Beberapa bulan kemudian
semenjak pertemuan pertamanya kembali Aqila dan Sherly lebih sering bertemu. Mereka mengenang perjalanan persahabatan mereka.
Drrt.. Drrt.. Drrt..
hp Aqila bergetar tanda bahwa ada yang menelfonnya. saat melihat nama penelfon Aqila langsung menjawab telfon tersebut.
" Halo Sher.. Ada apa?" tanya Aqila
"Mamah pengen ketemu. kamu bisa kan dteng ke rmh?" jawab Sherly.
terdengar perdebatan antara Sherly dan ibunya yang ingin bertelfon dengan Aqila. sedangkan Aqila hanya terkekeh mendengar perdebatan tersebut.
"Halo Qila sayang.. ini mamah nak. kapan kamu main ke rumah mamah lagi? mamah kangen kamu tau. udah hampir sebulan kamu ga pernah berkunjung ke rumah mamah." ucap mamah Sherly yang bernama Lisa
" Maaf ya mah Qila jarang mampir ke rumah mamah. soalnya Qila lagi sibuk sama kerjaan di kantor mah. tapi rencana Qila sih besok Qila mau mampir ke rumah mamah. Apa boleh mah?" jawab Aqila
"tentu boleh sayang. pintu rumah ini selalu terbuka buat kamu. kamu juga kan anaknya mamah. jadi jangan sungkan buat dateng ke sini ya nak." balas Mamah Lisa
"Ok mah kalo gitu. sampai ketemu besok ya mah. Qila masih harus menyelesaikan kerjaan Qila mah. Assalamualaikum mah." balas Aqila
"Wa'alaikum salam sayang. mamah tunggu di rumah besok y." balas Mamah Lisa sambil menutup telfonnya.
Keesokan harinya
Saat sedang menunggu taksi Aqila dikejutkan dengan suara klakson mobil yang menghampirinya. Setelah kaca mobil bagian depan terbuka nampaklah wajah sang sopir dari mobil tersebut yang tak lain adalah Rendi Hutomo atasan Aqila di kantornya.
Setelah menepikan mobilnya Rendi langsung menurunkan kaca jendela untuk bertanya pada Aqila.
"Qila kamu mau kemana?" tanya Rendi
"Saya mau ke rumah mamah Pak." jawab Aqila
"Mamah?" jawab Rendi seraya berfikir.
"Iya Pak, maksud saya.. saya mau ke rumah mamah Lisa.. orang tua Sherly." jawab Aqila menjawab pertanyaan yang ada di benaknya.
"Oohh.. kirain orang tua kamu yang di desa." jawabnya sambil terkekeh.
"Jangan tersenyum seperti itu Pak.. aku kan jadi ga tahan liatnya" batin Aqila
"Mau saya antar?" tawar Rendi pada Aqila
"Ayo Qila jawab mau.. kamu makin gemesin deh kalo lagi banyak mikir kaya gitu" batin Rendi
" Tak usah Pak.. terima kasih atas tawara Bapak. tapi saya naik taksi saja." balas Aqila.. terlihat wajah kecewa dari Rendi.
terdengar suara orang yang berbicara di belakang Aqila.mereka membicarakan bahwa pada hari ini semua angkutan umum sedang mengadakan demo besar besaran. sehingga tidak ada yang beroperasi saat ini.
"Duh bagaimana ini? apa benar semua angkutan umum mengadakan demo? Lalu bagaimana saya bisa sampai ke rumah mamah kalo kaya gini." batin Aqila
"Ayo Qila biar saya antar. ayo masuk sebelum saya berubah pikiran." ucap Rendi
"Baiklah." jawab Aqila
"Daripada harus jalan kaki.. kan lumayan ada tumpangan gratis He.. he.. he.." batin Aqila
disepanjang perjalanan Aqila hanya diam begitupun dengan Rendi. Rendi sesekali mencuri pandang pada Aqila. sesampainya di depan rumah Sherly Aqila berpamitan kepada Rendi seraya mengucapkan terima kasih.
"Terima kasih Pak.. berkat tumpangan Bapak saya sampai disini dengan selamat. maaf sudah merepotkan Bapak" ucap Aqila
"sama sama Qila. ga ngerepotin kok. ga usah sungkan gitu." jawab Rendi." kalo gitu saya permisi dulu ya Qila." sambungnya sambil melajukan mobilnya menjauh dari Aqila.
"sekali lagi terima kasih banyak Pak.. hati hati di jalan Pak" jawab Aqila. dia menatap kepergian Rendi.
Setelah mobil yang di tumpangi Rendi menjauh dan tak terlihat lagi. Barulah ia beranjak dari tempatnya dan memasuki gerbang rumah dari Sherly.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments