penghargaan CEO terbaik

" jadi dia pernah hampir menikah" gumam dev.

ia pun mengklik semua berita yang menyangkut tentang tiffanny. tapi tidak ada sama sekali foto kekasihnya.

***

" bu apa ada sesuatu yang dibutuhkan?" tanya rian pada tiffanny yang sedang fokus mengetik itu.

" tidak ada"

" bu nanti malam acara penghargaan akan diadakan di hotel calthinwagh " ingat rian .

" hmm"

" bu nenek..."

fanny berhenti mengetik laptopnya, dia mengambil nafas kasar. ia langsung memotong ucapan rian.

" beritahu pada nenek aku sedang sibuk mengurus hotel yang akan kubangun di norwegia. aku akan pulang setelah selesai" jelas tiffanny.

" baik bu" kata rian.

***

" eh nak devan sudah pulang , mandilah nanti turun untuk makan malam ya" kata nenek.

" iya nek terima kasih" ucap dev

" apa cucu nenek masih belum pulang?" tanya dev.

" entahlah nak kapan dia akan pulang" jawab nenek ji.

" jangan sedih nek toh ada dev disini" dev memegang pundak nenek mereka pun tersenyum satu sama lain.

di dalam hotel calthinwagh itu banyak reporter dan para pengusaha yang hadir disana, banyak pebisnis yang sudah lanjut usia dan hanya beberapa saja pengusaha yang masih terbilang sangat muda.

ditemani rian , tiffanny datang keacara itu menggunakan pakaian yang sederhana namun tetep terkesan elegan ia memakai gaun berwarna peach yang kontras dengan kulit putih dan lipstik berwarna pink.

ia membiarkan rambutnya tergerai namun diberi bentuk gelombang dibawah rambutnya.

" hati-hati bu" ujar rian yang berada disebelahnya.

semua orang memotretnya banyak sekali wartawan yang ingin mewawancarainya tapi dia tidak pernah mau itulah dia selalu di cap sebagai CEO sombong.

" hey lihatlah brian william sudah datang bersama kekasihnya" ujar salah satu reporter itu.

" iya iya ayo foto mereka berdua" timpal reporter lainnya.

mendengar nama brian willian , rian segera melihat ke arah tiffanny yang tidak berkutik itu dia tetap duduk dengan wibawanya tanpa memerdulikan orang di sekitarnya.

" bukankah dia tiffanny wang? yang kemarin gagal menikah dengan brian william itu kan ? aku ingin lihat bagaimana reaksi mereka kalau bertemu nanti" bisik para tamu yang hadir lainnya.

" iya ... sejak pembatalan pernikahan itu, mereka tidak pernah bertemu lagi dalam satu acara " timpal temannya.

" bu... apa kita pulang saja?" tanya rian .

" apa harus? " ujar tiffanny tanpa nada ia juga tidak melihat ke arah rian tetap fokus kedepan.

" hey lihat mereka datang" tunjuk orang yang membicarakan fanny tadi.

laki-laki dan perempuan itu bergandengan tangan , yang satu memekai jas berwarna hitam dan yang perempuan memakai pakaian super sexy.

" brian william" teriak orang.

dia hanya tersenyum mendengarnya. sedangkan wanita yang berada di sampingnya terus menatapnya seolah-olah tidak ingin jauh darinya.

" aku mencintaimu" ucap si wanita , brian hanya tersenyum mendengarnya.

" disana tuan dan nona. kursi kalian sudah disiapkan" kata si panitia.

acara pun dimulai dari kata sambutan hingga acara musik dan menari yang sudah dilaksanakan dengan indah.

" nah sekarang giliran kita mendengar siapa CEO terbaik di tahun ini" kata MC.

" kau pasti menang sayang" kata si wanita laki-laki tadi.

" terima kasih" ucap brian.

" pemenang CEO terbaik di tahun ini ialah .... TIFFANNY WANG dari group hotel wang" umum MC itu.

semua orang bertepuk riuh mendengarnya, rian begitu semangat bertepuk tangan. tapi tiffanny seperti tidak mempunyai ekspresi hanya bersikap biasa saja.

" sayang kenapa selalu dia , dia pasti punya orang dalam " kata wanita tadi.

