ini hari minggu jadi dia tidak masuk kekantor" ujar dev.

" nenek ini tanggal 10 february " kata kali.

" astaga kenapa nenek bisa lupa hari ini" ujar nenek.

" kenapa nek?" tanya dev.

" hari ini peringatakan kematian orang tuanya fanny dan juga kakaknya" jawab nenek.

" dia mungkin sekarang ada di makam" sambung nenek lagi.

" aku sudah tua hingga melupakan hari tragis anakku sendiri" rutuk nenek ji sendiri.

" nenek jangan menyalahkan diri sendiri, wajar kalau kita melupakan sesuatu" dev berusaha menenangkan nenek yang tengah duduk di sofa.

" nek aku sudah memesan memanggil beberapa anak yatim piatu kemari dan juga cathering " kata kali.

" terima kasih kali , kau memang selalu mengingat hal-hal yang ada di rumah ini. tolong persiapakan segalanya" kata nenek.

" nak kau mandilah dulu nanti sarapan ya" ujar nenek.

" iya nek" jawab dev.

***

sementara di pemakaman itu fanny masih duduk meratapi makam papa mama dan kakak laki-lakinya yang bernama zidan.

karena cuaca tidak panas dia ingin berlama-lama disini.

" nona kau datang" kata bapak si penjaga makam.

melihat pak penjaga itu datang fanny segera berdiri.

" hmm" fanny menganggukkan kepalanya.

" kemarin saya baru membersihkan makam karena semalam banyak angin jadi daun daun runtuh mengenai makam" jelas nya.

"iya tidak apa-apa. oh ya ini uang untuk biaya nya terima kasih karena sudah menjaga makam ini" fanny menyodorkan uang satu juga ke pada bapak itu.

" nona banyak sekali, aku sudah dapat gaji ini tidak perlu" tolak bapak itu.

" itu sebagai tanda terima kasih ku , dan ini tolong ganti setiap kali bunganya sudah layu ganti yang baru" dia memeberikan beberapa lembar uang kertas ratusan itu.

" baik nona terima kasih saya permisi mau membersihkan makam yang lain" ucap bapak itu.

" hmm"

fanny segera mengambil tas nya karena cuaca mendung sepertinya akan hujan. dia berjongkok disana lalu ia mengusap pusara makam mamanya.

" mama... papa... dan kakak. aku pulang dulu.semoga kalian selalu bersama disurga sana. aku ada permintaan di hari ulang tahunku ini. tolong datanglah kedalam mimpiku setidaknya sekali saja, aku benar-benar merindukan kalian bertiga. kabulkan permintaan ku dihari ulang tahunku yang ke 25 ini " ucapnya bibirnya gemetar tak kuasa lagi menahan tangis.

hujan mulai turun membasahi bumi, iapun berdiri lalu melihat kebelakang sebelum pergi. setelah beberapa detik dia pun kembali berjalan untuk pulang.

hujan semakin deras hingga membasahi bajunya , dia berlari menuju kemobilnya yang berada di depan taman. lumayan jauh hingga semuanya basah.

ia segera masuk kedalam mobil lalu mengelap tubuhnya.

drrtt....drtttt

"rian calling"

dia segera mengangkatnya.

" halo" ucapnya

📱 " nona...ada berita untukmu. tuan brian sedang membangun hotel yang baru di kota bandung, dia berusaha menargetkan perusahaan yang kita incar untuk berinvestasi" kata rian.

" biarkan saja kita akan tetap membangun hotel yang baru dengan pemilik saham yang lama. itu juga sudah cukup untuk biayanya jangan khawatir kau hanya perlu mendapatkan persetujuan dari para pemilik saham" jelas nita.

📱" baik nona saya laksanakan" jawab rian.

fanny segera mematikan ponsel mahalnya , wajahnya berubah sangat dingin yang tadinya biasa saja.

setelah sampai dirumah nenek fanny langsung bergegas masuk. tanpa memerdulikan di sekitarnya yang ada anak yatim.

dari depan pintu dev melihat tiffanny yang baru pulang, tiffanny membuka kacamata hitamnya lalu melihat baju warna hitam nya yang terkena tanah makam.

ia langsung bergegas masuk sendirian , dev hanya melihatnya wanita itu sedang ke arahnya.

" tunggu" kata dev.

fanny pun berhenti lalu menolehnya.

" bisakah lain kali kalau pergi pamit dulu pada nenek ? dia selalu mencemaskanmu " ujar dev.

" apa aku harus mengganggu tidur nenek?" tanya fanny dingin.

" setidaknya sebelum kau pergi titipkan pesan pada seseorang" telak dev.

fanny tidak menggubrisnya dia meninggalkan dev sendirian dia sangat tidak suka banyak bicara pada orang.

dev melihat bercak bekas tanah makam di sekitar baju fanny .

" nenek benar dia habis ke makam" gumamnya.

malam harinya saat nenek dan dev sudah duduk di meja makan menunggu tiffanny turun untuk makan, malah melihat fanny yang turun membawa tasnya.

" nek" dev memberi kode kalau tiffanny telah turun.

" eh sayang ayo makan nenek sudah menyiapkan makanan ini karena ini ulangtahun cucu nenek yang ke 25 nenek sudah menyiapkan hadiah" kata nenek dengan senang.

" maaf nek, fanny harus kembali kerumah" tolaknya.

" nenek juga tau kan , sudahlah nek jangan merayakan hari ini. aku akan pulang sekarang jaga diri nenek baik-baik" ujarnya.

" fanny" ujar nenek saat fanny sudah melangkah kan kakinya.

" aku sudah tau nek. tolong jangan carikan pasangan lagi, aku tidak ingin menikah sekarang biarkan aku hidup dengan caraku sendiri. begitu juga nenek hiduplah untuk kebahagiaan nenek sendiri. pikirkan kesehatan nenek " jelas fanny.

" kau pikir dimana letak kebahagiaan nenek? nenek hanya akan tenang setelah kau menikah dengan lelaki yang tepat. sebelum kau menikah nenek akan terus mencarikan pasangan untukmu titik!" tegas nenek.

fannny pergi begitu saja , meningalkan neneknya yang sedang marah itu. nenek juga masuk kekamar dia tidak makan karena marah dengan tiffanny. sedangkan dev dan kali hanya mampu melihat pertengkaran kedua orang itu.

" bi apa dia selalu seperti itu?" tanya dev.

" tidak tuan, nona tiffanny tidak seperti itu. mungkin dia sedang marah karena sesuatu, aku juga dengar tuan brian telah kembali mungkin itu penyebabnya" jawab kali.

" ada hubungan apa dengan brian itu?" tanya dev.

" maaf tuan bibi tidak bisa berbicara itu nona tiffanny akan marah nanti" jawab bibi.

didalam kamarnya dev sudah merebahkan diri kasurnya, ia masih belum tidur. entah apa yang ia pikirkan tapi kenapa tidak seperti biasanya, dia pun menghambil handphonenya.

ting

dilayar handphonenya muncul berita tentang fifannny

" brian william membuka hotel yang baru bersamaan dengan si pebisnis cantik tiffanny wang"

entah dorongan dari mana dia tertarik dengan berita itu hingga membacanya. ia baca dengan serius sekali.

" brian ! bukannya nenek dan kali pernah menyebut nama ini didepan tiffanny?" pikir nya.

" apa sebenarnya hubungan keduanya" gumamnya.

diapun menutup handphonenya ia menatap awang-awang langit kamar itu hingga ia memejamkan matanya

***

didalam kantornya tiffanny sedang rapat bersama pemilik saham , ia mempresentasikan rancangan hotel yang baru yang akan dibangun di Norwegia.

para pemegang saham mendengarkan tiffanny dengan seksama.

" saya berharap banyak pada pembangunan hotel yang baru kali ini, karena saya rasa kita harus lebih mengembangkan hotel kita dan tentu saja kita akan tetap mengindahkan budaya lokal disana" kata tiffanny.

" maaf bu saya mau tanya. apa yang membuat bu fanny yakin dengan pembangun hotel disana?" tanya salah satu pemegang saham.

" Norwegia merupakan satu-satunya Negara di Eropa yang sudah maju. para anak mudanya sangat sukses dan kaya raya. mereka terus berpikir untuk maju juga dalam sedang pemikiran membangun hotel untuk mengurangi pemanasan global. jika kita ikut mengambil peluang kita bisa memanfaatkan itu untuk keuntungan kita , tetapi yang diharapkan dari hotel ini bukan hanya keuntungan tapi kenyaman para penggunanya " jawab tiffanny.

semua orang bertepuk tangan mendengarnya, dia memang sangat cerdas selalu menjawab dengan penuh keyakinan.

" nona tiffanny aku tidak ragu telah menanamkan saham di hotel anda bagaimana wanita di usia anda ini sangat cerdas dalam mengambil peluang?" tanya seorang wanita yang tak muda lagi itu.

" terima kasih bu , sebelum saya mengambil peluang saya meneliti terlebih dahulu baru berdefinisi" kata tiffanny.

setelah selesai rapat tiffanny kembali masuk kedalam ruanganya. dia melepaskan blezer nya dan hanya menyisakan kemeja berwarna putih. dia duduk di kursi kebesarannya menatap ke arah depan.

" bu saya bawakan makanan ini sudah jam 3 makanlah dulu nanti maag nya kambuh" kata rian yang masuk sembari mendorong troli makanan.

" taruh saja disana" kata tiffanny.

rian menata makanan di meja dekat sofa, sedangkan tiffanny masih duduk diam.

" bu orang yang ibu ingin berikan bonus itu sedang masuk rumah sakit. kata direktur keungan bapak itu kecelakaan saat pulang bekerja" ujar rian.

" kau keluarlah dulu" kata tiffanny.

" baik bu" rian mengangukkan kepalanya dan keluar lalu menutup pintu.

tiffanny segera berdiri lalu memakan nasi nya, dia hanya makan beberapa sendok untuk mengganjal perutnya yang lapar. ini juga sudah sore dia berdiri dan mengambil blezernya.

ketika dia sudah diluar depan ruangannya rian segera menghampirinya.

" bu ada sesuatu?" tanya rian.

" dimana rumah sakitnya?" tanya tiffanny.

" ibu mau kesana? sungguh?" tanya rian yang tak percaya itu.

" hmm"

" aku akan ikut , nanti sopir yang akan membawa kita" kata rian.

tiffanny mengangukkan kepalanya.

