Setelah selesai dengan urusan masing masing Aqila dan Sherly berjanji untuk bertemu di sebuah taman.Saat melihat Aqila dan mamahnya di sebrang jalan Sherly melambaikan tangan nya dengan riang gembira seperti anak kecil yang semua keinginannya tercapai.
Tak jauh dari tempatnya berada, Sherly melihat seorang anak kecil berlari mengejar bola yang mengarah ke arah jalanan. Awalnya Sherly hanya mengamati kemana anak itu akan berlari. sampai mata Sherly melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan di atas rata rata menghampiri anak kecil tersebut. Secara refleks Sherly berlari menuju anak kecil tersebut.
"mau kemana dia. segitu senangnya bertemu dengan sahabat dan mamanya sampai sampai berlari menuju ke arah mereka." batin Arga
Arga tidak menyadari ada sebuah mobil yang menghampiri calon istrinya itu dengan kecepatan tinggi. hingga terdengar suara yang membuat dunia Arga seakan hancur seketika.
CKIIIIT.... BRAK..
Sherly pun terpental cukup jauh dari posisi awal. anak kecil tadi pun sama terpental tetapi akibat di dorong oleh Sherly bukan terpental karena tertabrak mobil. Arga segera berlari menghampiri Sherly yang terlihat sangat mengenaskan. disusul larian dari mamah Lisa dan Aqila yang juga berada di tempat kejadian.
" Sherly bangun sayang... bangun kumohon jangan tinggalkan aku." ucap Arga sambil terisak. dengan sangat erat ia mendekap Sherly ke tubuhnya..
"Sher.. bangun Sher.. bukannya kamu janji mau beliin aku gaun.. bangun Sher.. ayo kita cari gaun buat aku.. kamu bangun Sher.. kumohon" isakan pilu keluar dari mulut Aqila.
"Sayang bangun.. ini mamah nak.. bangun sayang.. ayo bangun.. mamah mohon." isak mamah Lisa
" Tolong.. tolong panggilkan ambulance.. tolong.. " ucap Arga dengan isakan yang memilukan.
Tak lama setelah itu Sherly berhasil membuka matanya..
"Sa.. yang.. ja.. ngan.. me.. nangis.. aku.. ga papa ko" ucapnya sambil tersenyum melihat ke arah Arga " Qila.. ku.. mohon.. jaga.. Arga.. un..tukku.. uhhuk.. uhhuk.." ucapnya sambil terbatuk batuk." ka.. lian.. ja.. ngan.. me.. nangis.." sambungnya.
" berhenti berbicara sayang.. kumohon tetaplah bersamaku" ucap Arga sambil meneteskan air matanya.
"Aku.. ga.. papa.. ko.. aku.. mau.. ka.. lian.. me.. ni..kah.. ini.. per..min..taan.. ter..akhirku" uhhuk.. uhhuk.." ucap Sherly terbatuk namun kali ini dengan memuntahkan darah segar..
" kumohon jangan berkata seperti itu sayang. kumohon.." ucap Arga di sela isak tangisnya.
"Sher.. kumohon bertahanlah.. aku akan menjaga Pak Arga.. tapi aku tak mungkin menikahinya.. Aku akan menjaga Pak Arga sampai kamu sembuh.." ucap Aqila sambil menangis.
" Ku.. mo..hon.. Qila.. ini.. per.. min.. taan.. ter.. akhirku.." setelah mengatakan itu Sherly tidak sadarkan diri.
mamah Lisa dan Aqila menangis semakin histeris.. sedangkan Arga suara isakan tangisnya semakin terdengar pilu sambil memeluk Sherly lebih erat..
Beberapa orang yang melihat kejadian pilu itupun ada yang ikut meneteskan air mata. Ada juga yang tak segan ikut terisak. pelaku penabrakan telah di amankan beberapa warga dan ada juga yang menelfon polisi karena pengemudi itu mengemudikan kendaraan nya dalam keadaan mabuk. tak selang lama polisi datang untuk mengamankan pelaku. dan Sherly sudah di bawa ke rumah sakit menggunakan ambulance.
Sesampainya di rumah sakit. Arga menelfon Dimas untuk mengurus masalah di kantor polisi. dan Mamah Lisa menelfon papah Herman untuk memberitahukan keadaan Sherly. begitu sampai di rumah sakit Sherly langsung di bawa ke ruang operasi karena luka parah di kepalanya.
Setelah kedatangan papah Herman, mamah Lisa langsung menghambur ke pelukan sang suami. Mamah Lisa menceritakan kronologi kejadian dan semua ucapan yang di ucapkan Sherly. Semua yang ada di depan ruang operasi merasa sangat khawatir akan keadaan Sherly. beberapa jam telah berlalu akhirnya operasi Sherly selesai.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya Papah Herman kepada seorang dokter yang telah mengoperasi Sherly.
"Operasi berjalan lancar Pak. meskipun tadi detak jantung pasien sempat berhenti sesaat. jujur pak saya tidak begitu yakin dengan keadaan pasien karena kerusakan di kepalanya sangat parah. kemungkinan untuk selamat hanya kurang dari 10 persen. maaf saya mengatakan ini pak. ini hanya asumsi dari medis. tapi kita tidak tahu dengan rencana Tuhan. mungkin saja keajaiban akan datang. kita tunggu beberapa hari ke depan untuk lebih pastinya pak. Saya permisi pak." ucap sang dokter.
Mamah Lisa yang mendengar kabar itu langsung tak sadarkan diri di pelukan sang suami. sedangkan Aqila menangis sejadi jadinya. dan Arga hanya menatap dengan tatapan kosong.
Tiga hari telah berlalu semenjak kejadian naas tersebut. sekarang Sherly sudah di pindahkan ke ruang ICU. dengan setia nya Arga selalu berada di depan kaca yang menghadap ke arah calon istrinya. sedangkan Aqila setiap hari sepulang kantor ia selalu menyempatkan diri untuk melihat keadaan Sherly.
" Bagaimana keadaan Sherly pak? Apakah sudah ada kemajuan?" tanya Aqila kepada Arga.
"Belum Qila.. masih sama seperti hari hari sebelumnya." jawab Arga.
" sebaiknya Bapak istirahat terlebih dahulu. biar saya yang menjaga Sherly di sini. Bapak terlihat sangat pucat. kalau Sherly bangun dia pasti marah kepada saya Pak. karena tidak bisa menjaga bapak." ucap Aqila. namun hanya di jawab dengan gelengan kepala oleh Arga. Aqila lalu pergi dari hadapan Arga.
tak lama kemudian Aqila kembali ke tempat Arga berada dengan membawa beberapa makanan dari kantin rumah sakit.
" Makan dulu Pak. saya tahu bapak pasti belum memakan apapun sejak pagi." ucap Aqila sedangkan Arga tak merespon sedikit pun. "Bapak harus sehat agar bisa menjaga Sherly. kalo bapak sakit siapa yang akan setia menunggu dia disini selain bapak?" lanjutnya.
mendengar perkataan Aqila akhirnya Arga mau menerima kotak makan yang di beli Aqila. Aqila hanya diam menemani calon suami sahabatnya ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Tika Kartika
ok,
2021-06-01
0