wanita keras kepala

setelah beberapa menit duduk diam sendirian tiffanny pun berdiri untuk mengganti pakaian , dia masuk ke dalam walk in closet nya dan memakai baju kaos serta celana tidur berwarna hitam.

dia melihat kearah cermin lalu dia menggelung rambutnya. tiba tiba dia merasa lapar lalu ia turun untuk menemukan makanan di dapur.

setelah di dapur dia tidak menemukan makanan apapun, dirinya sudah lapar . membuka kulkas tapi hanya ada sayuran yang belum dimasak. ia membongkar lemari hingga menemukan mie disana.

ia merebus mie itu hingga matang ia duduk di meja makan lalu ia berdiri untuk mengambil air es.

dari kejauhan dev melihatnya sedang makan dalam kegelapan, dia ingin melihat wajah aslinya seperti apa tapi dari tadi ia terus terhalang.

fanny berdiri dan mencuci mangkok bekas makann, ia segera kembali untuk masuk kedalam kamar karena ini sudah jam 2 pagi.

ia tidur setelah meminum sesuatu dirinya memejamkan matanya hingga pukul 5 pagi dia bangun lalu mandi.

belum ada orang yang bangun tetapi dia sudah bangun dan rapi memakai dress warna abu-abu.

***

" fanny turunlah sarapan sudah siap" teriak nenek dari bawah.

" eh nek nona tiffanny sudah pergi bahkan baju kotornya saja sudah dicuci sendiri" kata kali.

" anak itu masih saja tidak mendengarkan nenek dia hanya tidur beberapa jam apa tidak lelah" gerutu nenek.

" nek apa dia tidak pernah sarapan dirumah?" tanya dev.

" jangan ditanya nak nenek setiap hari memarahinya tapi dia tidak pernah dengar" kata nenek.

" nek apa nenek ingat laki-laki yang dulu melamar nona tiffanny? sekarang dia sudah menikah " kata kali.

" benarkah? ya ampun nenek sudah kehilangan calon yang pas untuk tiffanny. nenek tidak tau lagi mau cari yang bagaimana untuknya " ucap nenek.

" apa nenek sedang mencari jodoh untuknya?" tanya dev.

" begitulah nak dia sibuk bekerja tidak ada hal lain dihidupnya selain bekerja" gerutu nenek.

dev tersenyum mendengarnya , ia baru melihat seorang nenek yang sangat cerewet namun cerewet yang baik. karena dia tidak punya nenek.

***

" iya bu tiffanny masih menduduki posisi itu aku bangga sekali bekerja disini" kata karyawan perempuan, memang di kantor gedung lantai 19 tempat seluruh staff kantor bekerja dan sekarang semua staff baik bagian humas, resepsionis, bahkan bagian apapun hadir disana.

kemudian tiffanny datang bersama rian yang dibelakangnya, semuanya langsung diam saat dia datang.

" bu selamat atas kemenangan semalam" kata salah satu karyawan.

fanny mengangukkan kepalanya , lalu rian melihat keadaan sekitar yang sudah ramai.

" baiklah disini bu tiffanny akan menyampaikan beberapa hal penting pada kalian mari kita dengarkan" kata rian.

" halo ! selamat pagi semuanya. terima kasih karena sudab bertahan bersama saya di group hotel wang. saya sangat berterima kasih telah mendukung dan bekerja dengan baik untuk hotel ini. karena tampa kalian saya bukan apa-apa. untuk itu setiap pekerja akan mendapat bonus 10% dari gaji kalian bulan ini " kata tiffanny.

" benarkah bu? itu besar sekali " kata karyawan.

" hmm semua karyawan bisa mendapatkannya baik bagian humas, manajer sampai OB. silahkan cek di tempat masing-masing "

" mugkin hanya itu saja terima kasih selamat bekerja" ucap fanny ia segera kembali keruangannya diikuti oleh rian.

" dia sangat baik walau banyak berita miring tentang kehidupannya " kata orang disana.