Episodes
1 prolog
2 penghargaan CEO terbaik
3 wanita keras kepala
4 bertengkar dengan nenek
5 undangan pernikahan brian
6 Wanita Dungu
7 Cerita Nenek Ji
8 umpatan devan
9 pernikahan Brian Dan Agatha
10 devan mulai perhatian
11 Es dan Api
12 Uluran Tangan Seorang Ibu
13 Keganjalan
14 Kemenangan
15 berusaha melupakan
16 Lelah
17 Tamu Tanpa Diundang
18 Mengatakan Kebenaran ?
19 Terbongkar
20 Diancam Devan
21 Mengubah Pendekatan
22 Membeli Saham
23 Tidak Mungkin Bersatu
24 VISUAL "CDH"
25 Hot News
26 Kau Cemburu
27 Sakit
28 Menjauhi
29 Do'a Yang Terwujud
30 Baju Favoritmu
31 Junjung Prinsip
32 Aku , ingin Hidup
33 Sebuah Nilai
34 Melihat Senyumanmu
35 Beberapa saat itu
36 Mencarimu
37 Teringat Kembali
38 Kabarmu
39 29 Agustus Berikutnya
40 Halusinasi Yang Nyata
41 Tidak Harus tau
42 Hargai Suatu Hubungan
43 Berbanding Terbalik
44 Membuatmu Percaya
45 Penolakan Sebelum Pengungkapan
46 Akhir Tak Bahagia
47 Tiba - tiba menikah !
48 Gaun Putih Yang Suci
49 Tidak Mendukung
50 Berharap Padamu
51 Kita yang satu
52 Mulai Dekat
53 Menepati Janji
54 Menyambut Tahun Baru
55 Lantai Dansa
56 Usaha Memasak Tiffanny
57 Mempersiapkan Resepsi
58 Pesta Pernikahan
59 Tamu Tak Diundang
60 Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61 Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62 Jantung Yang Berdetak
63 Toko Furniture
64 Optimis dan Pesismis
65 Menjadi Pemilikmu
66 Memulihkan Energi
67 Setengah Kebenaran
68 Mengunjungi Rumah Baru
69 Novel Romantis
70 Tentang Kebohongan
71 Mengoreksi Hubungan Baru
72 Orang Yang Berbeda
73 Menanti Jawaban
74 Mesin Waktu
75 Waktu Dan Perhatian
76 Sebuah Rasa
77 Pertemuan Yang Tak Sengaja
78 Menerima Takdir
79 Datang Dengan Maksud
80 Tentang Kamu
81 Galak dan Sombong
82 Mulberi Yang Memabukkan
83 Tidak Baik-baik saja
84 Daftar Kejahatan
85 Sosis Bakar Yang Kehujanan
86 Mengingkari Janji
87 Tanya Hati
88 Narsis
89 Daging Sapi dan Daun Selada
90 Hadiah Kunjungan
91 Hari yang Terlupakan
92 Dia Sudah Bercerai
93 Pantai Karapyak
94 Sosial Media Buatan Devan
95 Kecemburuan Brian
96 paket misterius
97 Jangan merasa bersalah
98 Ketakutannya
99 Dokter Juga Manusia
100 Percayalah
101 Tak Perlu Membela Diri
102 Mata yang tak Bisa Berbohong
103 Dia Datang
104 Tidak Ingin Jauh
105 Kriteria Pacar Favoritmu
106 Dunia Yang Tidak Adil
107 Misi Yang harus Selesai
108 Bukti Tambahan
109 Ayah Membunuhku
110 Dokter Devandra Akan Kembali
111 Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112 Terlihat Sangat Manis
113 Bedanya Mahal dan Murah
114 Jangan Memikirkan Apapun
115 Strategi Pintar Devan
116 Datang Walau Terlambat
117 Membuat ku Menunggu
118 Dua Kasih
119 Peluang
120 Aku Hanya Bersikap Biasa
121 Bukan Cinta Sepihak
122 Bulan Madu yang tertunda
123 Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124 welcome to swiss
125 Gembok Keabadian
126 Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127 Aku sangat Mencintainya
128 Aku sangat Mencintainya
129 kembalilah padaku
130 Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131 Hanya ada aku sendiri
132 Selalu ada
133 Tersangka utama akan menyusul
134 Menghukum mu
135 Karena Cinta Semuanya Berubah
136 Penyesalan Selalu Ada
137 Aku Percaya Padamu
138 kamu satu - satunya
139 kejutan untuk suami
140 hanya sebatas kakak adik
141 Persidangan
142 Hukuman Untuk Penjahat
143 Tidak Bisakah
144 Dan Tidak Mungkin
145 Kembalilah
146 Penyesalan
147 Tidak Mau Berpisah
148 bukan waktu yang tepat
149 keputusan devan
150 Bekerja Kembali
151 Masa Lalu Rian
152 Dulu Kekasih sekarang Teman
153 Mengatakan Pada Dunia
154 Calon Buah Hati
155 susu tapi bukan rasa susu
156 Morning Sickness
157 Gantian Ngidam
158 Tidak Sabar
159 Suka Merajuk
160 Hubungan Lama Yang akan Kembali
161 Last Episode
Episodes