" jangan bicara seperti itu, dia memang pemimpin yang baik" kata brian.

" huft " kata gadis itu.

" baiklah untuk nona tiffanny segera menaiki panggung untuk mengambil piala dan juga mengucapkan pidato kemenangan" kata MC.

" ayo bu " kata rian.

tinffanny pun berdiri dengan cantiknya ia berjalan munju podium yang telah disediakan , semua orang lagi-lagi bertepuk tangan untuknya. tak lupa juga brian yang terus menatapnya dari kejauhan.

setelah di atas panggung, pihak acara memberinya pials itu , lalu memberika mic padanya.

" terima kasih untuk semua yang selalu mendukung saya, piala ini aku persembahkan untuk karyawan saya semuanya. kalian sudah membantu saya dalam bekerja , tanpa kalian aku bukanlah apa-apa . sekali lagi saya mengucapkan terima kasih banyak" ucap nya di mic.

lagi-lagi semua orang bertepuk tangan riuh, fanny pun langsung turun menuju ke tempat meja duduknya.

" selamat nona tiffanny" kata pengusaha lainnya yang duduk disebelahnya.

" terima kasih" ucapnya.

acarapun sudah selesai sekarang sudah pukul 12 malam, dia berjalan sendirian keluar gedung karena rian akan mengambil mobil nya di parkiran.

" nona bolehkan saya mewawancarai anda ? " tanya wartawan.

dia segera menghindar , dari wartawan yang telah mengkrumuninya, dari belakang brian melihat itu. dia menatapnya.

kemudian salah satu wartawan melihatnya yang sedang menatap fanny dari belakang.

" nona tiffanny kami mohon bicaralah walau sedikit " timpal pewawancara lainnya.

" tuan brian ... apa pendaatmu tentang kemenangan mantan kekasih anda?" tanya wartawan disebelah .

tiffanny paham betul kalau wartawan itu sedang membicarakannya dengan brian , dia pun stop berjalan lalu menatap wartawan yang sedang menunggunya untuk bicara tersebut.

" nona apa yang membuatmu sangat optimis hiingga berhasil memenangkan kategori CEO terbaik pada diri anda selama 3 tahun berturut turut?" tanya wartawan.

" keinginan" jawab fanny singkat.

wartawan melongo melihatnya menjawab pertanyaan karena selama ini tidak ada yang ia jawab.

" lalu apa yang membuatmu menjadi optimis seperti ini? apa kisah pembalasan dendam pada mantan kekasih anda nona? tuan brian william?" tanya wartawan.

" kalian selalu bertanya apa kisah suksesku ? balas dendam terkadang perlu tapi pada orang yang tepat" jawab tiffannya.

" berarti itu bukan tuan brian? lalu sedikit kekisah lama bagaimana hubungamu dan tuan brian sekarang apa sudah tidak ada lagi harapan untuk kembali?" tanya wartawan.

" kenapa kalian selalu bertanya tentang hubungan orang lain? apa kalian tidak pernah memahami tentang apa itu privasi? ya.. kalian sudah bertanya-tanya tentang ku dan dia selama beberapa tahun terkahir karena aku selalu diam. aku akan menjawabnya sekarang. saya tidak punya hubungan apapun lagi dengannya maka jangaan pernah menghubungkannya dengan diri saya " tegas nita.

rian terperanjat melihat nona tiffanny nya itu berbicara didepann orang yang begitu banyak mencari kisah percintaannya dulu.

" mungkin kau sudah muak karena pertanyaan orang-orang yang sudah menyudutkanmu" ucap rian dalam hati.

tiffanny segera masuk kedalam mobil lalu rian melajukan mobilnya meninggalkan hotel. disepanjang perjalanan fanny hanya diam tak bergeming , dirinya menyenderkan kepalanya di belakang lalu memejamkan matanya dan membukanya kembali.

" kita pulang kemana bu?" tanya rian.

" kerumah nenek" jawab fanny.

" dan satu hal lagi , jangan panggil aku bu kalau sedang berdua. aku bukan ibumu" kata nita.

