Menolong oma

Zara masih sibuk mencari pekerjaan kesana kemari banyak panggilan yang datang tapi belum rezeki zara bisa mendapatkan pekerjaan lebih cepat dari perkiraannya.

Banyak alasan hingga zara tidak bisa lulus interview, tinggi badan kurang karena memang zara mungil kecil, dan banyak lagi

ya mungkin itu belum jodoh zara (jodoh pekerjaan ya).

"Haduh gimana ini aku belum juga kerja mana tabunganku menipis" keluh zara.

"Kenapa kamu melamun aja" tanya ibu.

"Aku pusing bu masih belum keterima kerja" tambah sedih zara.

"Kenapa gak bantuin lagi bu irma ?" tanya ibu.

"Bu irma belum ngajak bu kan waktu kemarin juga bilangnya mau di kerjain sama anaknya aja karena pesenan lagi sepi" jelas zara.

"Coba aja tanya" saran ibu.

"Ya ibu nanti aku tanyain" jawab zara.

Zara pun pergi keluar menuju rumah bu irma yang memang tetanggaan.

"Assalamualaikum bu irma" sapa zara yang kebetulan bu irma ada d teras.

"Waalaikumsalam neng zara, aduh kemana aza neng zara baru mampir lagi kesini ?" tanya bu irma.

"Ah gak kemana-kemana bu, sibuk aja nyari kerja belum dapet kerjaan" jelas zara.

"Oh gitu ya mungkin belum rezeki neng zara aja, nanti juga pasti dapet kerja" hibur bu irma.

"Gimana kalo neng zara bantuin ibu aja sekarang" ajak bu irma.

"Boleh banget bu aku mau bantuin ibu biar gak bosan di rumah terus, lagian gak ada orang barusan ibu pergi ke bengkel bapak nganterin makan siang" jawab zara.

"Iya ini ibu juga mau nganterin makan siang ke percetakan yang deket hotel jasmine itu tapi gak ada yang anter" jelas bu irma.

"Emangnya a arya kemana bu? teh rina juga gak keliatan dari tadi?" tanya zara.

"Mereka lagi nengok bapaknya teh rina lagi sakit baru tadi pagi berangkatnya" tambah bu irma.

"Iya sudah bu biar sama zara anterinnya, zara tahu kok tempatnya" zara antusias.

"Iya sudah kalo kamu mau nganterin mah kan kamu juga ada motor" jelas bu irma.

"Kalo gitu zara ambil jaket dulu sama motor" izin zara sambil pergi ke rumah.

titt titt bunyi klakson zara dari luar pagar.

"Ini makanannya, terus ini nama sama alamat pemesan, ini juga bon sisa pembayarannya nanti kamu minta uang sisanya" jelas bu irma sambil merapikan box catring di motor zara.

"Oke siapp buuu" zara semangat.

"Oh ya bu nanti tolong ya bilangin sama ibu saya takutnya nyariin" tambah zara.

"Iya neng, hati-hati di jalannya ya",

"siappp bu".

*D*engan semangat zara melajukan motornya sampai urusannya selesai zara pun langsung pulang ke rumah

"Akhirnya selesai juga, langsung pulang aja ah mau kemana lagian" zara ngomong sendiri.

"Tolong tolong jambret ...." teriak nenek-nenek di pinggir jalan kecopetan sepertinya.

"Ya ampun itu sepertinya copetnya, aku harus nolongin nenek itu kasian" zara langsung tancap gas mengejar copet itu.

di sisi lain

"Hallo Juna jemput oma sekarang di depan hotel jasmine, buruan sekarang oma di jambret, nanti aja ceritanya buruan kesini" oma menelpon juna.

"Ya ampun oma ada-ada aja sih" menggrutu memasukan hp nya ke saku jas.

"Rahma tolong kamu selesaikan meeting nya ya saya ada urusan penting dulu" jelas juna melengos pergi tanpa pamit pada karyawannya.

sesampainya di depan hotel

"Oma gak apa-apa? ayo masuk ke mobil" ajak juna,

"oma ngapain sendirian disana? emangnya kemana pak udin kan tadi udah di tugasin nganterin oma jagain oma juga" tanya juna.

"Oma suruh pulang!.. oma gak mau d anterin sama si udin apalagi dia suka ngadu kan sama kamu lapor-laporin gak jelas" kesal oma.

"Yaudah gak usah bahas pak udin , sekrang ceritain kenapa oma bisa di jambret emang gak ada orang yang nolongin disana?" tanya juna penasaran.

"Iyakan tadi oma mau nelpon si udin eh taunya mobilnya mogok, terus pas oma mau nelpon kamu malah di jambret makanya oma pas nelpon kamu panik" jawab oma.

"bukannya oma arisan sama temen-teman oma? lah pada kemana mereka?." juna makin penasaran.

"Tadikan oma ke toilet dulu jadi mereka udah pulang duluan" jawab oma.

Mobil juna terus melaju sampai berhenti di sebuah rumah (istana deh lebih tepatnya) dengan pagar yang tinggi warna gold yang sangat mencolok.

titt tittt

Pagarpun di buka oleh satpam

jreng

Rumah yang sangat megah halamannya luas dengan rumah bernuansa gold dan putih iya itulah kediaman Arjuna dan oma.

"Pak mus tolong panggilin pak udin untuk datang ke ruang kerja saya" perintah juna

"baik tuan bos" jawab pak mus.

Mobilpun terus melaju sampai ke pintu utama

"Juna kamu jangan marahin si udin kasian apalgi sampe di pecat" ujar oma.

"Enggak!" juna ketus.

"Yaudah sekarang oma istirahat aja, aku juga gak akan ke kantor lagi cape mau istirahat" ujar juna.

Oma dan juna pun pergi ke kamarnya masing-masing.

Permisi

Tengtong ada yang membunyikan bel gerbang rumah juna.

"Ada apa ya mbak, ada perlu apa?." tanya pak mus.

Ternyata itu zara yang berhasil menyelamatkan tas oma.

...----------------...

"bruugh " Zara pun menendang motor yang menjambret tas oma sampai motornya oleng dan terjatuh.

"Tolong tolooong pak tolongin mereka jambret, tadi mereka jambret tas nenek saya pak tolong" teriak zara.

"Dasar sampah masyarakat ayo hajar! " kata salah satu warga.

"Jangan pak jangan mending bawa aja ke kantor polisi biar mereka di penjara biar jera" saran zara.

"Ayo kita bawa heuuh" teriak warga.

"Akhirnya dapet juga ini tasnya kasian pasti nenek itu kebingungan" gumam zara.

Zara pun melajukan motornya dan kembali ke tempat kejadian tadi.

"Lah si nenek udah gak ada kemana ya perginya? apa udah pulang gituh ya?" zara bingung.

"Ah pasti ada KTP di tasnya biar aku cek deh, maaf ya nek saya buka tasnya saya cuman mau lihat KTPnya mau tau alamat nenek biar saya anterin tas nya" gumam zara.

"Ya ampun ini nenek kaya deh uangnya banyak kartu-kartunya juga berjejer banyak duuh ada poto anak kecil iih culun banget hahaa" zara.

"Retno gusti wijaya" zara membaca nama KTPnya

"Tuh kan bener ini alamat perumahan elit itu" bengong zara kaget.

"Yaudahlah aku anterin aja kasian" gimam zara

Sampailah zara di alamat itu

"wow" zara kaget lihat pagar rumahnya udah lebar tinggi sampai gak bisa lihat rumah seperti apa di dalamnya.

"Permisi, oh ini ada bel ternyata" polos zara.

tengtong

"Ada apa ya mbak, ada perlu apa?" tanya seseorang yang tidak tau dari mana sumbernya.

Setelah melihat kesana kemari ternyata ada kotak selebar muka yang bisa di buka si bapaknya nongol dari situ.

"Aduh kaget saya pak, kirain suara darimana" canda zara.

"Ada perlu apa?".. tanya pak mus.

"Ini pak saya mau ketemu sama bu retno tadi saya nyelametin tasnya waktu di jambret" jelas zara.

"Oh yaudah sini masuk tunggu di pos biar saya panggil tuan bos" suruh pak mus.

Pak mus pun membukakan pintu d ujung gerbang, dan zara pun masuk ke dalam.

Zara terdiam melotot sambil nganga melihat penampakan apa yang ada di balik gerbang tinggi itu.

Rumah mewah yang baru di lihatnya secara langsung.

"Mbak disini tunggunya" panggilan pak mus menyadarkan zara dari kebengongannya.

"o-oh iya pak iya " gugup zara.

"Tunggu disini biar saya hubungi dulu tuan bos" jelas pak mus.

"Tunggu sebentar majikan sama mau kesini" suruh pak mus.

Juna pun datang menghampiri zara,

"oh kamu kerja disini toh, cepet panggilin majikanmu aku mau ketemu!" zara judes.

"Siapa kamu sok kenal sama saya" tegas juna.

"Kamu kan waktu yang nyenggol motorku sampe aku jatuh baju kotor spion patah" cerocos zara.

Pak mus ingin memberitahu zara kalau yang di hadapannya itu adalah tuan bos tapi juna memberi kode kalau tidak usah memberitahukannya.

"Ini tas majikanmu sana kembalikan aku mau pulang bye" zara pun pergi meninggalkan juna dan rumah mewah itu.

"woy tunggu woy" panggil juna,

tapi zara tidak memperdulikannya dan pergi pulang.

bersambung....

gimana ya kelanjutannyaaa 🥰

Terpopuler

Comments

Rose Yura🌹

Rose Yura🌹

uwuuuu

2021-04-18

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertemuan pertama
3 Menolong oma
4 Harus menikah
5 bertemu bayu
6 mendapatkan pekerjaan
7 hal yang memalukan
8 menjadi asisten pribadi
9 tinggal di istana
10 Di tagih hutang
11 Jantung berdebar-debar
12 Salah kamar
13 First kiss
14 Pergi selama 2 minggu
15 Menjemput juna
16 Pacar sewaan
17 Zara pulang
18 Menghadiri pesta
19 Elsa yang menyebalkan
20 membuat Juna sakit
21 Rio kembali
22 Terjadi lagi
23 Rio arta mulyo
24 Menyatakan cinta
25 Pulang bersama Rio
26 Juna cemburu
27 Kembalinya mamih Eva dan Alexa
28 Juna ingin menikahi Zara
29 Zara setuju
30 Syarat dari Zara
31 Restu mamih Eva
32 Juna dan Rio
33 Izin Juna pada Bapak dan Ibu
34 Lebih cepat lebih baik
35 Keinginan Alexa
36 Keinginan Alexa 2
37 Kepulangan Bapak
38 Si posesif
39 Membeli baju
40 Pertemuan keluarga - Lamaran
41 Pernikahan impian Zara
42 Pernikahan impian Zara 2
43 Orang iseng
44 Lili putih
45 Zaki dan Alexa
46 H-1
47 Hari pernikahan Zara dan Juna
48 Malam pertama
49 Kembali ke rumah
50 Hadiah pernikahan dari Rio
51 Pergi Honeymoon
52 Aku sudah mencintaimu
53 Masa lalu Juna
54 Zara Jatuh
55 Rio gagal
56 Lili putih di rumah kak Rio
57 Niat Juna mengungkap orang iseng itu
58 Mamih belum menerima Zara
59 Zara merasa aneh pada kak Rio
60 Zara merasa takut
61 Menginap di rumah Orangtua Zara
62 Zara di culik
63 Zara di culik 2
64 Zara di culik 3
65 Masuk rumah sakit
66 Kebenaran Rio
67 Mencabut tuntutan
68 Surprise!
69 Kaya Kebo
70 Jalan-jalan
71 Apa rencana mamih?
72 Anak
73 Kebaikan lain Juna
74 Dinner romantis
75 Malam Juna dan Zara
76 Rencana ke dokter
77 Lomba foto
78 Juna bermasalah
79 Perjodohan Lexa
80 Tidak
81 Arcello
82 Agresif
83 Sekretaris baru
84 Honeymoon lagi
85 Backstreet
86 Pulang honeymoon
87 Keputusan salah Lexa
88 Usaha Mamih
89 Foto Juna saat kecil
90 Zara marah
91 Mamih membuntuti Zara
92 Mamih berhasil
93 Zara selingkuh??
94 Zara Hamil
95 Baikan
96 Ngidam
97 Pengakuan Adam
98 Juna celaka
99 Zara syok
100 Tuduhan kepada Zara
101 Meninggal???
102 Kembali ke rumah Bapak
103 Keluarga bahagia
104 Hanya mimpi
105 Masih backstreet
106 Juna masih hidup
107 Adam merasa bersalah
108 Ketahuan
109 Setuju menikah
110 Makam keluarga Arta
111 Zaki menikahi Lexa
112 Cek kehamilan
113 Kebenaran Adam
114 Memaafkan
115 Bingkisan
116 Kepergian Bapak
117 Kesedihan di ganti kebahagiaan
118 Queen Nara Arthisya
119 Melamar Zara
120 Meninggalkan Jakarta
121 Nara
122 Bertemu kembali dengan situasi berbeda
123 Ingin bertemu
124 Zara Libur
125 Sama-sama tak ingin mengingat masalalu
126 Lebih dulu ke Jakarta tanpa Zara
127 Kembali
128 Zara tahu itu benar Juna
129 Suasana rumah tidak berubah
130 Bisnis baru Zara
131 Akhirnya menemukan Zara
132 Kebenaran pahit
133 Kesedihan Zara
134 Lexa mengunjungi kediaman Arta
135 Kebaikan untuk Nara
136 Berniat memulihkan ingatan Juna
137 Kencan lagi
138 Juna pingsan
139 Juna ingat kembali
140 Meyakinkan Juna
141 Kembali bersama...