Updated 161 Episodes

1
prolog
2
penghargaan CEO terbaik
3
wanita keras kepala
4
bertengkar dengan nenek
5
undangan pernikahan brian
6
Wanita Dungu
7
Cerita Nenek Ji
8
umpatan devan
9
pernikahan Brian Dan Agatha
10
devan mulai perhatian
11
Es dan Api
12
Uluran Tangan Seorang Ibu
13
Keganjalan
14
Kemenangan
15
berusaha melupakan
16
Lelah
17
Tamu Tanpa Diundang
18
Mengatakan Kebenaran ?
19
Terbongkar
20
Diancam Devan
21
Mengubah Pendekatan
22
Membeli Saham
23
Tidak Mungkin Bersatu
24
VISUAL "CDH"
25
Hot News
26
Kau Cemburu
27
Sakit
28
Menjauhi
29
Do'a Yang Terwujud
30
Baju Favoritmu
31
Junjung Prinsip
32
Aku , ingin Hidup
33
Sebuah Nilai
34
Melihat Senyumanmu
35
Beberapa saat itu
36
Mencarimu
37
Teringat Kembali
38
Kabarmu
39
29 Agustus Berikutnya
40
Halusinasi Yang Nyata
41
Tidak Harus tau
42
Hargai Suatu Hubungan
43
Berbanding Terbalik
44
Membuatmu Percaya
45
Penolakan Sebelum Pengungkapan
46
Akhir Tak Bahagia
47
Tiba - tiba menikah !
48
Gaun Putih Yang Suci
49
Tidak Mendukung
50
Berharap Padamu
51
Kita yang satu
52
Mulai Dekat
53
Menepati Janji
54
Menyambut Tahun Baru
55
Lantai Dansa
56
Usaha Memasak Tiffanny
57
Mempersiapkan Resepsi
58
Pesta Pernikahan
59
Tamu Tak Diundang
60
Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61
Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62
Jantung Yang Berdetak
63
Toko Furniture
64
Optimis dan Pesismis
65
Menjadi Pemilikmu
66
Memulihkan Energi
67
Setengah Kebenaran
68
Mengunjungi Rumah Baru
69
Novel Romantis
70
Tentang Kebohongan
71
Mengoreksi Hubungan Baru
72
Orang Yang Berbeda
73
Menanti Jawaban
74
Mesin Waktu
75
Waktu Dan Perhatian
76
Sebuah Rasa
77
Pertemuan Yang Tak Sengaja
78
Menerima Takdir
79
Datang Dengan Maksud
80
Tentang Kamu
81
Galak dan Sombong
82
Mulberi Yang Memabukkan
83
Tidak Baik-baik saja
84
Daftar Kejahatan
85
Sosis Bakar Yang Kehujanan
86
Mengingkari Janji
87
Tanya Hati
88
Narsis
89
Daging Sapi dan Daun Selada
90
Hadiah Kunjungan
91
Hari yang Terlupakan
92
Dia Sudah Bercerai
93
Pantai Karapyak
94
Sosial Media Buatan Devan
95
Kecemburuan Brian
96
paket misterius
97
Jangan merasa bersalah
98
Ketakutannya
99
Dokter Juga Manusia
100
Percayalah
101
Tak Perlu Membela Diri
102
Mata yang tak Bisa Berbohong
103
Dia Datang
104
Tidak Ingin Jauh
105
Kriteria Pacar Favoritmu
106
Dunia Yang Tidak Adil
107
Misi Yang harus Selesai
108
Bukti Tambahan
109
Ayah Membunuhku
110
Dokter Devandra Akan Kembali
111
Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112
Terlihat Sangat Manis
113
Bedanya Mahal dan Murah
114
Jangan Memikirkan Apapun
115
Strategi Pintar Devan
116
Datang Walau Terlambat
117
Membuat ku Menunggu
118
Dua Kasih
119
Peluang
120
Aku Hanya Bersikap Biasa
121
Bukan Cinta Sepihak
122
Bulan Madu yang tertunda
123
Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124
welcome to swiss
125
Gembok Keabadian
126
Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127
Aku sangat Mencintainya
128
Aku sangat Mencintainya
129
kembalilah padaku
130
Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131
Hanya ada aku sendiri
132
Selalu ada
133
Tersangka utama akan menyusul
134
Menghukum mu
135
Karena Cinta Semuanya Berubah
136
Penyesalan Selalu Ada
137
Aku Percaya Padamu
138
kamu satu - satunya
139
kejutan untuk suami
140
hanya sebatas kakak adik
141
Persidangan
142
Hukuman Untuk Penjahat
143
Tidak Bisakah
144
Dan Tidak Mungkin
145
Kembalilah
146
Penyesalan
147
Tidak Mau Berpisah
148
bukan waktu yang tepat
149
keputusan devan
150
Bekerja Kembali
151
Masa Lalu Rian
152
Dulu Kekasih sekarang Teman
153
Mengatakan Pada Dunia
154
Calon Buah Hati
155
susu tapi bukan rasa susu
156
Morning Sickness
157
Gantian Ngidam
158
Tidak Sabar
159
Suka Merajuk
160
Hubungan Lama Yang akan Kembali
161
Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!