" iya aku juga merasa begitu semenjak aku bekerja disini aku merasa cukup dan terus diberi bonus" timpal temannya.

didalam ruangan kantor nya fanny sedang mengecek laporan keuangan yang baru saja keluar, ia kemudian menandatanganinya yang langsung dipantai oleh direktur keuangan ny. sania agatha.

" terima kasih bu " ucap sania.

" hmm dan tolong kau berikan juga pada bapak tua yang suka menyapu di depan hotel" kata tiffanny.

" baik bu, saya permisi dulu " kata sania sambil ia membungkukkan badannya.

setelah sania keluar fanny berdiri ia sudah tidak punya pekerjaan lagi sekarang. dia menatap keluar jendela ia dapat melihat jelas dibawah jalanan sedang macet juga gedung gedung yang menjulang tinggi disampingnya.

" bu ada tamu " kata rian.

fanny segera menoleh , ia berdiri terus menatap tamu. dialah brian william.

" hmm kau boleh pergi" kata fanny.

" duduklah" ucap fanny.

" bagaimana kabarmu? sebelumnya aku mengucapkan selamat kar..."

" aku masih banyak pekerjaan dimana aku harus tanda tangan" kata fanny.

" disini" tunjuk brian.

" terima kasih kau boleh keluar" kata fanny ia langsung berdiri setelah menandatanganinya.

" kau harus melupakan aku " kata brian.

fanny tidak berniat untuk menjawab dia hanya diam diri di depan jendela.

***

malam harinya ini sudah pukul 12 malam fanny baru pulang kerumah neneknya, saat ia akan naik ia menyenggol tubuh dev yang akan turun.

" maaf" katanya tanpa menoleh lalu kembali berjalan , tapi jam tangan dev menyangkut di jaket fanny.

" bisakah kau berhenti dulu?" tanya dev.

dia segera berhenti lalu melepaskan kaitan benang itu.

" nenek selalu menyebutmu sesekali perhatikanlah dia" ucap dev.

tiffanny berhenti berjalan lalu ia memutar tubuhnya menghadap dev , ia dapat melihat jelas wajah dev sekarang begitu pula dev yang dapat melihat jelas wajah cantik tiffanny.

" terima kasih , tapi kau tidak perlu ikut campur urusanku dan nenek" kata fanny.

" aku memberitahumu karena aku menyayangi nenek" kata dev.

" lalu kau pikir aku tidak sayang?" tanya fanny.

" kalau tidak sayang apa namanya ? kau tidak pernah mendengarkan nenekmu dia butuh cucunya " kata dev.

" siapa kau ? aku tidak pernah melihatmu disini sebelumnya. kau orang baru disini jangan menyimpulkan sesuatu tanpa kau tau kebenarannya" setelah dia mengucapkan kalimat itu dia pergi meninggalkan dev sendirian.

dev pun membiarkannya saja dia melihat punggung tiffanny yang mulai menghilang dari hadapannya.

" keras kepala" umpat dev.

didalam kamarnya setelah mandi tiffanny langsung merebahkan dirinya di ranjang setelah setengah jam ia berusaha tidur tapi tetap tidak bisa. kesana kemari mencari posisi yang pas tapi nihil.

ia pun bangun lalu menuju meja riasnya dia membuka laci kecil dan mengambil botol putih kecil.

dia menatap botol itu dan membukanya lalu mangambil satu obat.

ia pun meminumnya lalu bilas dengan air.

setelah beberapa menit barulah ia bisa tidur dengan nyenyak. kebiasannya untuk minum obat tidur saat sedang sulit tidur tidak bisa diubah bahkan tidak ada orang yang mengetahuinya bahkan neneknya sekalipun.

jam 6 pagi dia sudah rapi mengenakan blouse berwarna hitam dan juga jeans berwarna hitam, dia memakai riasan tipis saja dan mengenakan lisptik berwarna pink. setelah selesai ia pun turun, karena hari inu hari minggu semua orang bangun siang kecuali dia yang selalu bangun lebih awal.

saat dia melihat cuaca yang cerah dia memakai kacamata hitamnya dan masuk kedalam mobil. 2 jam ia menempuh perjalanan sampailah dia kesebuah taman pemakaman , dia memarkirkan mobilnya membawa bunga dan juga air di paper bag nya.

dia terus berjalan menyusuri taman makam kode D04. 3 pemakaman berjejer rapi disana. pertama-tama dia membersihkan dedaunan runtuh dan juga rumput liar pada 3 makam itu, setelah rapi dia menaburkan bunga lalu air.

setelah selesai membersihkan dan menabur bunga dia duduk diantara ketiga makam itu. menatapnya dengan tatapan sendu , tatapan yang tidak pernah orang lihat sebelumnya.