" baik bu .. maksudnya nona" jawab rian.

merekapun sampai di rumah , segera fanny bergegas masuk , suara langkah kakinta terdengarnya karena hiellsnya yang tinggi dia sedikit lelah dia pun berjalan lambat.

didalam kamar nya dev belum tidur dia masih membaca bukunya , dia mendengar langkah kaki seorang perempuan.

dia pun menutup buku dan membuka sedikit pintunya, dia melihat seorang wanita yang masuk kekamar tiffanny yang gelap itu.

" apa dia pulang?" pikir nya.

dia kembali masuk kedalam kamarnya untuk melanjutkan baca bukunya.

sedangkan didalam kamar gelap itu, tiffanny duduk di ranjangnya yang besar itu, ia masih menatap kosong pandangannya.

cklek

pintu pun terbuka lalu lampu dikamar menyala, dari belakang nenek menghampirinya dia tau fanny pulang karena rian memberitahunya.

" fanny" panggil nenek. tetapi fanny masih tidak bergeming.

" fanny" nenek memanggil lagi dan duduk disebelah fanny.

fanny menengok kesebelah dan ternyata neneknya.

" nenek" gumamnya.

" sudah pulang hmm. habis menghadiri acara itu ya?" tanya nenek.

" iya nek" jawabnya.

" kenapa tidak pulang ha ? nenek sendirian disini untunglah anaknya teman papa dan mamamu datang dia tinggal disini , itu didepan kamarmu " jelas nenek.

" aku banyak pekerjaan nek" jawab nya lagi.

" nenek tidurlah ini sudah larut tidak baik untuk kesehatan nenek" kata tiffanny.

" baiklah tapi besok jangan pergi pagi " tegas nenek.

tiffanny tidak lagi menjawab neneknya, sedangkan nenek ia suda berjalan keluar kamar diambang pintu nenek berbali melihat tiffanny yang masih diam seorang diri.

" sampai kapan kau seperti ini. hanya karena brian kau menjadi seperti tidak berdaya" gumam nenek dalam hati.

