Pagi hari yang cerah, wangi masakan yang sudah memenuhi seluruh rumah, terdengar suara ibu jelas mengomeli zaki.
"Ya ampun sudah terang ternyata, aku bangun kesiangan duuh" keluar dari bawah selimutnya dan membuka gorden juga membuka jendela supaya udara segar bisa masuk ke dalam kamar.
"Hooaaam" zara masih ngatuk keluar kamar dan menguncir rambutnya yang berantakan.
"Pagi bu" hendak ke kamar mandi melewati ibunya yang sedang masak.
"hmmm, anak gadis jam segini baru bangun, bukannya bantuin ibu masak, kamu jago masak tapi di rumah gak mau masak sama sekali" omel ibu.
"Aku sepertinya mimpi buruk bu makanya kesiangan dan badanku juga terasa pegal sekali, dan tolong bu aku mau menikmati mandiku dengan tenang ibu jangan ceramah dulu ya lanjut aja ibu masak" teriak zara dari kamar mandi.
"Kalo di kamar mandi tuh jangan banyak bicara buruan mandinya" tegas ibu.
"Ibu daritadi yang ngajak bicara" timpal zara.
"dasar anak gak bisa di bilangin" keluh ibu.
Ya begitulah zara dan ibu, suka cekcok tapi nanti baik lagi cekcok lagi baik lagi. tapi itu tidak mengurangi rasa sayang satu sama lain.
Bapak hanya menggelengkan kepala kalo melihat kelakuan istri dan anak perempuannya dan menyimak dari teras sambil baca koran dan minum kopi rutinitas setiap pagi sebelum buka bengkel.
"Bu aku berangkat kuliah dulu yah" pamit zaki.
"Udah selesai emang makannya?"tanya ibu sambil merapikan meja makan.
"Udah bu, asalamialaikum"
"Pak aku berangkat dulu ya kuliah, asalamualaikum" pamit zaki salim ke bapa.
"Hati-hati nak di jalan, kuliah yang rajin" pesan bapak.
Zaki pun pergi ke kampus dan biasa cuman naik angkot, zaki anak baik zaki tidak malu naik angkot akan lebih malu kalau minta di beliin motor sama bapak karena berpikir zara aja punya motor hasil keringat sendiri walau nyicil.
...----------------...
"Juna juna " panggil oma sambil menggedor gedor pintu kamar juna yang di kunci.
"Ya ampun itu anak memangnya gak pergi ke kantor ini udah siang begini masih tidur" omel oma
"Coba pa asep ambil kunci cadangannya bukain pintunya " suruh oma.
"Yampun oma kenapa harus teriak begitu" juna membuka selimutnya hendak turun dari ranjang ingin ke kamar mandi.
"Aku udah bangun oma" teriak juna dari dalam kamar.
"Oh my god my god kenapa celanaku basah kaya gini iiiyuh gara-gara mimpi semalem di danau ah sialan ini oma pasti ngomel" juna pergi ke kamar mandi membersihkan diri dan bersiap siap ke kantor.
"Astaga juna kenapa ini kasur kamu basah, kamu ngompol? kaya anak kecil aja" teriak oma.
"Tolong pak asep panggil mbak tum suruh bersihin kamar juna" suruh oma.
"Juna juna " oma kembali menggedor pintu kamar mandi juna.
"Apasih oma aku lagi mandi" jawab juna.
"Oma mau pergi ada urusan mau ketemu temen oma jadi kamu jangan nyariin oma jangan telpon-telpon oma" teriak oma.
"Iyaa oma" santai juna.
"Cepetan mandinya udah siang" oma masih mengomel.
...----------------...
"Haaah segaarr kalo udah mandi tuh" zara keluar sambil mengeringkan rambutnya.
"Hah kok sepi sih udah pada kemana ya orang²?" heran zara.
sebegitu lamakah aku mandi
Zara pun sarapan sangat lahap sekali karena dia merasa sangat lapar, zara walaupun bertubuh imut tapi makannya selalu banyak kayak kuli tapi tidak mempengaruhi berat badannya.
Selesai makan zara pun membereskan meja makan dan mencuci piring yang menumpuk di westafel, lalu beres² nyapu ngepel.
Zara termasuk anak yang rajin senang bantu2 ibunya.
"Heuuh ya ampun hape ku sepi amat ya" zara masuk kamar dan memainkan hapenya.
"Masih belum ada panggilan kerja lagi nih" keluh zara.
Zara pun berlalu ke teras dan duduk² santai di bangku kecil.
"Neng zara lagi ngapain?. lagi sibuk gak?." teriak bu irma.
"Iya buk ada apa? zara gak sibuk kok bu, apa ada yang bisa zara bantuin bu?" zara penasaran dan menghampiri bu irma.
"Ini kan ibu ada pesenan tapi a aryanya belum pulang bisa tolong anterin lagi gak neng?" pinta bu irma.
"Ooh boleh banget dong bu dengan senang hati, lagian aku bosen di rumah masih belum ada panggilan kerja soalnya" antusias zara senang.
"Yaudah zara ambil motor dulu ya bu",
Zara pun pergi ke rumahnya dan bu irma menyiapkan box untuk d kirim.
tiiiit tiittt....
Seperti biasa zara membunyikan klaksonnya,
"ini yah makanannya itu alamat sama pemesannya dan ini biasa bonnya nanti kamu minta sisa pembayarannya" jelas bu irma sambil merapikan box catringnya.
"Siap bu" semangat zara.
"Oh ini bu nitip kunci rumah soalnya gak ada orang, ibu gak tau pergi kemana" pesan zara dan menyodorkan kunci rumahnya.
"Iya neng, hati-hati ya di jalannya jangan ngebut2" pesan bu irma.
zara pun mengantarkan pesanannya dengan penuh semangatt
"selesai juga akhirnya" senang zara
tiiittt tiiiitt
ada mobil mengklakson zara
Zara menengok tapi tidak mengenali mobil itu, zara mengacuhkannya mungkin bukan mengklakson dirinya.
"Zaraaa" panggil seseorang yang keluar dari mobil yang ternyata bayu sahabat zara
"lah ternyata kamu bay kirain siapa udah baru lagi sih mobilnya jadi aku gak ngenalin" jelas zara.
"Iya nih nyoba mobil baru, papaku baru beli lagi" sombong bayu.
Zara sudah tidah aneh lagi dengan kelakuan bayu yang sering sombong itu, tapi bayu baik banget ko orangnya.
"Ngomong-ngomong kamu lagi ngapain disini?" tanya bayu penasaran.
"Tadi abis nganterin pesanan catring bu irma tu ke rumah itu" jawab zara sambil menunjuk rumah cat abu itu.
"Lah kamu masih kerja d bu irma emangnya?, kirain udah kerja enak?" bayu makin penasaran.
"Aku masih belum dapet kerja bay, susah banget nyari kerja" keluh zara.
"Kan kamu pinter za, masa belum dapat kerja" bayu sedikit meledek.
"Apa kamu gak liat aku kecil pendek kaya gini, susah tau harus perpect, hah kamu gakan tau sih kamu gak pernah ngelamar kerja" zara mulai kesal.
"Aku kasih kerjaan kamu mau gak?" tanya bayu.
"Emang ada kerjaan buat aku? kerja apa?" antusias zara dari raut wajah sedih jadi senang.
"Jadi ahli gizi omanya pemilik perusahaan di tempat papaku kerja" jelas bayu.
"Boleh boleh aku coba" zara makin seneng.
"Iya papaku nyuruh aku buat kerja itu biar manfaat ilmu aku sewaktu kuliah katanya, tapi aku ogah apalagi yang di urus nenek² ya pasti bawel lah ngomel-ngomel lah udah yakin akutuh makanya aku gak mau, lagian aku mau seneng-seneng dulu" jelas bayu santai.
"Ih dasar kamu gak ada bersyukurnya jadi orang" ketus zara.
"Aku gak tertarik sama kesehatan gitu, makanya aku mau kuliah lagi mau ngambil jurusan otomotip kalo sekarang" santai bayu.
"Lah terus ngapain kemarin kuliah 4 tahun jurusan ahli gizi kalo gak minat? buang² waktu aja" tanya zara.
"Ya apalagi zara aku cuman ngikutin kamu, biar bisa deket sama kamuu cantiiiiik iiih gemessh" tegas bayu sambil nyubit pipi zara yang merah.
"Ih lepasin sakit tau" zara mengibaskan tangan bayu dari pipinya.
"Udah udah jangan marah aku gak bisa liat kamu marah" rayu bayu.
"Ini nih alamat kantor papaku ada disitu kamu dateng aja kesana bawa berkas-berkas kamu, terus kalo di tanyain kamu mau nemuin bu rahma ayu gituh" bayu menyodorkan kartu nama papanya.
" Tanto atmadja direktur kantor pusat Arta group" baca zara.
"Trus aku harus kesana kapan?" tanya zara antusias.
"Lebih cepat lebih baik nanti takutnya keduluan yang lain, sekarang juga bisa" bayu melihat jam di tangannya.
" Aaahhh makasihh bay aku seneng bangett" dengan refleks zara memeluk bayu senang.
"Asik dapat pelukan dari zara" ujar bayu yang membalas pelukan zara dengan erat.
"Eh maaf maaf aku refleks ni kesenengan" melepaskan pelukannya dan pipinya memerah.
"Ya udah ya bay aku mau pulang dulu mau rapih-rapih sama mau bawa berkas-berkas" zara memakai helmnya dan bergegas pergi meninggalkan bayu.
"hati-hati zara" teriak bayuu.
bersambung....
😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Rose Yura🌹
next lagiiii
2021-04-18
1