" papa!mama!kakak! " ucapnya pelan.

" aku datang...hari ini 19 tahun sudah kalian pergi. ini (dia membuka tas ny dan mengambil sebuah amplop) surat terakhir yang mama tulis , aku tidak akan membuka sekarang , setelah 24 surat lainnya aku sudah membaca semua isinya dengan seksama" ucapnya sambil menatap gundukan tanah didepan makam sang mama.

" papa ... terakhir kali kita bertemu saat libur sekolah kau berjanji untuk membawaku ke taman bermain setelah ayah pulang. tapi hingga sekarang ayah tetap mengingkarinya " dia beralih menatap makam papanya.

lalu terakhir kakaknya.

" kakak! kau pahlawan untukku, karena menyelamtkan aku nyawamu tidak tertolong. jika saja hari itu kau membiarkan aku yang tertimpa reruntuhan mungkin sekarang aku tidak mengalami nasib seperti ini. aku juga ingin seperti dirimu berkumpul dengan papa dan mama di surga" katanya ia mengusap pusara sang kakak.

" kalian pergi begiitu saja. tidakkah papa dan mama mengkhawatirkan aku. aku tidak tau lagi harus hidup seperti apa setelah kehilangan kalian juga brian" dia mulai menangis kecil disana.

Episodes
1 prolog
2 penghargaan CEO terbaik
3 wanita keras kepala
4 bertengkar dengan nenek
5 undangan pernikahan brian
6 Wanita Dungu
7 Cerita Nenek Ji
8 umpatan devan
9 pernikahan Brian Dan Agatha
10 devan mulai perhatian
11 Es dan Api
12 Uluran Tangan Seorang Ibu
13 Keganjalan
14 Kemenangan
15 berusaha melupakan
16 Lelah
17 Tamu Tanpa Diundang
18 Mengatakan Kebenaran ?
19 Terbongkar
20 Diancam Devan
21 Mengubah Pendekatan
22 Membeli Saham
23 Tidak Mungkin Bersatu
24 VISUAL "CDH"
25 Hot News
26 Kau Cemburu
27 Sakit
28 Menjauhi
29 Do'a Yang Terwujud
30 Baju Favoritmu
31 Junjung Prinsip
32 Aku , ingin Hidup
33 Sebuah Nilai
34 Melihat Senyumanmu
35 Beberapa saat itu
36 Mencarimu
37 Teringat Kembali
38 Kabarmu
39 29 Agustus Berikutnya
40 Halusinasi Yang Nyata
41 Tidak Harus tau
42 Hargai Suatu Hubungan
43 Berbanding Terbalik
44 Membuatmu Percaya
45 Penolakan Sebelum Pengungkapan
46 Akhir Tak Bahagia
47 Tiba - tiba menikah !
48 Gaun Putih Yang Suci
49 Tidak Mendukung
50 Berharap Padamu
51 Kita yang satu
52 Mulai Dekat
53 Menepati Janji
54 Menyambut Tahun Baru
55 Lantai Dansa
56 Usaha Memasak Tiffanny
57 Mempersiapkan Resepsi
58 Pesta Pernikahan
59 Tamu Tak Diundang
60 Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61 Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62 Jantung Yang Berdetak