Episodes
1 prolog
2 penghargaan CEO terbaik
3 wanita keras kepala
4 bertengkar dengan nenek
5 undangan pernikahan brian
6 Wanita Dungu
7 Cerita Nenek Ji
8 umpatan devan
9 pernikahan Brian Dan Agatha
10 devan mulai perhatian
11 Es dan Api
12 Uluran Tangan Seorang Ibu
13 Keganjalan
14 Kemenangan
15 berusaha melupakan
16 Lelah
17 Tamu Tanpa Diundang
18 Mengatakan Kebenaran ?
19 Terbongkar
20 Diancam Devan
21 Mengubah Pendekatan
22 Membeli Saham
23 Tidak Mungkin Bersatu
24 VISUAL "CDH"
25 Hot News
26 Kau Cemburu
27 Sakit
28 Menjauhi
29 Do'a Yang Terwujud
30 Baju Favoritmu
31 Junjung Prinsip
32 Aku , ingin Hidup
33 Sebuah Nilai
34 Melihat Senyumanmu
35 Beberapa saat itu
36 Mencarimu
37 Teringat Kembali
38 Kabarmu
39 29 Agustus Berikutnya
40 Halusinasi Yang Nyata
41 Tidak Harus tau
42 Hargai Suatu Hubungan
43 Berbanding Terbalik
44 Membuatmu Percaya
45 Penolakan Sebelum Pengungkapan
46 Akhir Tak Bahagia
47 Tiba - tiba menikah !
48 Gaun Putih Yang Suci
49 Tidak Mendukung
50 Berharap Padamu
51 Kita yang satu
52 Mulai Dekat
53 Menepati Janji
54 Menyambut Tahun Baru
55 Lantai Dansa
56 Usaha Memasak Tiffanny
57 Mempersiapkan Resepsi
58 Pesta Pernikahan
59 Tamu Tak Diundang
60 Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61 Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62 Jantung Yang Berdetak
63 Toko Furniture
64 Optimis dan Pesismis
65 Menjadi Pemilikmu
66 Memulihkan Energi
67 Setengah Kebenaran
68 Mengunjungi Rumah Baru
69 Novel Romantis
70 Tentang Kebohongan
71 Mengoreksi Hubungan Baru
72 Orang Yang Berbeda
73 Menanti Jawaban
74 Mesin Waktu
75 Waktu Dan Perhatian
76 Sebuah Rasa
77 Pertemuan Yang Tak Sengaja
78 Menerima Takdir
79 Datang Dengan Maksud
80 Tentang Kamu
81 Galak dan Sombong
82 Mulberi Yang Memabukkan
83 Tidak Baik-baik saja
84 Daftar Kejahatan
85 Sosis Bakar Yang Kehujanan
86 Mengingkari Janji
87 Tanya Hati
88 Narsis
89 Daging Sapi dan Daun Selada
90 Hadiah Kunjungan
91 Hari yang Terlupakan
92 Dia Sudah Bercerai
93 Pantai Karapyak
94 Sosial Media Buatan Devan
95 Kecemburuan Brian
96 paket misterius
97 Jangan merasa bersalah
98 Ketakutannya
99 Dokter Juga Manusia
100 Percayalah
101 Tak Perlu Membela Diri
102 Mata yang tak Bisa Berbohong
103 Dia Datang
104 Tidak Ingin Jauh
105 Kriteria Pacar Favoritmu
106 Dunia Yang Tidak Adil
107 Misi Yang harus Selesai
108 Bukti Tambahan
109 Ayah Membunuhku
110 Dokter Devandra Akan Kembali
111 Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112 Terlihat Sangat Manis
113 Bedanya Mahal dan Murah
114 Jangan Memikirkan Apapun
115 Strategi Pintar Devan
116 Datang Walau Terlambat
117 Membuat ku Menunggu
118 Dua Kasih
119 Peluang
120 Aku Hanya Bersikap Biasa
121 Bukan Cinta Sepihak
122 Bulan Madu yang tertunda
123 Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124 welcome to swiss
125 Gembok Keabadian
126 Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127 Aku sangat Mencintainya
128 Aku sangat Mencintainya
129 kembalilah padaku
130 Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131 Hanya ada aku sendiri
132 Selalu ada
133 Tersangka utama akan menyusul
134 Menghukum mu
135 Karena Cinta Semuanya Berubah
136 Penyesalan Selalu Ada
137 Aku Percaya Padamu
138 kamu satu - satunya
139 kejutan untuk suami
140 hanya sebatas kakak adik
141 Persidangan
142 Hukuman Untuk Penjahat
143 Tidak Bisakah
144 Dan Tidak Mungkin
145 Kembalilah
146 Penyesalan
147 Tidak Mau Berpisah
148 bukan waktu yang tepat
149 keputusan devan
150 Bekerja Kembali
151 Masa Lalu Rian
152 Dulu Kekasih sekarang Teman
153 Mengatakan Pada Dunia
154 Calon Buah Hati
155 susu tapi bukan rasa susu
156 Morning Sickness
157 Gantian Ngidam
158 Tidak Sabar
159 Suka Merajuk
160 Hubungan Lama Yang akan Kembali
161 Last Episode
Episodes