142 Happy Ending....
143 Epilog
144 Quote special part...
145 Ektra part - Berkumpulnya sahabat lama
146 Promo Novel baru
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Prolog
2
Pertemuan pertama
3
Menolong oma
4
Harus menikah
5
bertemu bayu
6
mendapatkan pekerjaan
7
hal yang memalukan
8
menjadi asisten pribadi
9
tinggal di istana
10
Di tagih hutang
11
Jantung berdebar-debar
12
Salah kamar
13
First kiss
14
Pergi selama 2 minggu
15
Menjemput juna
16
Pacar sewaan
17
Zara pulang
18
Menghadiri pesta
19
Elsa yang menyebalkan
20
membuat Juna sakit
21
Rio kembali
22
Terjadi lagi
23
Rio arta mulyo
24
Menyatakan cinta
25
Pulang bersama Rio
26
Juna cemburu
27
Kembalinya mamih Eva dan Alexa
28
Juna ingin menikahi Zara
29
Zara setuju
30
Syarat dari Zara
31
Restu mamih Eva
32
Juna dan Rio
33
Izin Juna pada Bapak dan Ibu
34
Lebih cepat lebih baik
35
Keinginan Alexa
36
Keinginan Alexa 2
37
Kepulangan Bapak
38
Si posesif
39
Membeli baju
40
Pertemuan keluarga - Lamaran
41
Pernikahan impian Zara
42
Pernikahan impian Zara 2
43
Orang iseng
44
Lili putih
45
Zaki dan Alexa
46
H-1
47
Hari pernikahan Zara dan Juna
48
Malam pertama
49
Kembali ke rumah
50
Hadiah pernikahan dari Rio
51
Pergi Honeymoon
52
Aku sudah mencintaimu
53
Masa lalu Juna
54
Zara Jatuh
55
Rio gagal
56
Lili putih di rumah kak Rio
57
Niat Juna mengungkap orang iseng itu
58
Mamih belum menerima Zara
59
Zara merasa aneh pada kak Rio
60
Zara merasa takut
61
Menginap di rumah Orangtua Zara
62
Zara di culik
63
Zara di culik 2
64
Zara di culik 3
65
Masuk rumah sakit
66
Kebenaran Rio
67
Mencabut tuntutan
68
Surprise!
69
Kaya Kebo
70
Jalan-jalan
71
Apa rencana mamih?
72
Anak
73
Kebaikan lain Juna
74
Dinner romantis
75
Malam Juna dan Zara
76
Rencana ke dokter
77
Lomba foto
78
Juna bermasalah
79
Perjodohan Lexa
80
Tidak
81
Arcello
82
Agresif
83
Sekretaris baru
84
Honeymoon lagi
85
Backstreet
86
Pulang honeymoon
87
Keputusan salah Lexa
88
Usaha Mamih
89
Foto Juna saat kecil
90
Zara marah
91
Mamih membuntuti Zara
92
Mamih berhasil
93
Zara selingkuh??
94
Zara Hamil
95
Baikan
96
Ngidam
97
Pengakuan Adam
98
Juna celaka
99
Zara syok
100
Tuduhan kepada Zara
101
Meninggal???
102
Kembali ke rumah Bapak
103
Keluarga bahagia
104
Hanya mimpi
105
Masih backstreet
106
Juna masih hidup
107
Adam merasa bersalah
108
Ketahuan
109
Setuju menikah
110
Makam keluarga Arta
111
Zaki menikahi Lexa
112
Cek kehamilan
113
Kebenaran Adam
114
Memaafkan
115
Bingkisan
116
Kepergian Bapak
117
Kesedihan di ganti kebahagiaan
118
Queen Nara Arthisya
119
Melamar Zara
120
Meninggalkan Jakarta
121
Nara
122
Bertemu kembali dengan situasi berbeda
123
Ingin bertemu
124
Zara Libur
125
Sama-sama tak ingin mengingat masalalu
126
Lebih dulu ke Jakarta tanpa Zara
127
Kembali
128
Zara tahu itu benar Juna
129
Suasana rumah tidak berubah
130
Bisnis baru Zara
131
Akhirnya menemukan Zara
132
Kebenaran pahit
133
Kesedihan Zara
134
Lexa mengunjungi kediaman Arta
135
Kebaikan untuk Nara
136
Berniat memulihkan ingatan Juna
137
Kencan lagi
138
Juna pingsan
139
Juna ingat kembali
140
Meyakinkan Juna
141
Kembali bersama...
142
Happy Ending....
143
Epilog
144
Quote special part...
145
Ektra part - Berkumpulnya sahabat lama
146
Promo Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!