63 Toko Furniture
64 Optimis dan Pesismis
65 Menjadi Pemilikmu
66 Memulihkan Energi
67 Setengah Kebenaran
68 Mengunjungi Rumah Baru
69 Novel Romantis
70 Tentang Kebohongan
71 Mengoreksi Hubungan Baru
72 Orang Yang Berbeda
73 Menanti Jawaban
74 Mesin Waktu
75 Waktu Dan Perhatian
76 Sebuah Rasa
77 Pertemuan Yang Tak Sengaja
78 Menerima Takdir
79 Datang Dengan Maksud
80 Tentang Kamu
81 Galak dan Sombong
82 Mulberi Yang Memabukkan
83 Tidak Baik-baik saja
84 Daftar Kejahatan
85 Sosis Bakar Yang Kehujanan
86 Mengingkari Janji
87 Tanya Hati
88 Narsis
89 Daging Sapi dan Daun Selada
90 Hadiah Kunjungan
91 Hari yang Terlupakan
92 Dia Sudah Bercerai
93 Pantai Karapyak
94 Sosial Media Buatan Devan
95 Kecemburuan Brian
96 paket misterius
97 Jangan merasa bersalah
98 Ketakutannya
99 Dokter Juga Manusia
100 Percayalah
101 Tak Perlu Membela Diri
102 Mata yang tak Bisa Berbohong
103 Dia Datang
104 Tidak Ingin Jauh
105 Kriteria Pacar Favoritmu
106 Dunia Yang Tidak Adil
107 Misi Yang harus Selesai
108 Bukti Tambahan
109 Ayah Membunuhku
110 Dokter Devandra Akan Kembali
111 Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112 Terlihat Sangat Manis
113 Bedanya Mahal dan Murah
114 Jangan Memikirkan Apapun
115 Strategi Pintar Devan
116 Datang Walau Terlambat
117 Membuat ku Menunggu
118 Dua Kasih
119 Peluang
120 Aku Hanya Bersikap Biasa
121 Bukan Cinta Sepihak
122 Bulan Madu yang tertunda
123 Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124 welcome to swiss
125 Gembok Keabadian
126 Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127 Aku sangat Mencintainya
128 Aku sangat Mencintainya
129 kembalilah padaku
130 Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131 Hanya ada aku sendiri
132 Selalu ada
133 Tersangka utama akan menyusul
134 Menghukum mu
135 Karena Cinta Semuanya Berubah
136 Penyesalan Selalu Ada
137 Aku Percaya Padamu
138 kamu satu - satunya
139 kejutan untuk suami
140 hanya sebatas kakak adik
141 Persidangan
142 Hukuman Untuk Penjahat
143 Tidak Bisakah
144 Dan Tidak Mungkin
145 Kembalilah
146 Penyesalan
147 Tidak Mau Berpisah
148 bukan waktu yang tepat
149 keputusan devan
150 Bekerja Kembali
151 Masa Lalu Rian
152 Dulu Kekasih sekarang Teman
153 Mengatakan Pada Dunia
154 Calon Buah Hati
155 susu tapi bukan rasa susu
156 Morning Sickness
157 Gantian Ngidam
158 Tidak Sabar
159 Suka Merajuk
160 Hubungan Lama Yang akan Kembali
161 Last Episode
Episodes