Updated 161 Episodes

1
prolog
2
penghargaan CEO terbaik
3
wanita keras kepala
4
bertengkar dengan nenek
5
undangan pernikahan brian
6
Wanita Dungu
7
Cerita Nenek Ji
8
umpatan devan
9
pernikahan Brian Dan Agatha
10
devan mulai perhatian
11
Es dan Api
12
Uluran Tangan Seorang Ibu
13
Keganjalan
14
Kemenangan
15
berusaha melupakan
16
Lelah
17
Tamu Tanpa Diundang
18
Mengatakan Kebenaran ?
19
Terbongkar
20
Diancam Devan
21
Mengubah Pendekatan
22
Membeli Saham
23
Tidak Mungkin Bersatu
24
VISUAL "CDH"
25
Hot News
26
Kau Cemburu
27
Sakit
28
Menjauhi
29
Do'a Yang Terwujud
30
Baju Favoritmu
31
Junjung Prinsip
32
Aku , ingin Hidup
33
Sebuah Nilai
34
Melihat Senyumanmu
35
Beberapa saat itu
36
Mencarimu
37
Teringat Kembali
38
Kabarmu
39
29 Agustus Berikutnya
40
Halusinasi Yang Nyata
41
Tidak Harus tau
42
Hargai Suatu Hubungan
43
Berbanding Terbalik
44
Membuatmu Percaya
45
Penolakan Sebelum Pengungkapan
46
Akhir Tak Bahagia
47
Tiba - tiba menikah !
48
Gaun Putih Yang Suci
49
Tidak Mendukung
50
Berharap Padamu
51
Kita yang satu
52
Mulai Dekat
53
Menepati Janji
54
Menyambut Tahun Baru
55
Lantai Dansa
56
Usaha Memasak Tiffanny
57
Mempersiapkan Resepsi
58
Pesta Pernikahan
59
Tamu Tak Diundang
60
Menerimamu Apapun Kekuranganmu
61
Berjanji Untuk Bersama Selamanya
62
Jantung Yang Berdetak
63
Toko Furniture
64
Optimis dan Pesismis
65
Menjadi Pemilikmu
66
Memulihkan Energi
67
Setengah Kebenaran
68
Mengunjungi Rumah Baru
69
Novel Romantis
70
Tentang Kebohongan
71
Mengoreksi Hubungan Baru
72
Orang Yang Berbeda
73
Menanti Jawaban
74
Mesin Waktu
75
Waktu Dan Perhatian
76
Sebuah Rasa
77
Pertemuan Yang Tak Sengaja
78
Menerima Takdir
79
Datang Dengan Maksud
80
Tentang Kamu
81
Galak dan Sombong
82
Mulberi Yang Memabukkan
83
Tidak Baik-baik saja
84
Daftar Kejahatan
85
Sosis Bakar Yang Kehujanan
86
Mengingkari Janji
87
Tanya Hati
88
Narsis
89
Daging Sapi dan Daun Selada
90
Hadiah Kunjungan
91
Hari yang Terlupakan
92
Dia Sudah Bercerai
93
Pantai Karapyak
94
Sosial Media Buatan Devan
95
Kecemburuan Brian
96
paket misterius
97
Jangan merasa bersalah
98
Ketakutannya
99
Dokter Juga Manusia
100
Percayalah
101
Tak Perlu Membela Diri
102
Mata yang tak Bisa Berbohong
103
Dia Datang
104
Tidak Ingin Jauh
105
Kriteria Pacar Favoritmu
106
Dunia Yang Tidak Adil
107
Misi Yang harus Selesai
108
Bukti Tambahan
109
Ayah Membunuhku
110
Dokter Devandra Akan Kembali
111
Harga Yang Tak Bisa Dibayar
112
Terlihat Sangat Manis
113
Bedanya Mahal dan Murah
114
Jangan Memikirkan Apapun
115
Strategi Pintar Devan
116
Datang Walau Terlambat
117
Membuat ku Menunggu
118
Dua Kasih
119
Peluang
120
Aku Hanya Bersikap Biasa
121
Bukan Cinta Sepihak
122
Bulan Madu yang tertunda
123
Menghabiskan waktu dengan Berkeliling
124
welcome to swiss
125
Gembok Keabadian
126
Aku sadar , Aku Sudah Mencintainya
127
Aku sangat Mencintainya
128
Aku sangat Mencintainya
129
kembalilah padaku
130
Kepergian Nenek yang tiba - tiba
131
Hanya ada aku sendiri
132
Selalu ada
133
Tersangka utama akan menyusul
134
Menghukum mu
135
Karena Cinta Semuanya Berubah
136
Penyesalan Selalu Ada
137
Aku Percaya Padamu
138
kamu satu - satunya
139
kejutan untuk suami
140
hanya sebatas kakak adik
141
Persidangan
142
Hukuman Untuk Penjahat
143
Tidak Bisakah
144
Dan Tidak Mungkin
145
Kembalilah
146
Penyesalan
147
Tidak Mau Berpisah
148
bukan waktu yang tepat
149
keputusan devan
150
Bekerja Kembali
151
Masa Lalu Rian
152
Dulu Kekasih sekarang Teman
153
Mengatakan Pada Dunia
154
Calon Buah Hati
155
susu tapi bukan rasa susu
156
Morning Sickness
157
Gantian Ngidam
158
Tidak Sabar
159
Suka Merajuk
160
Hubungan Lama Yang akan Kembali
161
Last Episode

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!