Updated 161 Episodes

1
prolog
2
penghargaan CEO terbaik
3
wanita keras kepala
4
bertengkar dengan nenek
5
undangan pernikahan brian
6
Wanita Dungu
7
Cerita Nenek Ji
8
umpatan devan
9
pernikahan Brian Dan Agatha
10
devan mulai perhatian
11
Es dan Api
12
Uluran Tangan Seorang Ibu
13
Keganjalan
14
Kemenangan
15
berusaha melupakan
16
Lelah
17
Tamu Tanpa Diundang
18
Mengatakan Kebenaran ?
19
Terbongkar
20
Diancam Devan
21
Mengubah Pendekatan
22
Membeli Saham
23
Tidak Mungkin Bersatu
24
VISUAL "CDH"
25
Hot News
26
Kau Cemburu
27
Sakit
28
Menjauhi
29
Do'a Yang Terwujud
30
Baju Favoritmu
31
Junjung Prinsip
32
Aku , ingin Hidup
33
Sebuah Nilai
34
Melihat Senyumanmu
35
Beberapa saat itu
36
Mencarimu
37
Teringat Kembali
38
Kabarmu
39
29 Agustus Berikutnya
40
Halusinasi Yang Nyata
41
Tidak Harus tau
42
Hargai Suatu Hubungan
43
Berbanding Terbalik
44
Membuatmu Percaya
45
Penolakan Sebelum Pengungkapan
46
Akhir Tak Bahagia
47
Tiba - tiba menikah !
48
Gaun Putih Yang Suci
49
Tidak Mendukung
50
Berharap Padamu
51
Kita yang satu
52
Mulai Dekat
53
Menepati Janji
54
Menyambut Tahun Baru
55
Lantai Dansa
56
Usaha Memasak Tiffanny
57
Mempersiapkan Resepsi
58
Pesta Pernikahan
59
Tamu Tak Diundang
60
Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61
Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62
Jantung Yang Berdetak
63
Toko Furniture
64
Optimis dan Pesismis
65
Menjadi Pemilikmu
66
Memulihkan Energi
67
Setengah Kebenaran
68
Mengunjungi Rumah Baru
69
Novel Romantis
70
Tentang Kebohongan
71
Mengoreksi Hubungan Baru
72
Orang Yang Berbeda
73
Menanti Jawaban
74
Mesin Waktu
75
Waktu Dan Perhatian
76
Sebuah Rasa
77
Pertemuan Yang Tak Sengaja
78
Menerima Takdir
79
Datang Dengan Maksud
80
Tentang Kamu
81
Galak dan Sombong
82
Mulberi Yang Memabukkan
83
Tidak Baik-baik saja
84
Daftar Kejahatan
85
Sosis Bakar Yang Kehujanan
86
Mengingkari Janji
87
Tanya Hati
88
Narsis
89
Daging Sapi dan Daun Selada
90
Hadiah Kunjungan
91
Hari yang Terlupakan
92
Dia Sudah Bercerai
93
Pantai Karapyak
94
Sosial Media Buatan Devan
95
Kecemburuan Brian
96
paket misterius
97
Jangan merasa bersalah
98
Ketakutannya
99
Dokter Juga Manusia
100
Percayalah
101
Tak Perlu Membela Diri
102
Mata yang tak Bisa Berbohong
103
Dia Datang
104
Tidak Ingin Jauh
105
Kriteria Pacar Favoritmu
106
Dunia Yang Tidak Adil
107
Misi Yang harus Selesai
108
Bukti Tambahan
109
Ayah Membunuhku
110
Dokter Devandra Akan Kembali
111
Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112
Terlihat Sangat Manis
113
Bedanya Mahal dan Murah
114
Jangan Memikirkan Apapun
115
Strategi Pintar Devan
116
Datang Walau Terlambat
117
Membuat ku Menunggu
118
Dua Kasih
119
Peluang
120
Aku Hanya Bersikap Biasa
121
Bukan Cinta Sepihak
122
Bulan Madu yang tertunda
123
Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124
welcome to swiss
125
Gembok Keabadian
126
Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127
Aku sangat Mencintainya
128
Aku sangat Mencintainya
129
kembalilah padaku
130
Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131
Hanya ada aku sendiri
132
Selalu ada
133
Tersangka utama akan menyusul
134
Menghukum mu
135
Karena Cinta Semuanya Berubah
136
Penyesalan Selalu Ada
137
Aku Percaya Padamu
138
kamu satu - satunya
139
kejutan untuk suami
140
hanya sebatas kakak adik
141
Persidangan
142
Hukuman Untuk Penjahat
143
Tidak Bisakah
144
Dan Tidak Mungkin
145
Kembalilah
146
Penyesalan
147
Tidak Mau Berpisah
148
bukan waktu yang tepat
149
keputusan devan
150
Bekerja Kembali
151
Masa Lalu Rian
152
Dulu Kekasih sekarang Teman
153
Mengatakan Pada Dunia
154
Calon Buah Hati
155
susu tapi bukan rasa susu
156
Morning Sickness
157
Gantian Ngidam
158
Tidak Sabar
159
Suka Merajuk
160
Hubungan Lama Yang akan Kembali
161
Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!